Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS

KALAZION
Oleh:
Muhammad Faiz Bin Mohd Nazri
C11110867
Pembimbing:
dr. Adriyanto W.A.I
Supervisor
dr. Suliati P. Amir, Sp.M

Kepaniteraan Klinik
Ilmu Penyakit Mata
Fakultas Kedokteran

Hasanuddin
2015

Universitas

*Identitas Pasien
Nama : Tn. F
Umur/Jenis Kelamin : 24 tahun/Laki-Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : JL. KH Dewantoro, Bantaeng
Tanggal pemeriksaan : 15 MEI 2015
No. RM : 040206

*Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan pada mata kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Benjolan pada kelopak mata kanan dialami sejak 1 tahun
yang lalu dan memberat sejak 1 minggu terakhir.
Benjolan awalnya kecil dan dirasakan semakin lama
semakin membesar namun lambat. Benjolan dirasa
mengganjal dan kadang-kadang mata menjadi gatal dan
berair namun tidak ada kotorannya. Benjolan awalnya
terasa perih, tetapi sekarang sudah tidak terasa nyeri.
Tidak ada mata merah sebelumnya dan tidak didapatkan
keluhan penglihatan kabur, maupun penurunan daya
pengelihatan. Riwayat sering terpapar debu ada, riwayat
menggunakan kacamata sebelumnya tidak ada, riwayat
berobat di Rumah Sakit sebelumnya ada 2 bulan yang lalu
dan diberi obat tetes mata menurut pasien setelah
pemakaian obat tersebut benjolannya mulai mengecil.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat kencing manis
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat trauma
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


R. Hipertensi
R. Kencing manis
R. sakit serupa

: disangkal
: disangkal
: disangkal

*PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Inspeksi:
ODS

*PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Inspeksi:
OD

OS

PEMERIKSAAN

Palpebra

OD

OS

. edema tidak ada.


-Tampak benjolan inferior
lateral, dengan ukuran
2,5x1.5 mm, warna sama
edema tidak ada.
dengan sekitar.
Tidak tampak benjolan
-Tampak benjolan
superior media
0,5x0,5mm

Apparatus

Hiperlakrimasi tidak

Lakrimalis

ada

Silia

Sekret ada

Normal

Konjungtiva

Hiperemis tidak ada

Hiperemis tidak ada

Bola mata

Kesan intak

Kesan intak

Normal

Normal

Mekanisme
muskular

Hiperlakrimasi tidak ada

Jernih

Jernih

Bilik Mata Depan

Normal

Normal

Iris

Coklat, kripte ada

Coklat, kripte ada

Kornea

Pupil

Lensa

Bulat,

sentral,

RC

Bulat,

positif

positif

Jernih

Jernih

sentral,

RC

*Palpasi
Pemeriksaan

OD

OS

Tensi okuler

Kesan Tn

Kesan Tn

Nyeri tekan

Tidak ada

Tidak ada

Massa tumor

-Tampak benjolan inferior Tidak


lateral, dengan ukuran
tumor
2,5x1.5 mm, berwarna
merah, berbatas tegas,
terfiksir, permukaan rata.
-Tampak benjolan
superiormedia
0,5x0,5mm
berwarna merah, berbatas
tegas,terfiksir, permukaan
rata.

Glandula

Tidak ada pembesaran

preaurikuler

ampak

Massa

Tidak ada pembesaran

Tonometri
* NCT: 12/12
Visus
* VOD: 20/20 F
* VOS : 20/20 F
Campus Visual
* Tidak dilakukan pemeriksaan.
Color Senses
* Tidak dilakukan pemeriksaan.

Light Sense
* Tidak dilakukan pembesaran

*PENYINARAN OBLIK
Pemeriksaa

OD

OS

Konjungtiva

Hiperemis ada

Hiperemis tidak ada

Kornea

Jernih

Jernih

BMD

Normal

Normal

Iris

Coklat, Kripte ada

Coklat, Kripte ada

Pupil

Bulat,

Lensa

positif
Jernih

sentral,

RC Bulat, sentral, RC positif,


Jernih

*SLIT LAMP
*SLOD : Palpebra edema tidak ada.Tampak benjolan palpebra

inferior bagian lateral, dengan ukuran 2,5x1,5 mm, berwarna


merah, konsistensi lunak berbatas tegas, terfiksir, permukaan
rata.Tampak benjolan palpebra inferior bagian lateral, dengan
ukuran 0,5x0,5 mm, berwarna merah, konsistensi lunak
berbatas tegas, terfiksir, permukaan rata konjungtiva hiperemis
ada, kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat, kripte ada,
pupil bulat, sentral, RC ada, lensa jernih.

*SLOS: Palpebra edema, tidak tampak benjolan, konjungtiva


hiperemis tidak ada, kornea jernih, BMD kesan normal, iris
coklat, kripte ada, pupil bulat, sentral, RC ada, lensa jernih.

*RESUME
Seorang laki-laki berumur 24 tahun datang berobat ke poli
mata dengan keluhan massa tumor pada palpebra dextra. Massa
tumor pada palpebra inferior dan superior dextra dialami sejak 1
tahun yang lalu. Massa tumor awalnya kecil kemudian semakin
membesar dan menetap. Tidak ada riwayat mata merah, tidak
ada nyeri, tidak ada gatal, ada rasa mengganjal, ada banyak
keluar air mata, ada kotoran mata berlebih, tidak ada penglihatan
menurun, ada riwayat sering terpapar debu.

*Dari pemeriksaan

oftalmologi, VOD : 20/20 F, VOS : 20/20


F. Pada pemeriksaan tonometri non kontak, didapatkan TOD
= 12 mmHg TOS = 12 mmHg. Pada pemeriksaan slit lamp:
*SLOD: Palpebra edema tidak ada.Tampak massa tumor
palpebra inferior bagian lateral, dengan ukuran 2,5x1,5
mm dan pada palpebral superior bagian media dengan
ukuran 0,5x0,5mm, warna sama dengan sekitar, konsistensi
lunak berbatas tegas, terfiksir, permukaan rata,
konjungtiva hiperemis ada, kornea jernih, BMD kesan
normal, iris coklat, kripte ada, pupil bulat, sentral, RC
ada, lensa jernih.
*SLOS : Palpebra edema tidak ada. Tidak tampak massa
tumor, konjungtiva hiperemis tidak ada, kornea jernih,
BMD kesan normal, iris coklat, kripte ada, pupil bulat,
sentral, RC ada, lensa jernih.

*Diagnosis
OD
Kalazion

*PENATALAKSANAAN
*Anjuran OS insisi kalazion

*PROGNOSIS
*Quo ad Vitam : Bonam
*Quo ad Sanationam : Bonam
: Bonam
*Quo ad Visam
*Quo ad Comesticam: Dubia

*Tinjauan Pustaka

*DEFINISI
Kalazion adalah massa di kelopak mata peradangan
noninfeksi granulomatosa kronis pada kelenjar
meibom.
Biasanya kelainan ini mulai dari penyumbatan kelenjar
oleh infeksi dan jaringan parut lainnya 2,4

*ETIOLOGI
Kalazion juga disebabkan sebagai
lipogranulomatosa kelenjar
Meibom. Kalazion mungkin
timbul spontan akibat sumbatan
pada kelenjar minyak dalam
kelenjar terlalu pekat untuk
mengalir keluar kelenjar.3,4

*Predisposisi
a. sering pada anak-anak dan dewasa muda
b. terbiasa untuk menggaruk kelopak mata
c. chronic blepharitis

*Epidemiologi
* Kalazion terjadi pada semua umur
* Pada umur yang ekstrim sangat jarang terjadi
* Kasus pediatrik mungkin dapat dijumpai.
* Pengaruh hormonal terhadap sekresi sebaseus

dan viskositas mungkin menjelaskan terjadinya


penumpukan pada masa pubertas dan selama
kehamilan.

*1. Anatomi dan Fisiologi


- Palpebra

Kulit tipis di depan

Konjungtiva tarsal di belakang


Kelenjar Moll
Kelenjar :

Kelenjar Zeis
Kelenjar Meibom
Kelenjar sebasea

Otot

M. Orbicularis Okuli

M. Levator Palpebra
Perdarahan

A. Palpebra

ANATOMI

Tepian palpebra
1. Bulu mata
2. Glandula Zeis: ini adalah
modifikasi kelenjar
sebasea kecil, yang
bermuara di dalam
folikel rambut pada dasar
bulu mata

* Glandula Moll: ini adalah

modifikasi kelenjar keringat


yang bermuara ke dalam
satu baris dekat bulu mata

* Kelenjar Meibom
Menghasilkan komponen lipid

*Patogenesis
Proliferasi epitel
dan infiltrasi
dinding duktus

Infeksi

Obstruksi
Inflamasi
granulomatosa
non infeksi

Kronik

Retensi
sebum

* GAMBARAN KLINIS

Benjolan pada kelopak,


tidak hiperemis, tidak
ada nyeri tekan, dan
adanya pseudoptosis.
Kalenjar preaurikuler(-)

Perubahan bentuk bola


mata akibat tekanannya
sehingga terjadi kelainan
refraksi pada mata
tersebut, berupa
astigmatisme.

Kalazion lebih sering terjadi


pada palpebra superior
dibandingkan palpebra
inferior karena banyaknya
jumlah kelenjar Meibom di
palpebra superior

Gejala-gejala awal hilang,


tanpa rasa sakit, tumbuh
lambat, benjolan tegas
dalam kelopak mata. Kulit di
atas benjolan dapat
digerakkan secara longgar.
Perbedaan dari hardeolum
karena tidak ada tanda-tanda
radang akut.

*DIAGNOSIS BANDING
Hordeolum

Selulitis Preseptal

Blepharitis

Kista Dermoid

Kalazion

Hordeolum

Kista Dermoid

Definisi

peradangan
granulomatosa
kelenjar Meibom

peradangan supuratif
kelenjar Zeis, kelenjar
Moll (hordeolum
eksternum) atau kelenjar
Meibom (hordeolum
internum)

pertumbuhan berlebih dari


jaringan normal, noncancer di lokasi abnormal

Etiologi

penyumbatan
kelenjar Meibom

infeksi akut biasanya


disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus sp.

terperangkapnya lapisanlapisan epitel saat


embriogenesis

Letak

kelenjar Meibom
palpebra

- eksternum: kelenjar Zeis


dan Moll
- internum: kelenjar
Meibom

- dangkal: frontozygomatic
suture, frontolacrimal
suture
- dalam: frontozygomatic
suture, superior orbital
fissure

Gejala Klinis

pembengkakan
kelopak mata
tanpa rasa nyeri
dan hiperemik,
diameter dapat
mencapai 8mm

pembengkakan kelopak
mata dengan rasa nyeri
dan hiperemik disertai
pembengkakan kelenjar
preaurikular, diameter
dapat mencapai 8mm

pembengkakan biasa
terletak di daerah
temporal dengan
konsistensi keras,
diameter 1-2cm

Gambar

Blefaritis

Selulitis Preseptal

Definisi

peradangan
menahun pada
kelopak mata

infeksi pada jaringan lunak dari kelopak


mata dan regio periokular anterior ke
septum orbital

Etiologi

Infeksi kuman
streptoccocus,pneum
ococcus, dan
pseudomonas

Penyebaran langsung dari sinusitis


,dakriosistitis;
Inokulasi akibat trauma atau infeksi kulit;
Penyebaran bakteri dari fokus jauh (otitis
media, pneumonia)

Letak

Kelopak mata

pada jaringan lunak dari kelopak mata dan


regio periokular anterior ke septum orbital

Gejala Klinis

Pedih, gatal pinggir


palpebra,merah,
banyak sisik pada
bulu mata

edema, eritema, hyperemia, nyeri, dan


leukositosis.

Gambar

Diagnosis

* ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata

Penatalaksanaan
Kadang-kadang kalazion sembuh atau hilang dengan sendirinya
akibat diabsorbsi (diserap) setelah beberapa bulan atau beberapa
tahun.

* Kompres hangat 10-20 menit 4 kali sehari


* Antibiotik topikal dan steroid disertai kompres panas dan bila tidak
berhasil dalam waktu 2 minggu maka dilakukan pembedahan.
* Bila kecil dapat disuntik steroid dan yang besar dapat dilakukan
pengeluaran isinya.
* Bila terdapat sisa dapat dilakukan kompres panas

*Contd
Untuk mengurangi gejala :
* Dilakukan ekskokleasi isi abses dari dalamnya atau dilakukan
ekstirpasi kaalazion tersebut. Insisi dilakukan seperti insisi
hordeolum interna
* Bila terjadi kalazion yang berulang beberapa kali sebaiknya
dilakukan pemeriksaan histopatologik untuk menghindarkan
kesalahan diagnosis dengan kemungkinan adanya suatu
keganasan.

*Ekskokleasi Kalazion
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tetesi mata dengan pantokain


Jepit kalazion dengan klem kalazion
Klem dibalik -> konjungtiva tarsal dan
kalazion terlihat
Insisi tegak lurus margo palpebra
Isi kuret dikeluarkan
Klem dilepas dan diberi salap mata

*Penyulit
* Penyembuhan spontan yang komplit jarang

terjadi.
* Kalazion besar dapat menimbulkan astigmat.
* Bila terjadi infeksi sekunder, dapat
menimbulkan hordeolum interna.
* Bisa terbentuk kalsifikasi, namun jarang terjadi
* Perubahan kearah keganasan pada kelenjar
Meibom biasanya pada pasien berumur lanjut

*Prognosis
*Perawatan dan pengobatan yang adekuat

akan memperoleh hasil yang baik


*Sering kali timbul lesi baru dan rekuren
dapat terjadi pada lokasi yang sama
akibat drainase yang kurang baik
*Kalazion yang tidak mendapat perawatan
adekuat akan dapat mengering namun
sering terjadi peradangan akut
intermitten

*Terima Kasih

* Astigmatisma
* Kelainan refraksi sehingga sinar tidak bisa difokuskan
pada satu titik. Hal ini bisa disebabkan oleh kalazion
yang massa nya besar, sehingga massa tersebut
menekan permukaan kornea yang mengakibatkan
terjadinya perubahan kelengkungan kornea.
Kelengkungan kornea yang bertambah
mengakibatkan berkas cahaya yang masuk ke retina
tidak difokuskan pada satu titik dengan tajam tetapi
pada 2 titik , sehingga bayangan yang dihasilkan
tampak silendris.

*Normal palpebra fissura


Posisi normal palpebra superio adalah
ditengah tengah antara limbus
superior dan tepian atas pupil atau
pada saat mata berada dalam posisi
memandang primer(sewaktu kepala dan
mata terletak sejajar dengan benda
yang dlihat ) maka palpebra superior
menutupi bagian atas cornea sejauh
lebih kurang 2 mm.
Normalnya kelopak mata terbuka
adalah = 10 mm

* Rata rata lebar fisura palpebra / celah kelopak

mata pada posisi tengah adalah berkisar 11 mm,


panjang fisura palpebra berkisar 28 mm. Rata rata
diameter kornea secara horizontal adalah 12 mm,
tetapi vertikal adalah = 11 mm. Bila tidak ada
deviasi vertikal maka refleks cahaya pada kornea
berada 5,5 mm dari batas limbus atas dan bawah.
Batas kelopak mata atas biasanyamenutupi1.5 mm
kornea bagian atas, sehingga batas kelopak mata
atas di posisi tengah seharusnya 4 mm diatas reflek
cahaya pada kornea

Anda mungkin juga menyukai