akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di
tempat lain dari tubuh.
Prinsip dari penatalaksanaan epistaksis yang pertama adalah menjaga ABC
a.
b.
B : breathing: pastikan proses bernapas dapat berlangsung, batukkan atau keluarkan
darah yang mengalir ke belakang tenggorokan
c.
C : circulation : pastikan proses perdarahan tidak mengganggu sirkulasi darah tubuh,
pastikan pasang jalur infus intravena (infus) apabila terdapat gangguan sirkulasi. posisikan
pasien dengan duduk menunduk untuk mencegah darah menumpuk di daerah faring posterior
sehingga mencegah penyumbatan jalan napas
Tiga prinsip utama penanggulangan epistaksis :
a.
Hentikan perdarahan
jika perdarahan berhenti tetap tenang dan coba cari tahu apa faktor pencetus epistaksis
dan hindari
b.
Mencegah komplikasi
Pemasangan tampon hidung anterior dilakukan dapat menggunakan kapas yang ditetesi oleh
obat-obatan vasokonstriktor (adrenalin), anastesia (lidocain atau pantocain 2%) dan salap
antibiotik/vaselin atau menggunakan kassa yang ditetesi dengan obat vasokonstriktor dan
anastesia dan salap antibiotik/vaselin.
Apabila terdapat keadaan dimana terjadi tempat perdarahan yang multipel, perembesan darah
yang luas/difus maka diperlukan pemeriksaan profil darah tepi lengkap, protrombin time
(PT), activated partial thromboplastin time (aPTT), golongan darah dan crossmatching