A. Gambaran Kasus
Tuan Y berumur 31 tahun dia bekerja sebagai petani dan belum menikah, dia
tinggal bersama ibunya, Tuan Y sering menyendiri, membakar barang, bicara sedikit, sulit
komunikasi, bicara sendiri, dan sulit tidur. Sebelumnya pasien pernah mengalami
gangguan jiwa dan di rawat jalan di RSJ, namun klien tidak rutin kontrol, pengobatan
juga kurang berhasil, klien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa, sehingga dia malu dan sering menyendiri. Kemudian pasien di
bawa ke RSJ Soedjarwadi Klaten. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 130/80
mmHg, Nadi: 84 x/menit, RR: 26 x/menit, Suhu: 36,5 C, Tb: 179 cm, BB: 62 kg.
KOMUNIKASI
NON VERBAL
ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
ANALISA BERPUSAT
PADA KLIEN
P : Ingin membuka
percakapan dengan klien
dan berharap dengan
sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.
K : Sore,
silahkan.
K: Ekpresi datar
P: Memandang K
K: memberikan respon
sepintas dan
menunjukkan perhatian
cukup terhadap P
RASIONA
Salam merupak
kalimat pembuk
memulai suatu
percakapan sehi
dapat terjalin ra
percaya.
Topik ringan ak
memudahkan in
lebih lanjut
menunduk lagi
P : Oh ya,
perkenalkan
saya M, saya
mahasiswa
praktek disini
yang akan
merawat Tuan.
K : (diam)
P : Memandang K
sambil
menjulurkan
tangan ke K
K : Mengalihkan
rokok ke tangan
kiri lalu tanpa
memandang P
menerima uluran
tangan P
P: merasa bahwa K
harus diberikan
penjelasan tentang
kedatangan P
K: masih memberikan
tanggapan secara raguragu
Memperkenalka
dapat menciptak
percaya klien te
perawat
P : Nama Tuan
siapa ?
P : Masih menjabat
tangan pasien dan
mendekatkan diri
ke-K
K : Menoleh
sebentar
K: ragu-ragu
Mengenal nama
akan memudahk
interaksi
K : Nama saya
Y
P : Tuan
senangnya
dipanggil
dengan nama
apa
K : Y.
P : Wah,
kedengarannya
enak kalau saya
manggil Tuan
Y
K : Menyebut
nama dengan
menunduk dan
menarik tangannya
P : Memandang K
K : Menoleh ke
halaman
K: merasa perkenalan
hanya formalitas belaka
P: ingin menjalin
kedekatan dengan pasien
K: mencoba mengingat
nama yang disukainya
P: senang walaupun
jawaban singkat
K: mulai tertarik
dengan perkenalan
dengan P
P : Memandang K
sambil tersenyum
K : Menunduk
P: mencoba
mengakrabkan suasana
K: berpikir sejenak,
mengngingat nama
yang disukainya
K : Menoleh ke P
P: merasa pertanyaan
mendapatkan respon
K: mulai merasa
bahwa P : datang untuk
membantu K
K : Melihat ke arah
P dan menjawab
singkat lalu
menunduk lagi
P : Memperhatikan
Nama panggilan
merupakan nam
klien sehingga
menciptakan ras
senang akan ada
pengakuan atas
namanya
Pujian berguna
mendekatkan pe
menjalin hubun
therapeutik den
klien
K : Iya
P : Tuan
asalnya dari
mana Tuan Y?
P : Memandang K
K : Menunduk dan
berpikir
K : Salatiga,
Jawa Tengah
K : Menoleh ke P
dan tersenyum lalu
menunduk lagi
P : Memperhatikan
K
P : Wah, jauh
juga ya. Tuan
Y sudah berapa
lama disini?
P : Memandang K
sambil tersenyum
K : Menghisap
rokok dan
melemparkannya
karena sudah habis
K : Tujuh tahun.
P : Sejak tahun
berapa Tuan
disini ?
K : Bicara tanpa
menoleh P
P : Memandang K
P : Menunjukkan
perhatian
K : Menunduk
sambil memandang
kakinya
K : Yah, 2008
K : Masih
menunduk
P : Memperhatikan
P : Sekarang
Tuan Y
umurnya
berapa?
K : Em31
P : Mendekatkan
diri ke K
K : Menoleh ke
halaman dan
terdiam beberapa
lama
P: masih berusaha
membangun keakraban
dengan topik sederhana
P: senang karena K
memberi respon
K: berpikir dan
mengingat-ingat
Topik sederhana
membantu menj
kedekatan deng
K: berpikir dan
berusaha mengingat
P: khawatir kalau
pertanyaan membuat K
tersinggung
K: membayangkan
keadaan yang telah
lama dijalaninya
P: berharap dapat
memperoleh data lama
rawat secara lebih pasti
sambil mengkaji daya
ingat pasien
P: senang karena
mendapat respon dari K
K: berusaha mengingat
K: berusaha
mengingat-ingat
P: merasa arah
pertanyaan sudah dapat
K: menjawab sesuai
dengan daya ingat yang
Lama rawat
menentukan apa
klien kronis atau
K: menjawab dengan
sekedarnya
Umur mempeng
daya ingat klien
tahun
K : Menoleh P
sebentar lalu
menunduk lagi
P : Tersenyum
dimilikinya
P : Tuan Y
ingat nggak,
kenapa Tuan Y
dirawat disini
P : Menunjukkan
keseriusan
K : Menunduk
P: berhati-hati karena
pertanyaan tsb sangat
spesifik dan takut
menyinggung pasien
P: lega karena K tidak
tersinggung
K: mengingat-ingat
K: mengingat-ingat
K: mengalami
halusinasi lihat
P: mendiamkan karena
belum menemukan
pertanyaan yang tepat
K: melihat kakaknya
dan mencoba
menceritakannya pada
K : Saya jarang
control, dan
jarang
melakukan
pengobatan.
Saya dibawa
keluarga kesini
untuk dirawat
kembali.
P : Tuan Y
pernah ngamuk?
K : Menoleh ke P
dan menepuknepuk kepalanya
P : Bertanya
pelahan
K : Menunduk
K : Saya
membakar
barang-barang
yang berada di
dekat saya,
karena barangbarang tersebut
kerap sekali
berubah menjadi
makhlukmakhluk yang
menakutkan.
K : Menoleh ke
halaman lalu
menunjuk-nunjuk
P : Memperhatikan
respon pasien
P:-
P : Masih kaget
K : Memandang ke
halaman
Keluhan utama
merupakan dasa
dirawat di RS Ji
K: menjawab raguragu
Halusinasi dapa
kapan saja karen
adanya stimulus
tertentu
Dengan diam
therapeutik, klie
merasa didenga
K : Saya melihat
guling di
samping saya
berubah menjadi
buaya yang
besar dan ingin
memakan saya.
untuk K
P: menemukan adanya
flight of ideas dan
berpikir tentang faktor
penyebab
P : Mendekatkan
diri
K : Memandang
kosong ke halaman
K : Menunduk
sambil nyerocos
P : Memperhatikan
P: berusaha mengkaji
data yang terkait katakatanya tadi
K: membayangkan
keadaan keluarganya
P:-
P : Memperhatikan
K : Menunduk
P: mendiamkan dengan
harapan pasien akan
lebih terbuka tetang
dirinya
K: membayangkan
ank-anaknya
K : Saya merasa
malu dengan
keadaan saya
saat ini.
Keluarga saya
sehat-sehat saya.
Sedangkan saya
harus di rawat di
Rumah Sakit.
K : Berbisik pada P
dengan nada sedih
P : Mendengarkan
dengan serius
P: menemukan adanya
fligt of ideas
K: sedih tentang
anaknya
P : Tuan Y,
kegiatan bapak
sehari-hari
ngapain saja
Tuan ?
P : Menepuk bahu
K
K : Menoleh P
P: mencoba
mengalihkan
pembicaraan terkait
waham
K: teralih karena
pertanyaan baru
P : Tuan Y
sudah
berkeluarga?
K : Belum.
K : Mandi,
makan ehmya
itu.
P : Kemudian?
K : Menunjuk ke
halaman dan
nyerocos
P : Memperhatikan
P: menemukan adanya
kemungkinan waham
kebesaran pada pasien
bercerita tentang
keadaannya
K: teringat kondisi
keluarganya
Waham kemung
terjadi karena m
diri
K: menikmati waham
yang dirasakannya
K : Menggarukgaruk kepalanya
P : Memperhatikan
respon K
K: bingung tentang
yang dilakukannya
sehari-hari
P : Menekankan
P: mencoba menggali
K: mengingat-ingat
Diam therapeut
membantu pasie
mengungkapkan
perasaannya pad
perawat
Pengalihan agar
tidak larut dalam
waham dan
halusinasinya
Tehnik ekploras
pertanyaan
K : Menunduk
K : Baca-baca
buku. Saya kan
profesor.
P : Tuan Y
betah tinggal di
sini?
Suasananya
enak ya!
K : Betah.
P : Tentunya
keluarga Tuan
Y suka
menjenguk
kesini.
K : Menoleh P
P : Memperhatikan
P : Melihat
halaman
K : menunduk
K : Ikut melihat
halaman
P : memperhatikan
P : Memandang K
sambil tersenyum
K : Menoleh P
K : Menunduk lagi
P : Memperhatikan
respon K
K: merasa dirinya
harus rajin belajar
P: mengalihkan
perhatian K dari waham
K: berusaha menjawab
sekenanya
P: ingin mengkaji
keterlibatan keluarga
terhadap perawatan K
P: senang mendapatkan
jawaban K
K: berusaha mengingat
keluarganya
berguna untuk
mendapatkan le
banyak data terk
masalah klien
Pengalihan agar
tidak larut pada
dan halusinasin
fase interaksi in
Keluarga merup
support sistem b
klien sehingga h
dikaji keterlibat
K: ingat terhadap
keluarganya
K : Sebulan
sekali.
P : Kalau Tuan
Y suka pulang
juga ya?
K : Ya, sebulan
sekali juga
P : Kalau di
rumah, ngapain
aja Tuan Y
K : Yah, tidur
dan baca-baca
buku penelitian.
Saya harus
P : Memandang K
K : Menunduk
Berada di lingku
keluarga akan m
klien melihat re
menyenangkan
malahan stresso
P : Memandang K
sambil tersenyum
K : Menoleh P lalu
melihat ke halaman
P: berusaha mengkaji
aktivitas K di rumah
K: mengingat
aktivitasnya di rumah
Aktivitas di rum
merupakan data
tidaknya pasien
dilibatkan dalam
keluarga
K : Memandang P
P : Memperhatikan
respon K
P: menemukan
pengulangan terhadap
waham pada K
K: menikmati waham
yang dialaminya
K : Menoleh P dan
tersenyum
P : Memperhatikan
banyak baca.
P : Suka ngobrol
nggak dengan
keluarga?
K : Enakan
diem, soalnya
mengganggu
saya baca buku
P : Bagaimana
perasaan Tuan
Y sekarang?
K : Saraf, sakit
saraf. Bendabenda di sekitar
terlihat
menakutkan
sekali.
P:-
K : Saya sangat
terganggu
dengan itu.
P : Memandang K
K : Menunduk
P: mengkaji peran
keluarga terhadap K
K: mengingat
aktivitasnya di rumah
K : Menunduk
P : Memperhatikan
P: mendapatkan data
menarik diri pada K
K: menganggap
ngobrol mengganggu
wahamnya
P : Memandang K
K : Menunduk
P: mengalihkan topik
bahasan
K: bingung dengan
pertanyaan yang
diberikan
K : Menggarukgaruk kepala
P : Memperhatikan
P: bingung harus
ngobrol tentang apa lagi
K: menjawab tentang
keadaannya
K: merenungkan
keadaannya
K: menikmati
halusinasi lihatnya
P : Memandang
halaman
K : Ikut
memandang
halaman
Menarik diri me
K asyik dengan
dunianya sendir
Pengalihan agar
larut dengan wa
Diam berguna u
memikirkan inte
selanjutnya
K : Menunjuk ke
halaman
P : Kaget dan
memperhatikan
respon K
P : Tuan Y, kita
tadi sudah
berkenalan,
masih inget
nggak nama
saya?
P : Memandang K
K : Menoleh
K: memperhatikan P
K : Memandang P
dan tersenyum
P : Memperhatikan
Evaluasi fase I b
jika K dapat me
nama P sehingg
nantinya terjalin
K:M
P : Nah, saya
senang sekali
bisa ngobrol
dengan Tuan Y.
Bagaimana
kalau selesai
makan kita
ngobrol lagi?
Sebentar saja
kok, yah cukup
20 menit saja.
P : Menepuk bahu
K
K : Menoleh dan
tersenyum
K : Tersenyum
P : Tersenyum
P: memberikan
reinforcement pada K
K: senang diberikan
reinforcement
K: ikut menentukan
kontrak
K: memikirkan tentang
kegiatan yang
ditawarkan
P: senang karena K
setuju dengan kegiatan
yang akan dilaksanakan
K: setuju tentang
kegiatan yang akan
dilaksanakan
Kontrak berikut
harus ditentukan
harus mendapat
persetujuan klie
klien ingat terha
kontrak
K : Boleh
P : Nah kalau
Tuan Y setuju,
nanti kita
ngobrol tentang
perasaan Tuan
Y terhadap
keluarga Tuan
Y. Sekalian saya
periksa tekanan
darahnya ya.
P : Memandang K
K : Menunduk
K : Mengangguk
P : Tersenyum
Kegiatan yang a
dilaksanakan ha
mendapat perse
sehingga bila K
dari kegiatan di
bisa diingatkan
batasan kegiatan
kontrak
K : Ya, ya.
P : Terimakasih
atas kesediaan
Tuan Y ngobrol
dengan saya,
selamat sore
K : Sore.
P : Menepuk bahu
P: menutup fase I
K dan mengulurkan
jabat tangan
K : Menoleh,
menjabat tangan P P: senang karena K mau
berinteraksi dengan P
K : Tersenyum lalu
menunduk
P : Tersenyum
K: menunjukkan rasa
percaya pada P
K: menyambut salam P
Salam penutup
merupakan akhi
yang harus dilak
untuk mencegah
percaya pada kl