Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA
Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA
Peran lipida:
direbus
dengan asam
residue
Lemak
Kjeldahl
Filtrat
direbus
dengan basa
Abu + Serat kasar
Filtrat
Pembakaran
Abu
Serat Kasar
Analisis Proksimat Weende
Nitrogen
Lemak
Lipida sederhana
Ester dari gliserol dan tiga asam lemak,
O
2
HC
OH
HC
O
HC
OH + 3 HO
C
O
HC
C
O
HC
OH
Gliserol
R1
As. Lemak
HC
Trigliserida
R2
+ 3 H2O
R3
Asam lemak
Asam lemak adalah struktur dengan gugus
Asam lemak
OH
H3C.(CH2)7
(CH2)7.COOH
(CH2)7.COOH
Cis
H
H3C.(CH2)7
H
Trans
Butanoat
C3H7COOH
Kaproat
Heksanoat
C5H11COOH
Kapriat
Dekanoat
C9H19COOH
Palmitat
Hexadekanoat C15H31COOH
Stearat
Oktadekanoat C17H35COOH
Hexadekenoat C15H29COOH
Oleat
Oktadekenoat C17H33COOH
Linoleat
Oktadekadienoat
Oktadekatrienoat
Eikosatetraenoat
Linolenat
Arakhidonat
C17H31COOH
C17H29COOH
C19H31COOH
Nama sistematik
Palmitoleat
9-Hexadecenoat
16:1
Oleat
9-Oktadecenoat
18:1
Linoleat
9,12-Oktadeca-dienoat
18:2
Linolenat
9,12,15-Oktadeca-trienoat
18:3
Arakhidonat
5,8,11,14-Eicosa-tetraenoat
20:4
Erucat
13-Docosenoat
22:1
Cluponodonat
4,8,12,15,19-Docosa-pentaenoat
22:5
Nervonat
15-Tetrasenoat
24:1
struktur kimianya:
- Lipida dengan struktur dasar gliserol
- Lipida dengan struktur dasar non gliserol
Pembagian lipida selengkapnya adalah sbb:
Lipida
Struktur dasar
gliserol
Lipida sederhana
Trigliserida
Lipida komplek
Glikolipida
Glukolipida
Struktur dasar
non gliserol
Galaktolipida
Fosfolipida
Lesitin
Sefalin
Lilin
Serebrosida
Steroida
Sfingomielin
Terpen
Prostaglandin
Dasar Gliserol
Sederhana, e.g. lemak
Kompleks (Majemuk), e.g. glikolipida,
fosfolipida
Glikolipida
Glukolipida
Galaktolipida
Fosfolipida
Lesitin
Sephalin
Spingomielin
Dasar Non-gliserol
Serebrosid
Lilin
Steroid
Kholesterol
Getah empedu
Terpen
Macam
Nutrien
Karbon (%)
Hidrogen (%)
Oksigen (%)
Lemak
Pati
77
44
12
6
11
50
1).
CH2OH
|
|
CHOH
|
|
CH2OH
CH2 O COR
+ 3R COOH
CH2 O COR
gliserol
asam lemak
(satu macam)
sederhana
2).
CH2OH
|
|
CHOH
|
|
CH2OH
CH O COR + 3 H2O
trigliserida
+ R1 COOH
CH2 O COR1
+ R2 COOH
CH O COR2
+ R3 COOH
CH2 O COR3
gliserol
asam lemak
(tiga macam)
campuran
trigliserida
air
+ 3 H2O
air
b. Asam Lemak
- Sebagian besar asam lemak mempunyai satu gugus
karboksil dan satu rantai karbon yang tidak
bercabang, yang jenuh maupun yang tidak jenuh.
- Asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang
mempunyai ikatan rangkap satu, dua, tiga atau
banyak maka disebut ikatan rangkap monoena,
diena, triena, atau poliena, sedang asam lemaknya
disebut monoenoat, dienoat, trienoat, atau
polienoat.
trioleoilgliserol
1-palmitoil 2-oleil 3-stearoil
(triolein) (palmito-oleo-stearin)
- Dari semua macam asam lemak yang terdapat di
Tabel 5.4
Asam lemak yang lazim sebagai penyusun lemak alam
Nama
(1)
Formula
(2)
Titik Lebur
(oC)
(3)
Sumber
(4)
Tetranoat / Butirat
C3H7COOH
-7,9 /cair
Mentega
Heksanoat / Kaproat
C5H11COOH
-3,2 /cair
Mentega
Oktanoat / Kaprilat
C7H15COOH
16,3
Mentega dan
minyak tanaman
Dekanoat / Kaprat
C9H19COOH
31,2
Mentega dan
minyak tanaman
43,9
Minyak kelapa
dan lemak depot
hewan
Dodekanoat / Laurat
Tetradekanoat / Miristat
C11H23COO
H
54,1
Minyak kelapa
Tabel 5.4
Asam lemak yang lazim sebagai penyusun lemak alam
Nama
(1)
Formula
(2)
Titik Lebur
(oC)
(3)
Sumber
(4)
Heksodekanoat /
palmitat
C15H31COO
H
62,7
Lemak hewan
dan minyak
tanaman
69,6
Oktadekanoat / stearat
C17H35COO
H
76,3
Lemak hewan
dan minyak
tanaman
Eikosanoat / arakhidat
Asam lemak tidak
jenuh
Heksadekanoat /
Palmitoleat
(satu ikatan rangkap)
Oktodekanoat / Oleat
C19H39COO
H
C15H29COO
H
0 /cair
13 /cair
Minyak kacang
tanah
Minyak tanaman
dan lemak
hewan
Tabel 5.4
Asam lemak yang lazim sebagai penyusun lemak alam
Nama
(1)
Formula
(2)
Titik Lebur
(oC)
(3)
Sumber
(4)
Oktadekadienoat /
Linoleat
(dua ikatan rangkap)
C17H31COO
H
-5 /cair
Minyak jagung,
kacang tanah,
kedelai dan
lemak hewan
-14,5 (cair)
Oktadekatrienoat /
Linolenat
(tiga ikatan rangkap)
Eikosatetraenoat /
Arakhidonat
(empat ikatan rangkap)
C17H29COO
H
-49,5 (cair)
Minyak kacang
tanah dan lemak
hewan
C19H31COO
H
47,0
Lemak hewan
37,6
C3H7COOH
Bakteri rumen
Bakteri rumen
d. Konstante Lemak
- Penggunaan konstante lemak memungkinkan
seseorang menentukan macam lemak apa yang
harus diberikan kepada ternak agar diperoleh lemak
tubuh yang kondisinya sesuai dengan yang
dikehendaki.
- Keras atau lunaknya lemak tubuh ternak
berhubungan erat dan tergantung pada macam asam
lemak/lemak yang terdapat didalam ransum.
- Ada beberapa macam konstante lemak yang penting,
yaitu:
1. Titik Lebur/leleh/cair
2. Angka Saponifikasi
3. Angka Asam
4. Angka Yodium
5. Angka Reichert-Meissel
Konstante
lemak
Titik leleh/cair
Adalah suhu (temperatur) yangmana lemak
mulai mencair
Dipengaruhi oleh
berat molekul asam-asam lemak
derajat kejenuhan (ketidakjenuhan)
Angka Saponifikasi
Angka yang menunjukkan berapa miligram
Angka Yodium
Angka yang menunjukkan gram Yodium yang
Nilai Reichert-Meissl
Menunjukkan berapa mililiter 0,1 N alkali
Sifat-sifat lemak
Hidrolisis
Oksidasi
Antioksidant
Hidrogenasi
1. Titik Lebur
- Titik lebur adalah suhu sewaktu lemak padat
mulai melebur menjadi cair.
- Tinggi rendahnya titik lebur lemak bervariasi, hal
ini dikarenakan lemak merupakan suatu
campuran trigliserida.
- Semakin tinggi bobot molekul dan semakin jenuh
asam lemak penyusunnya maka akan semakin
tinggi titik leburnya, dengan demikian maka titik
lebur lemak dapat menunjukkan secara tidak
langsung komposisi asam lemak yang
menyusunnya walaupun tidak dapat
menunjukkan secara pasti macam asam lemak
tersebut.
2. Angka Saponifikasi
- Angka saponifikasi atau angka penyabunan adalah
angka yang menunjukkan jumlah miligram (mg) KOH
yang dibutuhkan untuk menyabun sempurna 1 gram
lemak atau minyak.
- Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lemak atau
minyak dapat dihidrolisis oleh alkali menjadi gliserol
dan garam asam lemak atau yang disebut sabun.
H2 C O COOR
H2 C OH
|
|
H C O COOR + 3 KOH
H C OH + 3 R
COOK
|
|
H2 C O COOR
H2 C OH
lemak
alkali
gliserol
sabun
3. Angka Asam
- Angka asam adalah angka yang menunjukkan jumlah
mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam
lemak bebas berasal dari 1 gram lemak.
4. Angka Yodium
- Adalah angka yang menunjukkan jumlah gram yodium
yang dapat diikat oleh 100 gram lemak.
- Berguna untuk mengukur tingkat ketidakjenuhan dari
lemak.
- Seperti dimuka telah disebutkan bahwa ada beberapa
macam lemak yang tersusun dari asam lemak tak
jenuh, dan alam lemak tak jenuh inilah yang
mempunyai kemampuan untuk mengikat yodium pada
atom C yang berikatan rangkap.
- Dengan demikian maka lemak yang tersusun dari asam
lemak tak jenuh dalam jumlah yang tinggi akan
mempunyai angka yodium yang tinggi pula dan
sebaliknya.
- Sebagai contoh: besarnya angka saponifikasi dan angka
yodium dari beberapa macam lipida tertera pada Tabel
5.5
Tabel 5.5
Angka Saponifikasi dan Angka Yodium
dari Beberapa Macam Lipida
Macam Lipida
Angka
Saponifikasi
Angka
Yodium
Linoleat
(%)
Lemak susu
210 230
26 28
45
Lemak sapi
190 200
30 48
23
Lemak babi
195 203
46 70
69
Minyak zaitun
187 196
79 90
35
188 195
84 102
190 198
105 114
40 50
Minyak jagung
187 196
109 133
34 62
Minyak kedelai
189 195
127 138
50 60
188 194
140 156
75 80
187 195
170 185
35 40
5. Angka Reichert-Meissel
- Adalah angka yang menunjukkan jumlah mililiter (ml) 0,1
N alkali yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak
yang larut di dalam air dan yang menyuap pada
pengukusan lemak sebanyak 5 gram.
- Asam lemak tersebut terutama adalah asam lemak yang
berantai pendek, misal: asam butirat & asam poprionat
yang keduanya akan menguap sempurna.
Asam kaprilat dan asam kaprat akan menguap sebagian
Asam lemak yg mempunyai bobot molekul tinggi tidak akan menguap
e. Sifat Lemak
- Lemak atau trigliserida mempunyai beberapa sifat,
yaitu:
1. dapat dihidrolisis
2. dapat dioksidasi
3. dapat dihidrogenasi
1. Hidrolisis
- Semua macam lemak dapat dihidrolisis dengan jalan
direbus di dalam larutan alkali dan menghasilkan
gliserol dan sabun (garam alkali dari asam lemak)
- Dapat dihidrolisis oleh Enzim lipase dan
menghasilkan campuran asam lemak mono- dan
digliserida serta asam lemak bebas
2. Oksidasi
- Asam lemak tidak jenuh mudah mengalami
oksidasi pada atom C yang berdekatan
dengan ikatan rangkapnya dan terbentuk
hidroperoksida yang kemudian pecah
menjadi bentuk aldehid atau keton yang
tidak jenuh dan juga terbentuk asam lemak
rantai pendek, polimer asam lemak dan
hidrokarbon.
Oksidasi tersebut akan dipercepat dengan
adanya logam berat teruama Cu dan Fe
serta sinar ultra violet
|
CH2
|
CH
||
CH + O2
|
CH2
|
CH2
|
|
CH2
|
CH
||
CH
|
CHOH
|
CH2
|
|
CH2
|
CH
||
CH
|
CHO
bagian dari
aldehid tidak jenuh
|
CH2
|
CH
||
CH
|
C=O
|
CH2
|
bagian dari
keton tak
CH3
|
CH2
|
CH2
CH3
|
CH2
|
+
O2
|
CH2
|
CH2
|
COOH
Asam kaproat
CH3
|
CH2
|
CH2
|
C=O
|
CH2
|
COOH
CH2
|
C=O
|
CH3
pentanon
CO2
3. Hidrogenasi
- Asam lemak tak jenuh pada lemak dapat mengikat
hidrogen pada ikatan rangkapnya, sehingga
menjadi jenuh, proses inilah yang disebut
hidrogenasi
f. Glikolipida
- Adalah ester dari gliserol dengan asam lemak dan
gula, yaitu pada dua gugus alkohol (OH) dari
gliserol yang satu membentuk ester dengan asam
lemak dan gugus satunya membentuk ester
dengan gula.
- Lemak yang terdapat pada hijauan pakan
(rumput) merupakan glikolipida yang sebagian
besar berupa galaktolipida yaitu dapat sampai
mencapai 60%, dan sesuai namanya maka
gulanya yang terikat adalah berupa galaktosa
- Glikolipida utama pada hijauan pakan (rumput)
tersebut berupa mono-galaktosil-gliserida dan
sebagian kecil glikolipida dengan dua unit
galaktosa yaitu digalaktosil gliserida dan asam
lemak yang menyusunnya terutama asam lemak
linoleat yaitu sampai mencapai 95% dari
seluruh asam lemak total yang ada.
CH2 O COR
|
CH O COR
|
CH2 O
(galaktolipida)
O
C
|
H
H
|
C
|
OH
CH2OH
|
C
| OH
H |
C
HO |
| H
C
|
H
galaktosidase
2. Galaktosil gliserol + 3 H2O
galaktosa + gliserol
OH NH2
|
|
CH3 (CH2)12CH = CH CH CH CH2OH
(stingosin)
H
|
C
H |
| H
CH3 (CH2)12CH = CH
H
H
(serebrosida)
C
|
O
H
|
CH CH CH2 O C
|
|
|
C
|
H
C
H
H
g. Fosfolipida
- Adalah lipida yang mengandung nitrogen dan
fosfor.
- Peranan fosfolipida terutama sebagai penyusun
lipoprotein komplek dari membran sel, terutama
terdapat pada jantung, ginjal, dan jaringan syaraf.
- Mielin dan axon syaraf mengandung fosfolipida
sampai mencapai 55%
- Sumber fosfolipida yang utama dari hewan
adalah telur, sedang yang dari tanaman adalah
kedelai.
- Ada 2 macam fosfolipida yang penting, yaitu:
lisetin & sefalin
1. Lesitin
- Seperti halnya lemak, lesitin merupakan ester dari
gliserol, yaitu yang dua gugus alkoholnya (OH)
mempunyai bentuk ester dengan asam fosfat
yang mengikat kholin
CH2 O CO C15H31
OH
|
|
CH O CO C17H33
HO CH2 CH2 N = (CH3)3
|
O
OH
(Kholin)
|
||
|
CH2 O P O CH2 CH2 N = (CH3)3
|
OH
Lesitin
H
O
OH
|
||
|
CH3(CH2)12 CH = CH CH C CH2 O P O CH2 CH2 N =
(CH3)3
sfingosin
|
| |
kholin
OH NH
OH
|
asam fosfat
O=C
|
asam lemak
R
(C30H61COOH)
(C16H33COOH)
b. Serebrosida
- Serebrosida merupakan senyawa yang banyak
terdapat didalam jaringan syaraf dan senyawa ini
mengandung asam lemak yang biasanya terlihat
pada gugus asam amino dari sfingosin yang
terikat pada gula heksosa terutama galaktosa
c. Steroida
- Steroida mempunyai struktur dasar inti fenantren
(tiga cincin sikloheksan) yang bergandengan
dengan satu cincin siklopentan. Dari inti fenantren
dan cincin siklopentan tersebut akan terbentuk inti
perhidroksi klopentano fenantren yang dapat
dipandang sebagai yang menurunkan steroid.
Inti fenantren
C11
C
C
C
C
Cincin
siklopentan
C2
C3
C1
C4
C10
C5
C9
C6
C12
C8
C13
C17
C14
C16
C15
C7
Inti perhidrosiklopentano
fenantren
1. Sterol
- Mempunyai 8 sampai 10 ikatan atom C pada rantai
luarnya dan juga alkohol pada atom C nomor 3.
- Ada 3 golongan sterol berdasarkan asalnya, yaitu:
a. Fitosterol yang terdapat pada tanaman
b. Mikosterol yang terdapat pada cendawan
c. Zoosterol yang terdapat pada hewan
- Fitosterol dan mikosterol tidak diabsorpsi oleh usus
Kholesterol
- Merupakan sterol yang terdapat pada otak dan dapat
sebanyak 17% dari bahan kering, dan terdapat dalam
jumlah yang lebih sedikit pada setiap sel jaringan lain
dari hewan.
- Kholesterol dapat disintesis di dalam tubuh, namun
hanya sedikit diketahui secara pasti fungsi yang
sebenarnya.
- Banyak berbagai sterol yang penting di dalam tubuh
yang asalnya dari kholesterol yang merupakan sumber
pakan untuk berbagai proses sintesis dan dalam
hubungannya dengan aterosklerosis (penebalan
dinding arteri). Penebalan tersebut disebabkan karena
terjadinya endapan yang mengandung kholesterol ada
dinding arteri sebelah dalam.
H3C
C
CH3
CH3
CH3
CH3
Kholesterol
7-dehidrokholesterol
- Berasal dari kholesterol dan penting sebagai calon
kholekalsiferol atau vitamin D3
- 7-dehidrokholesterol bila terkena sinar ultraviolet
H3C
CH
CH3
(CH2)3
C
C
OH
7-dehidrokholesterol
7-dehidrokholesterol
ultraviolet
kholekalsiferol
H3C
C
CH3
C
C
C
OH
C
CH2
(CH3)2
C
CH3
CH
(CH2)3
CH
(CH3)2
C
C
C
C
CH
Ergosterol
- Merupakan fitosterol yang banyak terdapat pada
bakteri, ganggang coklat dan tanaman.
- Penting sebagai calon ergokalsiferol atau vitamin
D2 .
- Ergosterol bila terkena sinar ultraviolet akan
3
berubah menjadi ergokalsiferol atauCH
vitamin
D 2.
H3C
C
CH3
C
C
C
CH3
CH
CH
OH
CH
CH
C
C
Ergosterol
CH
(CH3)2
ultraviolet
Ergosterolergokalsiferol
CH3
H3C
C
CH3
C
C
C
OH
C
CH2
CH
CH
CH
CH
CH
(CH3)2
C
C
2. Asam Empedu
- Mempunyai 5 atom C pada rantai luarnya, dengan
gugus karboksil yang mengikat amida dari glisin &
tourin.
CH3
C
C
C
OH
C
CH3
(CH2)2
CO
NH
CH2
C
C
C
C
CH
Asam glikokholat
OH
COOH
3. Hormon Adrenal
- Disini termasuk:
- hormon kelamin betina (estrogen)
- Hormon kelamin jantan (androgen)
- Progesteron (kartisol, aldosteron & kortisteron) yang
d. Terpen
- Merupakan senyawa yang tersusun dari sejumlah unitunit isopren yang saling terkait membentuk rantai atau
lingkaran.
- Isopren tersusun dari lima atom karbon yang
mempunyai 2 ikatan tak jenuh, sebagai berikut:
CH3
|
CH2 = C CH = CH2 Isopren
C6H12
OH
COOH
C
C
C6H12
C
C8H17
OH
C8H14
Asam prospanoat
COOH
OH
prostaglandin F2 alpha
(PGF2 alpha)
Fungsi Lemak:
1.Sumber asam lemak essensial
2.Sumber koline
3.Sumber prostagladin
4.Sebagai karier vitamin larut lemak
5.Sebagai sumber energi
6.Menaikkan feed efficiency