Ibd5
Ibd5
Disusun Oleh
Paskah Dwi Deborah H
1406639781
Jenis-jenis Otot
Otot Lurik
Disebut dengan otot lurik dikarenakan pada serabut-serabut panjang otot
terdapat garis terang (isotrop) dan garis gelap (anisotropi) yang tersusun secara
bergantian. Otot lurik mempunyai pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh
vertebrata. Otot ini juga disebut otot rangka. Disebut otot rangka karena otot ini
melekat pada tulang rangka, sehingga ketika sedang berkontraksi menyebabkan
tulang bergerak.
Cara kerjanya dipengaruhi oleh susunan saraf pusat dan juga sering disebut otot
sadar. Contoh otot kerangka adalah otot bisep dan trisep, yang terletak pada
lengan atas. Otot ini berbentuk silindris panjang, mempunyai inti banyak yang
terletak di tepi. Cara kerja otot ini dan kontraksinya menurut kehendak kita dan di
bawah kesadaran kita. Gerakan otot kerangka cepat dan kuat, tetapi mudah lelah.
Otot kerangka dapat berkontraksi bila diberikan rangsangan karena diinervasi
oleh saraf sadar atau motoris. Rangsangan tersebut bisa berupa panas, kimia,
mekanis, dan elektris. Sumber energi untuk kontraksi otot adalah ATP.
Otot Polos
Setiap serabut otot polos adalah sel tunggal, berbentuk gelendong
dengan satu inti yang terletak di tengah. Sel-sel itu tersusun dalam
lembaran. Jika kita lihat di bawah mikroskop cahaya, otot polos
tidak memperlihatkan pola lurik melintang. Permukaannya polos.
Sel-selnya mengandung filamen tipis maupun tebal aktin dan
miosin, dan filamen tersebut tersusun menjadi fibril kontraktil. Otot
polos ini dapat berkontraksi secara spontan, terutama dikendalikan
oleh neuron motor dari sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
Kerja otot polos jauh lebih lambat daripada otot kerangka. Otot
polos memerlukan waktu 3-180 detik untuk bekontraksi. Perbedaan
lain dari otot kerangka adalah kemampuannya untuk tetap
berkontraksi pada berbagai panjang. Otot ini bekerja terus-menerus
dan tidak dipengaruhi oleh kesadaran dan tidak mudah lelah. Otot
polos terdapat pada organ dalam selain jantung, misalnya lambung,
usus, ginjal.
Otot Jantung
Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung
saja. Otot jantung terdiri atas serabut lurik. Miofibril
otot jantung bercabang-cabang dan mitokondrianya
lebih banyak daripada yang terdapat pada serabut
otot kerangka. Bentuk otot jantung seperti
gelendong dengan inti berjumlah banyak dan
terletak di tepi.
Cara kerja otot jantung adalah secara terus-menerus
dengan ritme atau irama yang tetap, dan tidak
dipengaruhi oleh kesadaran, serta tidak mudah
lelah. Coba bayangkan jika kerja otot jantung ini
terhenti, hanya dalam waktu 1 menit saja, apa yang
akan terjadi.
Jenis kontraksi :
Kontraksi isometrik
Kontraksi isotonik
Kontraksi dengan tegangan yang tetap.
Kontraksi isotonic adalah tipe kontraksi
yang disebabkan memanjang atau
memendeknya otot-otot. Dalam kontraksi
ini tampak terjadi suatu gerakan dalam
anggota-anggota tubuh. Tipe kontraksi ini
disebut juga dengan dynamic contraction.
Contohnya saat latihan menggunakan
barbell.
Motor Unit
Unit motorik adalah satu neuron motorik
plus semua serat otot yang disarafinya.
Satu neuron motorik menyarafi sejumlah
serat otot, tetapi setiap serat otot hanya
disarafi oleh satu neuron motorik.
Ketika sebuah neuron motorik diaktifkan,
semua serat otot yang disarafinya akan
terangsang untuk berkontraksi serentak.
Sel-sel Tulang
Matriks Tulang
Berdasarkan beratnya, matriks tulang yang merupakan substansi
interseluler terdiri dari 70% garam anorganik dan 30% matriks organic.
95% komponen organic dibentuk dari kolagen, sisanya terdiri dari
substansi dasar proteoglycan dan molekul-molekul non kolagen yang
tampaknya terlibat dalam pengaturan mineralisasi tulang. Kolagen yang
dimiliki oleh tulang adalah kurang lebih setengah dari total kolagen
tubuh, strukturnya pun sama dengan kolagen pada jaringan pengikat
lainnya. Hampir seluruhnya adalah fiber tipe I. Ruang pada struktur tiga
dimensinya yang disebut sebagai hole zones, merupakan tempat bagi
deposit mineral.
Kontribusi substansi dasar proteoglycan pada tulang memiliki proporsi
yang jauh lebih kecil dibandingkan pada kartilago, terutama terdiri atas
chondroitin sulphate dan asam hyaluronic. Substansi dasar mengontrol
kandungan air dalam tulang, dan kemungkinan terlibat dalam
pengaturan pembentukan fiber kolagen. Materi organik non kolagen
terdiri dari osteocalcin (Osla protein) yang terlibat dalam pengikatan
kalsium selama proses mineralisasi, osteonectin yang berfungsi sebagai
jembatan antara kolagen dan komponen mineral, sialoprotein (kaya akan
asam salisilat) dan beberapa protein.
Otot
BerfungsisebagaiPemberikekuatan
Tulang
BerfungsisebagaiTuas(batangpengungkit)
Sendi
Berfungsisebagaifulkrum(titiktumpudaripengungkit)
Pengungkit Tipe
I
Sistem
pengungkit
Pengungkit Tipe
II
Pengungkit Tipe
III
Pengungkit tipe 1
Fulkrum terletak diantara kekuatan
(gaya) dan beban (seperti papan
jungkat-jungkit)
Gaya dan beban mempunyai arah
yang sama
Terdapat di antara lengan korak dan
kolumna vertebra, articulatio
atlantooccipitalis
Mekanisme :
Kepala mulai menengadah otot
leher memberi kekuatan tulang
wajah menjadi beban persendian
mejadi fulkrum antara tulang
tengkorak dan belakang
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sasanthy.kusumaningt
material/k-5mekanismegeraksistemmuskuloskeletal2007.pd
Pengungkit Tipe II
Fulkrum berada di salah satu
ujung, kekuatan di ujung
berlawanan, beban di
tengah( seperti kereta roda satu)
Arah beban dan gaya
bertentangan
Lengan gaya lebih panjang
daripada lengan beban
terjadi saat kaki berjinjit
Otot betis posterior memberi
kekuatan tulang tungkai
sebagai beban persendian pada
pergelangan kaki sebagai fulkrum
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sasanthy.kusumaning
material/k-5mekanismegeraksistemmuskuloskeletal2007.p
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sasanthy.kusumanin
material/k-5mekanismegeraksistemmuskuloskeletal2007.
Referensi
Mesher,AL: Junqueiras Basic Histology: Text and Atlas, 12th
Edition: http://www.accessmedicine.com
Biologist and Astronomer, (2013). Perkenalkan "saya otot
rangka". [online] Available at:
http://academia.edu/2013/03/27/jaringan-dasar-ii-jaringan-ototrangka/ [Accessed 24 Oct. 2014].
Sloane, Ethel.2004.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.
Jakarta:EGC
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sasanthy.kusumaningtyas
/material/k-5mekanismegeraksistemmuskuloskeletal2007.pdf
diakses pada 23 Oktober 2014
Campbell, Neil A dkk. 2004. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.
Jakarta: EGC.
Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta :
EGC. 2001