Anda di halaman 1dari 40

SISTEM GERAK TUBUH

Sistem Otot dan Tulang - Muskuloskeletal

Disusun Oleh
Paskah Dwi Deborah H
1406639781

Jenis-jenis Otot

Otot Lurik
Disebut dengan otot lurik dikarenakan pada serabut-serabut panjang otot
terdapat garis terang (isotrop) dan garis gelap (anisotropi) yang tersusun secara
bergantian. Otot lurik mempunyai pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh
vertebrata. Otot ini juga disebut otot rangka. Disebut otot rangka karena otot ini
melekat pada tulang rangka, sehingga ketika sedang berkontraksi menyebabkan
tulang bergerak.
Cara kerjanya dipengaruhi oleh susunan saraf pusat dan juga sering disebut otot
sadar. Contoh otot kerangka adalah otot bisep dan trisep, yang terletak pada
lengan atas. Otot ini berbentuk silindris panjang, mempunyai inti banyak yang
terletak di tepi. Cara kerja otot ini dan kontraksinya menurut kehendak kita dan di
bawah kesadaran kita. Gerakan otot kerangka cepat dan kuat, tetapi mudah lelah.
Otot kerangka dapat berkontraksi bila diberikan rangsangan karena diinervasi
oleh saraf sadar atau motoris. Rangsangan tersebut bisa berupa panas, kimia,
mekanis, dan elektris. Sumber energi untuk kontraksi otot adalah ATP.

Ciri-ciri otot lurik :


1. Bentuknya silindris memanjang
2. Memiliki banyak inti di tepi
(multinuklei)
3. Cepat menanggapi adanya
rangsangan
4. Bekerja menurut kesadaran
(volunteer)
5. Memiliki daerah yang gelap dan
terang yang tersusun rapi
6. Sel otot lurik lebih panjang
dibandingkan dengan sel otot
polos dan otot jantung

Otot Polos
Setiap serabut otot polos adalah sel tunggal, berbentuk gelendong
dengan satu inti yang terletak di tengah. Sel-sel itu tersusun dalam
lembaran. Jika kita lihat di bawah mikroskop cahaya, otot polos
tidak memperlihatkan pola lurik melintang. Permukaannya polos.
Sel-selnya mengandung filamen tipis maupun tebal aktin dan
miosin, dan filamen tersebut tersusun menjadi fibril kontraktil. Otot
polos ini dapat berkontraksi secara spontan, terutama dikendalikan
oleh neuron motor dari sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
Kerja otot polos jauh lebih lambat daripada otot kerangka. Otot
polos memerlukan waktu 3-180 detik untuk bekontraksi. Perbedaan
lain dari otot kerangka adalah kemampuannya untuk tetap
berkontraksi pada berbagai panjang. Otot ini bekerja terus-menerus
dan tidak dipengaruhi oleh kesadaran dan tidak mudah lelah. Otot
polos terdapat pada organ dalam selain jantung, misalnya lambung,
usus, ginjal.

Ciri-ciri otot polos


1. Berbentuk gelondong
2. Memiliki satu inti ditengah
3. Lambat menanggapi jika adanya
rangsangan
4. Bekerja di luar kesadaran
(involunteer)
5. Tidak memiliki daerah gelap dan
terang karena tersusun dari
serabut aktin dan miosin

Otot Jantung
Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung
saja. Otot jantung terdiri atas serabut lurik. Miofibril
otot jantung bercabang-cabang dan mitokondrianya
lebih banyak daripada yang terdapat pada serabut
otot kerangka. Bentuk otot jantung seperti
gelendong dengan inti berjumlah banyak dan
terletak di tepi.
Cara kerja otot jantung adalah secara terus-menerus
dengan ritme atau irama yang tetap, dan tidak
dipengaruhi oleh kesadaran, serta tidak mudah
lelah. Coba bayangkan jika kerja otot jantung ini
terhenti, hanya dalam waktu 1 menit saja, apa yang
akan terjadi.

Proses Kontraksi Otot Rangka


Otot rangka diaktifkan oleh impuls saraf yang dipacu dengan
rangsangan mekanik atau elektrik. Pengaktifan otot tergantung
kepada inervasi serabut otot. Sebuah saraf motorik pada ujung
aksonnya bercabang-cabang dan berbentuk khusus yang
disebut "motor end-plate" (lempeng akhiran) yang berinvaginasi
kedalam serabut otot tetapi tetap berada diluar sarkoplasma.

Invaginasi serabut otot itu disebut palung sinaps atau parit


sinaps. Antara lempeng akhiran dengan palung sinaps terdapat
ruangan yang disebut celah sinaps. Celah sinaps itu lebarnya
20-30 nanometer, terisi dengan suatu membrana basalis yang
merupakan lapisan tipis dengan serabut retikuler. Dibagian
dasar parit sinaps terdapat lipatan-lipatan yang disebut celah
subneural yang sangat memperluas daerah tempat
neurotransmiter pada sinaps.

Dalam terminal akson banyak terdapat mitokondria


yang banyak menyediakan enrgi untuk sintesis
neurotransmiter yaitu asetilkolin. Asetilkolin
disintesis dalam sitoplasma terminal dan kemudian
dengan cepat diabsorpsi kedalam vesikel simpatik
(kantong sinaps). Matriks lamina basalis dilekati
oleh enzim kolinesterase yang berfungsi
menguraikan asetilkolin.
Hubungan antara saraf yang menginervasi otot
dengan serabut otot disebut dengan hubungan
neuromuskular (neuromuscular junction). Jika ada
impuls sampai pada lempengan akhiran, maka ion
kalsium yang terdapat dalam cairan ekstraseluler
akan masuk kedalam lempeng akhiran. Ion kalsium
menyebabkan vesikel asetilkolin pecah melalui
membran dan terjadi eksositosis asetilkolin kedalam

Urutan Kontraksi Otot :


Impuls neuron motorik
Pelepasan transmitter ( asetil kolin ) ke end
plate motorik
Pengikatan asetil kolin oleh reseptor asetil
kolin
Pengikatan Na+ dan K+ di membrane end
plate
Terbentuknya potensial end plate
Timbulnya potensial aksi di serat-serat otot
Penyebaran depolarisasi ke T tubulus
Pelepasan Ca++ dari sisterna dan difusi Ca++
ke filamen tebal dan tipis
Pengikatan Ca++ oleh Troponin C
menyebabkan membukanya tempat
pengikatan miosin di molekul aktin
Pembentukan ikatan silang antara aktin dan
miosin dan pergeseran filamen tipis pada
filamen tebal menghasilkan pemendekan otot

Mekanisme Otot Rangka

Jenis kontraksi :

Kontraksi isometrik

Kontraksi dengan panjang yang tetap ( tanpa


pemendekan ). Kontraksi isometrik (iso berarti tetap,
metric berarti jarak) adalah kontraksi dimana otot-otot
tidak memanjang atau memendek sehingga tidak
tampak suatu gerakan yang nyata tetapi didalam otot
ada tegangan dan semua tenaga yang dikeluarkan
dalam otot akan diubah menjadi panas. Kontraksi
demikian disebut juga kontraksi statis (static
contraction). Contoh gerakan isometrik, misalnya latihan
mendorong tembok seolah hendak merobohkannya.

Kontraksi isotonik
Kontraksi dengan tegangan yang tetap.
Kontraksi isotonic adalah tipe kontraksi
yang disebabkan memanjang atau
memendeknya otot-otot. Dalam kontraksi
ini tampak terjadi suatu gerakan dalam
anggota-anggota tubuh. Tipe kontraksi ini
disebut juga dengan dynamic contraction.
Contohnya saat latihan menggunakan
barbell.

Motor Unit
Unit motorik adalah satu neuron motorik
plus semua serat otot yang disarafinya.
Satu neuron motorik menyarafi sejumlah
serat otot, tetapi setiap serat otot hanya
disarafi oleh satu neuron motorik.
Ketika sebuah neuron motorik diaktifkan,
semua serat otot yang disarafinya akan
terangsang untuk berkontraksi serentak.

Unit motor adalah motoneuron


bersama dengan axon dan seluruh
serabut otot yang diinervasinya. Pada
saat sebuah motoneuron beraksi,
seluruh serabut otot yang
diinervasinya berkontraksi. Karena
satu motoneuron mungkin
menginervasi dari sangat sedikit
sampai seribu atau lebih serabut otot,
maka ukuran unit motor sangat
bervariasi.

Unit motor yang kecil terdapat pada otot-otot


yang kecil, misalnya otot ekstraokular dan otot
tangan.Demikian juga, unit motor yang kecil
terdapat pada otot-otot yang melakukan
berbagai gerak yang halus, misalnya otot-otot
kecil tangan, otot larynx dan otot ekstraokular.
Unit motor yang besar misalnya terdapat pada
m. tibialis anterior, m. gastrocnemius. Serabut
saraf unit yang kecil umumnya juga berdiameter
lebih kecil dibandingkan unit yang besar. Satu
serabut saraf dapat menginervasi banyak
serabut otot karena axon mempunyai banyak
cabang. Serabut-serabut otot yang berasal dari
satu unit motor tersebar merata di otot.

Substansi Pembentuk Tulang


Perkembangan tulang berasal dari jenis
perkembangan membranosa dan perkembangan
kartilago. Proses peletakan jaringan tulang
(histogenesis) di sebut ossifikasi (penulangan). Jika
hal ini terjadi dalam suatu model selaput dinamakan
penulangan intramembranosa dan tulang yang
dibentuk dinamakan tulang membran atau tulang
dermal karena tulang ini berasal dari suatu membran.
Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan
didominasi oleh matrix kolagen ekstraselular (type I
collagen) yang disebut sebagai osteoid. Osteoid ini
termineralisasi oleh deposit kalsium hydroxyapatite,
sehingga tulang menjadi kaku dan kuat.

Tulang normal terdiri dari lapisan


tulang padat yang mengelilingi
lempengan dan serabut tulang
(tulang berongga) yang diselingi
sumsum tulang. Ketebalan lapisan
luar yang padat ini berbeda-beda
pada setiap bagian rangka, sebagai
contoh tulang tengkorak dan tulang
anggota tubuh jauh lebih besar
dibandingkan tulang belakang.
Kekuatan rangka terutama
dihasilkan oleh tulang padat ini,
namun tulang berongga juga ikut
berperan penting.
Penyusun utama tulang
sesungguhnya adalah mineral
tulang yang mengandung kalsium
(Ca) & fosfor (P), dan protein yang
disebut kolagen. Struktur tulang
mirip beton untuk bangunan atau
jembatan. Komponen kalsium dan
fosfor membuat tulang keras dan
kaku mirip semen, sedang seratserat kolagen membuat tulang mirip
kawat baja pada tembok.

Sel-sel Tulang

Osteoblast : yang mensintesis dan menjadi perantara


mineralisasi osteoid. Osteoblast ditemukan dalam satu lapisan
pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid
atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui tonjolantonjolan pendek.
Osteosit : merupakan komponen sel utama dalam jaringan
tulang. Mempunyai peranan penting dalam pembentukan matriks
tulang dengan cara membantu pemberian nutrisi pada tulang.
Osteoklas : sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis
tulang dan merupakan bagian yang penting. Mampu memperbaiki
tulang bersama osteoblast. Osteoklas ini berasal dari deretan sel
monosit makrofag.
Sel Osteoprogenitor : merupakan sel mesenchimal primitive
yang menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang dan
osteosit pada permukaan dalam jaringan tulang.

Tulang membentuk formasi endoskeleton yang kaku dan kuat dimana


otot-otot skeletal menempel sehingga memungkinkan terjadinya
pergerakan. Tulang juga berperan dalam penyimpanan dan
homeostasis kalsium. Kebanyakan tulang memiliki lapisan luar tulang

Matriks Tulang
Berdasarkan beratnya, matriks tulang yang merupakan substansi
interseluler terdiri dari 70% garam anorganik dan 30% matriks organic.
95% komponen organic dibentuk dari kolagen, sisanya terdiri dari
substansi dasar proteoglycan dan molekul-molekul non kolagen yang
tampaknya terlibat dalam pengaturan mineralisasi tulang. Kolagen yang
dimiliki oleh tulang adalah kurang lebih setengah dari total kolagen
tubuh, strukturnya pun sama dengan kolagen pada jaringan pengikat
lainnya. Hampir seluruhnya adalah fiber tipe I. Ruang pada struktur tiga
dimensinya yang disebut sebagai hole zones, merupakan tempat bagi
deposit mineral.
Kontribusi substansi dasar proteoglycan pada tulang memiliki proporsi
yang jauh lebih kecil dibandingkan pada kartilago, terutama terdiri atas
chondroitin sulphate dan asam hyaluronic. Substansi dasar mengontrol
kandungan air dalam tulang, dan kemungkinan terlibat dalam
pengaturan pembentukan fiber kolagen. Materi organik non kolagen
terdiri dari osteocalcin (Osla protein) yang terlibat dalam pengikatan
kalsium selama proses mineralisasi, osteonectin yang berfungsi sebagai
jembatan antara kolagen dan komponen mineral, sialoprotein (kaya akan
asam salisilat) dan beberapa protein.

Matriks anorganik merupakan bahan


mineral yang sebagian besar terdiri
dari kalsium dan fosfat dalam bentuk
kristal-kristal hydroxyapatite. Kristal
kristal tersebut tersusun sepanjang
serabut kolagen. Bahan mineral lain :
ion sitrat, karbonat, natrium, dan
potassium.
Kekerasan tulang tergantung dari kadar
bahan anorganik dalam matriks,
sedangkan dalam kekuatannya
tergantung dari bahan-bahan organik
khususnya serabut kolagen.

Hubungan antara Tulang Sendi Otot


Sebagai Sistem Pengungkit

Otot
BerfungsisebagaiPemberikekuatan

Tulang
BerfungsisebagaiTuas(batangpengungkit)

Sendi
Berfungsisebagaifulkrum(titiktumpudaripengungkit)

Jenis-jenis Sistem Pengungkit

Pengungkit Tipe
I
Sistem
pengungkit

Pengungkit Tipe
II
Pengungkit Tipe
III

Pengungkit tipe 1
Fulkrum terletak diantara kekuatan
(gaya) dan beban (seperti papan
jungkat-jungkit)
Gaya dan beban mempunyai arah
yang sama
Terdapat di antara lengan korak dan
kolumna vertebra, articulatio
atlantooccipitalis
Mekanisme :
Kepala mulai menengadah otot
leher memberi kekuatan tulang
wajah menjadi beban persendian
mejadi fulkrum antara tulang
tengkorak dan belakang

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sasanthy.kusumaningt
material/k-5mekanismegeraksistemmuskuloskeletal2007.pd

Pengungkit Tipe II
Fulkrum berada di salah satu
ujung, kekuatan di ujung
berlawanan, beban di
tengah( seperti kereta roda satu)
Arah beban dan gaya
bertentangan
Lengan gaya lebih panjang
daripada lengan beban
terjadi saat kaki berjinjit
Otot betis posterior memberi
kekuatan tulang tungkai
sebagai beban persendian pada
pergelangan kaki sebagai fulkrum

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sasanthy.kusumaning
material/k-5mekanismegeraksistemmuskuloskeletal2007.p

Pengungkit Tipe III


Fulkrum berada di salah satu ujung,
beban di ujung lainnya, dan tenaga
berada di tengah (seperti pada
forceps)
Arah gaya dan beban berlawanan
Lengan gaya lebih pendek daripada
lengan beban
Merupakan jenis yang paling umum
terjadi pada tubuh
Contoh : fleksi lengan bawah,
articulatio humero-ulnaris
Otot lengan atas anterior memberi
tenaga tulang lengan bawah dan
tangan menjadi beban persendian
dan siku sebagi fulkrum

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sasanthy.kusumanin
material/k-5mekanismegeraksistemmuskuloskeletal2007.

Referensi
Mesher,AL: Junqueiras Basic Histology: Text and Atlas, 12th
Edition: http://www.accessmedicine.com
Biologist and Astronomer, (2013). Perkenalkan "saya otot
rangka". [online] Available at:
http://academia.edu/2013/03/27/jaringan-dasar-ii-jaringan-ototrangka/ [Accessed 24 Oct. 2014].
Sloane, Ethel.2004.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.
Jakarta:EGC
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sasanthy.kusumaningtyas
/material/k-5mekanismegeraksistemmuskuloskeletal2007.pdf
diakses pada 23 Oktober 2014
Campbell, Neil A dkk. 2004. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.
Jakarta: EGC.
Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta :
EGC. 2001

Anda mungkin juga menyukai