Artikel III
Sulaemana Engkeng
1)
ABSTRAK
Latar Belakang : Sanitasi lingkungan adalah usaha untuk mengendalikan semua
faktor-faktor fisik manusia yang dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi
perkembangan fisik, kesehatan dan ketahanan hidupnya. Masyarakat Sarongsong II
dalam mewujudkan perilaku sehat, bersih dan memiliki derajat kesehatan yang
optimal. Untuk itu perlu diciptakan kondisi lingkungan yang kondusif bagi terciptanya
keadaan sehat, yang dapat diupayakan melalui peningkatan kualitas sarana sanitasi
lingkungan seperti penyediaan air bersih , pembuangan tinja, saluran pembuangan air
limbah. Tujuan Penelitian : menggambarkan kondisi perilaku kesehatan masyarakat
terhadap penggunaan sanitasi lingkungan di kelurahan Sarongsong II Kecamatan
Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara . Metode Penelititan : Jenis penelitian Study
Observasional dan pendekatan deskriptif dengan bantuan kuesioner. Penulis hanya
membatasi mengenai : penyediaan air bersih, pembuangan tinja dan saluran
pembuangan air limbah. Sampel : Fasilitas sanitasi lingkungan di gunakan oleh warga
kelurahan Sarongsong II,. Hasil Penelitian : Masyarakat di kelurahan Sarongsong II
ditemukan bahwa sumber utama air bersih sebanyak (65%) pemakaian utama air
bersih yaitu sumur dan yang terkecil adalah air ledeng yaitu (6.9%). Sarana
pembuangan tinja terhadap kepemilikan Jamban sebanyak (94.6%) sudah memiliki
jamban sendiri dan masih terdapat (5.4%) yang belum memiliki jamban sendiri.
Sedangkan saluran pembuangan air limbah tangga sebanyak(54.2%) membuang air
limbah rumah tangga di permukaan tanah dan terdapat(1.1%) menggunakan sistem
penyalur tertutup. Kesimpulan : Keadaan penyediaan air besar dalam keadaan baik
atau memenuhi syarat. Begitupula dengan sarana pembuangan tinja atau jamban
sebagian besar memenuhi syarat. Sedangkan sarana pembuangan air limbah
sebagian besar tidak memenuhi syarat . Perlu diadakan perbaikan-perbaikan pada
beberapa sarana yang tidak memenuhi syarat dan untuk sarana yang sudah baik agar
tetap dipelihara. Saran : Perlu penambahan jenis jamban leher angsa di Kelurahan
Sarongsong, Kondisi saluran pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat perlu
mendapat perhatian khusus dalam proses pembuatan SPAL.
Kata Kunci : Penyediaan air bersih, Pembuangan tinja, Saluran pembuangan air limbah
PENDAHULUHAN
Memasuki
era
millennium
baru
Pemerintah
Indonesia
telah
mencanangkan gerakan pembangunan
berwawasan kesehatan yang dilandasi
paradigma sehat. Paradigma sehat
17
Artikel III
peningkatan,
pemeliharaan
dan
perlindungan kesehatan.
Salah satu strategi pembangunan
kesehatan nasional dalam rangka
menuju Indonesia Sehat 2010 adalah
menerapkan pembangunan kesehatan
yang berwawasan kesehatan artinya
setiap upaya program berdampak positif
dalam membentuk perilaku sehat dan
lingkungan sehat.
Seiring dengan cepatnya berkembang
dalam era globalisasi serta adanya
transisi demografi dan epidemiologi
penyakit, maka masalah penyakit akibat
perilaku dan perubahan gaya hidup yang
berkaitan dengan perilaku dan sosial
budaya
cenderung
akan
semakin
kompleks. Perbaikannya tidak hanya
dilakukan
pada
aspek
pelayanan
kesehatan, perbaikan pada lingkungan
dan merekayasa kependudukan atau
faktor
keturunan,
tetapi
perlu
memperhatikan faktor perilaku kesehatan
masyarakat yang berkaitan dengan
aspek sanitasi lingkungan terutama
pengelolaan air limbah , penggunaan air
bersih dan sampah. Mengingat dampak
dari perilaku terhadap derajat kesehatan
cukup besar, maka diperlukan berbagai
upaya untuk mengubah perilaku yang
tidak sehat menjadi sehat.
Sanitasi lingkungan adalah usaha untuk
mengendalikan dari semua faktor-faktor
fisik manusia yang menimbulkan hal-hal
yang merugikan bagi perkembangan
fisik, kesehatan dan ketahan hidupnya.
Jadi
sanitasi
lingkungan
lebih
menekankan
pada
pengawasan
pengendalian faktor hidup.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengestimasi bahwa lebih dari 2 milliar
orang membutuhkan sanitasi yang baik
hingga Tahun 2015. Dalam hal ini
perbaikan sanitasi lingkungan dan
penyediaan air bersih dapat mengurangi
5000 kematian tiap hari karena diare dan
serangan
penyakit
infeksi
akibat
buruknya sanitasi, serta rendahnya
pendapatan ekonomi.
Artikel III
Artikel III
34
13.1
31
14
169
65
24
39
15
11
18
6.9
52
40
45
18
34
42
260
100
II
III
IV
VI
VII
Air ledeng
17
Sumur
28
38
12
35
11
Sungai
Mata air
Air hujan
Lainnya
Total
29
Status
Kepemilikan
Sumur
131
50.4
11
31
11.9
25
98
37.7
18
34
42
260
100
II
III
IV
VI
VII
Milik sendiri
24
41
18
13
21
Umum
22
29
Total
29
52
40
45
20
Artikel III
Lingkungan
26
220
84.6
16
29
10.4
0.8
11
4.2
45
18
34
42
260
100
Memperoleh Air
II
III
IV
VI
VII
Ya
29
51
30
40
15
29
SulitDimusim Kemarau
Lainnya
10
Total
29
52
40
Berdasarkan
Tabel
3,
Distribusi
Kemudahan Memperoleh Air, penduduk
di Kelurahan Sarongsong II sebanyak
220 KK (84.6%) mudah memperoleh air
dan terdapat 29 KK (10.4%)
yang
kesulitan memperoleh air dimusim
kemarau.
Lingkungan
251
96.5
0.8
2.7
34
42
260
100
II
III
IV
VI
VII
Baik
29
50
38
45
17
32
40
Total
29
52
40
45
18
21
Air
Besar
Artikel III
252
96.
9
1.9
1.2
18
34
42
260
100
II
III
IV
VI
VII
Jamban
28
51
40
41
17
33
42
Sungai
Kebun
Sembarang
Tidak Menjawab
Total
29
52
40
45
Kepemilikan
Jamban
Kepemilikan Jamban
40
246
94.
6
14
5.4
34
42
260
100
II
III
IV
VI
VII
Ya
28
47
38
42
18
33
Tidak
Total
29
52
40
45
18
22
Artikel III
Jenis Jamban
29
1
234
3
90
1.2
12
23
8.8
18
34
42
0
10
0
II
III
IV
VI
VII
Leher angsa
Cubluk
27
0
49
1
40
0
44
0
17
0
28
1
Cemplung
Tidak Menjawab
Total
29
52
40
45
260
Sistem
Tinja
Sistem Penampungan/
Pembuangan Tinja
II
III
IV
VI
VII
27
48
40
44
17
25
29
230
13
28
88.
4
10.
8
0.8
Tidak Menjawab
Total
29
52
40
45
18
34
42
260
100
23
Artikel III
Lingkungan
31
141
54.2
21
8.1
95
36.6
1.1
40
45
18
34
42
260
100
II
III
IV
VI
VII
11
20
14
31
10
24
16
24
21
14
Lainnya
Total
29
52
Dibuang Di Permukaan
Tanah
Dibuang Ke Lubang yang
Digalih
Menggunakan
Sistem
Penyalur Terbuka
Menggunakan
Sistem
Penyalur Tertutup
Berdasarkan
Tabel
9,
Distribusi
Pembuangan
Air
Limbah
Rumah
Tangga,
penduduk
di
Kelurahan
Sarongsong II sebanyak 141 KK (54.2%)
membuang air limbah rumah tangga di
permukaan tanah dan terdapat 3 KK
(1.1%) menggunakan sistem penyalur
tertutup.
PEMBAHASAN
Hasil pengumpulan data yang telah
dilaksanakan di kelurahan Sarongsong
Kecamatan
Airmadidi
Kabupaten
Minahasa Utara Tahun 2012. Diperoleh
bahwa
pada
umumnya
perilaku
kesehatan
masyarakat
terhadap
penggunaan
sanitasi
lingkungan
khususnya penyediaan air bersih,
pembuangan tinja, saluran pembungan
air limbah. Namun demikian beberapa
fasilitas sanitasi tersebut masih kurang
memadai. Adapun gambaran perilaku
kesehatan
masyarakat
terhadap
penggunaan sanitasi
lingkungan
diuraikan sebagai berikut :
1. Penyediaan Air Bersih
24
Artikel III
Artikel III
DAFTAR PUSTAKA
.
Alimin Umar, 1991, Aspek Kesehatan
Lingkungan, Lephanas Ujung Pandang.
Azwar A, 1990, Pengantar Ilmu
Kesehatan Lingkungan, PT. Mutiara
Bustan. M.N 2007. Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular. Jakarta : Renika Cipta
, 2000,
Kesejahteraan Sosial Sehat
2010, Jakarta.
, 1994, Ketetapan MPR RI. No.
11/MPR/1993
Tentang
GBHN,Surabaya,
Evaluasi
Sanitasi
Lingkungan
Pemukiman Kumuh.
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar
Kesehatan Lingkungan.Jakarta : EGC
,
2000,
Kesehatan
lingkungan,
Universitas Gajah Mada
Press, yogyakarta.
Rahmawati.2003, Gambaran Kondisi
Sanitasi Lingkungan Pada
Pondok Pesantren Putra
Datok
Sulaiman
Palopo
Tahun
2003.
STIK
Tamalatea Makassar
Profil
Kelurahan
Sarongsong
II
Kecamatan Airmadidi. 2011
Soeparmin
dan
Soeparman,
Pembuangan
Tinja
dan
Limbah Cair, Penerbit Buku
Kedokteran.
________,
Dampak
dari
sanitasi
lingkungan
yang
buruk
(online),
(
http
://www.CyberNews.com,
diakses 10 juni 2006 )
________, Kebutuhan akan sanitasi
sebagai
dampak
dari
ekonomi yang buruk dan
penurunan produksi keluarga
(online), ( http ://www.
Depkes..com diakses 7 juni
2006
)
KESIMPULAN
1. Sarana penyediaan air bersih adalah
berupa air ledeng, sumur dan kualitas
air semua memenuhi syarat
2. Sarana pembuangan tinja semua
bertipe leher angsa dan lebih dari
sebagian atau
90% sudah
memenuhi syarat namun masih ada
10% yang belum memenuhi syara
kebersihannya.
3. Saluran pembuangan air limbah di
kelurahan
Sarongsong
II
yang
tersedia
hanya
sebagian yang
menggunakan
sistem
penyalur
tertutup memenuhi syarat 1,1 %.
SARAN
1. Perlu penambahan jenis jamban leher
angsa di Kelurahan Sarongsong.
2. Kondisi
Saluran Pembuangan Air
Limbah yang tidak memenuhi syarat
perlu mendapat perhatian khusus
dalam proses pembuatan SPAL
26