Prinsip pembelajaran
Pendekatan pembelajaran
Metode pembelajaran
Teknik pembelajaran
Strategi pembelajaran
Model pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu
disinggung, yaitu 1) prinsip, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model
pembelajaran. Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan. Apalagi
terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik biasanya terkacaukan
(lihat Syafii 1994:15; Badudu 1996:17). Istilah pendekatan sering dikacaukan
1
belajar dan
dan
peyusunan
bahan
pembelajaran
bahasa
yang
akan
dibelajarkan;
2) pengaturan proses belajar mengajarnya: bagaimana mengajarkan dan
mempelajarinya, hal-hal yang berhubungan dengan pendekatan, teknik,
media, dan sebagainya;
3) guru yang akan mengajarkannya, persyaratan yang harus dimiliki, serta
aktivitas yang harus dilaksanakan;
4) siswa yang mempelajarinya, berkenaan dengan aktivitasnya; dan
5) Hal-hal lain yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
Teori Belajar
Teori Bahasa
Teori Psikologi
Bahasa
Behaviorism
Piagets
Development
Teori behavioris
Teori tradisional
Behaviorisme
Teori mentalis
Teori struktural
Kognitif
Theory
Teori transformasi
Vygotsky
and
Social
Teori tagmemik
Cognition
Teori fungsional
Constructivism
Teori relasional
Neuroscience
Brain-Based Learning
Learning Styles
Multiple Inteligence
Right
Brain/Left
Brain
Thinking
Communities of Practice
Control Theoty
Observational Learning
Problem-Based Learning
Catatan:
Teori belajar di atas dikutip dari Syamsudin (1999) Teori Belajar dalam Buku Teks
dalam Bahan Pelatihan Penulisan Buku Teks tanggal 22 Nopember 24 Desember
1999 yang diselenggarakan atas Kerja sama SEAMEO-RECSAM-DEPDIKNAS di
Universitas Negeri Semarang. Dari ke-13 teori belajar di atas, yang terpenting untuk
dipahami adalah teori 1) Behaviorism, 2) Piagets Development Theory, 3) Vygotsky and
Social Cognition, 4) Contructivism, 5) Multiple Intelligence, dan 6) Problem-Based
Learning karena teori-teori tersebut merupakan dasar dari perkembangan teori belajar
lainnya.
2)
Prinsip
belajar
sambil
bekerja/mengalami,
yaitu
dalam
4)
komunikasi
sebagai
penutur
bahasa.
Artinya,
siswa
dilatih
dan
menguasai
bahasa
target.
Akan
tetapi,
proses
berkomunikasi
tentang
topik-topik
di
luar
bahasa
(pendekatan komunikatif).
3) Sejauh mungkin gunakan bahasa otentik yang digunakan dalam konteks
nyata sebagai sumber bahan ajar, seperti bahasa di surat kabar, bahasa
nyata dalam kehidupan.
4) Setiap bahasa memiliki sistem bahasanya sendiri. Untuk itu, dalam
mempelajari bahasa kedua harus menjaga jangan sampai terjadi
interferensi (pengaruh) bahasa pertamanya terhadap bahasa kedua yang
dipelajari.
memulai pembelajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas, pendekatan mengacu kepada
seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan
titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang tidak
selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis (Badudu
1996:17).
digunakan
tidak dipersoalkan
lagi.
Pendekatan
pembelajaran
(teaching
asumsi
terhadap
apa
yang
dimaksud
dengan
mengajar.
Pendekatan
Lahir dari asumsi-asumsi
Berperan sebagai ancangan atau
pedoman
langsung
metode
pembelajaran.
Memberi pedoman kepada metode
pem-belajaran terutama dalam hal
proses belajar mengajar.
teori
seperti
halnya
prinsip,
dibedakan
menjadi
2,
yaitu
c. Pendekatan Spiral
Pendekatan ini mengatur pengembangan materi yang dimulai dengan
jumlah kecil yang terus meningkat. Dengan kata lain, dari materi dasar
berkembang terus hingga materi lanjut.
d. Pendekatan Tujuan
Pengajarannya dimulai dengan penetapan tujuan, terutama tujuan-tujuan
operasional. Berdasarkan tujuan-tujuan itulah ditentukan bahan, metode,
teknik, dan sebagainya.
b. Pendekatan khusus, yaitu pendekatan yang berlaku untuk bidang studi
tertentu, misalnya pendekatan khusus pembelajaran bahasa Indonesia.
Beberapa contoh pendekatan khusus yang pernah digunakan dalam
pembelajaran bahasa misalnya:
a. pendekatan komunikatif,
b. pendekatan struktural,
c. pendekatan Iisan (ora!),
d. pendekatan langsung,
e. pendekatan tak langsung,
f. pendekatan alamiah.
sekelompok
orang
untuk
mencapai
tujuan
yang
telah
ditentukan
kegiatan
pembelajaran,
yaitu
urutan
kegiatan
guru
dalam
Komponen
Pendahuluan
Langkah Kegiatan
a. Penjelasan
singkat
tentang
isi
pembelajaran
b. Penjelasan relevansi isi pelajaran baru
dengan pengalaman siswa (appersepsi)
2
Penyajian
Penutup
c. Latihan
a. Tes formatif dan umpan balik
b. Tindak lanjut
Metode pembelajaran
10
media digunakan pada suatu langkah atau satu media digunakan pada beberapa
langkah.
Berikut ini dibagankan hubungan keempat komponen yang membentuk
strategi pembelajaran Suparman 1993:159).
Urutan Kegiatan
Metode
Media
Waktu
Pembelajaran
Deskripsi
Pendahulua
n
Penyajian
Penutup
singkat
Relevansi
TIK
Uraian
Contoh
Latihan
Tes formatif
Umpan balik
Tindak lanjut
menyeluruh (dari awal sampai akhir) dengan urutan yang sistematis berdasarkan
pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Jadi, metode
merupakan cara melaksanakan pekerjaan, sedangkan pendekatan bersifat
filosofis, atau bersifat aksioma.
Dengan demikian, metode bersifat prosedural. Artinya, menggambarkan
prosedur bagaimana mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila
11
II. Pelaksanaan
III. Penilaian
Kegiatan
Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedoman kepada kurikulum.
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan sebagainya sehingga menjadi rencana pembelajaran
(RPP).
Presentasi awal (penyajian atau pengenalan
bahan kepada siswa)
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
Penilaian formatif (proses pembelajaran)
Penilaian sumatif sudah di luar metode
12
2) penyusunan bahan,
3) penyajian,
pemantapan,
4)
dan
penilaian
5)
formatif.
f. metode penemuan,
g. metode inkuiri,
h. metode pemberian tugas dan resitasi, dan
i. metode latihan.
b. Metode Khusus (Metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu)
Metode khusus adalah metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi,
misalnya metode khusus pengajaran bahasa. Metode khusus ini tentu
sangat ditentukan oleh corak bidang studi yang bersangkutan dan tujuan
pengajarannya. Bidang studi yang mirip tentu akan memiliki metode khusus
yang mirip pula. Metode khusus pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua
bagian besar, yaitu:
a. metode pengajaran bahasa pertama (bahasa ibu), dan
b. metode pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing.
Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran
bahasa kedualah yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat
pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing di
seluruh dunia. Istilah bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa
ketiga, keempat, dan seterusnya yang dipelajari oleh seseorang.
Bahasa Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa
kedua. Hal itu karena sewaktu kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam
hal ini bahasa ibu. Contoh metode-metode pengajaran bahasa kedua yang
pernah populer adalah
a. metode tata bahasa terjemahan,
b. metode langsung,
c. metode eklektik,
d. metode audiolingual,
e. metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), dan
f. metode komunikatif.
14
Metode
Teknik
Mencakup semua tahap dalam Hanya tertuju kepada satu tahap
proses belajar mengajar.
proses belajar mengajar, yaitu
pada tahap pelaksanaan.
Bersifat prosedural (menggam- Bersifat implementasional (mengbarkan prosedur langkag-lang- gambarkan
pelaksanaan
kah menyeluruh proses belajar pengajaran di kelas).
mengajar).
Tidak tampak, tidak bisa dide- Tampak pada saat melihat guru
teksi dengan jelas dengan yang sedang mengajar di kelas.
melihat guru yang sedang
mengajar di kelas.
Ditunjukkan untuk mencapai Ditujukan untuk mencapai tujuan
tujuan umum pengajaran (TIU/ khusus (TIK/TPK pada kurikulum
TPU pada kurikulum sebelum sebelum 2004, indikator untuk
2004, KD pada kurikulum kurikulum setelah 2004) suatu
setelah 2004).
pertemuan.
Jumlahnya hanya satu (satu Jumlahnya sangat banyak untuk
metode khusus) untuk satu setiap pengajaran bidang studi
bidang studi dalam satu dalam suatu program.
program.
Metode pengajaran (metode Guru bebas memilih teknik asal
khusus) ditetapkan oleh kur- cocok dan dapat mencapai tujuan
ikulum, guru tinggal mengi- pengajaran bahan yang sedang
kutinya.
diajarkannya.
16
teknik ceramah
b.
c.
teknik diskusi
d.
e.
f.
teknik latihan
g.
teknik inkuiri
h.
teknik demonstrasi
i.
teknik simulasi.
Nama-nama teknik umum ini sama seperti nama-nama metode umum,
17
teknik khusus itu banyak sekali macamnya karena teknik khusus itu
berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran.
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia,
hanya menggunakan satu metode, katakanlah metode khusus pembelajaran
bahasa
(yang
ditunjang
sejum!ah
pendekatan
dan
prinsip),
tetapi
menggunakan sejumlah teknik, baik umum maupun khusus. Teknik ini setiap
saat divariasikan.
18
19
Model pembelajaran
memuat: (a) deskripsi
lingkungan belajar, (b)
pendekatan, metode,
strategi, (c) manfaat
pembelajaran, (d)
model
pembelajaran
akan
(c)
manfaat
pembelajaran,
(d)
pembelajaran
dapat
diklasifikasikan
berdasarkan
tujuan
banyak
model
pembelajaran
yang
dapat
digunakan
dalam
(g)
model
di
dalamnya
tujuan-tujuan
pengajaran,
tahap-tahapkegiatan
untuk
membantu
peserta
didik
dalam
mencapai
tujuan
pembelajaran.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan model
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh 1) sifat dari materi yang akan diajarkan, 2)
tujuan akan dicapai dalam pengajaran, 3) tingkat kemampuan peserta didik, 4)
jam pelajaran (waktu pelajaran), 5) lingkungan belajar, dan 6) fasilitas penunjang
yang tersedia.
Kualitas model pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses
dan produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan
situasi belajar yang menyenangkan
Aspek produk
mengacu apakah
21
ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek proses
sudah dapat dipastikan berlangsung baik.
Karena itu, setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan
belajar yang berbeda. Setiap model memberikan peran yang berbeda kepada
siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Sifat materi dari sistem
saraf (penerimaan/proses berpikir) banyak konsep dan informasi-informasi dari
teks buku bacaan materi ajar siswa, di samping banyak kegiatan pengamatan
gambar-gambar. Tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kognitif (produk dan
proses) dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa (Trianto
2007: 5-6).
Berikut ini diberikan contoh model pembelajaran yang mengaitkan antara
tema, subtema, pembelajaran menjadi unit kegiatan pembelajaran yang terpadu
dan berkesinambungan.
Contoh 1
Topik/Tema : Lingkungan
Subtopik
subtopik
yang
dipilih
adalah
kebersihan
lingkungan
maka
22
: Teknologi
Subtema
23
25