Anda di halaman 1dari 5

Untuk atom bermuatan positif (kation), maka:

Proton= Nomor Atom


Elektron= nomor atom-muatan
Neutron= massa atom-nomor atom
Untuk atom bermuatan negatif (anion), maka:
Proton= Nomor Atom
Elektron= nomor atom+muatan
Neutron= massa atom-nomor atom
A
Zx
ket: X= Lambang unsur
A= Massa atom
Z= Nomor atom

Ikatan Kimia
1. Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion
positif dengan ion negatif. ikatan ion pada umumnya terjadi antara atom-atom
yang mempunyai energi ionisasi terendah dengan atom-atom yang mempunyai
afinitas elektron besar. Ikatan ini terjadi antara atom yang cenderung
melepaskan elektron ( atom logam ) dengan atom yang cenderung menerima
elektron ( atom nonlogam ). Senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion disebut
senyawa ionik. contoh :
2. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
secara bersama-sama oleh dua atom. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua
atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).
Contoh:
Ikatan antara atom H dan atom Cl dalam HCl
Konfigurasi elektron H dan Cl adalah:
H : 1 (memerlukan 1 elektron)
Cl : 2, 8, 7 (memerlukan 1 elektron)

Masing-masing atom H dan Cl memerlukan 1 elektron, jadi 1 atom H akan


berpasangan dengan 1 atom Cl.
3. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terjadi jika pasangan elektron yang
dipakai bersama hanya berasal dari satu atom saja, sedangkan yang lain tidak
menyumbangkan elektron. Jadi ikatan kovalen ini syaratnya ada molekul yang
atom pusatnya mempunyai pasangan elektron bebas (PEB). Sebuah atom
berfungsi sebagai pemberi pasangan elektron (donor elektron) dan satu atom
berfungsi sebagai penerima elektron (akseptor elektron).
Dalam rumus struktur, ikatan kovalen koordinasi ditulis dengan/ digambarkan
dengan anak panah menuju ke atom yang menerima.

Tanda anak panah menyatakan sumber pasangan elektron yang dipakai bersama.
Contoh :
Pembentukkan senyawa SO3

Berdasarkan perbedaan kepolaran ada dua macam ikatan kovalen :


1.
Ikatan Kovalen Polar
Suatu ikatan kovalen disebut sebagai ikatan kovalen polar jika pasangan elektron
ikat yang digunakan bersama cenderung untuk tertarik ke salah satu atom yang
terlibat dalam ikatan. Kepolaran ikatan tersebut disebabkan oleh perbedaan
keelektronegatifan antara tiap atom yang terlibat dalam ikatan. Semakin besar
perbedaan perbedaan keelektronegatifan, kepolaran ikatan yang terjadi akan
semakin besar pula.
Contoh senyawa yang mengandung ikatan kovalen polar adalah HCl. Dalam
senyawa HCl, pasangan elektron lebih mudah tertarik ke atom Cl, karena atom Cl
lebih elektronegatif daripada atom H. Kondisi ini menciptakan dua kutub dalam
molekul HCl. Atom yang memiliki harga keelektronegatifan yang lebih besar akan

menjadi kutub negatif, dan atom yang memiliki harga keelektronegatifan lebih
rendah akan menjadi kutub positif.
Kepolaran senyawa atau molekul dapat dilihat dari harga momen bipolar yang
dimilikinya. Semakin besar harga momen bipolar dari suatu senyawa atau molekul,
senyawa atau molekul tersebut akan menjadi semakin polar.
2. Ikatan Kovalen Nonpolar
Suatu ikatan kovalen dapat disebut sebagai ikatan kovalen nonpolar jika pasangan
elektron ikat yang digunakan bersama tertarik sama kuat ke setiap atom yang
berikatan.
Untuk molekul yang mengandung dua atom, kepolaran dari molekul tersebut dapat
ditentukan sebagai berikut:
1.

Jika kedua atom tersebut sama = ikatan yang terbentuk adalah ikatan
kovalen nonpolar, sebagai contoh N2, F2, O2, dll
2. Jika kedua atom tersebut berbeda = ikatan yang terbentuk adalah ikatan
kovalen polar, sebagai contoh HCl, HBr, H2O, dan NH3
Untuk molekul yang mengandung tiga atau lebih atom, kepolaran molekul tersebut
dapat ditentukan sebagai berikut :
1.

Jika atom pusat tidak memiliki pasangan elektron bebas, bentuk


molekulnya akan menjadi simetris, jadi pasangan elektron akan tertarik
secara simetris ke semua atom. Sehingga, ikatan yang terjadi adalah
kovalen nonpolar. Contoh: CCl4
2. Jika atom pusat memiliki pasangan elektron bebas, bentuk molekulnya akan
menjadi tidak simetris, jadi pasangan elektron akan cenderung tertarik ke
atom pusat. Sehingga, ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen polar.
Contoh: H2O, NH3

A. Azas Aufbau
Azas Aufbau menyatakan bahwa :Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang berenergi
paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi energinya. Dalam setiap sub kulit
mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakni :
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
Berdasarkan

ketentuan

tersebut

maka

mengikuti tandapanah pada gambar berikut!

urutan

pengisian

(kofigurasi)

elektron

Skema yang digunakan untuk memudahkan penyingkatan sebagai berikut :

Contoh penyingkatan konfigurasi elektron :

Golongan utama
IA
II A
III A
IV A
VA
VI A
VII A
VIII A

Elektron Valensi
ns1
ns2
ns2 np1
ns2 np2
ns2 np3
ns2 np4
ns2 np5
ns2 np5

Anda mungkin juga menyukai