PLASENTA
UMBILIKAL ARTERY
Aliran darah menuju ke arah siklus jantung
Jumlah aliran selama diastol meningkat sesuai dengan usia
gestasi
- Rasio S/D menurun pada usia kehamilan 20 minggu menjadi 2,0
saat aterm
- Rasio S/D umumnya kurang dari 3,0 setelah 30 minggu
Pada Kasus Hasil USG menunjukan Umbilical Artery Ratio S/D 3,8
di usia kehamilan 32 minggu. Abnormal.
AMNIOTIC FLUID INDEX (AFI)
Pengukuran volume cairan amnion merupakan metode penting untuk
penilaian janin.
Abnormalitas intrinsik tersering yang ditemukan secara klinis adalah
cairan amnion yang berkurang atau berlebihan.
Normalnya : 1L pada usia kehamilan 36 minggu dan menurun
<200Ml pada usia 42 minggu
Cara menentukan AFI yaitu dengan menjumlahkan kedalaman
vertikal kantong terbesar dari setiap 4 kuadran uterus yang sama.
GRADING PLASENTA
untuk memastikan ada tidaknya gangguan pertumbhan dari plasenta.
Tingkat maturasi plasenta dapat di bagi dari grade 0 3, yaitu:
1. Grade 0
Lempeng korionik terlihat halus, struktur plasenta tampak
homogen , tidak tampak densitas ekogenik (padat)
2. Grade 1
Lempeng korionik tampak seperti gelombang yang halus yang
hampir tidak terlihat
Bila plasenta matur, akan mulai ada endapan kalsium dan
fibrous.
Plasenta grade 1 rata2 terlihat di usia kehamilan 31 minggu
dan jarang di 42 minggu
3. Grade 2
Plasenta matur, densitas ekogenik menjadi lebih banyak dan
padat
Tampak pada kehamilan 36-48 minggu & 45% bertahan
sampai aterm
51% plasenta G.2 bertahan sampai usiakehamilan 42 minggu
4. Grade 3
DEFINISI
Alat pemantau yang digunakan untuk penilaian pola denyut jantung
janin dalam hubungannya dengan aktivitas ataupun kontraksi dari
rahim. Pemeriksaan dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung.
KARAKTERISTIK DJJ
Dalam pemeriksaan CTG ada 2 macam DJJ, yaitu:
o DJJ Basal : pola djj ketika uterus dalam kondisi relaksasi.
- Frekusensi dasar & Variabilitas
o Perubahan Periodik (Reaktifitas)
Pola djj ketika ada kontraksi uterus ataupun aktifitas gerakan dari
janin.
- Akselerasi & Deselerasi
A. VARIABILITAS
Gambaran osilasi yang tidak beraturan yang terlihat dari hasil
rekaman djj. Adanya variabilitas ini akibat adanya interaksi dari
sistem saraf simpatis & parasimpatis. Namun ada juga yang
menyatakan akibat adanya rangsangan ke korteks cerebrum ke
batang otak yang diperantarai n.vagus
Normal Variabilitas : 6 25 dpm
Klasifikasi:
1. Variabilitas short term (2-3 dpm)
2. Variabilitas long term
Normal = 6 25 dpm
Berkurang = 2- 5 dpm
Hilang = <2 dpm