Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

Halaman Cover ..............................................................................................i


Pengantar ...............................................................................................ii
Daftar isi.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................1
1.4 Metode Penelitian ....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian bahan konduktor ...................................................................3
2.2 Pengelompokan bahan-bahan listrik ........................................................4
a. Konduktor ...........................................................................................4
b. Isolator ................................................................................................4
c. Semi Konduktor ..................................................................................4
d. Bahan Magnetik ..................................................................................4
e. Bahan super konduktor .......................................................................5
f. Bahan Nuklir .......................................................................................5
2.3 Sifat-sifat Bahan konduktor .....................................................................5
Sifat Penting ................................................................................................ 5
a. Daya hantar listrik................................................................................. 5
b. Koefisien temperatur hambatan .......................................................... 6
c. Daya hantar panas ................................................................................ 6
d. Daya tegangan Tarik ............................................................................. 7
e. Timbulnya daya elektro-motoris .......................................................... 7
Jenis Bahan Listrik ....................................................................................... 7
a. Sifat Mekanis ........................................................................................ 7
b. Sifat Fisis ............................................................................................... 8
c. Sifat Kimia ............................................................................................. 8
2.4 Jenis-jenis Bahan konduktor ....................................................................10
2.5 Klasifikasi konduktor ...............................................................................10
a. Menurut Bahanya ................................................................................10
b. Menurut Konstruksinya ......................................................................10
c. Menurut bentuk fisiknya .....................................................................11
d. Macam karakteristik konduktor ..........................................................11
2.6 Kriteria mutu penghantar .........................................................................12
2.7 Gambar-gambar konduktor ......................................................................14
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ..............................................................................................16
Daftar Pustaka ................................................................................................18

Kata

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Definisi konduktor atau pengertian penghantar. Konduktor atau penghantar adalah
zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energy, baik energy listrik maupun
energy kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat konduktor
ini biasanya digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan kecepatan
transfer energy, misalnya panci, setrika, kabel dan solder. Konduktor yang baik adalah
yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas,
perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin
besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan
mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan
tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan pada alat listrik yang
anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik, bahan
penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa Arti dari konduktor beserta kegunaanya?
b. Apa itu bahan-bahan yang termasuk dalam konduktor?
c. Apa itu sifat-sifat dan karakteristik konduktor?
d. Apa saja contoh dan macam-macam jenis konduktor?
1.3 TUJUAN PENULISAN
a. Mengeti Arti dari konduktor beserta kegunaanya
b. Mengetahui bahan-bahan yang termasuk dalam konduktor
c. Mengetahui sifat-sifat dan karakteristik konduktor
d. Mengetahui contoh dan macam-macam jenis konduktor

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BAHAN KONDUKTOR
Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan
mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan
tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan pada alat listrik yang
anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik, bahan
penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium.
Definisi konduktor atau pengertian penghantar. Konduktor atau penghantar adalah
zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energy, baik energy listrik maupun
energy kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat konduktor
ini biasanya digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan kecepatan
transfer energy, misalnya panci, setrika, kabel dan solder. Konduktor yang baik adalah
yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas,
perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin
besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
Konduktor adalah bahan yang di dalamnya banyak terdapat elektron bebas mudah
untuk bergerak.Tarikan antara elektron yang berada dalam edaran paling luar dan intinya
adalah sangat kecil, hingga dalam suhu normal pun ada satu atau lebih elektron yang
terlepas dari atomnya. Elektron bebas ini bergerak-gerak secara acak dalam ruang di
celah atom-atom. Gerakan elektron-elektron ini dinamakan bauran ( difusi ). Contoh
penghantar : besi, tembaga, aluminium, perak, dan logam lainnya.
Bahan - bahan yang bersifat konduktor ialah bahan - bahan yang mudah mengalirkan
arus listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya : tembaga, besi, emas,
dll dari bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah EMAS.
karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, yang paling
banyak elektron bebasnya adalah emas.

Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan


mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) viii yang besar
dan tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan pada alat listrik yang
anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik, bahan
penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium.
2.2 PENGELOMPOKAN BAHAN-BAHAN LISTRIK
Suatu bahan dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa
berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan berdasarkan wujud tersebut
dalam teknik listrik bahan-bahan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1. Bahan
Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. Bahan
ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik
(Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus
listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan pada alat listrik yang anda jumpai. Juga
pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik, bahan penghantar yang sering
dijumpai adalah tembaga dan alumunium
2. Bahan Penyekat (Insulator/isolator) adalah bahan yang befungsi untuk menyekat
(misalnya antara 2 penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila
kedua penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan
jenis besar dan tegangan tembus yang tinggi. Bahan penyekat yang sering ditemui dalam
teknik listrik adalah : plastik, karet, dan sebagainya.
3. Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor) adalah bahan yang mempunyai
daya hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan
isolator. Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi konduktor dari bahan germanium
(Ge) dan silicon (Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan pelikan dan
merupakan isolator. Di Pabrik bahan-bahan tersebut diberi kotoran. Jika bahan tersebut
dikotori dengan alumunium maka diperoleh bahan semikonduktor type P (bahan yang
kekurangan elektron/mempunyai sifat positif). Jika dikotori dengan fosfor maka yang
dipeoleh adalah semikonduktor jenis N (bahan yang kelebihan electron, sehingga bersifat
negative). Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih
tahan panas dibanding Ge.
4. Bahan Magnetik (Magnetic Materials) dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu
ferro magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan
yang mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis ix gaya
magnet. Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir,
stalloy, dan sebagainya. Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet
permanen, misalnya alnico, cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering
dijumpai pada pelat-pelat motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya.
Dalam bidang elektronika, digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur
elektronika, dan sebagainya.
5. Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan
tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia
menemukan bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153K. Sampai saat ini
telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan dan
senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar

antara 1 samapai 19 Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri), alumunium,
dan mercury, pada sushu mendekati 0K mempunyai resistivitas nol.
6. Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor nuklir.
Reaktor nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat
membelah, yang disusun sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam
keadaan dan kondisi terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat
dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi
(pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan bakar uranium 235,
plutonium-239, uranium-233.
2.3 SIFAT-SIFAT BAHAN KONDUKTOR
Pada bahan konduktor ketika suhu meningkat maka tahanan dari konduktor pun ikut
meningkat, pada isolator perubahan suhu sangat kecil pengaruhnya sehingga sering
diabaikan, sedangkan pada semikonduktor jika suhu meningkat maka tahanannya akan
turun.Sifat Bahan Konduktor Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting, yaitu:
A ) Daya Hantar
Listrik Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan dari
penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya. Besar
hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1mm2 pada temperatur200C dinamakan
hambatan jenis
Besarnya hambatan jenis suatu bahan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
R= l/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm ()
: hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
B ) Koefisien Temperatur Hambatan
Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan volume bila
terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur suhu naik dan akan
menyusut jika temperatur suhu turun. Besarnya perubahan hambatan akibat perubahan
suhu dapat diketahui dengan persamaan ;
R = R0 { 1 + (t t0)}
dimana :
R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu
R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu.
T : temperatur suhu akhir, dalam 0C
t0 : temperatur suhu awal, dalam 0C
: koefisien temperatur tahanan
c) Daya Hantar Panas
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan tiap
satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama diperhitungkan
dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya. Pada umumnya logam

mempunyai daya hantar panas yang tinggi. Daya hantar panas kemampuannya dalam
menahan tegangan tarik dan sebagainya.
Tabel 1. Tahanan jenis beberapa bahan listrik
Nama Bahan
Tahanan Jenis 0 derajat C
( mm2/m)
Almunium
Tembaga Lunak
Tembaga Keras
Emas
Besi Murni
Perak
Timah

0,026
0,01589
0,016
0,0222
0,0885
0,0151
0,105

Tahanan jenis pada 20


derajat C
( mm2/m)
0,0287
0,01742
0,0177
0,0236
0,0995
0,01629
0,115

d) Daya Tegangan Tarik


Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas tanah. Oleh
sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus diketahui kekuatanya.
Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian tegangan tinggi.
e) Timbulnya daya Elektro-motoris Termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari dua bahan
logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan menimbulkan daya
elektro-motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan temperatur suhu.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan
arus dan tegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan
tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua bahan yang digunakan dan
sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya elektro-motoris yang dibangkitkan
oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo. Dalam
pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat lain
dari bahan, yaitu :
A. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gayagaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu xii tergantung
kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat. Jika
tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada
suatu benda :
Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai
sifat kenyal (elastis)
Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya
sebagian saja yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang
bekerja melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi
berkurang.
Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang
bekerja jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama

sekali hilang.
B. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada
suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau
memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika
suhunya menurun. Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda akan bertambah,
sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang
Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah
Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas
C. Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari
logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau
bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah
yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut
pemburaman.
Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi
spesifikasi bahan. Melalui pengujian tarik akan diperoleh besaran-besaran kekuatan tarik,
kekuatan mulur, perpanjangan, reduksi penampang, modulus elastis, resilien, keuletan
logam, dan lain-lain. Selain sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu teknis, perlu
diperhatikan kekerasan (hardness) dan kemampuan menahan goresan (abrasion). Contoh
sifat fisis yang sering diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor
lebur, dan sebagainya. Juga sifat perubahan volume, wujud, xiii dan panjang terhadap
perubahan suhu. Perkaratan adalah contoh sifat bahan akibat reaksi kimia; reaksi antara
logam dengan oksigen yang ada di udara. Sifat kimia juga termasuk sifat bahan yang
beracun, kemungkinan mengadakan reaksi dengan garam, asam, dan basa.
intisari Selain bahan penyekat atau isolator di atas, ada bahan lain yang juga banyak
digunakan dalam teknik ketenagalistrikan yaitu bahan penghantar atau sering dinamakan
dengan istilah konduktor. Suatu bahan listrik yang akan dijadikan penghantar, juga harus
mempunyai si fat-sifat dasar penghantar itu sendiri seperti: koefisien suhu tahanan, daya
hantar panas, kekuatan tegangan tarik dan lain-lain. Disamping itu juga penghantar
kebanyakan menggunakan bentuk padat seperti tembaga, aluminium, baja, seng, timah,
dan lain-lain. Untuk keperluan komunikasi sekarang banyak digunakan bahan penghantar
untuk media transmisi telekomunikasi yaitu menggunakan serat optik.
Erat kaitannya dengan keperluan pembangkitan energi listrik, yaitu suatu bahan
magnetik yang akan dijadikan sebagai medium untuk konversi energi, baik dari energi
listrik ke energi mekanik, energi mekanik ke energi listrik, energi listrik menjadi energi
panas atau cahaya, maupun dari energi listrik menjadi energi listrik kembali. Bahan
magnetik ini tentunya harus memenuhi sifat-sifat kemagnetan, dan parameter-parameter
untuk dijadikan sebagai bahan magnet yang baik. Dalam pemilihan bahan magnetik ini
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu ferromagnetik, paramagnetik, dan
diamagnetik.
Suatu bahan yang sekarang lagi ngetren dan paling banyak sedang dilakukan risetriset di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu bahan semi konduktor.
Berkembangnya dunia elektronika dan komputer saat ini adalah merupakan salah satu
peranan dari teknologi semi konduktor. Bahan ini sangat besar peranannya pada saat ini

pada berbagai bidang disipilin ilmu terutama di bidang teknik elektro seperti teknologi
informasi, komputer, elektronika, telekomunikasi, dan lain -lain. Berkaitan dengan bahan
semi konduktor, pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu semi
konduktor dan super konduktor.
2.4 JENIS-JENIS BAHAN KONDUKTOR
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratanpersyaratan
sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang diberi
campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk menaikkan
kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan dengan
cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
2.5 KLASIFIKASI KONDUKTOR
Klasifikasi konduktor menurut bahannya:
1. kawat logam biasa, contoh:
a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:
a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga (Copper
Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).
3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau
lebih, contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).
Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:
1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit
menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar.
Klasifikasi konduktor menurut bentuk fisiknya:
1. konduktor telanjang.
2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada bagian luarnya
diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja, contoh:

a. Kabel twisted.
b. Kabel NYY
c. Kabel NYCY
d. Kabel NYFGBY
Karakteristik Konduktor Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor, yaitu:
1. karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang
menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk konduktor
70 mm berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 C, maka kemampuan maksimal
dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
2. karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus
listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung
AAAC-S pada suhu sekitar 30o C, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk
menghantar arus adalah 275 A).
Konduktivitas listrik Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan konduktivitas,
yaitu kebalikan dari resistivitas atau tahanan jenis penghantar. Menyatakan kemudahan
kemudahan suatu material untuk meneruskan arus listrik. Satuan konduktivitas adalah
(ohm meter). Konduktivitas merupakan sifat listrik yang diperlukan dalam berbagai
pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik dan mempunyai rentang harga yang sangat
luas. Logam atau material yang merupakan penghantar listrik yang baik, memiliki
konduktivitas listrik dengan orde 107 (ohm.meter) -1 dan sebaliknya material isolator
memiliki konduktivitas yang sangat rendah, yaitu antara 10-10 sampai dengan 10-20
(ohm.m)-1. Diantara kedua sifat ekstrim tersebut, ada material semi konduktor yang
konduktivitasnya berkisar antara 10-6 sampai dengan 10-4 (ohm.m)-1. Berbeda pada
kabel tegangan rendah, pada kabel tegangan menengah untuk pemenuhan fungsi xvi
penghantar dan pengaman terhadap penggunaan, ketiga jenis atau sifat konduktivitas
tersebut diatas digunakan semuanya.

2.6 KRITERIA MUTU PENGHANTAR


Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur unsur pemadu,
impurit atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak berperan
dalam proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri. Unsur unsur pemandu
selain mempengaruhi konduktivitas listrik, akan mempengaruhi sifat sifat mekanika dan
fisika lainnya. Logam murni memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik dari pada
yang lebih rendah kemurniannya. Akan tetapi kekuatan mekanis logam murni adalah
rendah. Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga
membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan penggunaan
penghantar itu sendiri.
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat
ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi
antara nilai teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai
kompromi termurahlah yang akan menentukan logam mana yang akan digunakan. Pada

saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis logam
penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah.
Dari jenisjenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga merupakan
penghantar yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada tahun 1913, oleh
International Electrochemical Comission (IEC) ditetapkan suatu standar yang
menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang kemudian dikenal sebagai International
Annealed Copper Standard (IACS). Standar tersebut menyebutkan bahwa untuk kawat
tembaga yang telah dilunakkan dengan proses anil (annealing), mempunyai panjang 1m
dan luas penampang 1mm2, serta mempunyai tahanan listrik (resistance) tidak lebih dari
0.017241 ohm pada suhu 20oC, dinyatakan mempunyai konduktivitas listrik 100% IACS.
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai
dewasa ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat penghantar jauh lebih tinggi
jika dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat tembaga sekarang
ini bisa mencapai diatas 100% IACS. Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya
biasa dibandingkan terhadap standar kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609
untuk kawat aluminium dari jenis EC grade atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya
berkisar antara 61.0 61.8% IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau temper.
Sedangkan untuk kawat penghantar dari paduan xvii aluminium seri AA 6201, menurut
standar ASTM B 3988 persaratan konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari 52.5%
IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan untuk bahan kabel dari jenis All
Aluminium Alloy Conductor (AAAC).
Disamping persyaratan sifat listrik seperti
konduktivitas listrik diatas, kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi
seluruh atau sebagian dari sifat sifat atau kondisi berikut ini, yaitu:
a. komposisi kimia.
b. sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik
(elongation).
c. sifat bending.
d. diameter dan variasi yang diijinkan.
e. kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.

GAMBAR-GAMBAR KONDUKTOR
Tiap pin nya ada yang memiliki 1

konduktor (40 konduktor)

dua konduktor yang


dipisahkan oleh bahan
penyekat (bahan
dielektrik)
Kabel ini memiliki 7 pin
dan 7 konduktor

satu konduktor dari


satu pasangan
digunakan untuk pin 3

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
konduktor adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. Bahan ini
mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan
listrik (Electrical Resistance) kecil.
Pengelompokkan berdasarkan wujud tersebut dalam teknik listrik bahan-bahan juga
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Bahan Penghantar (konduktor)
2. Bahan Penyekat (isolator/insulator)
3. Bahan Setengah Penghantar (semi konduktor)
4. Bahan Magnetis.
5. Bahan Super Konduktor.
6. Bahan Nuklir.
7. Bahan Khusus (bahan untuk pembuatan kontak-kontak, untuk sekering, dan
sebagainya)
Sifat-sifat bahan konduktor
1. Berdasarkan sifat
1. Daya hantar listrik
2. Koefisien temperature hambatan

3. Daya Hantar panas


4. Daya tegangan tarik
5. Timbulnya daya electro-motoris tarik
2. Berdasarkan jenis bahan listrik
1. sifat mekanis
2. sifat fisis 3
3. sifat kimia
Jenis-jenis bahan konduktor Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus
memenuhi persyaratanpersyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang
diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk
menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan
dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
Klasifikasi Kondiktor
1. Menurut bahannya
2. Menurut Konstruksinya
3. Menurut bentuk fisiknya
4. Macam karakteristik konduktor
Kriteria Mutu penghantar Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur
unsur pemadu, impurit atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya
banyak berperan dalam proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-dasar.html
http://listrik.jw.lt/Konduktor%20Isolator%20Dan%20Semikondu
http://ariefgunadi.blogspot.com/2012/03/bahan-bahan-listrik-konduktor.html
http://blog.um.ac.id/diandra/2011/12/12/ilmu-bahan-listrik-dasar/ xx

Anda mungkin juga menyukai