Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GEOMETRI

TRANSFORMASI

MATERI

SETENGAH PUTARAN
DISUSUN OLEH :
Nama

: Bing Ahmad

Program Studi

(4006071)

Budi Sutrisno

(4006077)

Chandra

(4007159)

Dessi Alsury

(4007131)

Melia Sartika

(4007146)

Rahmawati

(4006151)

Wahono

(4007229)

Yulianti

(4006066)

: Pend. Matematika

Dosen Pengampu : Fadli, S.Si

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-

PGRI) LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2009/2010

SETENGAH PUTARAN
Ketentuan:
Suatu involusi adalahn suatu setengah putaran mengelilingi titik. Suatu
setengah putaran mencerminkan setiap titik bidang pada sebuah titik tertentu.
Oleh karena itu, setengahn putaran juga dinamakan pencerminan pada suatu titik
atau refleksi pada suatu titik.
SA(E)

F
A

SA(F)

E
Definisi:

Sebuah setengah putaran pada suatu titik A adalah suatu padanan (pasangan) SA
yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang sebagai berikut :
'
1. Apabila P A maka SA(P) = P sehingga A titik tengah ruas garis PP'

2. SA(P) = A
Contoh Soal:
1. Diberikan A, B dan C adalah titik-titik pada bidang ecluid V dan A adalah
titik tengah, lukislah:
a) Titik D sehingga D = SA(B)
b) Titik C sehingga C = SA(E)
Penyelesaian:

A
180

Menurut definisi B

A, maka SA (B) = D, dimana D diperoleh

perpanjangan BA sepanjang AB sehingga A titik tengah BD .

Teorema 7.1
Andaikan A sebuah titik dan g dan h dua garis yang tegak lurus yang
berpotongan di A, maka SA = Mg . Mh.
Bukti :
Karena g

h, maka kita dapat membuat sebuah sistem sumbu ortogonal

dengan g, sehingga sumbu x dan h snebagai sumbu T dan A sebagai titik


asal.

y
P(x, y)

P"(-x, -y)

Harus dibuktikan bahwa untuk setiap P berlaku SA(P) = Mg . Mh. Andaikan P(x,y)
A dan andaikan pula bahwa SA(P) = P'(x1, y1) oleh karena A titik tengah PP "
x1

maka (0,0) =

x y1
,

y
2
sehingga (x1 + x = 0 dan y1 + y = 0) atau x1 = -x
2

dan y1 = -y jadi SA (P) = (-x, -y).


Perhatikan komposisi pencerminan
(Mg . Mh) (P) = Mg [Mh(P)]
= Mg [(-x, y)]
= (-x, -y)
Jadi kalau P

A maka
SA(P) = Mg Mh (P)

Jika P = A maka
Mg Mh (P) = Sg (A) = A
Sedangkan SA(A) = A, jadi juga Mg Mh (A) = SA(A) maka untuk setiap P pada
bidang berlaku Mg Mh (A) = SA(P), Ini berarti: Mg Mh = SA

Teorema 7.2
Jika g dan h garis yang tegak lurus maka Mg Mh = Mh . Mg
Bukti :
Kalau P = A maka MgMh (A) = Mg(A) = A juga MhMg (A) = Mh(A) = A,
sehingga MgMh (A) = MhMg (A) untuk P

A, maka MgMh = SA selanjutnya

MhMg (P) = Mh (x, -y) = (-x, -y) = SA(P). Jadi MhMg = SA sehingga diperoleh
MgMh = MhMg.
Catatan : Bahwa komposisi pencerminan terhadap dua garis yang tegak lurus
adalah komutatif.

Teorema 7.3
Jika SA setengahn putaran, maka SA-1 = SA
Bukti :
Andaikan g dan h dua garis yang tegak lurus maka MgMh = SA dengan A titik
-1

-1

-1

potong antara g dan h. Jadi (MgMh) = Mh . Mg = SA-1.


Dimana misalkan
-1

-1

-1

(MgMh) = Mh . Mg = SA-1
Mg = Mg
Teorema 6.3

-1

Mh = Mh
SA-1 = (Mg . Mh)-1
-1

-1

-1

-1

-1

= Mh . Mg

teorema 6.4 [(T o S) = S o T ]

= Mh . Mg

teorema 6.3 {Mg = Mg, Mh = Mh}

= Mg . Mg

teorema 7.2 {MhMg = MgMh}

-1

Jadi, SA-1 = Mg . Mh = SA

-1

Teorema 7.4
Jika A = (a, b) dan P (x, y) maka SA (P) = (2a x, 2b y)

P(x, y)

A(a, b)

P'(x0, y0)

Misalkan P' (x0, y0) adalah SA(P) maka A pertengahan / titik tengah PP'
maka :
A (a, b) a =

x x0
2

b =

2a = x + x0
2a x = x0

y0
2

2b = y + y0
2b y = y0

Maka : P' (2a x, 2b y)


Jadi : SA(P) = (2a x, 2b y)
Definisi : A dinamakan titik tetap (invarian) transformasi T apabila berlaku
T(A) = A.
Definisi : Sebuah transformasi T yang bersifat bahwa sebuah garis petanya juga
dinamakan kalineasi.
Definisi : Suatu kalineasi A dinamakan suatu dilatasi apabila untuk setiap garis g
berlaku sifat A(g) // g. Salah satu contoh adalah setengah putaran.

Teorema 7.5
Andaikan SA suatu setengah putaran dan g sebuah garis. Apabila A

g,

maka SA(g) // g'.

g' = SA(g)

SA(P) = P'

S(Q) = Q'

Andaikan P

g' maka A titik tengah ruas PP' dengan P' = SA (P)

Andaikan Q

g' maka A titik tengah ruas garis QQ' , dengan Q' = SA (Q), maka

APQ

AP'Q'. Sehingga PQP'Q' sebuah jajaran genjang, ini berarti bahwa PQ //

P' Q' , jadi g // SA (g).


Teorema 7.6
Hasil kali dua setengah putaran dengan pusat-pusat yang berbeda, tidak
memiliki titik tetap.
Bukti : Andaikan A dan B pusat-pusat setengah putaran tersebut.
Andaikan g = AB dan andaikan h dan k garis-garis tegak lurus AB di A dan di B,
maka berturut-turut kita peroleh :
SA SB = (Mh Mg) (Mg Mk)
= [(Mh Mg) Mg] Mk
= [Mh (Mg Mg)] Mk
= Mh I Mk
Ini berarti tidak memiliki titik invarian

Teorema 6.3 = Mg . Mg = I

Jika g dan h dua garis yang tegak lurus maka Mg Mh = Mh . Mg


Lihat gambar di atas.
Bukti :
Kalau P = A maka MgMh (A) = Mg(A) = A juga MhMg (A) = Mh(A) = A,
sehingga Mg Mh (A) = MhMg (A) untuk P A, maka MgMh = SA = (Mh I Mk) =
Mh Mk.

B
h

Teorema 7.7
Jika A

B adalah dua titik maka hanya ada satu setengah putaran yang

memetakan A ke B.
Bukti :
Andaikan ada dua setengah putaran SD dan SE sehingga SD (A) = B dan SE (A) =
-1

B. Jadi SD (A) = SE (A) maka SD [S (A)] = SD-1 [S (A)], maka SD-1 = SD.
D
E
Sehingga A = SD [SE (A)].
-180

180

Teorema 7.8
Suatu setengah putaran adalah suatu dilatasi yang bersifat involutorik
Bukti :
Andaikan P pusat setengah putaran SP. Harus dibuktikan dua hal :
1. Kalau g sebuah garis maka SP (g) // g
2. SP . SP = I dengan I transformasi identitas

B
SP (g) = g'
1. Jelaskan bahwa SP (g) = g' suatu garis, andaikan A
B'

g', B

g' dan PA = PA' : PB = PB' sedangkan n (

sehingga

PAB

g maka A'

APB) = n (

g',

A'PB')

PA'B. Jadi n ( B'A'P), ini berarti g // SP (g). Jadi SP

disebut dilatasi.
2. Oleh karena SP . SP (A) = SP (A') = A untuk setiap titik A

g maka SP . SP = I.

Ini berarti SP bersifat innvolutorik.


Teorema 7.9
Apabila T suatu transformasi H himpunan titik-titik dan A sebuah titik
maka A

-1

T(H) jika dan hanya jika T (A)

H.

Bukti :
1. Andaikan A

T(H), jadi ada x

-1

-1

H sehingga A = T(x). Maka T (A)


-1

[T(x)] = (T . T) (x) = I (x) = x. Jadi T (A)


-1

2. Andaikan T (A)

H.
-1

H, ini berarti bahwa T[T (A)]

T(H) atau A

T(H).

-1

Soal :
1. Apabila A = (2, 3), tentukanlah :
a) SA(C) apabila C = (2, 3)
b) SA(D) apabila D = (-2, 7)
c) SA-1(E) apabila E = (4, 1)
d) SA(P) apabila P = (x, y)
Penyelesaian :
a) Diket : A = (2, 3)
C = (2, 3)
Ditanya : SA(C) . . . .?
Jawab :
SA(C) = (2a x, 2b y)
A = (2, 3) = (a, b)
C = (2, 3) = (x, y)
SA(C) = (2(2) 2, 2(3) 3)
= (4 - , 6 3)
= (2, 3)
Jadi, SA(C) = (2, 3)
b) Diket : A = (2, 3) = (a, b)
D = (-2, 7) = (x, y)
Ditanya : SA(D) . . . .?
Jawab :
SA(D) = (2a x, 2b y)
= (2(2) (-2), 2(3) 7)
= (4 + 2, 6 7)
= (6, -1)
Jadi, SA(D) = (6, -1)

c) Diket : A = (2, 3) = (a, b)


E = (4, -1) = (x, y)
Ditanya : SA (E) . . . .?
Jawab :
SA(E) = (2a x, 2b y)
= (2(2) 4, 2(3) (-1))
= (4 - 4, 6 + 1)
= (0, 7)
Jadi, SA(E) = (0, 7)
d) Diket : A = (2, 3) = (a, b)
P = (x, y) = (x, y)
Ditanya : SA(P) . . . .?
Jawab :
SA(P) = (2a x, 2b y)
= (2(2) x.x, 2(3) y.y)
2

= (4 x , 2 y )
2

= (x 4, y 6)
2. Jika D = (0, -3) dan B = (2, 6) tentukanlah :
a) SD SB (B)
b) SD SB (K) apabila K = (1, -4)
c) SB SD (B)
-1

d) (SD SB) (K)


e) SD SB (P) apabila P = (x, y)
Penyelesaian :
a) Diket : D (0, -3)
B (2, 6)
Dit : SD SB (B) . . .?

Jawab :
SD SB (B) = (2.(0) 2), 2(-3) 6)
= (0 2, -6 6)
= (-2, -12)
Jadi SD SB (B) = (-2, -12)
b) Diket : D (0, -3)
B (2, 6)
K (1, -4)
Dit : SD SB (K) . . .?
Jawab :
SD SB (K) = (2.(0) (2) 1, 2(-3) (6) 4)
= (0.2 1, -6 (6) 4)
= (0 1, -36 4)
= (-1, -40)
Jadi SD SB (K) = (-1, -40)
c) Diket : D (0, -3)
B (2, 6)
K (1, -4)
Dit : SB SD (K) . . .?
Jawab :
SB SD (K) = (2.(0) (0) 1, 2(-3) (6) 4)
= (0 1, -6 (6) 4)
= (1, -36 4)
= (-1, -40)
Jadi SB SD (K) = (-1, -40)
d) Diket : D (0, -3)
B (2, 6) K
(1, -4)
-1

Dit : (SD SB) (K) . . .?

Jawab :
-1

(SD SB) (K) = (2.(0) (2) 1, 2(-3) (6) 4)


= (0 1, -6 (6) 4)
= (1, -36 4)
= (-1, -40)
-1

(SD SB) (K) = (-1), -40)


= (1, -40)
-1

Jadi (SD SB) (K) = (1, -40)


e) Diket : D (0, -3)
B (2, 6)
P (x, y)
Dit : SD SB (P) . . .?
Jawab :
SD SB (P) = (2.(0) (2) x.x, 2(-3) (6) y.y)
2

= (0 x , -6 (6) y )
2

= (x , -36 y )
2

Jadi SD SB (P) = (-x , -36 y )


3. Jika B = (1, -3) tentukanlah :
a) SB(D) apabila D = (-3, 4)
b) SB(P) apabila P = (x, y)
Penyelesaian :
a) Diket : B = (1, -3)
D = (-3, 4)
Dit : SB(D) . . .?
Dijawab :
SB(D) = (2 (1) 3, 2 (-3) 4)

b) Diket : B = (1, -3)


P = (x, y)
Dit : SB(P) . . .?

= (2 3, - 6 4)

Dijawab :

= (-1, -10)

SB(P) = (2 (1) x.x, 2 (-3) y.y)

Jadi, SB(D) = (-1, 10)

= (2 x , - 6 y )

Anda mungkin juga menyukai