B.
C.
D.
E.
Fistulografi
Lopografi
Sialografi
Dacryosistografi
26. Seorang laki-laki 30 tahun dengan riwayat KLL (kecelakaan lalu lintas), dan
diduga mengalami fraktur pada lengan atas. Syarat pemeriksaan x foto
konvensional pada kasus fraktur adalah sebagai berikut:
A. Terlihat 2 sendi
B. Cukup 1 proyeksi
C. Cukup terlihat 1 sendi saja
D. Proyeksi yang penting adalah lateral
E. Proyeksi yang terpenting adalah AP
27. Seorang anak 5 tahun jatuh dari sepeda, lengan bawah tampak bengkak. Pada
pemeriksaan x foto antebrachii didapatkan buckling kortek tulang ulna . Diagnosis
yang mungkin adalah;
A. Fraktur torus
B. Fraktur greenstick
C. Fraktur supracondyler
D. Fraktur Salter Haris 2
E. Fraktur epifisis
28. Pada pemeriksaan radiologi konvensional fraktur ,didapatkan ada gap yang jauh
antara fragmen fraktur. Keadaan ini disebut dengan alignment:
A. Bayonet position
B. Overriding
C. Distraction
D. Impresi
E. Kompresi
29. Pada x foto didapatkan adanya kompresi pada growth plate, kelainan ini termasuk
klasifikasi Salter Haris ke
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
30. Fraktur pada basis metacarpal disebut
A. Boxers fracture
B. Bennet fracture
C. Monteggia
D. Galleazi
E. Smith
31. Yang dimaksud dengan delayed union pada kasus fraktur adalah fragmen fraktur
tidak menyatu setelah waktu:
A. 16-18 minggu
B. 4-6 minggu
C. 10- 14 minggu
D. 6-8 minggu
E. 12-14 minggu
32. Pada kasus osteomielitis akut, maka gambaran radiologis yang ditemukan:
A. Involukrum
B. Sequester
C. Lesi osteoblastik
D. Korteks menebal
E. Soft tissue swelling
33. TB pada jari-jari didapatkan gambaran lesi litik dengan batas yang tegas, disebut;
4
A.
B.
C.
D.
E.
Involukrum
Sequester
Spina ventosa
Abses Brodie
Osteomielitis Garre
34. Seorang anak dengan keluhan bengkak dan nyeri pada lengan atas, dilakukan x
foto konvensional dan didiagnosis osteosarkoma. Yang bukan ciri khas gambaran
radiologis osteosarkoma adalah sebagai berikut;
A. Codman triangle
B. Sunray appearance
C. Soft tissue swelling
D. Lokasi di diafisis
E. Lokasi di metafisis
35. Lokasi sarcoma Ewing:
A. Metafisis
B. Epifisis
C. Diafisis
D. Epikondilus
E. Intraartikuler
36. Pemeriksaan radiologi yang paling sensitive dalam menilai lesi metastasis adalah:
A. Radiologi konvensional
B. CT scan
C. MRI
D. Bone scan
E. USG
37. Seorang anak datang ke poliklinik RS AC dengan keluhan postur yang bongkok
(gibbus), dilakukan x foto vertebra, dan didiagnosis sebagai spondilitis
tuberkulosa. Gambaran radiologi yang didapatkan pada foto tersebut adalah:
A. Diskus intak
B. Diskus destruksi
C. Korpus squaring
D. Kalsifkasi ligamentum
E. Prolaps diskus
38. Gambaran tekanan intrakranial yang meningkat, dapat dilihat dengan foto polos
kranium:
A. Tak tampak pelebaran fontanela
B. Tak didapatkan gambaran digital marking
C. Didapatkan digital marking yang menyolok
D. Sela tursika menyempit
E. Tampak kalsifikasi di region sela tursika
39. Pemeriksaan yang terbaik untuk melihat kelainan pada ligamentum di sendi genu
adalah:
A. MRI
B. CT Scan
C. Bone Scan
D. X foto polos
E. USG
40. Pada Radiologi anak hal yang harus diperhatikan :
A. Dosis radiasi harus berpegang pada prinsip ALARA ( as low as
reasonably achievable ).
B. Selalu harus menggunakan anestesi
C. Tidak perlu dipuasakan pada semua pemeriksaan.
D. Tehnik pemotretan sama dengan orang dewasa karena penyakit anak
tidak berbeda dengan orang dewasa.
A. Pendekatan psikologis tidak perlu digunakan.
5
C. Fase S G2
D. Fase G2-M
E. Fase M-G1
57. Dalam usaha meningkatkan respon terapi radiasi, maka dapat dilakukan :
A. Diberikan kemoterapi bersamaan saat terapi radiasi
B. Diberikan kemoterapi sebelum seluruh program radiasi dimulai
C. Diberikan dosis tinggi saat radasi.
D. Dilakukan transfusi sebelum radiasi eksterna.
E. Diberikan radioprotektor pada sel tumor.
58. Pada terapi radiasi eksterna
A. Radiasi mencakup tumor primer saja.
B. Dapat diberikan dosis tinggi pada tumor primer.
C. Lapangan radiasi lebih terbatas pada kelenjar getah bening sekitar.
D. Radiasi dapat mencakup tumor primer dan kelenjar getah bening regional.
E. Radiasi dapat mencakup tumor primer dan seluruh kelenjar getah bening.
59
Pada brakiterapi
Lapangan radiasi dapat lebih luas dari radiasi eksterna.
Dapat diberikan dosis tinggi pada tumor primer.
Lapangan radiasi lebih terbatas pada kelenjar getah bening sekitar.
Radiasi dapat mencakup tumor primer dan kelenjar getah bening regional.
Radiasi dapat mencakup tumor primer dan seluruh kelenjar getah bening.
A.
B.
C.
D.
E.
60.
A.
A.
B.
C.
D.
E.
61. Struktur sinus paranasal yang terlihat terbaik pada Proyeksi posteroanterior
adalah
Sinus frontal, ethmoid anterior
Sinus ethmoidalis anterior dan posterior terlihat
Sinus maksillaris dan fossa nasal.
Sinus sphenoid, superimposisi frontal, ethmoidal
sinus sphenoid, ethmoid, dan fossa nasal.
A.
B.
C.
D.
E.
62. Struktur sinus paranasal yang terlihat terbaik pada Proyeksi waters adalah
Sinus frontal, ethmoid anterior
Sinus ethmoidalis anterior dan posterior terlihat
Sinus maksillaris dan fossa nasal.
Sinus sphenoid, superimposisi frontal, ethmoidal
Sinus sphenoid, ethmoid, dan fossa nasal.
A.
B.
C.
D.
E.
63. Struktur sinus paranasal yang terlihat terbaik pada Proyeksi open mouth waters
adalah
Sinus sphenoidalis dan maksillaris serta fossa nasal
Sinus ethmoidalis anterior dan posterior terlihat
Sinus maksillaris dan fossa nasal.
Sinus sphenoid, superimposisi frontal, ethmoidal
Sinus sphenoid, ethmoid, dan fossa nasal
A.
B.
C.
D.
E.
67. Proyeksi dasar yang dapat digunakan untuk menilai sinus para nasal:
Caldwell,Waters,lateral dan Submentovertikal
PA,lateral, Towne dan meyer
Law, towne, schuller dan waters
PA , lateral, waters dan schuller
PA, lateral,law dan waters
A.
B.
C.
D.
E.
A.
71. Pada penilaian ada tidaknya perdarahan pada trauma kepala akut, CT scan dipilih
sebagai pilihan karena:
Hematoma dengan mudah dapat didiagnosa dengan CT scan dibanding
dengan MRI
B. Peralatan pada pasien dengan trauma yang biasanya mengandung metal tidak
mengganggu bila pasien dibawa ke ruang CT Scan
C. CT Scan mempergunakan sinar X, kecuali MRI menggunakan suara
D. Semua jawaban diatas betul
E. Semua jawaban diatas salah
72. Pada trauma medula spinalis :
A. Foto konvensional mudah mengenal ada tidaknya fraktur atau dislokasi, tapi
tidak dapat menilai apa yang terjadi pada medual spinalis
B. Dengan CT Scan ada tidaknya fraktur mudah dilihat, tapi penilaian2 medula
spinalis kurang optimal dengan peralatan yang sekarang tersedia, tapi biaya
lebih murah
C .Dengan MRI evaluasi lebih baik, karena gambar bersifat multiplanar, tapi
biaya lebih mahal.
D. Pernyataan-pernyataan semua diatas betul
9
77. Pada fase nefrogram dalam pemeriksaan IVU tidak mencakup hal-hal dibawah ini
Akan terlihat bentuk ginjal dimana pelvicocalices system tampak opaq
Dapat menilai fungsi ekskresi ginjal
Ginjal dapat dibedakan antar medulla dan korteks
Untuk melihat adanya peristaltik ureter
Untuk melihat struktur vesika urinaria
78. Gambaran Multicavitas kecil-kecil pada paru bawah terdapat pada :
A. Bronkiektasis
D. Efusi pleura
B. Emfisema
E. Infark
C. Pneumonia
79. Penderita beberapa hari batuk kemudian agak sesak napas, pada foto toraks
didapatkan gambaran opak homogen pada lobus superior dekstra dengan fissura
horisontalis ke arah kranial kemungkinan penderita menderita :
A. Proses spesifik aktif D. Ca Bronkogenik
B. Bronkitis
E. Asma Bronkiale
C. Atelektasis
80. Seseorang datang ke UGD dengan keluhan panas tinggi, pada foto toraks
didapatkan gambaran cavitas dengan air fluid level dinding tebal di lobus pulmo
sinistra, kemungkinan menderita :
A. Efusi pleura
D. Bronkiektasis
B. Blastomycosis
E. Pneumotoraks
C. Abses pulmo
81. Fungsi foto radiologi adalah kecuali
A. Mencari metastase
B. Memastikan penyebab kematian dini dari janin
C. Screening
D. Memastikan adanya benda asing yang bisa dilihat secara radiologi
10
A.
B.
C.
D.
E.
87. Apoptosis :
Merupakan suatu proses aktif yang terencana.
Melibatkan sel tetangga
Tidak memicu inflamasi.
Mengalami lisis dan mengeluarkan mediator mediator.
88. Untuk meningkatkan rasio terapeutik dengan :
1. Memberikan dosis tinggi dosis tunggal.
2. Meningkatkan oksigenasi jaringan.
3. Pemberian antioksidan.
4. Memberikan radiasi dalam dosis terfraksi.
Manfaat terapi radiasi pada karsinoma recti:
1. Meningkatkan resektabilitas bila diberikan preradiasi.
2. Dapat mencegah terjadinya metastase jauh.
3. Meningkatkan lokal kontrol.
4. Pada pesien dengan metastase jauh tidak dapat sebagai terapi untuk tujuan
paliatif.
11
3. Kelenjar limfe
4. Bronkiolus
12