BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah pada awalnya dibentuk untuk menghindari keadaan dimana
sebuah
wilayah
yang
dihuni
oleh
masyarakat
serba
mengalami
untuk
profesi,
pelayanan
publik
berpijak
pada
prinsip-prinsip
dengan
PP
No.
108
Tahun
2000
tentang
Tatacara
Pelayanan Publik sangat mendukung konsep anggaran berbasis kinerja yang juga
mengacu kepada input, output, outcome, benefit dan impact.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan, Penetapan, Dan Penerapan Standar Pelayanan, bahwa: Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Kemudian dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik pada Pasal 1 ayat (2) ditegaskan bahwa :
Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah
setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan Otonomi Daerah terlebih setelah
ditetapkannya UndangUndang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, dimana Pemerintahan Daerah diberi kewenangan yang demikian luas oleh
pemerintah pusat untuk mengatur rumah tangga daerahnya sendiri, termasuk
didalamnya adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat di daerahnya. Namun
berbagai isu yang muncul di kalangan masyarakat, ternyata hak pelayanan yang
diterima oleh masyarakat terasa belum memenuhi harapan semua pihak baik dari
kalangan masyarakat umum maupun dari kalangan pemerintah sendiri.
masyarakat
Perizinan;
Rekomendasi;
Koordinasi;
Pembinaan;
Pengawasan;
Fasilitasi;
Penetapan;
Penyelenggaraan; dan
perangkat
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota,
yang
berfungsi
oleh
faktor
pelayanan
pubik
kepegawaian
yang
lebih
professional,
efektifitas,
efisien,
oleh kemampuan aparat pemerintah melaksanakan tugas dan fungsinya. Salah satu
tantangan besar yang dihadapi pemerintah adalah kemampuan melaksanakan
kegiatan secara efektif dan efisien, karena selama ini aparat pemerintah
identik dengan kinerja yang berbelit-belit. Kurangnya perhatian terhadap
pengguna layanan secara individual yang diberikan, dan tingkat kedisplinan waktu
pegawai kecamatan. Sarana dan prasarana yang tersedia belum memadai baik
sarana operasional, fasilitas fisik serta prasarana lainnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan, Penetapan, Dan Penerapan Standar Pelayanan yang sekurangkurangnya meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Dasar Hukum
Persyaratan
Sistem, mekanisme dan prosedur
Jangka waktu penyelesaian
Biaya/tariff
Produk Pelayanan
Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas
Kompetensi pelaksana
Pengawasan internal
Penanganan pengaduan
Jumlah Pelaksana
Jaminan Pelayanan
Jaminan Keamanan
Evaluasi Kinerja Pelaksana
Berdasarkan Permendagri nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pedoman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bulan
Jumlah
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
61
66
57
56
21
28
55
30
41
32
25
55
Jumlah
527
10
11
dari
dimensi
keterbukaan
pelaksana
layanan
kepada
12
kepada masyarakat, bangsa dan negara yang mencerminkan lewat kinerja aparat
pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sesuai dengan
perkembangan teknologi dan pertumbuhan serta peningkatan kebutuhan dasar
masyarakat. Titik berat otonomi daerah saat ini adalah desa atau kecamatan,
dimana pelayanan yang paling dekat dengan masyarakat dan secara langsung.Oleh
karena itu, pelaksanaan pelayanan publik sangat penting untuk diperhatikan.
Bertolak dari kondisi objektif tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian ; Analisis Pelaksanaan Pelayanan Publik Di Kantor
Camat Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi (studi kasus pengurusan
kartu keluarga)
B. Rumusan Masalah
Untuk memberikan arah yang jelas tentang pembahasan atau analisa yang
dilakukan dalam proposal penelitian ini, maka penulis mengemukakan rumusan
masalah Bagaimanakah pelaksanaan pelayanan pengurusan Kartu Keluarga (KK)
di Kecamatan Kuantan Hilir?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a) Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan pengurusan Kartu Keluarga
(KK) di Kecamatan Kuantan Hilir.
2. Untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi pelaksanaan
pelayanan pengurusan Kartu Keluarga (KK) di Kecamatan Kuantan
Hilir.
b) Manfaat penelitian
13
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PIKIR
A. Studi Kepustakaan
1. Teori Pemerintahan
Pemerintah adalah organ yang berwenang memproses pelayanan public
dan berkewajiban memproses pelayan civil bagi setiap yang melalui hubungan
pemerintah, sehingga setiap anggota masyarakat yang bersangkutan menerima
14
pada saat diperlukan sesuai dengan tuntutan (harapan) yang diperintah (Ndraha
2003 : 6).
Menurut Ndraha (2005 : 36) pemerintah adalah semua badan atau
organisasi yang berfungsi memenuhi dan melindungi kebutuhan dan kepentingan
manusia dan masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan pemerintahan adalah
proses pemenuhan dan perlindungan manusia dan masyarakat.
Budiarjo (2003 : 21) mengemukakan bahwa pemerintah adalah segala
kegiatan yang terorganisir yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan,
berlandasan dasar Negara. Rakyat atau penduduk dan wilayah suatu Negara
memiliki tujuan untuk mewujudkan Negara berdasarkan konsep dasar Negara
tersebut.
Ilmu pemerintahan adalah suatu ilmu dan seni. Dikatakan seni karena
berapa banyak pemimpin pemerintah yang tanpa pendidikan pemerintah, mampu
berbuat serta dengan kharismatik menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan
dikatakan ilmu karena memenuhi syarat-syaratnya yaitu dapat dipelajari dan
diajarkan,memiliki objek, universal, sistematis, dan spesifik. Jadi dapat dikatakan
bahwa
ilmu
pemerintahan
adalah
ilmu
yang
mempelajari
bagaimana
15
16
17
7. Bagaimana
membangun
pemerintah
yang
menggunakan
kewenangannya, menunaikan kewajiban dan memenuhi tanggung
jawabnya.
8. Bagaimana menggunakan kewenangan, menunaikan kewajiban, dan
memenuhi tanggung jawabnya.
9. Bagaimana supaya kinerja pemerintahan sesuai dengan tuntutan yang
diperintah dan perubahan zaman
Pemerintah juga merupakan kegiatan lembaga publik dalam menjalankan
fungsinya untuk mencapai tujuan negara, dan yang menjalakan pemerintahan
disebut pemerintah. Menurut Rasyid (1997;13) secara umum tugas-tugas pokok
pemerintah antara lain adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
18
19
harus menyesuaikan diri dengan kondisi atau tuntutan consumer. Layanan sebagai
cara atau alat pendukung produk itulah yang membuat barang, jasa-pasar, dan
jasa-publik menjadi sangat kompetitif, lebih-lebih di pasar bebas atau terbuka.
Jasa-publik dijual-beli juga, hanya saja mekanisme tidak ditentukan semata-mata
oleh kebijakan publik (Ndraha : 2003 :45).
Kemudian
Ndraha
(2003;64),
mengemukakan
pelayanan
dalam
Kybernologi adalah pelayanan publik dan pelayanan civil dalam arti proses,
produk, dan outcome yang bersifat istimewa yang dibutuhkan oleh manusia dan
diproses sesuai dengan aspirasi manusia pula.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan berkaitan erat dengan masyarakat. Sehingga pelayanan lebih
dikenal dengan istilah pelayanan publik. Publik berasal dari bahasa ingris Public
yang berarti masyarakat umum dan negara, kata publik dalam bahasa indonesia
diartikan sebagai umum, orang banyak, dan ramai. Pengertian publik menurut
Syafiie (2007;18), yaitu: Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir,
perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai- nilai
norma yang mereka miliki.
Pelayanan publik adalah salah satu fungsi pokok pemerintah dalam rangka
penyediaan jasa dan layanan kepada masyarakat, karena jasa dan layanan
merupakan produk tak terwujud yang memiliki nilai secara ekonomis yang
disediakan
bagi
masyarakat
yang
membutuhkannya,
maka
melalui
20
21
22
2.
3.
4.
5.
6.
7.
23
24
25
Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.
Akuntabilitas
Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan
dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan
masyarakat.
Kesamaan Hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, agama, ras,
golongan, gender dan status ekonomi.
Keseimbangan Hak dan kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan
kewajiban masing- masing pihak.
c.
d.
e.
f.
B. Kerangka Pikir
Adanya kerangka pikir mengenai penelitian analisis pelaksanaan
pelayanan publik kepada masyarakat ini adalah dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel II.1 : Kerangka Pikir Tentang Analisis Pelaksanaan Pelayanan
Publik Kecamatan Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi
26
Kantor CAMAT
Kuantan Hilir
Pelayanan Publik
Pengurusan Kartu Keluarga
Permenpan No 36 Tahun 2012
1.
2.
3.
4.
5.
Sederhana.
Partisipatif
Akuntabel
Keadilan
Transparansi
Cukup
Baik
Baik
Tidak
Baik
Kepuaasan Masyarakat
C. Konsep Operasional
Untuk menghilangkan serta menghindari kesalahpahaman penafsiran
beberapa konsep atau istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dijelaskan
dalam konsep operasional sebagai berikut:
1) Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah
kabupaten/kota (PP. 19 tahun 2008). Kedudukan kecamatan merupakan
perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan
yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh camat.
2) Camat merupakan pemimpin kecamatan sebagai perangkat daerah
kabupaten
atau
kota.
Camat
berkedudukan
sebagai
koordinator
27
28
4. Transparansi.
Harus dapat dengan mudah diakses dan diketahui oleh seluruh masyarakat.
5. Keadilan.
Standar pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan dapat
menjangkau semua masyarakat yang berbeda status ekonomi, jarak lokasi
geografis, dan perbedaan kapabilitas fisik dan mental.
D. Operasionalisasi Variabel
Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian di operasionalkan sebagai
berikut :
Tabel.III.1
Konsep
Variabel
penelitian
Indikator
Item
Skala
Pelayanan publik
adalah
Ordinal
29
berbelit-belit
d. Biaya cetak kartu
keluarga
2.Partisipatif
3.Akuntabel
4.Transfaransi
5.Keadilan
a. Berusaha
mengetahui
keinginan
masyarakat
b. Menyelesaikan
keluhan
pemohon dalam
pelaksanaan
pelayanan
a. Produk
Pelayanan
b. Profesionalitas
c. Waktu
a. Informasi yang
terbuka
b. Mudah diakses
Ordinal
a. Pelayanan yang
merata
b. Tidak ada
perbedaan kasta /
status sosial
Ordinal
Ordinal
Ordinal
E. Teknik Pengukuran
Untuk mempermudah menganalisa data dalam rangka menjawab tujuan
dari penelitian ini, maka perlu ditetapkan pengukuran baik untuk variabel maupun
indikator variabel. Penilaian terhadap pelaksanaan variabel atau indikator variabel
dibagi dalam tiga tingkatan atau kategori, yaitu baik, Cukup baik dan Tidak baik.
Uraian dari masing-masing pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
Baik
30
Tidak Baik
Cukup Baik
31
Tidak Baik
2. Indikator Partisipatif
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik
3. Indikator Akuntabel
Baik
Cukup Baik
32
Tidak Baik
4. Indikator Transparansi
Baik
indikator
Transparansi
dengan
jumlah
Tidak Baik
indikator
Transparansi
dengan
jumlah
Cukup Baik
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Data yang diperoleh dilapangan dianalisis dalam bentuk Deskriptif
Kuantitatif, Penelitian deskriptif adalah mengambarkan keadaan yang sebenarnya
34
tentang
apa
yang
terjadi
dilokasi
penelitian
melalui
pengumpulan,
adalah jenis
penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas
mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.
B. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian, maka penelitian ini akan dilaksanakan
Dikantor Camat Kecamatan Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi.
Pemilihan kecamatan ini dikarenakan tempat dan lokasi yang padat penduduk
terdiri dari 14 Desa dan 2 Kelurahan dari jumlah penduduk yang begitu besar
dapat membuat pelayanan kepada masyarakat berjalan kurang optimal. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan
Pelayanan Publik Dikantor Camat Kuantan Hilir.
C. Populasi dan sampel
Menurut Sugiyono (2012;80-81), Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subyek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tetentu
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
34
oleh populasi tersebut.
Jumlah pegawai yang ada di Kantor Camat Kuantan Hilir Kabupaten
Kuantan Singingi laki-laki 13 orang dan perempuan 17 orang,
pegawai 30 orang yang terdiri dari kelompok kerja :
a. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Program;
2. Sub Bagian Umum;
jadi jumlah
35
b.
c.
d.
e.
Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi yaitu Pelayanan Kartu Keluarga (KK)
yang berada pada uraian tugas Seksi Pemerintahan maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi dan 4 orang Pegawai, dan Sekcam
Kantor Camat Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi sedangkan key
informan adalah Camat. Untuk lebih jelasnya pengambilan populasi dan sampel
untuk pegawai Kantor Camat bisa dilihat dalam tabel berikut
Tabel IV.1.
No
Populasi
Sampel
Presentase
Sekretaris camat
100%
100%
100%
527
32
6%
Jumlah
533
38
36
1. Teknik Sensus untuk pegawai yang terkait dengan pelayanan publik yang
berada pada Kantor Camat Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi dengan
alasan jumlah yang sedikit dimana seluruh populasi dijadikan sampel,
2. Sedangkan untuk masyarakat digunakan teknik Purposive Sampling yaitu
teknik penarikan sampel dengan memilih orang-orang tertentu untuk dijadikan
sampel yang dianggap lebih mengetahui masalah yang diteliti dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012;85), maka penulis mengambil populasi
32 Masyarakat Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi yang dijadikan
responden karena dianggap telah merasakan bagaimana pelaksanaan
pelayanan dikantor tersebut.
E. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan
data sekunder :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil
wawancara dan hasil penelitian lapangan, yaitu data yang diperoleh dari hasil
wawancara dan hasil observasi yang berkaitan dengan masalah penelitian
mengenai pelaksanaan pelayanan Publik Kantor Camat Kuantan Hilir
Kabupaten Kuantan Singingi.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data jenis ini dilakukan dengan menelusuri berbagai
sumber yang berhubungan dengan yang diteliti berupa buku-buku, jurnaljurnal, majalah, artikel serta literatur-literatur yang berkaitan dengan
penelitian.
37
penulis
38
Penyusunan UP
Seminar UP
Revisi UP
Revisi Kuisioner
Rekomendasi Survay
Survay Lapangan
Analisis Data
Penyusunan Laporan
Hasil Penelitian
(Skripsi)
Konsultasi Revisi
Skripsi
Ujian Konferehensif
Skripsi
Revisi Skripsi
Penggandaan Skripsi
39
DAFTAR KEPUSTAKAAN
A. Buku-buku
Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Bumi
Aksara.
Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep Pelayanan Publik serta Implementasinya.
Bandung, CV. Mandar Maju.
Kansil, CST. 2003. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta, Rineka Cipta
Kountur, Ronny,2005. Metode Penelitian, Jakarta, Truna Grafica.
Moenir, H.A.S. 2014. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta, PT.
Bumi Aksara.
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta,
Rineka Cipta.
. 2005. Kybernologi Beberapa Konstruksi Utama. Tangerang
Banten, Sirao Credentia Center.
Nugroho D, Riant. 2004. Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan
Evaluasi. Jakarta , PT.Gramedia.
Hardiyansyah , 2011.Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta, Gava Media
Ratminto dan Atik. 2013. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Sarwoto. 1999. Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta, Ghalia
Indonesia.
Sedarmayanti. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Mandar Maju.
40
Sinambela, Lijan poltak, dkk. 2011. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta, PT.
Bumi Aksara.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung,
CV. Alfabeta.
Syafiie, Inu Kencana, 2007. Ilmu Pemerintahan Edisi Revisi. Bandung, PT.
Mandar Maju.
40
. 2009. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung, PT.
Refika Aditama.
Wasistiono, Sadu. 2003. Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Bandung, Fokusmedia.
Winarno, Budi. 2005. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Pressindo
B. Dokumen:
Undang-undang Republik Indonesia,
Pemerintahan Daerah.
Nomor
32
Tahun
2004
Tentang
41