Topik MAKALAH KELOMPOK 7 - Analisis Prosfektif
Topik MAKALAH KELOMPOK 7 - Analisis Prosfektif
Oleh:
Deni
()
Titi Susanti
(1420532052)
Wahyu Asih
(1420532053)
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan dunia bisnis dan pertumbuhan pangsa pasar, sangatlah dibutuhkan
peramalan dan penilaian dalam menilai dan menilik pasar. Di sini investor memiliki berbagai
cara interpretasi mengenai gaya investasi.
Investor mencari perusahaan yang diperdagangkan lebih murah dari pada nilai yang
sesungguhnya dengan harapan nilai tersebut akan diakui oleh pemain pasar lainnya dan
tercermin dalam harga saham yang tinggi. Maka diperlukanlah analisis prospektif yang
merupakan inti investasi nilai.
Dari dasar tersebut, perlu untuk dilakukan pemahaman dalam pengembangan ramalan
kinerja di masa depan sebagai dasar penilaian harga saham.
PEMBAHASAN
A. Analisis Prospektif
Analisis prospektif merupakan langkah akhir dalam proses analisis laporan keuangan.
Analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat.
Analisis prospektif meliputi peramalan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
Analisis prospektif merupakan inti penilaian efek. Analisis prospektif juga berguna untuk
menguji ketepatan rencana strategis perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan analisa apakah
perusahaan mampu menghasilkan arus kas operasi yang cukup untuk mendanai pertumbuhan
yang diharapkan atau apakah perusahaan memerlukan pendanaan utang atau ekuitas di masa
depan. Perlu dianalisis juga apakah rencana strategis kini akan menghasilkan manfaat seperti
yang diramalkan oleh manajemen perusahaan. Akhirnya, analisis prospektif berguna bagi
kreditur untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Penjualan target tumbuh antara 8% dan 9,5% dari penjualan, kita proyeksikan tahun 2001
tumbuh sebesar 8,09 %. Margin laba kotor Target 31,5% - 31,7% dari penjualan, untuk tujuan
proyeksi, di asumsikan sebesar 31,69%. Beban penjualan, umum dan administrasi tetap sebesar
22% dari penjualan , di proyeksikan jadi 22, 27%.
Beban penyusutan merupakan pos material dan harus diproyeksikan secara terpisah. Penyusutan
merupakan beban tetap dan merupakan fungsi dari jumlah aktiva yang disusutkan. Target
melaporkan beban penyusutan kira-kira 6,8%, proyeksi 6,85% dari saldo aktiva tetap tahun 2001.
Lalu, beban bunga mengalami turun dari 8,47% menjadi 7,15%, proyeksi sebesar 7,15% dari
saldo awal tahun utang berbunga. Pajak atas beban pajak, sebagai persentase terhadap laba
sebelum pajak tahun lalu, turun menjadi 38$%.
Berikut diuraikan langkah-langkah dalam memproyeksikan laporan tersebut (Tabel 1.2):
1. Penjualan: $43.115 = $39.888 X 1,0809
2. Laba kotor: $13.665 = $43.115 X 31,69%
2. Proyeksi Neraca
Langkah-langkahnya:
1. Buat proyeksi aktiva lancar selain kas, dengan menggunakan proyeksi penjualan atau
harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan
2. Buat proyeksi kenaikan aktiva tetap dengan estimasi pengeluaran modal yang
didasarkan pada tren historis atau informasi dalam bagian MD&A di laporan
tahunan.
3. Buat proyeksi kewajiban lancar selain utang, dengan menggunakan proyeksi
penjualan atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan
4. Hitung bagian lancar utang jangka panjang (bagian yang jatuh tempo) dari catatan
utang jangka panjang
5. Utang jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-tahun
sebelumnya
6. Saldo awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka panjang
tahun lalu di kurang bagian yang jatuh tempo (4)
7. Kewajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun lalu
8. Saham biasa awal diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu
9. Laba ditahan diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu ditambah (dikurangi)
dengan laba (rugi) dan dikurangi dividen yang diperkirakan
10. Pos ekuitas diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu.
Untuk memulai, proyeksi piutang, persediaan, aktiva tetap, utang usaha dan akrual
beban menggunakan proyeksi penjualan dan harga pokok penjualan serta tingkat
perputarannya. Contoh:
Penjualan
Tingkat Perputaran piutang usaha = ----------------------------------Saldo piutang usaha
Proyeksi piutang usaha yaitu:
Proyeksi Penjualan
Proyeksi piutang usaha = ----------------------------------------------Tingkat perputaran piutang usaha
Neraca Target Corporation
Kas
Piutang
Persediaan
Aktiva Lancar Lain
Total aktiva lancar
Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan
Aktiva tetap bersih
Aktiva tak lancar lainnya
Total Aktiva
Utang usaha
Bagian lancar utang jangka panjang
Beban akrual
Utang pajak
Total kewajiban lancar
Pajak tangguhan dan kewajiban lain
2001
$ 499
3.831
4.449
869
9.648
18.442
4.909
15.533
973
$24.154
$ 4.160
905
1.566
423
7.054
1.152
2000
$ 356
1.941
4.248
759
7.304
15.759
4.341
11.418
768
$19.490
$ 3.576
857
1.507
361
6.301
1.036
1999
$ 220
1.724
3.798
741
6.483
13.824
3.925
9.899
761
$17.143
$ 3.514
498
1.520
318
5.850
910
8.088
16.294
0
75
1.098
6.687
7.860
$ 24.154
5.634
12.971
0
75
902
5.542
6.519
$19.490
4.521
11.281
0
75
730
5.056
5.862
$17.143
10,41
6,12
6,55
25,47
50,24%
3,07
$0,225
$3.163
7,93%
19,01
5,95
7,07
24,49
45,75%
2,99
$0,215
$2.528
6,85%
19,55
6,06
6,55
22,17
42,34%
2,92
$0,214
$1.918
5,69%
Langkah
2001 peramalan
Kas
Piutang
Persediaan
$ 499
3.831
4.449
16
1
2
Estimasi Estimasi
2002
2002
awal
akhir
$(1.574) $ 626
4.141
4.141
4.809
4.809
869
9.648
18.442
4.909
15.533
973
$24.154
$ 4.160
905
1.566
423
7.054
1.152
8.088
16.294
0
75
1.098
6.687
7.860
$ 24.154
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
15
869
8.245
21.861
6.172
15.689
973
$24.907
$ 4.496
892
1.693
424
7.505
1.152
7.196
15.853
869
10.445
21.861
6.172
15.689
973
$27.107
$ 4.496
892
1.693
424
7.505
1.152
9.396
18.053
75
1.118
7.861
9.054
$ 24.907
75
1.118
7.861
9.054
$27.107
Laba bersih
Penyesuaian laba menjadi arus kas:
Penyusutan
Piutang usaha
Persediaan
Utang usaha
Beban akrual
Pajak
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
Pengeluaran modal
Arus kas bersih dari Aktivitas investasi
Utang jangka panjang
Tambahan modal disetor
Dividen
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
Perubahan bersih kas
Kas awal
Kas akhir
336
127
1
2.435
(3.419)
(3.419)
1.295
20
(204)
1.111
127
499
$ 626
Proses penilaian memerlukan estimasi laba bersih di masa depan dan nilai buku ekuitas
pemegang saham. Tampilan 1.7 menyajikan contoh penilaian pada saham Syminex Corp tahun
2000. Model penilaian memerlukan estimasi parameter:
Pertumbuhan penjualan
Margin laba bersih (laba bersih/penjualan)
Perputaran modal kerja bersih (penjualan/modal kerja bersih)
Perputaran aktiva tetap (penjualan/aktiva tetap)
Leverage keuangan (aktiva operasi/Ekuitas)
Biaya modal ekuitas
Penjualan diharapkan tumbuh sebesar 8,9%di tahun 2001 dan 9,1% tahun 2002,
penurunan tingkat pertumbuhan 8%,7% dan 6% tahun berikutnya. Penjualan diasumsikan
tumbuh pada tingkat inflasi jangka panjang sebesar 3,5%. Margin laba bersih diharapkan naik
menjadi 9,2% dan 9,4% selama 2 tahun berikut kemudian bertahan. Tingkat modal kerja bersih
dan aktiva tetap diharapkan konstan pada tingkat 11,83 dan 1,99 kali. Leverage keuangan juga
diharapkan konstan pada tingkat sekarang sebesar 2,52. Biaya modal ekuitas diperkirakan
sebesar 12,5%.
Laba bersih diestimasikan dengan menggunakan rumus:
Laba bersih = penjualan x margin laba bersih.
Modal kerja bersih dan aktiva tetap diestimasikan dengan menggunakan rumus:
Penjualan
Modal kerja bersih =
Tingkat perputaran modal kerja
Penjualan
Modal aktiva tetap =
Tingkat perputaran aktiva tetap
Ekuitas diproyeksikan dengan menggunakan rumus:
Total aktiva operasi
Total ekuitas pemegang saham =
Leverage
Aktiva operasi = modal kerja bersih + aktiva tetap
Laba sisa untuk tahun 2001 diestimasikan dengan menggunakan rumus:
Sisa laba = Laba bersih - ( Ekuitas awal tahun x Biaya modal ekuitas)
$6.278
= $8.866
-(
$20.624
0,125
Tahun-tahun setelahnya, dalam horizon peramalan di hitung dengan cara yang sama.
merugikan penjualan dimasa depan, dan sebaliknya. Pembatasan jangka panjang dari arus kas
masuk atau keluar dapat menurunkan solvabilitas perusahaan.
G. Pentingnya Peramalan Penjualan
Kendala peramalan laba bergantung pada kualitas peramalan penjualan. Peramalan
penjualan meliputi analisis atas:
Arah dan tren penjualan
Pangsa pasar
Kondisi industri dan ekonomi
Kapasitas produksi dan keuangan
Faktor kompetisi
H. Peramalan Kas dengan Analisis Performa
Laporan keuangan performa digunakan untuk menghitung rasio keuangan dan
menyimpulkan hubungan lainnya, dan dibandingkan dengan data historis untuk menguji
kelayakan.
PANDUAN JAWABAN PANDANGAN ANALISIS
Pialang Saham
Analisis harus melihat komponen-komponen arus kas maupun laba untuk memutuskan investasi
dalam saham perdana perusahaan.
Pemberi Pinjaman
Jika penjelasan manajemen penjualan tidak didukung oleh bukti yang objektif, pemberi pinjaman
harus menolak permohonan pinjaman. Namun jika penjelasan manajemen atas laporan penjualan
dapat diuji kebenarannya pemberi pinjaman dapat menilai tingkat ramalan penjualan serta
ketidakpastiannya.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembahasan analisis prospektif pada makalah ini adalah:
1. Analisis prospektif merupakan langkah akhir dalam proses analisis laporan keuangan.
2. Analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat.
3. Analisis prospektif meliputi peramalan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
Analisis prospektif merupakan inti penilaian efek. Analisis prospektif juga berguna untuk
menguji ketepatan rencana strategis perusahaan.
Saran-saran:
Karena keterbatasan kelompok penulis dalam penulisan makalah ini, diharapkan saran dan
masukan dari pembaca semua untuk peningkatan pengetahuan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN