bekerja giat sehingga pengeluaran keringat menjadi lebih banyak, begitu juga
sebaliknya. Pengueluaran keringat yang berlebihan mengakibatkan hilangnya garamgaram mineral dari tubuh. Akibatnya, dapat menimbulkan kekejangan otot dan
pingsan.
d. Ginjal
Di dalam ginjal terjadi proses pembentukan urin, melalui serangkaian proses filtasi
(penyaringan) zat-zat sisa yang beracun, reabsorpsi (penyerapan kembali), dan
augmentasi (pengeluaran zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh dan tidak mungkin
disimpan lagi).
Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke kapsula
Bowman dengan menembus membrane filtrasi. Membrane filtasi terdiri dari 3 lapisan,
yaitu sek endothelium glomerulus, membran basiler, dan epitel kapsula Bowman.
Darah yang terdapat dalam glomerulus mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat
yang akan disaring. Dalam glomerulus, sel-se darah, trombosit, dan sebagian besar
protein plasma disaring dan diikat agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan
tersebut berupa urin primer (filtrate glomerulus). Urin primer mengandung zat
yang hamper sama dengan cairan yang menembus kapiler menuju ke ruang antar sel.
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh
ke dalam tubulus kontortus distal. Peristiwa ini disebut juga sekresi tubular. Sel-sel
tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion hydrogen dan ion kalium
kemudian menyatu dengan urin sekunder. Penambahan ion hydrogen sangat penting
karena membantu menjaga kesetimbangan pH dalam darah. Jika pH dalam darah
mulai turun, sekresi ion hydrogen akan meningkat sampai berada pada keadaan pH
normal (7,3-7,4) dan urin yang dihasilkan memiliki pH dengan kisaran 4,5-8,5. Urin
yang terbentuk akan disimpan sementara di kantung kemih untuk selanjutnya dibuang
melalui uretra.