L/O/G/O
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pembangunan ekonomi suatu negara harus didukung oleh
ketersediaan sumberdaya ekonomi, baik sumberdaya alam;
sumberdaya manusia; dan sumberdaya modal, yang produktif.
Keterbatasan sumber daya ekonomi negara, khususnya
sumberdaya modal mengharuskan pemerintah mendatangkan
sumberdaya ekonomi dari negara-negara lain untuk dapat
memberikan dukungan yang cukup bagi pelaksanaan program
pembangunan ekonomi nasionalnya.
Namun, diterimanya pinjaman luar negeri tersebut dapat
menimbulkan berbagai masalah dalam jangka panjang, baik
ekonomi maupun politik, bahkan pada beberapa negara-negara
yang sedang berkembang menjadi beban yang seolah-olah tak
terlepaskan, yang justru menyebabkan
berkurangnya tingkat kesejahteraan rakyatnya.
untuk
menutup
kekurangan
kebutuhan
Pinjaman Multilateral
Pinjaman Lunak
Pinjaman Bilateral
Purchase Installment
Sale Agreement (PISA)
Pinjaman Sindikasi
Pinjaman Komersial
TOTAL UTANG
PEMERINTAH
RASIO THD
PDB
2000
Rp1,234.28
89%
2001
Rp1,273.18
77%
2002
Rp1,225.15
67%
2003
Rp1,232.50
61%
2004
Rp1,299.50
57%
2005
Rp1,313.50
47%
2006
Rp1,302.16
39%
2007
Rp1,389.41
35%
2008
Rp1,636.74
33%
2009
Rp1,590.15
28%
2010
Rp1,676.15
26%
2011
Rp1,803.49
25%
2012
Rp1,975.42
27%
2013
Rp2,371.39
29%
2014
Rp2,604.93
26%
HUTANG PEMERINTAH
BERDASARKAN KREDITUR