PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23
tentang
Kesehatan
Kerja
menyatakan
bahwa
kesehatan
kerja
Perlindungan
utamanya
ditujukan
pada
Penyakit
Akibat
yang
kurang
perlindungankerja
tidak
baik,manajemen
optimal,
dan
kurang
terorganisasi,
tingkat
kesejahteraan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penyakit Akibat Kerja
A. Definisi dan Istilah
Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja (pasal 1, peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi nomor PER.01/MEN/1981) tentang kewajiban melapor
penyakit akibat kerja. Definisi yang digunakan dalam keputusan Menteri
Tenaga Kerja No.KEPTS.333/MEN/1989 tentang Pelaporan Penyakit
Akibat
Kerja
merujuk
pada
ketentuan
Permen
Nakertrans
No.PER.01/MEN/1981(3).
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Pasal 1, Keputusan
Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena
Hubungan Kerja(3).
Terdapat 3 istilah untuk suatu kelompok penyakit yang sama yaitu
penyakit yang timbul karena hubungan kerja, penyakit yang disebabkan
karena pekerjaan atau lingkungan kerja dan penyakit akibat kerja. Ketiga
istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama dan masing-masing
memiliki dasar hukum perundang-undangan yang menjadi landasannya(2).
B. Kondisi yang Berhubungan dengan Penyakit Akibat Kerja
Kondisi yang berhubungan dengan penyakit akibat kerja antara lain:
a. Peraturan perundang-undangan mengenai penyakit akibat kerja telah
cukup banyak. Ketentuan tersebut terdapat dalam undang-undang
yang mengatur keselamatan kerja dan undang-undang yang mengatur
jaminan
sosial
tenaga
kerja
beserta
peraturan-peraturan
10
11
12
dan
keadaan
infrastruktur
lainnya
merupakan
bahan
13
1.
Pusat
Penggerak
Pembangunan
Berwawasan
Kesehatan
14
c.
d.
e.
f.
KIA termasuk KB
Perbaikan gizi
P2M
Pengobatan
Mengacu kapada Standar Pelayanan Minimal
2. Program kesehatan pengembangan :
a. Merupakan program yang sesuai masalah kesmas setempat dengan
pertimbangan ketersediaan dana dan kemampuan sumberdaya yang
tersedia serta dukungan masyarakat
b. Dana sehat
c. Posyandu lansia/ balita
3. Program Puskesmas Lainnya
a. KESLING
b. Pengobatan termasuk Yandar kecelakaan
c. Kes olah raga
d. PHN
e. Kesehatan kerja
f. Kesehatan gigi dan mulut
g. Kesehatan Jiwa
h. Kesehatan Mata
i. Sp2TP
j. Kesehatan Lansia
k. Pembinaan pengobatan tradisional
l. Upaya kesehatan darurat ( wabah,bencana alam )(8)
4. Upaya Kesehatan Kerja
A. Pengertian Upaya Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan agar
diperoleh produktifitas kerja yang optimal(9).
B. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Kerja
Ruang lingkup upaya kesehatan kerja meliputi berbagai upaya
penyerasian antara pekerja dengan pekerja dan lingkungan kerjanya baik
secara fisik maupun psikis dalam cara / metode kerja, proses kerja dan
kondisi kerja yang bertujuan untuk :
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja
di semua lapangan pekerjaan yang setinggi tingginya baik secara
fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya.
15
dalam
melakukan
16
17
Kecelakaan
(P3K),
18
5. Pembinaan lingkungan kerja dan cara kerja yang baik dan benar.
6. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
C. Ukuran Keberhasilan upaya kesehatan kerja di Pos UKK
Ukuran keberhasilan kegiatan upaya kesehatan kerja di Pos UKK adalah :
1. Ukuran keberhasilan keterjangkuan :
Digunakan standar untuk setiap pos UKK menjangkau 10 50 pekerja
dan setiap Pos UKK dikelola oleh 1 5 kader.
2. Ukuran keberhasilan pelayanan :
Jumlah dan jenis kegiatan kesehatan yang dilakukan
3. Ukuran tingkat perkembangan :
INDIKATOR
1. P3K Kit
PRATAMA
1 kit > 5
MADYA
1 Kit = 30-
PURNAMA
1 Kit = 10-
MANDIRI
1 Kit +
2. Jenis Obat
3. Ergonomi
4. Sarasehan
orang
< 5 jenis
< 5 jenis
2 kali/tahun
50 orang
5-10 jenis
5-10 jenis
2-3
20 orang
<10 orang
> 10 jenis
> 10 jenis
>4 kali/tahun
Intervensi
5. Penggunaan
< 30%
kali/tahun
30%-60%
> 60%
APD
Keterangan :
1. P3K Kit adalah perbandingan antara jumlah P3 Kit yang dipunyai
dengan banyaknya anggota yang ada.
2. Jenis obat adalah banyaknya jenis obat-obatan yang dijual bebas
yang ada di Pos UKK.
3. Ergonomi adalah banyaknya cara bekerja sehat dan benar yang
diterapkan pada suatu kelompok pekerja.
4. Sarasehan intervensi adalah banyaknya pertemuan yang dilakukan
oleh anggota pos UKK dalam rangka menjalankan dan
meningkatkan upaya kesehatan kerja.
5. Penggunaan APD adalah presentasi dari anggota pos UKK yang
telah menggunakan APD sewaktu bekerja
19
SWOT
sebagaimana
dikembangkan
oleh
Kearns
20
Keterangan:
Sel A: Comparative Advantages Sel ini merupakan
pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa
untuk
Divestment/Investment
memperlunak
Comparative
Damage
ancaman
dari
luar
Advantage
ControlMobilization
tersebut,
bahkan
organisasi
lain)
atau
memaksakan
21
Damage
sehingga
tidak
Control
(mengendalikan
menjadi
lebih
parah
kerugian)
dari
yang
diperkirakan(11).
B. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara
kuantitaif
melalui
perhitungan
Analisis
SWOT
yang
point
faktor
tidak
boleh
dipengaruhi
atau
masing-masing
point
faktor
22
23
strategi taktisnya.
Kuadran III (negatif, positif) Posisi ini menandakan sebuah
organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap
pada pilihan
agar
tidak
semakin
terperosok.
Strategi
ini
24
BAB III
PENGKAJIAN PROGRAM UKK PUSKESMAS TAWANGSARI
A. Gambaran Umum Puskesmas Tawangsari
1. Letak Geografi
Wilayah Puskesmas Tawangsari terletak di Kecamatan Tawangsari
Kabupaten Sukoharjo sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Bulu, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Karangdowo
Kabupaten Klaten, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
Sukoharjo, sebelah Selatan dengan Kecamatan Weru.
Luas wilayah kerja Puskesmas Tawangsari kurang lebih 40 km 2
yang merupakan 8,57% dari luas wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Kecamatan Tawangsari terdiri dari 12 desa. Desa yang mempunyai
wilayah paling luas adalah desa Watubonang dengan luas wilayah 4,59
km2 (11,48% dari luas wilayah Kecamatan Tawangsari) dan desa
dengan wilayah paling kecil adalah desa Tambakboyo dengan luas
wilayah 2,4 km2 (6% dari luas wilayah Kecamatan Tawangsari).
25
0-14 tahun
Laki-laki Perempuan
5724
5688
11412 (19,68%)
KELOMPOK UMUR
15-64 tahun
Laki-laki Perempuan
20700
19822
41895 (69,89%)
>65 tahun
Laki-laki Perempuan
3121
2918
6039 (10,41%)
h
2014
Jumla
5527
5989
11516 (19,33%)
20761
21071
41832 (70,14%)
3179
3026
6205 (10,41%)
B. Hasil dan Indikator Program UKK bulan Januari - Agustus tahun 2015
1. Hasil Program Program UKK bulan Januari - AgustusAgustus tahun
2015 di Wilayah Kerja Puskemas Tawangsari
26
27
DESA
Pojok
Lorog
Tangkisan
4
5
6
Dalangan
Watubonang
Ponowaren
POS
UKK
NAMA PERUSAHAAN/
PENGRAJIN
JUMLAH
KADER
JML
DILAY
JML
30
46
50
1
30
67
50
40
60
113
100
41
0
36
0
0
0
31,8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
35
15
20
1
16
16
20
15
55
1
14
179
333
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
40
35
17
36
70
15
527
0
0
17
31
0
17
101
0
0
100
86,1
0
100
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
-
- Krasikan Barokah
- Sarung Goyor Keden
- Konveksi Septy Dalangan
Tenun Sarung Goyor Keden
Tenun Lurik Bonang Kdgjambal
Kifa Bakery
5
2
DESA
NAMA PERUSAHAAN/
PENGRAJIN
POS
UKK
JUMLAH
KADER
JML
DILAY
Pojok
Lorog
Tangkisan
4
5
6
Dalangan
Watubonang
Ponowaren
2
-
- Krasikan Barokah
- Sarung Goyor Keden
- Konveksi Septy Dalangan
Tenun Sarung Goyor Keden
Tenun Lurik Bonang Kdgjambal
Kifa Bakery
5
2
JML
JML
30
46
50
1
30
67
50
40
60
113
100
41
0
35
0
38
0
31,8
0
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
15
1
16
15
1
179
35
20
16
20
55
14
333
40
35
17
36
70
15
527
0
0
17
31
0
15
121
0
0
100
86,1
0
100
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29
BAB IV
30
Keterangan:
a. Program pemerintah pendukung program UKK
31
32
Weakness
Skor
Bobot
Total
10
8
6
0,4
0,4
0,2
4
3,2
1,2
8,4
Poin
Nomer
1
2
4
Skor
Bobot
Total
10
8
10
0,4
0,3
0,3
4
2,4
3
9,4
Bobot
Total
0,2
0,5
0,3
1,2
5
2,4
8,6
Opportunity
Poin
Nomer
1
2
3
Skor
Bobot
10
8
6
0,4
0,3
0,3
Threat
Total
Poin
Nomer
1
2
3
Skor
4
6
2,4
10
1,8
8
9,2
Tabel 4. Skor SWOT
33
Hasil :
Selisih Total Kekuatan Total Kelemahan = S W = x
= -8,4 -9,4 = -1
Selisih Total Peluang Total Tantangan = O T = y
= 9,2 8,6 = 0,6
Keterangan :
SKOR
0-1: tidak berpengaruh
2-3 : kurang berpengaruh
4-5: cukup berpengaruh
6-7 : berpengaruh
8-10: sangat berpengaruh
BOBOT
0,0-0,1 : tidak penting
0,2-0,3 : kurang penting
0,4-0,5 : cukup penting
0,6-0,7 : penting
0,8-1 : sangat penting
TOTAL
Total = Skor x Bobot
34
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari 100% target program UKK, yang telah tercapai adalah sebesar 19%
sejak bulan Januari-Agustus 2015. Beberapa perusahaan industri tidak mau
bekerjasama dalam program UKK dikarenakan tidak ingin mengalami
kerugian akibat pemakaian jam kerja.
B. SARAN
1. Perlu dilakukan penyuluhan atau pengetahuan kesehatan kepada
masyarakan maupun perusaahn industri di wilayah Puskemas Tawangsari
tentang pentingnya program UKK, serta memberikan penjelasan tentang
penyakit akibat kerja, sehingga program UKK dapat tercapai sesuai target
dan dapat mencegah terjadinya penyakit akibat kerja di wilayah kerja
Puskesmas Tawangsari.
2. Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan program UKK yang
dapat berupa :
a. Memperbanyak pelatihan untuk para tenaga kesehatan di puskesmas
tawangsari agar lebih banyak terbentuk tenaga terlatih sehingga
program UKK Puskesmas Tawangsari dapat berkembang
b. Memperbanyak pelatihan dan menambah jumlah kader program UKK
c. Menyediakan alat pelindung diri untuk para pekerja industri dalam
rangka pencegahan penyakit akibat kerja
d. Mengadakan promosi kesehatan dan penyuluhan lebih giat ke
perusahaan industri dan tenaga kerja agar lebih banyak perusahaan
yang bekerjasama dalam program UKK
e. Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan program UKK secara
berkala agar program UKK lebih berkembang
DAFTAR PUSTAKA
36
37