Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disediakan oleh :
Aini Izzati binti Abd Gaffar
102012493
KASUS 8
Seorang pemuda berusia 25 tahun
dibawa ke puskesmas oleh orang tuanya
karena malam tidak bisa tidur, bicara
melantur, mengatakan dirinya adalah
nabi terakhir yang diyakini setelah ia
mendengar suara bisikan di telinganya
saat ia sedang memancing di kolam
dekat rumahnya.
IDENTIFIKASI ISTILAH
-
RUMUSAN MASALAH
Pemuda berusia 25 tahun, malam
tidak bisa tidur, bicara melantur,
mengatakan dirinya adalah nabi
terakhir yang diyakini setelah ia
mendengar
suara
bisikan
di
telinganya.
ANAMNESIS
Wawancara psikiatrik
30 60 menit (psikotik akut, delirium, penyakit medik akut / terminal
lebih singkat.
Prinsip wawancara psikiatrik :
Bina
rapport
Buat suasana nyaman dan tenang. Menyampaikan salam dan
mengenalkan identitas.
Tanyakan keluhan utama
Onset dan gejala lain
Psikotik, mood (depresi, bipolar, cemas, manik)
Cara mengatasi gejala
Faktor organik
Untuk menyingkirkan faktor organik (penyakit fisik/ obat /
penyalahgunaan)
Stressor psikososial : Perkawinan, pekerjaan, relasi keluarga
Biarkan pasien bebas bicara (nonverbal dan verbal)
Pendengar aktif, bicara bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
Teknik wawancara spesifik
Fasilitasi, kejelasan, refleksi, interpretasi, keheningan.
Buat kesimpulan, informasi, dan edukasi, janji pertemuan.
PEMERIKSAAN FISIK
KU
KESADARAN
TTV
PF
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Lab
WORKING DIAGNOSIS
Skizofrenia
gangguan yang ditandai :
sikap apatis
tidak adanya inisiatif (avolition),
menumpulkan afektif
perubahan dalam pikiran,
persepsi, mood, dan perilaku
menampilkan delusi, halusinasi
dan salah tafsir realitas.
fungsional)
Psikosis fungsional :
non organis sifatnya
terjadi kepecahan keperibadian yang ditandai oleh
1. disintegrasi kepribadian dan maladjustment sosial
yang berat
2. tidak mampu mengadakan hubungan sosial
dengan dunia luar sering terputus sama sekali
dengan realitas hidup ketidakmampuan secara
sosial.
Delusi/waham
Halusinasi
Pembicaraan
tak relevan/inkoherensi
Katatonia
Gejala
negatif
Paling
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Skizofrenia
Paranoid
Utama : adanya waham kejar atau waham kebesaran di
mana individu merasa dikejar-kejar.
Waham atau halusinasi haruslah menonjol.
Ekspresi afektifnya tumpul atau tak serasi, gejala
katatonik atau inkoherensi tak menonjol.
Skizofrenia
Hebrefrenik
paling parah di mana penderita mengalami kemunduran
secara mental dan kembali seperti kehidupan seorang
anak-anak.
Perilakunya seperti anak-anak, misalnya melingkarkan
tubuh, mengompol di sebarang tempat, berdiam diri dan
tidak mau berkomunikasi dengan sesiapa pun.
Skizofrenia
Katatonik
Aktivitasnya jauh berkurang dibandingkan waktu
normal.
Terjadi stupor : diam, tidak mau berkomunikasi,
berbicara dengan suara monoton, ekspresi mukanya
datar dan sikap badannya aneh yaitu biasanya
tegang/kaku
seperti
serdadu
dan
biasanya
dipertahankan untuk waktu yang lama.
Skizofrenia
Tak Terinci
Tipe ini merupakan tipe buangan yang tidak termasuk
dalam tipe manapun.
Depresi
Pasca Skizofrenia
Kriteria umum dari skizofrenia masih ditemukan
dalam 12 bulan terakhir atau episod depresi
masih tetap ada setelah pasien dinyatakan
sembuh daripada penyakitnya.
Skizofrenia
Residual
Keadaan residual yang menahun dari skizofrenia
gejala-gejala ulang yang tidak lengkap lagi di
bidang halusinasi, waham dan proses berpikir
waham tersebut terselubung atau terbatas
sehingga tidak mengakibatkan gangguan pada
tingkah laku.
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA NEGATIF
GEJALA POSITIF
Delusi/waham
Alogia
Halusinasi
Avolisi
Perilaku kacau
Anhedonia
Inkoherensi
Gejala psikomotor
Kehilangan minat sosial
Penurunan kognitif
Gejala positif
1.
Delusi/Waham
keyakinan yang salah
waham sering tidak logis sama sekali tetapi pasien
tidak menginsyafi hal ini dan dianggap merupakan
fakta yang tidak dapat dirubah oleh siapapun
sering : waham kebesaran,waham kejaran,waham
sindiran, waham dosa
2. Halusinasi (persepsi sensoris palsu tanpa stimulus
eksternal yang nyata)
paling sering : auditori atau visualtapi halusinasi dapat
terjadi dalam setiap modalitas sensoris.
Mendengar suara, percakapan, bunyi asing dan aneh
atau malah mendengar musik
3. Perilaku kacau
4.Inkoherensi
Gangguan pemikiran yang
ditandai dengan sosialisasi
longgar, tangentialiti, pikiran
inkoheren, peningkatan
pembicaraan
Gejala negatif
1. Ekspresi afek yang datar
kedangkalan afek dan emosi (emotional blunting)
pasien menjadi acuh tak acuh terhadap hal-hal yang
penting untuk dirinya sendiri
terpecah belahnya kepribadian maka hal-hal yang
berlawanan mungkin terdapat bersamasama(ambivalensi)
2. Alogia
sedikit saja berbicara, jarang memulai percakapan dan
pembicaraan.
Kadang isi pembicaraan sedikit saja maknanya.
Ada pula pasien yang mulai berbicara yang bermakna,
namun tiba-tiba ia berhenti bicara, dan baru bicara
lagi setelah tertunda
3. Avolisi
keadaan dimana pasien hampir tidak
bergerak, gerakannya miskin
Kalau dibiarkan akan duduk seorang diri,
tidak bicara, tidak ikut beraktivitas jasmani
4. Anhedonia
Tidak mampu menikmati kesenangan, dan
menghindari pertemanan dengan orang lain
(Asociality)
pasien tidak mempunyai perhatian, minat
pada rekreasi.
5. Gejala Psikomotor
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi
1%.
Biasanya terjadi pada akhir remaja atau awal
dua puluhan. Laki-laki dan perempuan samasama terkena
usia rata-rata onset bagi laki-laki adalah
sekitar enam tahun lebih awal pada wanita.
Wanita sering terkena pada usia melahirkan
anak pertama.
Tingkat bunuh diri adalah 10-13%, sama
dengan tingkat yang terjadi pada penyakit
depresi.
ETIOLOGI
Penyebab
multipel
Integrasi faktor biologis, faktor
psikososial, faktor lingkungan
Model stress-diatesis
Teori genetik
Teori neurotransmitter
PATOFISIOLOGI
Abnormalitas
anatomi
otak pasien skizofrenia vs pasien normal
ventrikel kelihatan membesar penurunan volume
otak di area temporal tengah serta perubahan di
hippocampus
Abnormalitas
sistem neurotransmitter
antipsikotik yang efektif :
antidopaminergikmengurangi tingkat pelepasan
neuron dopamin D2 mesolimbik
daripada sistem imun infeksi
prenatal dan stress postnatal overekspresi
mediator-mediator inflamasi mengganggu
Overaktivasi
PENATALAKSANAAN
Obat
antipsikotik
OAP potensi tinggi dan rendah
OAP tipikal dan atipikal
1. Klorpromazin(CPZ)
150-2000
2. Levomepromasin
150-600
3. Perazine
100-300
4. Thioridazine
100-300
5. Chorprothixene
100-600
6. Sulpride
600-1200
7. Clozapine
100-300
8-48
2. Trifluoperazine
5-30
3. Fluphenazine
5-30
4. Haloperidol
3.5-15
5.Pimozide
2-8
6. Risperidone
2-6
EFEK OAP
EFEK SEDASI
LEMAH
KUAT
EFEK ANTI-KOLINERGIK
LEMAH
KUAT
EFEK SAMPING
KUAT
LEMAH
PARKINSONISM
HIPOTENSI ORTOSTATIK
DOSIS EFEKTIF
<80mg
200-600mg
NONMEDIKAMENTOSA
Layanan
PROGNOSIS
risiko
KESIMPULAN
Skizofrenia