Anda di halaman 1dari 12

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

UJIAN AKHIR SEMESTER BAGIAN RADIOLOGI SEMESTER IV


TANGGAL 6 JULI 2010
WAKTU : 100 MENIT
I. Pilih salah satu jawaban yang benar:
1. Didalam terapi cancer, tujuan radioterapi untuk:
A. memberikan dosis radiasi tepat dan terukur
B. Pada volume tumor yang ditentukan
C. mengurangi kerusakan jaringan normal
D. memberikan hasil yang sesuai kuratif atau paliatif
E. Betul semua
2. Pesawat simulator digunakan untuk :
A. menentukan perhitungan dosis
B. untuk melihat kurve dosisnya
C. untuk mensimulasikan gambar pelaksanaan penyinaran
D. pesawat ini tidak menggunakan fluoroskopi
E. betul semua
3. Terapi radiasi yang menggunakan multipel kelas:
A. untuk kuratif
B. lapangan yang banyak lebih baik daripada 1 lapangan
C. dosis relatif sangat tinggi
D. mengurangi dosis efek samping jaringan sehat
E. betul semua
4. Radio sensitif merupakan respon jaringan terhadap radiasi :
A. pada jaringan ikat,tulang
B. mendapatkan dosis sampai dengan 60.94
C. sistem reproduksi
D. berasal dari sel epitel
E. betul semua
5. Bedanya brachiterapi dengan radiasi ekterna
A. cakupan lapangan bisa lebih luas
B. radiasi hanya pada tumor primernya
C. jaringan sehat bisa mendapatkan dosis yang sama
D. ada limit dosisnya
6. Posisi terbaik untuk mengevaluasi CTR pada radiografi konvensional adalah :
A. Anterior-Posterior
D. Oblik kanan
B. Posterior-Anterior
E. Oblik kiri
C. Lateral
7. Pada pembesaran ventrikel kiri, maka gambaran apeks jantung akan :
A. Bergeser ke laterokaudal
B. Bergeser ke laterokranial
C. Melebarkan batas jantung kanan
D. Membuat pendataran pinggang jantung
E. Menjadikan gambaran inverted comma sign
8. Modalitas radiologi terbaik dan paling efektif dan efisien untuk mengevaluasi
fungsi ejeksi dari jantung secara kuantitatiff adalah :
A. MSCT cardiac
B. Angiografi
C. MRI cardiac
D. Echocardiografi
E. PET-CT cardiac
1

9. Modalitas radiologi intervensi yang dapat memberikan manfaat diagnostik dan


terapi dari suatu penyakit jantung koroner adalah :
A. MSCT cardiac
B. Angiografi
C. MRI cardiac
D. PET-CT cardiac
E. Percutaneus Transcatheter Coronary Angioplasty
10. Wooden shape boot ditemukan pada kelainan jantung :
A. VSD
B. Tetralogi Fallot
C. Stenosis pulmonal
D. Overriding aorta
E. Hipertrofi ventrikel kanan
11. Sumber pencitraan radiografi pada pemeriksaan MSCT Cardiac menggunakan CT
scan 64 slice adalah :
A. Gelombang suara
B. Magnetik
C. Sinar X
D. Radiofarmaka
E. Sinar gamma
12. Pada kasus ASD proses tekanan pertambahan volume pertama kali akan terjadi
pada
A. Ventrikel kiri
B. Atrium kiri
C. Aorta
D. Ventrikel kanan
E. Arteri pulmonalis
13. Suatu anomali dextrocardia dapat berhubungan dengan sindroma :
A. Tetralogy Fallot
B. Eissemenger
C. Marfan
D. Lobus medius
E. Kartagener
14. Penurunan gambaran vaskuler dari paru dapat ditemukan pada kelainan :
A. Stenosis aorta
B. Dextrocardia
C. Situs inversus
D. Stenosis pulmonal
E. Insuffisiensi mitral
15. Gambaran hipertensi pulmonal pada radiografi konvensional akan memberikan
gambaran dibawah ini :
A. Butterfly appearance
B. Mitral configuration
C. Erlenmeyer appereance
D. Inverted comma sign
E. Water bottle appereance
16. Kontras yang umumnya digunakan pada pemeriksaan gastrointestinal dengan
radiografi konvensional adalah :
A. Gadolinium
B. BaSo4
C. Bismuth
D. Technetium 99m
E. Galium

17. Pemeriksaan radiologi gastrointestinal terbaik untuk suatu keganasan kolon


adalah :
A. Barium enema
B. Follow through
C. Enteroclysis
D. ERCP
E. Barium meal
18. Modalitas radiologi terbaik dan ter-muktahir untuk membedakan suatu komponen
massa solid dengan kistik pada tumor intraabdominal adalah :
A. I-131 scan
B. Foto Polos Abdomen
C. Double Contrast enema
D. MRI
E. Scintigrafi
19. Dibawah ini adalah gambaran radiologis pada kondisi penyempitan kaliber lumen
usus akibat suatu neoplasma, kecuali :
A. String sign
B. Shoulder sign
C. Napkin ring
D. Apple core
E. Additional shadow
20. Modalitas evaluasi organ intraabdominal yang paling efisien dan efektif untuk
pasien ialah menggunakan :
A. CT scan abdomen dengan kontras trifasik
B. Ultrasonografi
C. Scintigrafi
D. MRI abdomen dengan kontras trifasik
E. PET scan
21. Necrotizing enterocolitis memiliki gambaran patognomonik berupa :
A. Windsock appearance
B. Thumbprinting appereance
C. Pneumatosis intestinalis
D. Cockscrew sign
E. Double bubble gas
22. Yang bukan tanda suatu free air intraperitoneal adalah :
A. Reiglers sign
B. Cupula sign
C. Football sign
D. Coffee bean sign
E. Urachus falciforme sign
23. Cairan kistik murni di ginjal pada USG akan memberikan gambaran berupa :
A. Hipoechoic dengan accoustic shadow
B. Hiperechoic dengan posterior enhancement
C. Isoechoic dengan ginjal
D. Hipoechoic dengan internal echo
E. Hipoechoic dengan posterior enhancement
24. Gambaran ileus obstruktif berhubungan dengan, kecuali :
A. Coiled spring
B. Herring bone sign
C. Distensi udara usus
D. Linitis plastica
E. Cascade / step ladder sign
25. Evaluasi sistem kelenjar ludah dapat menggunakan modalitas :
A. Esofagografi
3

B.
C.
D.
E.

Fistulografi
Lopografi
Sialografi
Dacryosistografi

26. Seorang laki-laki 30 tahun dengan riwayat KLL (kecelakaan lalu lintas), dan
diduga mengalami fraktur pada lengan atas. Syarat pemeriksaan x foto
konvensional pada kasus fraktur adalah sebagai berikut:
A. Terlihat 2 sendi
B. Cukup 1 proyeksi
C. Cukup terlihat 1 sendi saja
D. Proyeksi yang penting adalah lateral
E. Proyeksi yang terpenting adalah AP
27. Seorang anak 5 tahun jatuh dari sepeda, lengan bawah tampak bengkak. Pada
pemeriksaan x foto antebrachii didapatkan buckling kortek tulang ulna . Diagnosis
yang mungkin adalah;
A. Fraktur torus
B. Fraktur greenstick
C. Fraktur supracondyler
D. Fraktur Salter Haris 2
E. Fraktur epifisis
28. Pada pemeriksaan radiologi konvensional fraktur ,didapatkan ada gap yang jauh
antara fragmen fraktur. Keadaan ini disebut dengan alignment:
A. Bayonet position
B. Overriding
C. Distraction
D. Impresi
E. Kompresi
29. Pada x foto didapatkan adanya kompresi pada growth plate, kelainan ini termasuk
klasifikasi Salter Haris ke
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
30. Fraktur pada basis metacarpal disebut
A. Boxers fracture
B. Bennet fracture
C. Monteggia
D. Galleazi
E. Smith
31. Yang dimaksud dengan delayed union pada kasus fraktur adalah fragmen fraktur
tidak menyatu setelah waktu:
A. 16-18 minggu
B. 4-6 minggu
C. 10- 14 minggu
D. 6-8 minggu
E. 12-14 minggu
32. Pada kasus osteomielitis akut, maka gambaran radiologis yang ditemukan:
A. Involukrum
B. Sequester
C. Lesi osteoblastik
D. Korteks menebal
E. Soft tissue swelling
33. TB pada jari-jari didapatkan gambaran lesi litik dengan batas yang tegas, disebut;
4

A.
B.
C.
D.
E.

Involukrum
Sequester
Spina ventosa
Abses Brodie
Osteomielitis Garre

34. Seorang anak dengan keluhan bengkak dan nyeri pada lengan atas, dilakukan x
foto konvensional dan didiagnosis osteosarkoma. Yang bukan ciri khas gambaran
radiologis osteosarkoma adalah sebagai berikut;
A. Codman triangle
B. Sunray appearance
C. Soft tissue swelling
D. Lokasi di diafisis
E. Lokasi di metafisis
35. Lokasi sarcoma Ewing:
A. Metafisis
B. Epifisis
C. Diafisis
D. Epikondilus
E. Intraartikuler
36. Pemeriksaan radiologi yang paling sensitive dalam menilai lesi metastasis adalah:
A. Radiologi konvensional
B. CT scan
C. MRI
D. Bone scan
E. USG
37. Seorang anak datang ke poliklinik RS AC dengan keluhan postur yang bongkok
(gibbus), dilakukan x foto vertebra, dan didiagnosis sebagai spondilitis
tuberkulosa. Gambaran radiologi yang didapatkan pada foto tersebut adalah:
A. Diskus intak
B. Diskus destruksi
C. Korpus squaring
D. Kalsifkasi ligamentum
E. Prolaps diskus
38. Gambaran tekanan intrakranial yang meningkat, dapat dilihat dengan foto polos
kranium:
A. Tak tampak pelebaran fontanela
B. Tak didapatkan gambaran digital marking
C. Didapatkan digital marking yang menyolok
D. Sela tursika menyempit
E. Tampak kalsifikasi di region sela tursika
39. Pemeriksaan yang terbaik untuk melihat kelainan pada ligamentum di sendi genu
adalah:
A. MRI
B. CT Scan
C. Bone Scan
D. X foto polos
E. USG
40. Pada Radiologi anak hal yang harus diperhatikan :
A. Dosis radiasi harus berpegang pada prinsip ALARA ( as low as
reasonably achievable ).
B. Selalu harus menggunakan anestesi
C. Tidak perlu dipuasakan pada semua pemeriksaan.
D. Tehnik pemotretan sama dengan orang dewasa karena penyakit anak
tidak berbeda dengan orang dewasa.
A. Pendekatan psikologis tidak perlu digunakan.
5

41. Foto Torak proyeksi RLD :


A. Posisi pasien berbaring dengan sisi kiri di bagian bawah arah sinar vertikal
B. Posisi pasien berbaring dengan sisi kanan di bagian bawah arah sinar
vertikal
C. Posisi pasien setengah duduk
D. Untuk menilai adanya Efusi pleura kanan secara semi kwantitatif.
E. Dapat untuk mengukur jumlah volume Efusi pleura.
42. Pada Respiratory Distress syndrome atau Penyakit Membran Hyaline, pada
pemeriksaan x foto toraks akan didapatkan gambaran :
A.
Gambaran hiperinflasi disertai pada bercak di kedua perihiler dan parakardial
B.
Gambaran bercak millier pada kedua lapangan paru
C. Gambaran bercak pada perihiler dan parakardial disertai dengan pembesaran
hilus
D. Gambaran hipoaerasi dengan bercak retikulogranuler di kedua lapangan paru
E.
Gambaran lusen avaskuler pada hemitoraks
43. Pada pemeriksaan X foto toraks dengan TB paru primer akan didapatkan
gambaran :
A. Kalsifikasi pada kedua lapangan atas paru
B. Kalsifikasi pada kedua lapangan atas paru disertai gambaran honey comb
pada lapangan bawah paru
C. Kalsifikasi disertai fibrosis
D. Kalsifikasi disertai fibrosis dan infiltrat pada kedua lapangan atas paru
E. Pembesaran hilus
44. Pada tetralogy of fallot akan didapatkan :
A. Gambaran Phletora
B. Hipertrofi ventrikel kiri
C. Apeks jantung tampak bergeser ke laterokaudal
D. Merupakan penyakit jantung yang asianotik
E. Ventrikel Septal Defect
45. Pada pasien dengan dengue fever yang sering akan dijumpai :
A. Perselubungan homogen pada hemitoraks yang akan tampak jelas pada
posisi LLD.
B. Perselubungan homogen pada paru kanan disertai dengan penarikan
trakea ke kanan dan penyempitan sela iga.
C. Perselubungan homogen pada hemitoraks yang akan tampak jelas pada
posisi RLD.
D. Gambaran bubble like lusencies pada hemitoraks
E. Gambaran lusen pada subdiafragma yang tampak jelas pada posisi
setengah duduk.
46. Pada Hypertrofi Pylorus Stenosis akan didapatkan gambaran :
A. Gambaran pneumatosis intestinalis
B. Gambaran double bubble
C. Gambaran udara pada vena porta
D. Mushroom sign
E. Pseudokidney sign
47. Necrotizing enterocolitis (NEC) :
A. Sering ditemukan pada neonatal preterm dengan kondisi sepsis
B. Pada pemeriksaan USG akan dijumpai gambaran target sign
C. Pada foto polos abdomen akan dijumpai adanya fekal material yang banyak
D. Pada pemeriksaan Barium akan ditemukan gambaran cupping
E. Sering ditemukan pada bayi dengan riwayat BAB lendir dan darah (red
current jelly)
48. Pada Hirschsprung disease akan ditemukan :
A. Gejala klinis berupa muntah proyektil
6

B. Bagian segmen aganglionik merupakan bagian segmen yang mengalami


Dilatasi
C. Bagian segmen aganglionik merupakan bagian segmen yang mengalami
Penyempitan
D. Bagian segmen ganglionik merupakan bagian segmen yang mengalami
Penyempitan
E. Evakuasi kontras pasca pemeriksaan colon in loop berlangsung cepat
49. Pada osteosarcoma akan ditemukan :
A. Penonjolan tulang dengan cartilage capped pada permukaannya
B. Reaksi periosteal berupa codmann triangle
C. Sering dijumpai pada usia 15 tahun (5 bulan-54 tahun)
D. Wormian bones multipel
E. Sekuestrum pada tulang
50. Gambaran ileus paralitik pada pemeriksaan foto polos adalah:
A. Gambaran rigler sign
B. Gambaran Coilled spring dan herring bone
C. Hilangnya preperitoneal fat line
D. Gambaran multipel air pendek-pendek dan bertingkat
E. Gambaran multiple air fluid level panjang-panjang
51. Vesiko ureteral refluks:
A. Dapat menyebabkan kerusakan ginjal end stage
B. Tidak dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
C. Dibagi dalam 4 grade
D .Pada Vesiko ureteral refluks primer terdapat kelainan struktur anatomis
yang mendasari
E. Tidak ada hubungannnya dengan infeksi saluran Kemih berulang
52. Pada osteomielitis akan didapatkan gambaran :
A. Reaksi periosteal berupa sun burst
B. Reaksi periosteal berupa onion peel
C. Gambaran pseudo arthrosis dengan bowing
D. Pembentukkan tulang baru subperiosteal
E. Destruksi tulang berbentuk mouth eaten
53. Pada osteogenesis imperfecta akan didapatkan :
A. Penonjolan tulang dengan cartilage capped pada permukaannya
B. Gambaran osteopeni
C. Pembengkakan jaringan lunak didekat tulang
D. Sering dijumpai pada usia 10-25 tahun
E. Sering dijumpai pada meta-diafisis
54. Pada diaphyseal aclasis ditemukan :
A. Wormian bones multipel
B. Destruksi tulang berbentuk mouth eaten
C. Gambaran osteopeni
D. Pembengkakan jaringan lunak (tipe osseus/ kartilagenus)
E. Multiple osteocartilaginous exostosis
55. Pada penyakit os good schlatter ditemukan :
A. Apofisitis akibat traksi pada insersi tendo patelar pada tuberkulum tibialis
B. Blue sclerae
C. Penonjolan tulang dengan cartilage capped pada permukaannya
D. Hyperlaxity sendi
E. Destruksi tulang berbentuk mouth eaten
56. Sel paling sensitif saat berada pada fase :
A. Fase Go G1
B. fase G1- S
7

C. Fase S G2
D. Fase G2-M
E. Fase M-G1
57. Dalam usaha meningkatkan respon terapi radiasi, maka dapat dilakukan :
A. Diberikan kemoterapi bersamaan saat terapi radiasi
B. Diberikan kemoterapi sebelum seluruh program radiasi dimulai
C. Diberikan dosis tinggi saat radasi.
D. Dilakukan transfusi sebelum radiasi eksterna.
E. Diberikan radioprotektor pada sel tumor.
58. Pada terapi radiasi eksterna
A. Radiasi mencakup tumor primer saja.
B. Dapat diberikan dosis tinggi pada tumor primer.
C. Lapangan radiasi lebih terbatas pada kelenjar getah bening sekitar.
D. Radiasi dapat mencakup tumor primer dan kelenjar getah bening regional.
E. Radiasi dapat mencakup tumor primer dan seluruh kelenjar getah bening.
59

Pada brakiterapi
Lapangan radiasi dapat lebih luas dari radiasi eksterna.
Dapat diberikan dosis tinggi pada tumor primer.
Lapangan radiasi lebih terbatas pada kelenjar getah bening sekitar.
Radiasi dapat mencakup tumor primer dan kelenjar getah bening regional.
Radiasi dapat mencakup tumor primer dan seluruh kelenjar getah bening.

A.
B.
C.
D.
E.

60.
A.

A.
B.
C.
D.
E.

Berikut ini merupakan alat terapi radiasi eksterna :


Remote controled afterloading unit
B. Permanen implant
C. Cobalt.
D. Telecobalt.
E. Targeted radiotherapy.

61. Struktur sinus paranasal yang terlihat terbaik pada Proyeksi posteroanterior
adalah
Sinus frontal, ethmoid anterior
Sinus ethmoidalis anterior dan posterior terlihat
Sinus maksillaris dan fossa nasal.
Sinus sphenoid, superimposisi frontal, ethmoidal
sinus sphenoid, ethmoid, dan fossa nasal.

A.
B.
C.
D.
E.

62. Struktur sinus paranasal yang terlihat terbaik pada Proyeksi waters adalah
Sinus frontal, ethmoid anterior
Sinus ethmoidalis anterior dan posterior terlihat
Sinus maksillaris dan fossa nasal.
Sinus sphenoid, superimposisi frontal, ethmoidal
Sinus sphenoid, ethmoid, dan fossa nasal.

A.
B.
C.
D.
E.

63. Struktur sinus paranasal yang terlihat terbaik pada Proyeksi open mouth waters
adalah
Sinus sphenoidalis dan maksillaris serta fossa nasal
Sinus ethmoidalis anterior dan posterior terlihat
Sinus maksillaris dan fossa nasal.
Sinus sphenoid, superimposisi frontal, ethmoidal
Sinus sphenoid, ethmoid, dan fossa nasal

A.
B.
C.
D.
E.

64. Proyeksi dasar yang digunakan untuk menilai tulang maksila :


Lateral dan reverse waters
PA dan Axiolateral (oblique)
Basilar dan Waters
Lateral dan PA
PA dan lateral
8

65. Proyeksi dasar yang digunakan untuk menilai tulang mastoid :


Law,Stenvers ,Towne danMayer
Lateral dan Reverse Waters
Basilar dan waters
PA dan lateral
Lateral dan waters

66. Proyeksi dasar untuk Temporo Mandibula Joint:


Law danSchuller
Lateral dan waters
PA dan lateral
Towne dan meyer
Law dan towne

67. Proyeksi dasar yang dapat digunakan untuk menilai sinus para nasal:
Caldwell,Waters,lateral dan Submentovertikal
PA,lateral, Towne dan meyer
Law, towne, schuller dan waters
PA , lateral, waters dan schuller
PA, lateral,law dan waters

68. Proyeksi dasar untuk tulang mandibula:


PA dan Axiolateral (oblique)
Basilar dan Waters
Law dan waters
Lateral dan Submentovertikal
Towne dan meyer

69. Fraktur os nasal dapat terlihat dengan baik pada


Proyeksi superoinferior
Proyeksi waters
Proyeksi basilar
Proyeksi towne
Proyeksi meyer

A.
B.
C.
D.
E.

70. Pada myelography :


A. Adanya tumor medulla spinalis dapat ditentukan secara langsung
B. Kontras yang dipakai sekarang adalah udara, karena lebih murah
C. Kontra indikasi bila ada tekanan intrakranial yang meninggi
D. Kontras biasanya dimasukkan lewat tusukan ruang sub arachnoid di daerah
torakal
E. BSSD

A.

71. Pada penilaian ada tidaknya perdarahan pada trauma kepala akut, CT scan dipilih
sebagai pilihan karena:
Hematoma dengan mudah dapat didiagnosa dengan CT scan dibanding
dengan MRI
B. Peralatan pada pasien dengan trauma yang biasanya mengandung metal tidak
mengganggu bila pasien dibawa ke ruang CT Scan
C. CT Scan mempergunakan sinar X, kecuali MRI menggunakan suara
D. Semua jawaban diatas betul
E. Semua jawaban diatas salah
72. Pada trauma medula spinalis :
A. Foto konvensional mudah mengenal ada tidaknya fraktur atau dislokasi, tapi
tidak dapat menilai apa yang terjadi pada medual spinalis
B. Dengan CT Scan ada tidaknya fraktur mudah dilihat, tapi penilaian2 medula
spinalis kurang optimal dengan peralatan yang sekarang tersedia, tapi biaya
lebih murah
C .Dengan MRI evaluasi lebih baik, karena gambar bersifat multiplanar, tapi
biaya lebih mahal.
D. Pernyataan-pernyataan semua diatas betul
9

E. Pernyataan A dan B salah, sedangkan A dan C betul


73. Pada penilaian ada tidaknya perdarahan pada trauma kepala akut, CT Scan dipilih
sebagai pilihan karena :
A. Hematoma dengan mudah dapat didiagnosa dengan CT scan dibanding dengan
MRI
B. Peralatan pada pasien dengan trauma yang biasanya mengandung metal tidak
mengganggu bila pasien dibawa ke ruang CT Scan
C. CT Scan mempergunakan sinar X, kecuali MRI menggunakan suara
D. Semua jawaban diatas betul
E. Semua jawaban diatas salah
74. Kerugian pemeriksaan HSG ( Hysterosaphyngography ) adalah :
A. Tidak invasif
B. Relatif murah
C. Sulit dikerjakan
D. Bisa tanpa persiapan
E. Praktis
75. MCU ( Mictioriction Cysto Uretrography) tidak dapat melihat :
A. Vesika urinaria
D. Refluk ureter
B. Uretra
E. ureter
C. Ginjal
A.
B.
C.

76. Pemeriksaan cystography tidak dapat menilai :


Infeksi vesika urinaria
Batu vesika urinaria
Tumor vesika urinaria
D.
Divertikel
E.
uretra
A.
B.
C.
D.
E.

77. Pada fase nefrogram dalam pemeriksaan IVU tidak mencakup hal-hal dibawah ini
Akan terlihat bentuk ginjal dimana pelvicocalices system tampak opaq
Dapat menilai fungsi ekskresi ginjal
Ginjal dapat dibedakan antar medulla dan korteks
Untuk melihat adanya peristaltik ureter
Untuk melihat struktur vesika urinaria
78. Gambaran Multicavitas kecil-kecil pada paru bawah terdapat pada :
A. Bronkiektasis
D. Efusi pleura
B. Emfisema
E. Infark
C. Pneumonia
79. Penderita beberapa hari batuk kemudian agak sesak napas, pada foto toraks
didapatkan gambaran opak homogen pada lobus superior dekstra dengan fissura
horisontalis ke arah kranial kemungkinan penderita menderita :
A. Proses spesifik aktif D. Ca Bronkogenik
B. Bronkitis
E. Asma Bronkiale
C. Atelektasis
80. Seseorang datang ke UGD dengan keluhan panas tinggi, pada foto toraks
didapatkan gambaran cavitas dengan air fluid level dinding tebal di lobus pulmo
sinistra, kemungkinan menderita :
A. Efusi pleura
D. Bronkiektasis
B. Blastomycosis
E. Pneumotoraks
C. Abses pulmo
81. Fungsi foto radiologi adalah kecuali
A. Mencari metastase
B. Memastikan penyebab kematian dini dari janin
C. Screening
D. Memastikan adanya benda asing yang bisa dilihat secara radiologi
10

E. Membantu diagnosa suatu penyakit.


82. Gambaran Radiologis TB paru aktif adalah
Tenting diafragma
Bercak kesuraman paru atas
Kalsifikasi
Garis-garis fibrosis
Salah semua

A.
B.
C.
D.
E.

83 . Gambaran Sinusitis Maksilaris Pada X Ray Berupa


A. Tampak opasitas Didalam sinus maksilaris
B. Tampak gambaran sklerotik pada sinus maksilaris
C. Tampak lesi destruktif pada sinus maksilaris
D. Tampak gambaran litik maupun sklerotik pada sinus maksilaris
E.Tampak diskontinuitas pada tulang maksilaris
84. Gambaran Mastoiditis pada x ray berupa
A. Gambaran mastoid air cells yang berkurang dan suram
B. Gambaran mastoid air cells yang bertambah dan suram
C. Gambaran diskontinuitas pada os mastoid
D. Gambaran soft tissue mass pada osmastoid
E. Gambaran Mastoid air cells yang membengkak
85..LEFORT II merupakan fraktur pada tulang maksila
A. melalui dinding medial dan lateral sinus maksilar dan oleh fraktur yang
melalui bagian bawah dari septum nasal
B. melalui pertengahan orbita sampai arkus zygomatikus
C. dinding lateral dan medial orbita dan melaui arkus zygomatikus
D. posterior dan melalui dinding lateral orbita
E. pertengahan orbita sampai medial dan lateral sinus maksilaris
II. Pilihlah : A. Jika 1, 2 dan 3 benar.
B. Jika 1 dan 3 yang benar.
C. Jika 2 dan 4 yang benar.
D. Jika hanya 4 yang benar
E. Jika semua jawaban benar.
86. Sel sensitif terhadap radiasi saat dalam sel siklus berada pada fase :
1. G1.
2. G2.
3. S.
4. M
1.
2.
3.
4.

87. Apoptosis :
Merupakan suatu proses aktif yang terencana.
Melibatkan sel tetangga
Tidak memicu inflamasi.
Mengalami lisis dan mengeluarkan mediator mediator.
88. Untuk meningkatkan rasio terapeutik dengan :
1. Memberikan dosis tinggi dosis tunggal.
2. Meningkatkan oksigenasi jaringan.
3. Pemberian antioksidan.
4. Memberikan radiasi dalam dosis terfraksi.
Manfaat terapi radiasi pada karsinoma recti:
1. Meningkatkan resektabilitas bila diberikan preradiasi.
2. Dapat mencegah terjadinya metastase jauh.
3. Meningkatkan lokal kontrol.
4. Pada pesien dengan metastase jauh tidak dapat sebagai terapi untuk tujuan
paliatif.
11

90. Efek samping radiasi pada organ normal antara lain :


1. Pada radiasi karsinoma nasofaring dapat menyebabkan tetraparese akibat
demielinisasi.
2. Efek akut berupa fibrosis kulit.
3. Mukositis yang terjadi pada saat radiasi.
4. Pneumonitis akibat radiasi karsinoma nasofaring.
91. intravena urografi berfungsi untuk :
1. melihat gambaran pelviocaliceal system
2. Adanya kelainan ureter
3. Fungsi sekresi dan ekskresi ren
4. Memastikan adanya tumor pada ren
92. Pada efusi pleura dengan jumlah cairan lebih 100 cc dan posisi pasien PA maka akan
terlihat :
1. Sudut kostophrenicus tumpul
2. Kesuraman basal dengan penarikan mediastinum
3. Kesuraman basal dengan batas atas melengkung ke laterokranial
4. paru yang bersangkutan tampak gambaran kesuraman samar-samar
93. Hilus paru berisi organ-organ
1. Arteri Pulmonalis
2. Vena Pumonalis

3. Kelenjar limfe
4. Bronkiolus

94. Pernyataan di bawah ini benar mengenai efusi pleura :


1. merupakan cairan pada cavum pleura
2. pada DHF sering dijumpai di sisi kiri
3. dapat dilihat pada foto toraks lateral
4. dari foto toraks, dapat dibedakan jenis cairannya
95. Syarat foto toraks yang baik:
1. Ketajamannya cukup sampai terlihat vertebrae torakalis IV
2. Inspirasi sampai terlihat diafragma kanan setinggi kosta 6 depan
3. Tidak ada artefak
4. Terlihat sternum
III. SILAH DENGAN JAWABAN YANG BENAR !
96. Jelaskan tahapan terjadinya oedem pulmo !
97. Pada foto tampak gambaran kesuraman homogen pada paru kanan tanpa deviasi
Trakea, tak tampak tarikan fissura minor keatas. Maka kemungkinannya
Adalah .....................
98. Sebutkan komplikasi pemeriksaan HSG !
99. Sebutkan fase fase yang dinilai dalam pemeriksaan urografi intravena !
100. Seorang wanita datang dengan keluhan low back pain, dengan klinis dicurigai
Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Selain dengan MRI pemeriksaan apa yang bisa
menilai HNP dengan baik ?

12

Anda mungkin juga menyukai