Manusia Sang Pembelajar
Manusia Sang Pembelajar
MASA
INGIN TAHU
INDIVIDU YANG BERKEMBANG
INDIVIDU YANG INGIN MENYATAKAN
EKSISTENSI DIRI
LINGKUNGANNYA
LINGKUNGAN MEMBERIKAN
PENGALAMAN
LINGKUNGAN MEMBERIKAN
TANTANGAN
LINGKUNGAN MERUPAKAN ARENA
BELAJAR DAN MENYESUAIKAN DIRI
LINGKUNGAN MEMBANTU
PENGEMBANGAN DIRI DAN POTENSI
BERPIKIR D AN LO G IKA
MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG
PEN G ETAH U AN
SEGENAP APA YANG DIKETAHUI
MANUSIA
DIBANGUN ATAS KERJA SAMA YANG
MENGETAHUI (SUBYEK) DAN YANG
DIKETAHUI (OBYEK)- JADI BISA
SUBYEKTIF-OBYEKTIF ATAU OBYEKTIFSUBYEKTIF
SUBYEK MEMAKAI DAYA UNTUK
MENGETAHUI DAN SUBYEK MEMILIKI
DAYA UNTUK DIMENGERTI DAN
epistem ologi
Filsafat yang megkaji hakikat
NEOPOSITIVISME
KRITISISME
RASIO N ALISM E
Aliran yang meyakini hanya rasio
Lanjutan:
PLATO (427-347 SM): dunia fana
EM PIRISM E
Aliran ini menekankan bahwa
Lanjut:tokoh-tokoh
JOHN LOCKE (1632-1704): Semua
PO SITIVISM E D AN
N EO PO SITIVISM E
POSITIVISME: Aliran yang dimotori
Lanjutan:
Neo Positivisme WINA:
-Sumber pengetahuan adalah pengalaman
-Dalil-dalil matematika yang tidak dihasilkan
melalui pengalaman diakui keberadaannya
untuk mengolah data
-Pernyataan-pernyataan bermakna hanya jika
diverifikasi secara empiris. Yang tidak
diverifikasi secara empiris seperti Estetika,
Etika dipandang tidak bermakna
-Menolak perbedaan ilmu alam dan sosial
-Ilmu harus disusun berdasarkan logika
formal yang menekankan bentuk, bukan isi
proposisi dan argumen
KRITISISM E
KRITISIISME dipelopori oleh Immanuel Kant
(1724-1804).
Pemikir sebelumnya melihat isi (obyek)
pengetahuan, sebaliknya Kant
menekankan subyek yang mengetahuinya.
Yang diperhatikan adalah sejauh mana
kemampuan dan batas rasio atau
pernyataannya terhadap kebenaran dapat
dipertanggung jawabkan. Peran akal dan
empiris dipadukan dan difungsikan secara
benar.
Lanjutan:
PEMIKIRAN: Manusia mendapat
Kritisim e Frankfurt:
Membebaskan ilmu-ilmu sosial dari
pandangan Positivisme.
Semua Ilmu tidak bebas nilai
Ada tiga bidang ilmu:
a. Ilmu-ilmu empiris analitis yang
memiliki kepentingan teknis,
merupakan pengetahuan yang
bersifat informatoris dan berusaha
merumuskan hukum-hukum
(deduktif nomologis) dengan metode
lanjutan
B. Ilmu-ilmu historis-hermeneutis
lanjutan
Topic: masalah ilmu dan
agama/worldview
Gejala: pemisahan masalah ilmu dan
agama
. jula beli organ semakin marak
Masalah:
Sampai saat ini jual beli organ dalam
masyarakat belum dapat dijelaskan
Tujuan: menjelaskan masalah
perpisahan ilmu pengetahuan dan
Lanjutan:
Kerangka Konseptual:
TERIMA KASIH.