Anda di halaman 1dari 8

PERIKATAN AUDIT DENGAN KLIEN BARU DAN KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR

Pertanyaan Diskusi
1. Permasalahan mengenai materialitas dihadapi oleh KAP Umar dan Rekan
dalam kaitannya dengan opini audit tahun 2009 atas laporan keuangan milik PT
Maju Makmur. Mengacu kepada SA Seksi 312, bagaimanakah seharusnya
seorang auditor mengevaluasi materialitas suatu hal dalam perikatan audit yang
spesifik? Apakah saudara bisa meyakini bahwa penurunan nilai dari bangunan
toko keenam milik PT Maju Makmur di Sidoarjo berdampak material pada
posisi Laporan Keuangan PT Maju Makmur?
Jawab :
Dalam mengevaluasi materialitas suatu hal dalam perikatan audit, auditor terlebih
dahulu

harus menentukan sifat, saat, atau luasnya prosedur; penugasan staf; atau

perlunya tingkat supervisi yang semestinya. Pemegang tanggung jawab dalam evaluasai
materialitas harus sesuai dengan tingkat resiko dari audit itu sendiri yaitu meliputi
ketrampilan dan kemampuan pemegang tanggung jawab tersebut. Menurut SA seksi
313.10 bahwa Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan
profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki
pengetahuan memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan
keuangan.

Pertimbangan

mengenai

materialitas

yang

digunakan

oleh

auditor

dihubungkan dengan keadaan sekitarnya dan mencakup pertimbangan kuantitatif maupun


kualitatif. Materialitas adalah besarnya informasi

akuntansi yang apabila terjadi

penghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat
mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas
informasi tersebut. Definisi tersebut mengakui pertimbangan materialitas dilakukan
dengan memperhitungkan keadaan yang melingkupi dan

perlu melibatkan baik

pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif.


Menurut saya penurunan nilai dari bangunan toko keenam yang ada di Sidoarjo
berdampak material pada posisi laporan keuangan karena dengan jumlah investasi
bangunan yang di Sidoarjo sebesar 1,488 milyar dan dalam keadaan terburuk diprediksi
dapat dijual dengan harga 640-800 juta maka dari itu kerugian lebih dari 10% maka
dianggap material.

2. Jika Langgeng Santoso tidak memberikan izin kepada Adi Susilo untuk
melakukan diskusi dengan auditor terdahulu, tindakan apa yang dapat
dilakukan oleh Adi Susilo?
Jawab :
Bahwa pada dasarnya auditor pengganti dianjurkan untuk menjalin komunikasi
terlebih dahulu dengan auditor sebelumnya berkenaan mengenai masalah proses audit
sebelumnya yang dilakukan oleh auditor terdahulu, Menurut PSA No. 16 Seksi 315. Hal
itu dilakukan untuk memberikan gambaran kondisi manajemen perusahaan milik
Langgeng Santoso kepada KAP AS&R untuk menolak atau menerima atau menolak
perikatan audit. Tetapi apabila kejadian seperti soal diatas terjadi maka menurut SA 315.2
Auditor pengganti (KAP Adi Susilo & Rekan) harus menyelidiki alasan-alasan dan
mempertimbangkan pengaruh penolakan atau pembatasan tersebut dalam memutuskan
penerimaan atau penolakan perikatan dari calon klien tersebut. Karena informasi dari
KAP pendahulu sangat penting bagi KAP pengganti ketika menerima perikatan dari PT
Maju Makmur.
3. Jika Adi Susilo telah mendapat informasi dari KAP Umar dan Rekan bahwa
Langgeng Santoso dan staffnya kurang memiliki integritas, tindakan apa yang
kemudian seharusnya dilakukan dan alasan mengapa tindakan tersebut yang
dilakukan?
Jawab :
Apabila Adi Susilo telah mendapat informasi dari KAP Umar dan Rekan bahwa
Langgeng Santoso dan staffnya kurang memiliki integritas maka perlu dicurigai bahwa
terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa kekeliruan

yang material dan

ketidakberesan akan terjadi dalam proses akuntansi dimana laporan keuangan dibuat.
Muatz dan Sharaf (1961) menyebutkan bahwa penilaian perilaku klien

akan

mempengaruhi strategi audit, walaupun rendahnya integritas klien tidak selalu


menimbulkan masalah penipuan (Bernadi, 2000). Evaluasi bukti adalah fundamental
setiap audit, kompleks dan vital dalam proses pengambilan keputusan, auditor

membutuhkan pertimbangan mengenai kualitas dan kuantitas bukti sesuai dengan


kriteria yang ditetapkan seperti kecukupan, kompetensi, dan biaya ( Lin, et.al., 1984).
Selanjutnya juga bisa dilakukannya tes substantive yang bertujuan untuk menguji
kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk risiko yang telah dinilai seperti pengabaian
manajemen
4. Apa tujuan dilakukannya peer review? Mengapa peer review penting untuk
dilakukan? Apa yang diperiksa oleh tim yang melakukan peer review?
Jawab :
Peer review dilakukan dengan tujuan untuk menelaah mengenai kualitas prosedur
pengendalian yang selama ini diimplementasikan oleh KAP AS&R. Sebagaimana yang
disyaratkan dalam PSA No.290 yang ditetapkan oleh IAI.
Peer review sangat penting dilakukan untuk membantu KAP dalam mengambil
kesimpulan mengenai kualitas pengendalian yang selama ini dilakukan serta memberikan
informasi mengenai kelemahan dan solusi untuk memperbaiki kualitas prosedur
pengendalian yang selama ini telah dilakukan.
Yang diperiksa adalah penerapan sistem pengendalian mutu KAP yang mengatur
tentang kebijakan independensi, penugasan personal, konsultasi, supervisi, pemekerjakan,
pengembangan profesional, promosi, penerimaan, dan keberlanjutan klien, dan ispeksi.
5. Apa tujuan dari dokumentasi audit, dan data umum apa yang harus ada pada
(a) berkas permanen dan (b) berkas tahun berjalan?
Jawab :
Secara keseluruhan, tujuan dokumentasi audit adalah membantu auditor
menyediaakan jaminan wajar bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengan
standar audit yang umum diterima. Secara khusus, dokumentasi audit (KKP) bertujuan
sebagai pendukung dalam memberikan opini, memberikan sebuah dasar untuk
merencanakan audit, sebuah catatan bukti yang diakumulasikan dan hasil dari ujian,
sebagai bahan supervise oleh supervisor dan rekan, sebagai acuan untuk audit tahun
berikutnya, sebagai referensi bila ada pertanyaan oleh pihak lain. Dokumentasi audit

adalah cara utama untuk mendokumentasikan dimana sebuah audit yang memadai telah
dilakukan. Dokumentasi audit memberikan sumber informasi penting untuk membantu
auditor dalam menentukan laporan audit yang tepat untuk dibuat dalam keadaan tertentu.
a.

Berkas permanen

Berkas permanen berisikan data / informasi yang diperlukan oleh auditor untuk
memahami gambaran umum audit. Dilihat dari dimensi waktu, informasi yang
dimasukkan kedalam berkas permanen adalah informasi yang relatif tidak sering
berubah.dengan adanya berkas permanen, auditor tidak perlu meminta informasi tersebut
pada audit setiap tahun atau setiap kali akan melaksanakan audit. Jenis informasi yang
dimaksudkan dalam berkas permanen antara lain meliputi : data organisasi audit,
kebijakan dan prosedur operasi, kebijakan akuntansi dan pengendalian internal, dan
informasi administratif berkaitan dengan penugasan audit. Data organisasi meliputi :
struktur organisasi dan uraian tugas, sejarah dan uraian pokokdan fungsi audit, daftar
lokasi unit-unit dibawah organisasi audit, kontrak dan perjanjian penting (jika ada),daftar
personil kunci, daftar pihak yang mempunyai hubungan istimewa, serta ketentuan hukum
dan perundang-undangan terkait.
b.

Berkas tahun berjalan

Berkas berjalan berisikan informasi yang berkaitan dengan audit yang sedang
dilakukan atau audit yang baru lalu. Terdapat dua sub klasifikasi untuk informasi yang
dimaksukkan dalam berkas berjalan, yaitu: berkas umum dan berkas analisis
Berkas umum terdiri atas : surat penugasan audit, informasi umum, hasil
pertemuan awal, program audit, manajemen waktu audit, ikhtisar temuan audit, draf
laporan audit, tanggapan audit, pertemuan akhir dan tindak lanjut hasil audit, rekonsiliasi,
stock opname, penghapusan piutang.
Berkas analisis, memuat dokumentasi rinci atas proses pengumpulan dan
pengujian bukti audit untuk masing-masing data yang dicakup dalam penugasan audit.
Revisi SA ttng dokumentasi, SA 230 (terdapat apa saja yang harus ada dalam
dokumentasi audit)
6. KAP Umar dan Rekan menyebutkan bahwa Langgeng Santoso tidak memahami
sepenuhnya tujuan audit yang dilakukan. Menurut SA 311, kewajiban apa yang

dimiliki oleh KAP AS&R untuk memastikan kliennya memahami fungsi audit?
Profesi audit tambahan apa yang harus dilakukan jika PT Maju Makmur
menjadi perusahaan publik?
Jawab :
Menurut SA 311 dalam PSA no 5, mengacu pada SA 311 no 6 sampai 9 bahwa
auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis entitas yang memungkinkannya
untuk merencanakan dan melaksanakan auditnya berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Auditor harus memperoleh pengetahuan mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan sifat

bisnis entitas, organisasinya, dan karakteristik

operasinya, Pengetahuan mengenai bisnis entitas biasanya diperoleh auditor melalui


pengalamannya dengan entitas atau industrinya serta dari permintaan keterangan kepada
personel perusahaan, dan Auditor harus mempertimbangkan metode yang digunakan oleh
entitas untuk

mengolah informasi dalam perencanaan audit karena metode tersebut

mempunyai pengaruh terhadap desain pengendalian intern.


Pemahaman dengan klien tentang audit atas laporan keuangan umumnya
mencakup hal-hal berikut ini:
a. Tujuan audit adalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan.
b. Manajemen bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan
pengendalian intern yangefektif terhadap pelaporan keuangan.
c. Manajemen bertangung jawab untuk mengidentifikasi dan menjamin bahwa
entitas mematuhiperaturan perundangan yang berlaku terhadap aktivitasnya.
d. Manajemen bertanggung jawab untuk membuat semua catatan keuangan
dan informasi yangberkaitan tersedia bagi auditor.
e. Pada akhir perikatan, manajemen akan menyediakan suatu surat bagi auditor yang
menegaskanrepresentasi tertentu yang dibuat selama audit berlangsung.
f. Auditor bertanggung jawab untuk melaksanakan audit berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
g. Suatu audit mencakup pemerolehan pemahaman atas pengendalian intern
yang cukup untuk merencanakan audit dan untuk menentukan sifat, saat,
dan luasnya prosedur audit yang harus dilaksanakan.
Pemahaman dengan klien juga mencakup hal-hal lain seperti berikut ini:

a. Pengaturan mengenai pelaksanaan perikatan (sebagai contoh, waktu, bantuan


b.
c.
d.
e.
f.

klien berkaitandengan pembuatan skedul, dan penyediaan dokumen).


Pengaturan tentang keikutsertaan spesialis atau auditor intern, jika diperlukan.
Pengaturan tentang keikutsertaan auditor pendahulu
Pengaturan tentang fee dan penagihan.
Adanya pembatasan atau pengaturan lain tentang kewajiban auditor atau klien.
Kondisi yang memungkinkan pihak lain diperbolehkan untuk melakukan

akses ke kertas kerjaauditor.


g. Jasa tambahan yang disediakan oleh auditor berkaitan dengan pemenuhan
persyaratan badan pengatur.
h. Pengaturan tentang jasa lain yang harus disediakan oleh auditor dalam
hubungannya dengan perikatan.
Prosedur audit tambahan yang harus dilakukan jika PT. Maju Makmur adalah
melakukan prosedur analitis. Menurut PSA No. 22 (SA Seksi 329), prosedur analitik
meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratio yang dihitung dari jumlahjumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor.
Ketika menjadi perusahaan publik, maka auditor berkewajiban untuk menghitung ratioratio, dengan membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahaan sejenis lainnya.

7. Langgeng Santoso tampaknya tidak suka mengeluarkan uang dalam jumlah


yang besar untuk aktivitas audit. Haruskah Adi Susilo menyarankan untuk
melakukan review atas laporan keuangan saja dibandingkan mengaudit laporan
keuangan PT Maju Makmur? Apakah perbedaan antara review atas laporan
keuangan dengan audit? Apakah yang menjadi dampak finansial dari audit
yang dilakukan pada PT Maju Makmur jika berubah menjadi perusahaan
publik?
Jawab :
Melakukan review atau mengaudit laporan keuangan sebenarnya tergantung
kebutuhan dari Langgeng Santoso dan kebijakan manajemen perusahaan yang

dipimpinnya. Disini ada dua kondisi yang berbeda pertama dia tidak suka mengeluarkan
uang dalam jumlah besar untuk audit, kedua dia ingin perusahaanya go public. Apabila
Langgeng Santoso bersikukuh untuk menjadikan perusahaanya go public maka KAP
tidak perlu menyarankan untuk melakukan review laporan keuangan, melainkan tetap
melakukan aktivitas audit atas laporan keuangan. Karena syarat yang harus dipenuhi
apabila perusahaan ingin go public adalah laporan keuangan harus diaudit oleh auditor
independen.
Perbedaan keduanya adalah apabila audit merupakan suatu proses sistematik yaitu
berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, bererangka dan terorganisasi
untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan.
Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Beberapa prosedur
audit yang digunakan yaitu inspeksi, observasi, konfirmasi, permintaan keterangan,
pengusutan, pemeriksaan bukti pendukung, pelaksanaanulang dan analisis. Sedangkan
review menurut SA seksi 100 adalah pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan
analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan
terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan
keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, atau sesuai dengan basis akuntansi komprehensif yang lain.
Dampak finansialnya adalah fee audit semakin mahal karena perusahaan publik
aktivitasnya semakin komplek sehingga kerja audit semakin rumit dan resiko semakin
besar. Pernyataan audit akan mempengaruhi investor dan kreditor dalam perihal
permodalan.
8. Adi Susilo harus memberikan rekomendasi untuk partner yang menjadi anggota
komite review sebagai bahan pertimbangan perikatan audit antara KAP AS&R
dengan PT Maju Makmur. Jika saudara dimisalkan menjadi Adi Susilo, apa
yang akan saudara rekomendasikan?
Jawab :

Apabila saya adalah Bapak Adi Susilo tentu saja saya akan merekomendasikan
partner yang menjadi anggota komite review sebagai bahan pertimbangan perikatan audit
antara KAP AS&R dengan PT Maju Makmur adalah nominal fee auditnya, resiko audit
yang akan

terjadi, sistem pengendalian internalnya dan pengendalian mutu, bukti

transaksi asset tetap dan informasi proses bisnis PT Maju Makmur

Anda mungkin juga menyukai