Tapi ibumu tengah memikirkan hal yang lebih kritis Beras habis. Katanya sambil meringis. Di ujung teras, Bapakmu tengah berpikir keras Tenaganya telah habis terkuras Peluh keringat mengalir deras Dirogohnya kocek, ada beberapa lembar yang tak cukup tuk membeli seliter beras. Adik bayimu, Adik lelakimu, Adik perempuanmu. Semuanya duduk diam menunggu. Malam dingin, bulan bulat sempurna Usus-usus melilit, Butuh isi untuk bisa dicerna. Beras habis Ulang ibumu otomatis. Beruntung malam ini makan gratis Makan singkong biar hanya sebaris Dari tetangga
Yang tak tahan merasa iba.
Janji itu manis Tapi tak jarang hasilnya berbau amis Beras habis Rupiah semakin menipis. Maka jangan kau tanya aku Karena aku tidak tahu. Maka jangan kau tanya bagaimana Karena itu bukan urusanku. Berharap saja besok bisa makan gratis Agar tidak terus meringis Tatkala beras habis