PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
Survey Topograf
Survey ini merupakan bagian dari pekerjaan persiapan yang mengawali seluruh
rangkaian pekerjaan. Survey topografi meliputi kegiatan:
b.
Penyebaran titik panduan di seluruh wilayah kerja dan menentukan titik
(koordinat) posisi manhole
Tujuan dari penyebaran titik-titik panduan bantuan ini adalah bila disuatu lokasi hendak
dilakukan pemasangan pipa, maka titik panduan bantuan tersebut dapat dipergunakan
sebagai acuan dalam menentukan elevasi invert saluran.
Mulai
Data-Data :
- Koordinat Manhole
- Jalur Pipa
- Elevasi
- Titik-titik Acuan
Survey Topografi
Menetapkan Titik-Titik Referensi
Untuk Pelaksanaan di Areal Pekerjaan
Ada
Perubahan ?
Ya
Tidak
Revisi Perencanaan
Beri Tanda di Permukaan Jalan
Posisi Manhole
Catat :
-
Nomor Manhole
Koordinat Manhole
Data Elevasi
Selesai
Penyesuaian dengan memindahkan posisi pipa (dari tei jalan ke tengah jalan atau
sebaliknya). Atau bila ternyata memungkinkan, perubahan yang dilakukan adalah
memindahkan utilitas yang bersangkutan tentunya dengan berkoordinasi dengan
instansi terkait.
Mulai
Data-Data :
- Rencana Jalur Pipa
- As Build Drawing (PDAM,PLN, Telkom)
- Posisi Bangunan Utilitas ( Boc, Telkom, Trafo
Ada
Utilitas ?
Tidak
Ya
Catat :
-
Utilitas ya Ada
Posisi Utilitas (Horizontal,Vertical)
Ada
Perubahan ?
YA
Revisi Jalur Rencana Pipa
Selesai
Gambar 7. Diagram Alir Test Pit
3.
Pemeriksaan Kondisi Bangunan Existing
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor perlu melakukan pemeriksaan terhadap
kondisi existing bangunan yang ada di sekitar lokasi kegiatan, seperti adanya retak
pada bangunan, tembok atau dinding dan sebagainya. Hal tersebut ditujukan agar di
kemudian hari apabila ada keluhan dari pemilik bangunan bisa diketahui apakah
kerusakan tersebut diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan atau sudah terjadi
sebelumnya ataupun ada sebab lainnya. Semua dokumentasi haruslah dilengkapi
dengan foto.
DIAMETER
(mm)
200
250
BAHAN
Beton
Bertulang
300
400
500
600
700
800
900
Forcem
500
Baja ( Street
600
ain
Pipe)
150
PVC
200
Langkah-langkah kerja pemasangan pipa baja bertekanan lebih sederhana dari
pemasangan pipa beton. Karena kemiringan pipa bertekanan bukan merupakan faktor
penting, walaupun tida boleh diabaikan, dan kedalamana galian tidak terlalu dalam
(timbunan minimum di atas pipa 1,50m). Hal yang penting dan perlu mendapatkan
perhatian adalah penyambungan pipa baja. Penyambungan dilakukan dengan
pengelasan yaitu las listrik dan harus dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman agar
diperoleh hasil yang sempurna.
Mulai
- Gambar Rencana
- Gambar Pelaksana
- Spesifikasi Teknis
Test Pit
Elevasi Galian
Sudah Sesuai ?
YA
Pemasangan Landasan Pipa
Sebelum Diturunkan
Timbunan Pasir
Penyambungan Pipa
Pemasangan dan Penurunan Pipa
Timbunan Kembali
Selesai
Gambar 10. Diagram Alir Pemasangan Pipa Baja Bertekanan
Dilengkapi pagar pengaman dan rambu lalu lintas yang memadai. Untuk
pekerjaan pada malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan/pengaman.
Penyiraman dengan air di sekitar tempat kerja dilakukan setiap hari untuk
menghindari debu.
Mulai
Data
Perencanaan
Pemasangan Pipa
Pengangkutan Material Timbunan
dari Stock Yard
Timbunan Kembali
Selesai
a.
Penandaan Jalur Pipa dan Pemotongan Permukaan Jalan
Bila pekerjaan pemasangan pipa akan dilakukan, terlebih dulu dilakukan penentuan
jalur pipa yang akan dipasang. Hal ini perlu dilakukan karena sering kali posisi jalur pipa
yang tergambar di gambar rencana perlu penyesuaian atau perubahan. Beberapa hal
yang menjadi penyebabnya adalah jalan ternayata tidak benar-benar lurus sperti pada
gambar rencana dan terdapat utilitas atau bangunan yang menghalangi jalur pipa.
Penandaan jalur pipa pada permukaan jalan dilakukan untuk mempermudah pekerjaan
dan sebagai batas pekerjaan galian. Posisi jalur pipa disesuaikan dengan kondisi jalan
dan utilitas yang ada dibawah jalan. Selain sebagai penanda jalur pipa, tanda pada
permukaan jalan juga berfungsi untuk memberi arah dan batas galian. Permukaan jalan
yang telah ditandai kemudian dipotong dengan mesin sampai kedalaman 5-7 cm.
pemotongan ini dimaksudkan agar lapis permukaan jalan di luar batas galian tidak ikut
rusak karena aktivitas penggalian. Pemotongan permukaan jalan sampai kedalaman 5-7
cm dengan mesin dimaksudkan agar lapisan permukaan jalan di luar batas galian tidak
ikut rusak karena aktivitas penggalian.
b.
Dewatering
Berdasarkan elevasi muka air tanah, pekerjaan galian harus disertai dengan usaha
membuang air (dewatering) bila elevasi air tanah lebih dangkal dari dasar galian.
Artinya tanah galian terendam air sehingga mengganggu proses penggalian dan
pemasangan pipa. Pada galian tanah yang dalam, dengan muka air tanah tinggi,
mudah terhanyutkan oleh aliran air bawah tanah, maka galian harus diamankan
dengan penggunaan turap yang kedap air (sheet pile). Air dipompa ke saluran terdekat
atau dengan menggunakan tempat penampungan.
Mulia
Data:
Elevasi Invert Manhole dan Pipa
Galian telah Mencapai Elevasi yang sesuai
Galian tidak terendam Air
Turunkan Pipa
Atur Elevasi / Kemiringan
Dan Kelurusan Pipa
Elevasi Kemiringan
Ulangi
Mulai
Pipa dan Manhole sudah
Terpasang dengan benar
Timbunan dengan pasir
Pemadatan dengan Tangan
dan disiram air
lintasan alat pemadat juga harus cukup dan merata. Pemadatan yang kurang baik
dapat menyebabkan penururnan permukaan jalan di tempat bekas galian sehingga
membahayakan kendaraan/pengguna jalan.
c.
Pengaspalan
Pengembalian kondisi permukaan jalan yang dilalui pipa sewer DSDP dibedakan dalam
2 tipe penampangan sesuai kelas jalan sebagai berikut:
1.
Jalan negara, pengembalian kondisi dengan hot mix ATB tebal 5 cm dan AC tebal
4 cm hanya selebar galian pipa.
2.
Jalan provinsi dan jalan kota, pengembalian kondisi dengan ATB tebal 5 cm
selebar galian pipa sewer dan AC tebal 4 cm selebar perkerasan aspal jalan tersebut.
Adapun proses penghamparan hot mix (ATB & AC) sebagai berikut :
Hot mix diproduksi pada instalasi pencampuran aspal (AMP) sesuai proporsi
material job mix formula yang sudah disetujui.
Aspal prime coat dengan volume 0,8 liter/m2 desemprotkan di atas permukaan
agregat A sebagai perekat hamparan jATB, dilanjutkan proses pemadatan ATB dengan
alat roda bagi tandem seberat 5-8 ton pada suhu (110-125)oC dengan jumlah lintasan
1-2 PP. kemudian dilanjutkan dengan mesin pemadat roda karet (tire roller) pada suhu
antara (95-110)oC dengan jumlah lintasan 12-16 PP.
Asphalt take coat dengan volume + 0,3 liter/m2 disemprotkan di atas permukaan
perkerasan aspal lama sebagai perekat hamparan AC baru, dilanjutkan proses
pemadatan AC dengan alat roda besi tandem (5-8 ton) pada suhu (110-125)oC dengan
lintasan 1-2 kemudian dilanjutkan dengan mesin pemadat roda karet (tire roller) pada
suhu antara (95-110)oC dengan jumlah lintasan 12-16 PP.
Gambar 31. Ruang Kerja Pemasangan Pipa dengan Metode Galian Terbuka di Tepi Jalan
7.
Pengaturan Lalu Lintas
Semakin banyak kendaraan yang melintas pada jalan di lokasi pemasangan pipa, maka
dibutuhkan usaha yang semakin kompleks dalam mengatasinya seperti pemasangan
rambu dan penempatan orang yang mengatur lalu lintas (signal man). Semakin sempit
jalan, maka semakin rumit karena harus mengatur penempatan hasil galian, persediaan
pipa dan material timbunan. Di satu sisi, jalan tidak boleh ditutup total. Sebelum dan
selama pelaksanaan pekerjaan pihak kontraktor, konsultan supervise dan proyek
berkoordinasi secara intensif dengan polisi dan para stake holder atau tokoh
masyarakat setempat Jadwal pelaksanaan pekerjaan diinformasikan pada masyarakat
dan pihak-pihak terkait sebelum kegiatan dimulai.
Gambar 32. Pengaturan Lalu Lintas pada Pekerjaan Pemasangan Pipa Air Limbah
Sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan pihak kontraktor, konsultan supervise dan
proyek berkoordinasi secara intensif dengan polisi dan para stake holder atau tokoh
masyarakat setempat Jadwal pelaksaan pekerjaan diinforamsika pada masyarakat dan
pihak-pihak terkait sebelum kegiatan dimulai.
C.
METODE JACKING
Jacking adalah suatu metode pemasangan pipa dengan melakukan pemboran tanah di
bawah permukaan jalan lalu mendorongkan pipa dengan menggunakan tekanan
hidrolis. Metode ini merupakan salah satu metode pemasangan pipa yang
dipergunakan pada proyek MSMHP Medan. Metode jacking yang digunakan adalah tipe
slurry. Lumpur (tanah bercampur air) yang dihasilkan dibuang ke tempat
penampungan/pengolahan, dimana tanah yang terendap dapat ditimbun dengan baik
dan airnya dibuang ke saluran umum.
lintas, geometri jalan dan kondisi sosial masyarakat. Dengan menggunakan metode
jacking, diharapkan persoalan-persoalan tersebut dapat teratasi atau diminimalkan
karena ruang publik yang dimanfaatkan proyek dapat direduksi, tingkat kebisingan
dapat ditekan, tingkat kebersihan lokasi dapat ditingkatkan dan tidak diperlukan
penutupan jalan secara total.
2. Karakteristik Pipa Untuk Jacking
Ada Perubahan?
Pindahkan Posisi
onstruksi Departure
Shaft
Pemasangan
Demobilisasi
mesin
(didalam Shaft)
Manhole dan
Jacking
ke titik
Bongkar Shaft
berikutnya
Perakitan bagian-bagian
Mesin Jacking
Memposisikan Mesin
Jacking pada Relnya
Timbunan
Pelaksanaan Jacking
Selesai
Arah 1
Arah 2
Arah Jacking
Arrival
Arrival
Shaft 1
Shaft 3
Departure
Shaft
Arrival
Shaft 2
Pelaksanaan Jacking
akan berlangsung selama jacking dan membutuhkan alat pengendali berupa dial
pengukur tekanan, katup-katup dan pompa-pompa.
4.
Sementara itu pada saat yang bersamaan hydraulick jack akan menekan pipa
masuk ke dalam tanah yang telah digali/dibor.
5.
Untuk memastikan bahwa kegiatan berlangsung sesuai dengan rencana, maka
akan dilakukan pemantauan pada ruang control.
Gambar 44. Ilustrasi Sambungan Rumah (Pipa Service) dan Jacking Pipa Utama
D.
1.
PIPA LATERAL
Karakteristik Pipa
Pipa lateral adalah pipa yang menghubungkan jaringan pipa air limbah dengan box
sambungan rumah. Material pipa yang dipergunakan untuk pipa lateral adalah polyvinyl
chloride (PVC) untuk air limbah dengan dimensi (diameter) 150 mm. sebagai aksesoris
pelengkap dari pipa lateral adalah rubber ring, elbow, dan socket.
Tabel 2. Karakteristik Pipa PVC
Pipa
Lateral
Diameter (mm)
150
Bahan
Polyvinyl Chloride
(PVC)
2.
Metode Pelaksana
Pipa lateral dipasang setelah jaringan pipa selesai dipasang, dan penimbunan kembali
dilakukan setelah pipa lateral terpasang. Secara umum pemasangan pipa lateral
terbagi atas dua teknik yaitu socket penyambung telah terpasang dan socket
penyambung belum terpasang pada badan pipa. Perbedaan yang paling nyata dari
kedua teknik tersebut adalah pada penempatan box sambungan rumah. Jika socket
lateral telah terpasang pada badan pipa, maka posisi kotak sambungan rumah akan
ditentukan oleh posisi socket. Tetapi bila socket lateral belum terpasang, maka posisi
box sambungan rumah dapat ditetnukan berdasarkan kehendak pemilik property atau
sesuai dengan situasi rumah dan posisi socket menyesuaikan.
Karena pemasangan pipa lateral mempengaruhi kapan penimbunan kembali galian
jaringan pipa dilakukan, maka biasanya pemasangan pipa lateral dilakukan dua tahap.
Tahap pertama adalah menyambungkan socket lateral pada badan pipa dan
memasangkan pipa lateral sejarak 2-3 m.
Gambar 48. Bentuk Sambungan pipa sambungan Rumah dengan pipa jaringan
pengumpulan air Limbah (I)
Gambar 49. Bentuk Sambungan pipa sambungan Rumah dengan pipa jaringan
pengumpulan air Limbah (II)
Mulai
Pipa lateral dari jaringan
Pipa kea rah SR
Sudah terpasang
Belum
Apakah pipa
Lateral sampai
Pada posisi SR
Sudah
Ya
Apakah pipa
Lateral melintasi
Saluran / halangan
Buat terowongan
Melintasi halangan
Sampai dengan posisi SR
Tidak
Pekerjaan persiapan
Diameter pipa
SOSIALISASI
Tahap konstruksi/pelaksanaan
Koordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat, para kelian banjar,
sehubungan dengan jadwal, metode pelaksanaan, dll.