Anda di halaman 1dari 68

POKOK-POKOK

MATERI KULIAH
PERENCANAAN BANGUNAN I
tugas semester : 80%
ujian semester : 20%
dosen :

Ir. Sumardjito, M.T.


bahan kuliah PB 01

z DISKRIPSI

MATERI KULIAH
z PERENC BANGUNAN 01:

Mata kuliah Perencanaan Bangunan 01


membahas 2 tahapan kegiatan, yaitu :
z 01). Menyusun rumusan konsep suatu
perencanaan bangunan umum, dan dilanjutkan
dengan kegiatan ke :
z 02). yaitu transformasi rumusan konsep ke
design fisik, sehingga dihasilkan disain fisik
bangunan umum yang konsepsual dari aspek:
arsitektur, struktur dan utilitas.
z

bahan kuliah PB 01

INTI MATERI : BANGUNAN UMUM


BERTINGKAT
z
z

LINGKUP KEGIATAN PERENCANAAN :


PERENCANAAN ARSITEKTUR
1. Analisis kebutuhan & tata ruang /progam ruang
2. Analisis pemilihan lokasi
3. Analisis tata site
4. Building Performance
PERENCANAAN STRUKTUR DAN BAHAN
1. Pemilihan Sistem Sruktur
2. Pemilihan Bahan Struktur
3. Pemilihan Bahan non struktur
PERENCANAAN UTILITAS
1. Penyediaan air bersih
2. Pengolahan & pembuangan limbah
3. Sistem drainasi
bahan kuliah PB 01
4. Sistem Kelistrikan

Buku Referensi :
z
z
z

Architect s Data - Ernest Neufert


Site Analysis - Edward T. White
Design Method - Christoper Jones

Standard ARsitektur di bidang Perumahan Dep


Kimpraswil
z Dimensi Manusia & Ruang/ Interior (Human
dimension and interior space) Julius Panero
z Perencanaan Yang Sistematis. UI Press
z Buku-buku lain dlm bidang perencanaan/
perancangan
z

bahan kuliah PB 01

Buku Referensi
(lanjutan)
O. Drewberry. Land Development Hand book
z Departemen PU. Pedoman Perencanaan Lingkungan
Permukiman Kota
z Departemen PU. Petunjuk Perencanaan Kawasan
Perumahan Kota
z Joseph. De Chiara. Time Saver Standards for Building
z

Types.

Permen PU No. 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret


2007. Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan
bahan kuliah PB 01

FOKUS & TARGET PADA MK.


PERENCANAAN BANGUNAN 01

Mahasiswa menguasai suatu proses kegiatan


yang melatarbelakangi (merumuskan
konsep) suatu disain fisik bangunan gedung
z Mahasiswa mampu menuangkan idea disain
fisik bangunan gedung berdasarkan rumusan
konsep tersebut
z Disain fisik berupa : site plan, denah,
tampak/bentuk bangunan dan detail desain
penunjang
z

bahan kuliah PB 01

z
pendahuluan/
pengenalan

ANALISIS
LOKASI

Analisis
Perancangan
Tata ruang

ANALISIS
SITE

Analisis
Sistem struktur
dan
bahan

Tata letak massa


Bangunan pada
S i t e (site plan)

DIAGRAM MATERI
PB 01

Persyaratan teknis
Persyaratan adm.
Peraturan/pedoman

Denah, tampak,
Potongan, gbr2
Arsitektur, Struktur
M&E

bahan kuliah PB 01

TAHAPAN RUMUSAN KONSEP


DASAR PERANCANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rumusan fungsi dan pelaku kegiatan


Rumusan konsep kebutuhan ruang
Rumusan konsep besaran, modul, dimensi,
zoning dan organisasi ruang
Rumusan konsep struktur dan bahan
Rumusan konsep lokasi dan site plan
Rumusan konsep building performance
atau ungkapan bentuk yg menunjang
karakter suatu fungsi bangunan
bahan kuliah PB 01

Esensi arti PERANCANGAN


Secara umum, perancangan diartikan sebagai
suatu kegiatan pemecahan permasalahan yang
dilakukan secara sistematis
z Sistematis berarti mempunyai kerangka yang
jelas, alur yang jelas, adanya keterkaitan yang
jelas antar komponen atau faktor yang satu
dengan yang lain
z Dalam konteks engineering, perancangan
diartikan sebagai suatu upaya rekayasa teknik
berdasarkan analisis keteknikan terkait.
z

bahan kuliah PB 01

TAHAPAN DALAM PERANCANGAN :


(DLM KONTEKS PENGAMBILAN KEPUTUSAN)

Perumusan / penetapan tujuan


z Input data, identifikasi masalah
z Penetapan kriteria
z Analisis berdasar kriteria yang ada
z Pemilihan alternatip tindakan
z Penetapan tindakan yang dianggap paling
tepat
z

bahan kuliah PB 01

10

BAGAN PEMIKIRAN PERANCANGAN


SECARA UMUM
tujuan

kondisi

analisis

hasil

ALT. 01

TUJUAN

-data
-permasalahan
-kondisi

ALT. 02

ALT. 03

FEED
bahan BACK
kuliah PB 01

analisis

TERPILIH

kriteria

11

ANALISIS PERANCANGAN
1. Perumusan kebutuhan wadah/ruang
FUNGSI ESSENSIAL
BANGUNAN

PELAKU KEGIATAN

AKTIFITAS PELAKU

SIFAT & TUNTUTAN


AKTIFITAS

KEBUTUHAN WADAH
/ RUANG

ZONING
WADAH/RUANG
bahan kuliah PB 01

SKEMA
HUBUNGAN RUANG

POLA ORGANISASI
RUANG
12

PRINSIP TAHAPAN PERENC. RUANG


Tentukan pelaku / jenis pemakai ruang
secara terinci, berikut tata/struktur organisasi
pelaku (kalau ada)
z Tentukan rincian kegiatan masing-2 pelaku,
baik kegiatan intern, maupun hubungannya
dengan pelaku lain.
z Cari dan tentukan perlengkapan yang harus
ada guna menunjang kegiatan tsb. (misal:
perabot-2 nya)
z Tentukan jenis ruang yg dibutuhkan utk
mewadahi kegiatan-2 tersebut.
z

bahan kuliah PB 01

13

PERHATIKAN :
z

AKTIFITAS

WADAH / RUANG

SIFAT & TUNTUTAN AKT.

ZONING RUANG

MANUSIA
PERABOT
SIRKULASI

BESARAN RUANG

z
z

z
z

TINGGI RENDAH
TINGKAT FREKUENSI
HUB. ANTAR AKTIFITAS

HUBUNGAN RUANG
(erat/tidaknya hub ruang)

ALUR KEGIATAN /

ORGANISASI/LAY OUT

FLOW PELAKU

RUANG

bahan kuliah PB 01

14

CONTOH PERUMUSAN
KEBUTUHAN RUANG SUATU KANTOR
PELAKU
Direktur

Sekretaris Direksi

Staf TU/Adm

AKTIFITAS INTI

KEBUTUHAN RUANG

Mengkoordinir pekerjaan
Menerima tamu
Memimpin rapat staf

kerja direktur
zRuang tamu direktur
zRuang rapat
zRuang penunjang:
KM/WC, rg istirahat

Melayani segala keperluan


dinas Direktur
Tugas-2 adm. Direktur.
Menerima tamu yang akan
menghadap Dirktr

zRuang

dst

zRuang

kerja sekretaris
zRuang tunggu

dst
FEEDbahan
BACK
kuliah PB 01

15

ZONING RUANG
Zoning ruang adalah pengelompokan ruang-ruang
yang ada pada suatu bangunan gedung. Zoning
ruang dibuat berdasarkan 1. Sifat/ tuntutan
kegiatannya, ataupun 2). Fungsi kegiatannya.
z Maksud dilakukannya zoning ruang adalah utk
mempermudah mengolah layout /penempatan ruang
pada suatu bangunan gedung, hingga tercipta
hubungan dan penempatan ruang yang saling
menunjang..
z

bahan kuliah PB 01

16

CONTOH ZONING RUANG


z

ZONING RUANG BERDASAR


SIFAT AKTIFITASNYA :

z
z
z

Zone UMUM/PUBLIK
Ruang tamu
Teras muka

z
z
z

Zone SEMI PRIVAT


Ruang keluarga
Ruang makan

ZONING RUANG BERDASAR


FUNGSI AKTIFITASNYA :

ZONE PENGELOLAAN
Ruang Direktur
Ruang SEKRETARIS dst

z
z
z
z
z

z
z
z

Zone PRIVAT
Ruang tidur
Ruang kerja dst

z
z
z

ZONE ADM/PELAYANAN
Ruang Adm/TU
Ruang Front Office dll
Zone SERVICE/Penunjang
Gudang alat
Garasi mobil dst

bahan kuliah PB 01

17

CONTOH BAGAN
ZONING/ZONASI RUANG
Pengelolaan

Ruang

zone

Adm &
pelayanan

Service /
penunjang

r. direktur
r. Sekretaris
r. adm/TU
Front Office
Mushola
Kitchenette/
pantry

Km/wc staff
Garasi mobil
Gudang alat

bahan kuliah PB 01

18

BESARAN RUANG
BESARAN RUANG adalah luasan ruang (space)
yang dibutuhkan oleh suatu jenis aktifitas,
sehingga pelaku aktifitas dapat beraktifitas
dengan nyaman. Bedakan dengan dimensi
ruang.
z Besaran ruang didapat dari 1). standard ruang
yang ada (space requirement standard) atau
dengan 2). cara perhitungan berdasarkan
z

anthropometric standard

bahan kuliah PB 01

19

Definisi standard Anthropometric


Standard Anthropometric adalah standard ukuran
berdasarkan ukuran anatomi manusia pada waktu
melakukan aktifitas atau gerakan tertentu, misalnya :
aktifitas berjalan, menulis dgn meja, tidur dsb
z Yang dimaksud ukuran anatomi manusia adalah
anatomi manusia setempat dimana ruang itu akan
ditempatkan/dipakai. Misalnya manusia Asia, Manusia
Amerika/Eropa, manusia Afrika dsb, karena ukuran-2
nya berbeda-beda.
z

bahan kuliah PB 01

20

CONTOH PERHIT. BESARAN RUANG


z
z
z
z
z
z
z

DGN STANDARD RUANG:


Perhit. Besaran ruang kerja staf dgn kapasitas 15 orang..
Space requirement standard: 6 m2/person
Besaran ruang kerja utk 15 personil staf =
15 x 6 m2 = 90 m2
DGN STANDARD ANTHROPOMETRIC :
Pada cara ini, perlu diketahui dulu perabot apa saja yg
diperlukan setiap personil staf, dimensi masing2 perabot
ditentukan berikut penataannya, serta kebutuhan area
sirkulasinya dan secara rinci dihitung kebutuhan besaran
ruangnya.

bahan kuliah PB 01

21

Standard Anthropometric
40

40

80

90

120

180

60
80
90
120

180
bahan kuliah PB 01

22

Standar antropometrik statik

standar ukuran anatomi manusia dlm keadaan diam

bahan kuliah PB 01

23

Standard antropometrik dinamik

standard ukuran anatomi manusia dlm beraktifitas


z

CONTOH :

bahan kuliah PB 01

24

CONTOH PERHITUNGAN DGN


STANDARD ANTHROPOMETRIC
z

Kebutuhan Besaran Ruang Staf Khusus per Personil


60
MEJA KERJA
BESAR

Kebutuhan Besaran
Ruang Staf Khusus :
2.70 x 2.70 = 7.29 m2
Termasuk area sirkuLasi dan perabot

150
Dgn cara tsb, besaran
Ruang staf biasa sbb
240x240 = 5.76 6 m2

KURSI
Almari / rak

60

150

60 cm

60

bahan kuliah PB 01

25

CONTOH PERHITUNGAN BESARAN RUANG TIDUR


BERDASAR STANDARD ANTHROPOMETRIC
90

180

90

ALMARI

MEJA TULIS

KURSI

TEMPAT
TIDUR

210

120
KURSI

MEJA

KURSI
bahan kuliah PB 01

60
60
26

Hubungan Ruang
Pada tahap ini merupakan proses untuk merumuskan
tingkat keeratan hubungan masing-masing ruang,
sehingga tercipta interaksi hubungan masing-masing
ruang yang saling menunjang sehingga membentuk
suatu sistem.
z Proses perumusan hubungan ruang dibuat
berdasarkan zoning ruang yng telah dirumuskan
sebelumnya, dengan tahapan: pembuatan skema
hub. Ruang, dilanjutkan ke matriks hub. Ruang.
z

bahan kuliah PB 01

27

Frekuensi Hubungan Ruang


Rg
direktur
garasi

Dibuat 3 tingkatan
Frek Hub ruang.
Rg
sekretr

Km/wc

Hub. Frek tinggi


Hub frek sedang
Hub frek rendah
/tdk ada hub

Rg Adm
TU

Front
office

pantry
mushola
bahan kuliah PB 01

28

Skema Matriks Hubungan Ruang


ZONA
PENGELOLAAN

Rg direktur
Rg Sekretaris

ZONA ADM &


PELAYANAN

Rg. Adm/TU
Front Office
Mushola

ZONA PENUNJANG Pantry


hub langsung

KM/WC staf

hub tdk langsung


tdk ada hub.

Garasi
bahan kuliah PB 01

29

Utk memudahkan,

SKEMA HUBUNGAN RUANG


JUGA DPT DITERAPKAN ANTAR ZONE :
z

ZONE A :
z Ruang 1
z Ruang 2
z Ruang 3
z Ruang 4
z Ruang 5
ZONE B :
z Ruang 6
z Ruang 7
z Ruang 8
z Ruang 9
z Ruang 10
ZONE C :
z Ruang 11
z Ruang 12
z Ruang 13
z Ruang 14

Hubungan ruang antar zone :

Zone A

Zone B

Zone C

bahan kuliah PB 01

30

MODUL
z

z
z
z

Modul adalah unit satuan terkecil pada suatu ruang, yang


ditentukan oleh Unit Fungsi Kegiatan Dominan pada suatu
fungsi bangunan.
MODUL berfungsi sebagai patokan dasar dalam
menentukan suatu dimensi bentuk, ruang dan struktur.
Unit Fungsi ditentukan oleh komponen-2 kegiatan tertentu,
perabot dan area sirkulasinya.
Modul yang didapat bisa berupa:
z Modul Horizontal: ditentukan oleh dimensi-2 horizontal
pada suatu Unit Fungsi
z Modul Vertikal : ditentukan oleh dimensi-2 vertikal pada
suatu Unit Fungsi
z Pembahasan selanjutnya ditekankan pd modul horizontal
bahan kuliah PB 01

31

CONTOH PENERAPAN MODUL PADA


PERENCANAAN SUATU GEDUNG KANTOR
z

Unit Fungsi Dominan : Ruang Kerja Staf


Kursi
tamu

Kursi
tamu

60

Terkecil 3

MEJA KERJA

90

Dgn cara tsb, maka besaran


Modul horizontal gedung tsb
150
Adalah = 3
Aplikasinya pada
Perencanaan bisa berupa
Ukuran: 300x300,
60 cm
360x360, 720x720 dsb
Yang mrpkan dasar penentuan
MODUL STRUKTUR

KURSI
Almari / rak

60

150

Pada gambar terlihat


Pengulangan bilangan
60, 90 dan 150 yang pada
Intinya merupakan
Kelipatan angka

60

bahan kuliah PB 01

32

CONTOH PENERAPAN MODUL PADA PERENCANAAN


BANGUNAN HOTEL/PENGINAPAN
UNIT FUNGSI DOMINAN: RUANG TIDUR
90

180

90
Dari gambar ini terlihat
Adanya pengulangan

ALMARI

TEMPAT
TIDUR

MEJA TULIS

Angka 60, 90, 120 dan 150

KURSI

angka terkecil 3

Yang pada intinya mrpk


Kelipatan

210

120
KURSI

MEJA

KURSI
bahan kuliah PB 01

Dengan cara tsb


Maka modulnya
Adalah 3,
60
60
33

CONTOH PENERAPAN MODUL


PADA PERENCANAAN RUANG
DAN TRAFFE STRUKTUR/UNIT STRUKTUR
z

Unit Struktur didapat dari kelipatan modul


360

360

360
360

120X120

240
360

360

Dimensi ruang yang didapat merupakan


Pengolahan antara Besaran Ruang hasil perhit.
Dengan
modul yang didapat.
34
bahan kuliah
PB 01

TUGAS MID SEMESTER


OBYEK TUGAS :
1. KEL. 1. : Kantor Konsultan Teknik
2. KEL. 2. : Kantor Jur. T Sipil & Perenc UNY
3. KEL. 3. : Kantor Kontraktor
4. KEL. 4. : Kantor Developer/pengembang
Diminta untuk membuat:
z Rumusan pelaku dan struktur organisasinya
z Rumusan kebutuhan ruang
z Rumusan zoning ruang
z Rumusan hubungan ruang
z Modul dan unit struktur yang digunakan
TUGAS DIPRESENTASIKAN MINGGU DEPAN
z

bahan kuliah PB 01

35

0RGANISASI RUANG
z
z

z
z
z

TUJUAN ORGANISASI RUANG


Organisasi ruang perlu disusun untuk mendapatkan tatanan,
susunan dan perletakan ruang yang saling menunjang,
dengan memperhatikan zoning dan hubungan ruang yang
telah dirumuskan sebelumnya.
Organisasi ruang perlu disusun untuk menghindari terjadinya
perletakan dan susunan ruang yang mengganggu atau
menghambat aktifitas ruang lainnya. Dgn demikian akan
terbentuk aliran kegiatan (flow) yang jelas dari susunan
ruang tersebut.
POLA ORGANISASI RUANG
Ada 4 pola dasar organisasi ruang yang dijadikan patokan
dalam perencanaan organisasi ruang yaitu:
Pola Linier, Pola Linier Bercabang, Pola Radial dan Pola
Kluster
36
bahan kuliah PB 01

POLA ORGANISASI RUANG


z

POLA LINIER

Main entrance

POLA LINIER BERCABANG

Main entrance

bahan kuliah PB 01

37

POLA ORGANISASI RUANG


z

POLA KLUSTER
Main Entrance

POLA RADIAL
Main Entrance

bahan kuliah PB 01

center
38

PENERAPAN POLA ORG. RUANG


PADA FUNGSI-2 BANGUNAN
z
z

z
z
z
z

z
z

POLA LINIER
Biasanya pola ini digunakan pada organisasi ruang dgn bentuk
masa bangunan memanjang, misal: kampus, perkantoran,
street shop, mall dgn atrium dll
POLA LINIER BERCABANG
Merupakan modifikasi POLA LINIER. Biasanya digunakan pada
perkantoran, bangunan rumah sakit, dll.
POLA CLUSTER
Pola ini agak khusus, karena masing-2 cluster se-olah2 berdiri
sendiri. Biasa digunakan pada kompleks rumah sakit, rumah
tinggal, dll
POLA RADIAL
Pola ini mempunyai centre point sbg titik utama penye-baran
kegiatan ke unit-2 lainnya. Biasanya digunakan pada bangunan
Mall dgn atrium sebagai centre point
bahan kuliah PB 01

39

PENENTUAN LOKASI
z

PRINSIP :

Lokasi proyek atau lokasi dimana suatu fungsi bangunan akan


didirikan harus dipilih berdasarkan tuntutan dan karakter
atas fungsi bangunan tersebut.

Jangan sampai suatu fungsi bangunan dibangun pada lokasi


yang justru merugikan fungsi esensial bangunan tersebut.

Misalnya apabila gedung sekolah dibangun dekat dengan


pasar atau kompleks komersial/hiburan, pasti akan
terjadi conflict of interest karena tuntutan dan sifat fungsi
kegiatan pada bangunan sekolah sangat berbeda dengan
karakter atau sifat fungsi kegiatan pasar atau komersial lainnya
bahan kuliah PB 01

40

CONTOH ALTERNATIF LOKASI SUATU FUNGSI


BANGUNAN
ZONE KOMERSIAL

Zone komersial

Zone komersial

Alt.01
Zone
permukiman

Zone
permukiman
Zone
perkantoran
Zone
perkantoran

Alt 02
Zone
perkantoran
Alt 03

Zone
perkantoran

Zone komersial

Zone
Perkantoran
UTARA

Zone
perkantoran
bahan kuliah PB 01

41

Kriteria Umum
Penentuan LOKASI PROYEK
z

TATAGUNA LAHAN (land use)


perkotaan

z
z
z
z

Zona
Zona
Zona
Zona
Zona
Zona

AKSESIBILITAS (kemudahan

z
z

Permukiman
Perindustrian
Perkantoran
Pendidikan
Komersial
Hijau (green belt)

KONDISI FISIK LAHAN :


z
z
z

Fleksibilitas ekspansif
Dimensi & luas lahan
Kondisi fisik lahan

NILAI ORBITASI &


ATRAKTIFITAS LOKASI :

Kemungkinan perkembangan
kegiatan sekitar lokasi
z nilai jual lokasi untuk kegiatan
atau fungsi-2 komersial / profit
z

pencapaian)
z SARANA : Keberadaan moda
transportasi
z PRASARANA : Keberadaan dan
kondisi jalan
z POSISI
: jauh-dekat dari lokasi
penunjang lain
bahan kuliah PB 01

42

CONTOH MATRIKS PENENTUAN LOKASI


BERDASARKAN KRITERIA UMUM
LOKASI

LOKASI

LOKASI

Tataguna lahan lingk

80

80

60

Sarana transportasi

80

60

60

Prasarana jalan

80

80

40

Posisi lokasi

80

40

60

Fleksibilitas ekspansif
lahan

60

80

80

Dimensi dan luas lahan

60

80

40

Kondisi fisik tanah lahan

80

60

80

Kemungkinan perkemb.
Kegiatan lingkungan

80

60

60

60
600

60
540

LOKASI
KRITERIA

Nilai jual lokasi

SCORE / NILAI

80
680
bahan kuliah PB 01

NOTASI :
80 = BAIK
60 = CUKUP
40 = KURANG

43

SITE PLANNING
(PERENCANAAN TAPAK)
SITE / TAPAK adalah suatu tempat atau lahan
dimana suatu bangunan/kompleks bangunan
didirikan / dibangun.
z SITE PLANNING / PERENCANAAN TAPAK
bertujuan untuk mendapatkan suatu tatanan /lay out
massa bangunan yang tepat, efektif dengan
berdasarkan pada kondisi site tersebut.
z KONDISI SITE bisa berupa potensi site yang
harus dimanfaatkan dan hambatan /masalah pd
site yang harus bisa diatasi.
z

bahan kuliah PB 01

44

TUJUAN
PERENCANAAN SITE
z
1.
2.
3.
z

TUJUAN PERENCANAAN SITE adalah untuk


mendapatkan alternatif-2 :
Letak , komposisi dan lay out/konfigurasi massa
bangunan
Orientasi dan arah hadap bangunan
Entrance (main entrance & side entrance) dari arah
jalan
Penyusunan alternatif dan penentuan tindakan
terpilih dilakukan dengan cara matriks berdasarkan kriteria-2 supaya proses penentuan tindakan benar-2 obyektif
bahan kuliah PB 01

45

SITE / TAPAK
z

SITE DLM ARTI PASIF


130

90

SITE

120

DISINI SITE SEBAGAI


SUATU TEMPAT
(SEBAGAI PENGERTIAN
PASIF)

UTARA
bahan kuliah PB 01

46

SITE / TAPAK
z

SITE SEBAGAI SUATU SYSTEM


130

VIEW

90

LINTASAN
MATAHARI

TRAFFIC
NOISE
ARAH
ANGIN

UTARA
bahan kuliah PB 01

47

KONDISI SITE
z
z
z
z
z
z

z
z
z
z
z
z
z
z

KONDISI ALAM

Arah dan gerak lintasan matahari


Arah angin dominan
Kontur tanah
Bentuk dan dimensi site
VIEW / potensi pandangan

KONDISI ARTIFISIAL / BUATAN

Jaringan utilitas (jar. Listrik, air, telepon dsb)


Jaringan jalan
Sirkulasi manusia
Traffic flow (pergerakan lalulintas)
Lingkungan binaan eksisting (mis. Bangunan-2 yg telah ada)
Peraturan-2 daerah (mis. Garis rooi, BCR, FAR, Land use)
Kondisi site (alam maupun artifisial) pada masing-2 fungsi bangunan
akan dapat menjadi potensi atau hambatan/masalah, tergantung dari
tuntutan masing-2 fungsi bangunan tersebut.
bahan kuliah PB 01

48

HUBUNGAN KONDISI SITE


DENGAN UPAYA SITE PLANNING
SITE
PLANNING
KONDISI
SITE

TATA
LETAK
BANG.

ORIENTASI

MAIN

ENTRANCE

SISTEM

DRAINASI

BENTUK
DASAR
BANG.

SISTEM
UTILITAS
LAIN

Arah lintasan
Matahari
Arah angin
Dominan
VIEW
Kontur tanah
Bentuk SITE
Jaringan
Utilitas ekst.
Traffic Flow
Lingk binaan
Peraturan-2

bahan kuliah PB 01

49

PENERAPAN MODUL DALAM PERENCANAAN


TATA MASSA PADA SITE
z

PRINSIP:

SITE dianggap merupakan bagian-2 atau dibagi-bagi


dalam pola yang tersusun rapi dengan bentuk dasar
pola terkecil bujur sangkar
z Pada SITE tsb seolah ada GARIS MAYA dgn jarak
konstan, sejajar dan berpotongan tegak lurus dengan
garis lainnya (grs vertikal dan grs horisontal)
z Garis-2 maya tersebut dalam istilah peran-cangan
disebut grid line atau garis grid.
z Lebar grid line merupakan kelipatan modul dan
dengan besaran identik unit struktur atau traffe
kolom.
z

bahan kuliah PB 01

50

MODUL, GRID LINE, NO. GRID


PADA SITE
z

GRID LINE SBG APLIKASI MODUL PD SITE

GRID LINE
NOM OR GRID

130

90

UTARA
bahan kuliah PB 01

NOM ER GRID

51

CONTOH PENERAPAN TRAFFE KOLOM


BERDASAR GRID LINE PADA SITE
GRID LINE 300X300 DGN
TRAFFE KOLOM 300 CM

01

GRID LINE 300X300


DGN TRAFFE KOLOM
600 CM

300

01

300
02

300

300
03

03
300

300
04

300

300
300
A

05

300
B

05
A
bahan kuliah PB 01

300

300

C
52

PRINSIP: LEBAR GRID LINE SEBAIKNYA


LEBIH KECIL DARI TRAFFE KOLOM

Sistem Peruangan
z

Yang dimaksud dengan sistem peruangan adalah sistem


pembagian ruang-ruang pada suatu fungsi bangunan. Ada 3
sistem peruangan, yaitu ;
Sistem open plan, yaitu bangunan merupakan ruang besar,
yang terbagi dalam ruang-2 fungsional secara non permanen
dgn menggunakan moveable partition. Ruang-2 fungsional
tersebut dapat diubah sesuai keinginan. ContoH : Sekat partisi
dari bahan kalsiboard atau gypsum board
Sistem rigid / fix plan, disini ruang-ruang didalam bangunan
dibuat/terbagi oleh batas-2 yang fix/pasti dan rigid. Contoh :
sekat dinding tembok/beton. Kemungkinan perubahan ruang
pada sistem ini sangat kecil.
Sistem open & fix plan, merupakan kombinasi dari sistem
open plan dan sistem fix plan
bahan kuliah PB 01

53

BUILDING PERFORMANCE
z

z
z
z
z
z
z
z
z
z

BUILDING PERFORMANCE adalah ungkapan penampilan suatu fungsi


bangunan gedung yang mencerminkan suatu karakter (pencitraan) tertentu
yang dituntut oleh fungsi essensial bangunan tersebut .
Beberapa jenis BUILDING PERFORMANCE sebagai ungkapan karakter
bangunan :
Monumental, formal
Berwibawa
Terbuka, mengundang
Tertutup, selektif
Akrab, familiar
Ringan, transparan
Berat, masif
Kokoh, dsb.

bahan kuliah PB 01

54

BEBERAPA CONTOH BUILDING PERFORMANCE


PADA BANGUNAN UMUM

Bangunan dgn karakter formal dgn gubahan simetris dan


55
bahan kuliah PB 01
kesan
berat

Bangunan kampus dgn karakter formal, gubahan


simetris, serta memberikan nuansa khusus

bahan kuliah PB 01

56

Bangunan dgn penekanan pada ungkapan formal


dan sakral dgn bentuk2 tinggi dan simetris

bahan kuliah PB 01

57

Bangunan dgn bentuk-2 dan warna yang rekreatif,


mengundang, akrab, terbuka dgn adanya selasar
keliling, tepat utk bangunan hiburan dan rekreasi
komersial

bahan kuliah PB 01

58

Bangunan rekreasi, hiburan, komersial.


Shopping Mall dgn nuansa streetshop

bahan kuliah PB 01

59

Bangunan kampus yang menonjolkan karakter


kokoh, formal dan wibawa

bahan kuliah PB 01

60

Penonjolan pilar-2 semu utk lebih mengungkapkan


karakter kokoh, masif, formal. Perhatikan juga
penonjolan pd Main entrance

bahan kuliah PB 01

61

Karakter monumental dengan bentuk-2


klasik simetris

bahan kuliah PB 01

62

Karakter rekreatif-familiar dgn bentuk


bentuk dan warna yang menonjol
(Olifant)

bahan kuliah PB 01

63

Karakter rekreatif dgn bentuk2 yang


sederhana, cenderung minimalis tapi dgn
warna menonjol

bahan kuliah PB 01

64

Karakter formal yang dipadu dgn


bentuk dan warna yang rekreatif

bahan kuliah PB 01

65

Karakter formal dgn penekanan


nuansa khusus pd main entrance

bahan kuliah PB 01

66

Permainan bentuk dan warna


yang rekreatif familiar

bahan kuliah PB 01

67

Sistem Peruangan
z

Yang dimaksud dengan sistem peruangan adalah sistem


pembagian ruang-ruang pada suatu bangunan. Ada 3 sistem
peruangan, yaitu ;
Sistem open plan, yaitu bangunan merupakan ruang besar,
yang terbagi dalam ruang-2 fungsional secara non permanen
dgn menggunakan moveable partition. Ruang-2 fungsional
tersebut dapat diubah sesuai keinginan.
Sistem rigid / fix plan, disini ruang-ruang didalam bangunan
dibuat/terbagi oleh batas-2 yang fix/pasti dan rigid.
Kemungkinan perubahan ruang pada sistem ini sangat kecil.
Sistem open & fix plan, merupaka kombinasi dari sistem
open plan dan sistem fix plan

bahan kuliah PB 01

68

Anda mungkin juga menyukai