Untuk Atom Bermuatan Positif
Untuk Atom Bermuatan Positif
Ikatan Kimia
1. Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion
positif dengan ion negatif. ikatan ion pada umumnya terjadi antara atom-atom
yang mempunyai energi ionisasi terendah dengan atom-atom yang mempunyai
afinitas elektron besar. Ikatan ini terjadi antara atom yang cenderung
melepaskan elektron ( atom logam ) dengan atom yang cenderung menerima
elektron ( atom nonlogam ). Senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion disebut
senyawa ionik. contoh :
2. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
secara bersama-sama oleh dua atom. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua
atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).
Contoh:
Ikatan antara atom H dan atom Cl dalam HCl
Konfigurasi elektron H dan Cl adalah:
H : 1 (memerlukan 1 elektron)
Cl : 2, 8, 7 (memerlukan 1 elektron)
Tanda anak panah menyatakan sumber pasangan elektron yang dipakai bersama.
Contoh :
Pembentukkan senyawa SO3
menjadi kutub negatif, dan atom yang memiliki harga keelektronegatifan lebih
rendah akan menjadi kutub positif.
Kepolaran senyawa atau molekul dapat dilihat dari harga momen bipolar yang
dimilikinya. Semakin besar harga momen bipolar dari suatu senyawa atau molekul,
senyawa atau molekul tersebut akan menjadi semakin polar.
2. Ikatan Kovalen Nonpolar
Suatu ikatan kovalen dapat disebut sebagai ikatan kovalen nonpolar jika pasangan
elektron ikat yang digunakan bersama tertarik sama kuat ke setiap atom yang
berikatan.
Untuk molekul yang mengandung dua atom, kepolaran dari molekul tersebut dapat
ditentukan sebagai berikut:
1.
Jika kedua atom tersebut sama = ikatan yang terbentuk adalah ikatan
kovalen nonpolar, sebagai contoh N2, F2, O2, dll
2. Jika kedua atom tersebut berbeda = ikatan yang terbentuk adalah ikatan
kovalen polar, sebagai contoh HCl, HBr, H2O, dan NH3
Untuk molekul yang mengandung tiga atau lebih atom, kepolaran molekul tersebut
dapat ditentukan sebagai berikut :
1.
A. Azas Aufbau
Azas Aufbau menyatakan bahwa :Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang berenergi
paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi energinya. Dalam setiap sub kulit
mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakni :
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
Berdasarkan
ketentuan
tersebut
maka
urutan
pengisian
(kofigurasi)
elektron
Golongan utama
IA
II A
III A
IV A
VA
VI A
VII A
VIII A
Elektron Valensi
ns1
ns2
ns2 np1
ns2 np2
ns2 np3
ns2 np4
ns2 np5
ns2 np5