ABSTRAK
Pengembangan Kurikulum 2013 mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran
yang dikehendaki adalah pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal
melalui pendekatan saintifik yang meliputi mengamati (observasi, menyimak, melihat,
membaca, mendengar), bertanya, mengumpulan data, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan sehingga dapat melatih kemandirian belajar. Kemandirian belajar
dapat dilatihkan dengan menggunakan modul. Sebelum menyusun modul, guru harus
mengetahui segala hal mengenai modul termasuk peranannya. Oleh karena itu disusunlah
artikel yang berjudul peranan modul sebagai sarana belajar mandiri siswa dengan tujuan
untuk memberikan informasi mengenai modul dan peranannya sebagai sarana belajar
mandiri siswa.
Artikel disusun dengan mereview beberapa jurnal internasional. Hasilnya
didapatkan pengertian belajar mandiri, karakteristik belajar mandiri, pengertian modul,
karakteristik modul, komponen modul, keuntungan menggunakan modul, peranan modul
sebagai sarana belajar mandiri siswa.
Kata Kunci: belajar mandiri, modul
A. PENDAHULUAN
Pengembangan Kurikulum 2013 mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran
yang dikehendaki adalah pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal
melalui pendekatan saintifik yang meliputi mengamati (observasi, menyimak,
melihat, membaca, mendengar), bertanya, mengumpulan data, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan sehingga dapat melatih kemandirian belajar. Disebutkan pula,
bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat
pembelajaran yang mandiri (Kemendikbud, 2013) misalnya motivasi belajar,
informasi tujuan belajar, dan perhatian pada proses pembelajaran semuanya harus
dilakukan oleh siswa sendiri. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama (Permendikbud, 2013).
Pembelajaran mandiri ini sangat perlu dilatihkan agar siswa tidak bergantung
kepada guru saja. Pentingnya melatih siswa belajar mandiri tercermin dengan adanya
bencana asap di beberapa daerah di Indonesia yang menyebabkan banyak sekolah
1
yang terpaksa diliburkan. Melihat situasi tersebut, mau tidak mau siswa harus tetap
belajar meskipun tidak berada di sekolah untuk mencapai target yang ditetapkan
pemerintah. Kemendikbud, Anies Baswedan berpesan pada guru untuk memberikan
tugas agar siswa belajar mandiri di rumah dan guru harusnya memberikan sarana
untuk mendukung siswa dalam kegiatan belajar mandirinya. Salah satu cara efektif
yang dapat dilakukan yaitu menyusun modul sebagai sarana belajar mandiri siswa.
Sebelum menyusun modul, guru harus belajar banyak hal mengenai modul. Oleh
karena itu, artikel ini disusun untuk membantu memberikan informasi tentang modul
dan peranannya sebagai sarana belajar mandiri.
B. ISI
1. Belajar Mandiri
a. Pengertian Belajar Mandiri
Ada beberapa istilah yang mengacu pada pengertian yang sama tentang
pembelajaran mandiri. Istilah pembelajaran mandiri tersebut tersebut antara
lain adalah a) Independent learning, b) Self-directed learning, c) Autonomous
learning. Padmapriya (2015) menjelaskan bahwa belajar mandiri adalah cara
belajar yang didesain khusus agar siswa dapat belajar secara fleksibel dan
bebas,
bertanggung
jawab
dan
berkewenangan
merencanakan
dan
2. Modul
a. Pengertian Modul
diperlukan untuk proses untuk tujuan penguatan dan umpan balik (Farooq,
1997 dalam Ali, et al 2010).
d. Keuntungan Menggunakan Modul
Penguunaan modul dapat memberikan beberapa keuntungan. Menurut
Brown et al (1977) dalam Ali et al (2010) modul memberikan keuntungan
dalam administrasi yakni sebagai berikut:
1) pengguna dapat mempelajari modul dalam lingkungan mereka sendiri.
Maksudnya, modul dapat digunakan tidak hanya saat berada di sekolah
tetapi dimanapun mereka berada.
2) modul bisa berlaku untuk siswa maupun guru, terutama berlaku bagi guru
karena dapat dijadikan sebagai sumber untuk pengembangan diri.
3) modul dapat diberikan untuk satu pengguna, kelompok kecil atau
kelompok besar sesuai dengan kebutuhan.
4) menggunaan modul sangat fleksibel dalam arti bahwa modul dapat
diimplementasikan melalui berbagai pola penjadwalan.
3. Peranan Modul sebagai Sarana Belajar Mandiri Siswa
Mengajar dengan menggunakan modul menekankan pandangan setiap
siswa sebagai individu dengan bakat yang khusus dan menarik, tujuannya
membantu setiap siswa berpikir untuk dirinya sendiri dan memungkinkan
individualitas untuk setiap pelajar. Melalui kemampuan yang unik, aspirasi dan
pengalaman yang mengesankan, serta untuk memberikan kualitas pendidikan,
guru menciptakan program instruksi yang bersifat personal dan individual.
Dengan instruksi yang ada, siswa akan dengan mudah belajar secara terstuktur dan
teratur serta dapat mengembangkan kemampuan mereka sesuai dengan keadaan
mereka sendiri tanpa harus ada kehadiran guru di dekat mereka. Siswa dilatih
untuk menjadi pemikir independen yang mampu memotivasi dirinya sendiri.
Pembelajaran mandiri dapat membantu dalam mengembangkan banyak karakter
dan siswa tetap menikmati periode di mana mereka mengejar kepentingan mereka
dan memenuhi keingintahuan mereka (Manlove dan David, 1985 dalam Ali, et al
2010).
C. PEMBAHASAN
Modul terdiri dari beberapa komponen yang dapat digunakan sebagai sarana
belajar mandiri siswa. Pembelajaran dengan menggunakan modul terbukti berperan
penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan oleh
hasil penelitian Ali et al (2010). Pada penelitiannya, Ali dan kawan-kawan
menggunakan modul sebagai sarana belajar mandiri pada kelas IX materi biologi dan
5
guru di dekat mereka. Siswa dilatih untuk menjadi pemikir independen yang mampu
memotivasi dirinya sendiri.
E. REFERENSI
Ali, Riasat et al. 2010. Effectiveness of Modular Teaching in Biology at Secondary
Level. Journal of Asian Social Science vol. 6, No. 9.
Kemendikbud. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Larawan, Lucell. 2013. Acceptability of Teacher-Made Modules in Production
Management. International Journal of Managerial Studies and Research
(IJMSR) vol. 1, Issue 2.
Padmapriya, P.V. 2015. Effectiveness of Self Learning Modules on Achievement in
Biology Among Secondary School Students. International Journal of Education
and Psychological Research (IJEPR) Vol. 4, Issue 2.
Permendikbud. 2013. Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Robinson, Jerry W. and Crittenden, William B. 1972. Learning Modules: A Concept
for Extension Educators. Journal of Extension.