PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Teknologi masa kini terus menuju perubahan yang sangat
signifikan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Dalam
dunia kedokteran timur maupun barat, pada umumnya diyakini
bahwa setiap penyakit ada obatnya. Ada penyakit yang dapat
diobati dengan hanya pemberian obat yang sederhana, tetapi ada
juga yang memerlukan pengobatan yang relatif rumit, seperti
transplantasi organ dan jaringan, hal ini merupakan suatu prosedur
tindakan kesehatan yang sangat membutuhkan ketelitian dan
kecermatan mendalam.
Transplantasi organ memiliki nilai sosial dan kemanusiaan tinggi
apabila dilakukan atas dasar kemanusiaan bukan kepentingan
komersial semata. Namun dengan adanya ketimpangan yang cukup
besar antara ketersediaan dengan kebutuhan organ, masalah
komersialisasi organ dan menjadi salah satu perdebatan yang
sensitive dalam dunia medis maupun agama. Dibalik kesuksesan
dalam perkembangan transplantasi organ itu sendiri muncul
berbagai masalah baru. Semakin meningkatnya pasien yang
membutuhkan tranplantasi, penolakan organ, komplikasi pasca
transplantasi, dan resiko yang mungkin timbul akibat transplantasi
telah memunculkan berbagai pertanyaan tentang etika, legalitas dan
kebijakan yang menyangkut penggunaan teknologi itu.
2) Rumusan Masalah
a) Apa itu Transplantasi Organ ?
b) Apa saja Jenis Transplantasi Organ ?
c) Apa Tujuan dari Transplantasi Organ ?
d) Apa saja Organ yang dapat Ditransplantasikan ?
e) Bagaimana Prosedur Transplantasi Organ dan Akibat
Transplantasi Organ bagi penerima donor?
f) Bagaimana Pandangan Agama dan Etika
tentang
Transplantasi Organ?
g) Apa saja Landasan Hukum Tentang Transplantasi Organ ?
3) Tujuan
a)
b)
c)
d)
e)
BAB II
ISI
adalah
pemindahan organ atau jaringan dari tubuh jenazah orang yang baru
saja meninggal kepada tubuh orang lain yang masih hidup.
Pengertian donor mati adalah donor dari seseorang yang baru saja
meninggal dan biasanya meninggal karena kecelakaan, serangan
jantung, atau pecahnya pembuluh darah otak. Dalam kasus ini,
donasi organ akan dipertimbangkan setelah usaha penyelematan
mengalami kegagalan. Pasien mungkin meninggal dalam kamar
emergensi ataupun dalam kondisi mati batang otak. Jenis organ
yang biasanya didonorkan adalah organ yang tidak memiliki
kemampuan untuk regenerasi misalnya jantung, kornea, ginjal dan
2)
3)
organ
merupakan
suatu
tindakan
medis
antar
spesies
yang
berbeda
(xeno-transplantasi).
penyakit
dan
pemulihan
kesehatan.
atau
cacat,
apabila
tidak
dilakukan
dengan
2.
3.
dan
Xenograft[Porcine/bovine])
i. Tulang (Donor Hidup dan Mati)
E. Posedur Transplantasi Organ dan Akibat Transplantasi Organ
Bagi Penerima Donor
Transplantasi bisa memberikan keuntungan yang sangat besar
bagi orang- orang yang menderita penyakit yang tidak dapat
disembuhkan. Hal-hal yang terkait dengan prosedur dan akibat
Transplantasi adalah :
1. Pre Transplantasi
a. Persiapan dan Evaluasi Pasien
Persiapan dan evaluasi pasien yang ekstensif sangat penting
setiap transplantasi organ, jaringan, sel tertentu memiliki prosedur
sendiri-sendiri yang akan dijelaskan kemudian, akan tetapi secara
umum yang harus dilakukan adalah:
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
jaringan
asing
(Penolakan
Transplantasi).
dicangkokkan.
Antigen adalah zat yang dapat merangsang terjadinya suatu
reaksi kekebalan, yang ditemukan pada permukaan setiap sel di
tubuh manusia. Jika seseorang menerima jaringan dari donor, maka
antigen pada jaringan yang dicangkokkan tersebut akan memberi
terjadinya
penolakan
oleh
tubuh
terhadap
organ
yang
dicangkokkan,
obat
juga
kebutuhan
untuk
kelangsungan
hidup
manusia.
tindakan
kedokteran
untuk
rekontruksi.
Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfuse darah
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1(satu) dilakukan hanya untuk
tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan komersial.
Pasal 34
persetujuan
pendonor
dan/atau
ahli
waris
atau
keluarganya.
3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan
transplantasi organ dan/arau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 66
Transplantasi sel, baik yang berasal dari manusia maupun dari
hewan, hanya dapat dilakukan apabila telah terbukti keamnan dan
kemanfaatannya.
Pasal 67
1. Pengambilan dan pengiriman spesimen atau bagian organ tubuh
hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan serta dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan tertentu.
2. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengambilan dan
pengiriman spesimen atau bagian organ tubuh sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 68
1. Pemasangan implan obat dan/atau alat kesehatan ke dalam tubuh
manusia hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan serta dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan tertentu.
2. Ketentuan
mengenai
syarat
dan
tatacara
penyelenggaraan
Pasal 69
1. Bedah plastik dan rekonstruksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
lebih
lanjut
mengenai
penggunaan
sel
punca