Anda di halaman 1dari 29

MENINGES (SELAPUT

OTAK) DAN CAIRAN


SEREBROSPINAL (CSS)
F1F1 12 025

VENNA SINTHARY

POKOK MATERI

Meninges (Selaput Otak)


Cairan Serebrospinal (CSS)

MENINGES
Meninges atau selaput otak adalah
selaput yang membungkus otak
(meninges cranial) dan sumsum tulang
belakang (meninges Spinalis) yang
halus, membawa pembuluh darah dan
sekresi cairan serebrospinal. Meninges
Cranial adalah Lapisan otak yang
terletak tepat disebelah dalam cranium.

Fungsi Meninges

Melindungi otak
Membentuk framework penopang untuk
arteri, vena, dan sinus venosus
Menutupi rongga yang terisi cairan,
spatium subarachnoideum, yang penting
bagi fungsi normal
Memperkecil bentuk atau getaran yang
terdiri dari tiga lapisan.

Lapisan Meninges

Dura mater (dura) : lapisan fibrosa


eksternal tebal, keras, dan kuat.
Arachnoidea mater (arachnoid) : lapisan
intermedia tipis
Pia mater (pia) : lapisan bervaskularisasi
internal halus.

Dura mater
Di sebut pachymeninx
(yunani, pachy, tebal +
menix, membrane).
lapisan fibrosa
eksternal, tebal, keras,
dan kuat. Membran
tersebut menempel
pada lamina interna
calvaria.
Terdiri atas dua lapisan :
Lapisan endosteal
(periosteal) externa
dura mater
Lapisan meningeal
internal dura mater

Dura Mater Spinalis

Dura mater
spinalis
membentuk lapis
luar kantong
dura.
terpisah dari
periosteum
vertebra oleh
sebuah ruang,
yakni ruang
ekstradural atau

Lipatan
(Infolding) atau
refleksi dural

terbentuk oleh lapisan


sustentacular (penopang)
yang berefleksi menjauh
dari lapisan periosteal
eksterna dura (terbentuk
oleh lapisan meningeal
internal dura mater).

Lipatan dural
meliputi :
- Falx cerebri
- Tentorium cerebelli
- Falx cerebelli
- Diaphragma sellae

Sinus
Durae
Matris

Vaskularisasi Dura Mater


Vaskularisasi Dura Mater Cranials
Arteri-arteri dura menyuplai
lebih banyak darah ke calvaria
daripada ke dura. Pembuluh
darah yang paling besar, arteria
meningea media, merupakan
cabang arteria maxillaris. Arteri
tersebut masuk dasar fossa
cranii media melalui foramen
spinosum, berjalan di
lateraldalam fossa, dan
berputar di superoanterior pada
ala major ossis sphenoidalis,
tempatnya terbagi menjadi
ramus anterior dan ramus
posterior.

Vaskularisasi Medulla Spinalis

Pembuluh yang mengantar darah


pada medulla spinalis berasal dari
cabang arteria vertebralis, arteria
intercostalis, dan arteria lumbalis.
Tiga arteri yang membujur memasok
darah pada medulla spinalis: sebuah
arteria spinalis anterior dan dua
arteria spinalis posterior .

Persarafan
pada Dura
Mater

Persarafan
pada Dura
Mater

Arachnoidea Mater

selaput halus yang


memisahkan dura mater
dan pia mater membentuk
sebuah kantong atau
balon yang berisi cairan
otak
mengandung fibroblast,
serat koilagen, dan
beberapa serat elastic.
tidak menempel pada
dura; arachnoid ditahan
melawan permukaan
dalam dura oleh tekanan
CSS.

Arachnoida
Mater Spinalis
selaput halus tanpa
pembuluh yang di
bentuk oleh jaringan
fibroelastis dan
melapisi kantong dura

Spatium
Subarachnoideum
Spatium
subarachnoideum
yang terletak antara
arachnoidea mater
spinalis dan pia
mater spinalis, berisi
CSS, cairan jernih
yang sedikit alkalis.

Pia mater
Pia Mater Cranialis

membran yang lebih tipis yang


sangat kaya pembuluh darah oleh
suatu jejaring pembuluh darah halus.
menempel pada permukaan otak dan
mengikuti semua konturnya.

Pia Mater Spinalis

Salut penutup medulla spinalis


terdalam
terdiri dari dua lapis jaringan
ikat jarang yang bersatu dan
menempel erat pada permukaan
medulla spinalis

Leptomeninx (Arachnoidea Mater dan


Pia Mater)

terjadi dari satu lapisan mesenkim yang


mengelilingi otak embrionik, menjadi
pars parietalis (arachnoid mater) dan
pars visceralis (pia mater) pada
leptomeninx. Ruang yang berisi CSS
terbentuk di dalam lapisan tersebut dan
menyatu membentuk spatium
subarachnoideum atau leptomeningeal.

Ruang meningea

Interface dura-cranial (ruang


ekstradural atau epidural)
Taut atau interface dura-arachnoidea
(ruang subdural)
Spatium subarachnoideum, di antara
arachnoidea dan pia, adalah ruang
sebenarnya yang berisi CSS, sel-sel
trabekular, arteri, dan vena.

Cairan Serebrospinal
(CSS)

Fungsi
Komposisi
Sistem Ventrikel
Pembentukan
Sekresi
Sirkulasi
Absorpsi
Patofisiologi

Cairan Serebrospinal (CSS)

cairan jernih yang sama seperti darah dalam


hal konstitusinya
memberikan zat makanan tetapi memiliki
sedikit protein dan konsentrasi ion berbeda.
dibentuk oleh plexus choroideus empat
ventrikel otak.
bermuara ke dalam spatium
subarachnoideum dari ventriculus quartus
melalui suatu aperture mediana dan
aperture lateralis berpasangan

Fungsi CSS

Sebagai buffer
melindungi otak dengan menjadi bantalan terhadap
pukulan ke kepala.
Melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari
goncangan dan trauma
Menghantarkan makanan ke sistem saraf pusat
menjadi tempat mengapung yang mencegah berat
orak menekan radix nervi cranialis dan pembuluh
darah terhadap permukaan internal cranium.
menyediakan keseimbangan dalam sistem saraf.
Bertindak sebagai saluran untuk transport
intraserebral.

Komposisi CSS

dibentuk dari kombinasi filtrasi kapiler dan


sekresi aktif dari epitel. CSS hampir
meyerupai ultrafiltrat dari plasma darah
tapi berisi konsentrasi Na, K, bikarbonat,
Cairan, glukosa yang lebih kecil
dankonsentrasi Mg dan klorida yang lebih
tinggi. Ph CSS lebih rendah dari darah.

Sistem Ventrikel

Ventriculus lateralis, ventriculus


I dan II, merupakan rongga
paling besar pada sistem
ventrikel dan mengisi area
besar hemispherium cerebri.
Ventriculus tertius (V III), suatu
rongga menyerupai celah di
antara separuh kanan dan kiri
diencephalon, berlanjut di
posteroinferior dengan
aquaductus cerebri, suatu kanal
sempit pada otak tengah yang
menghubungkan ventriculus
tertius dan quartus.
Ventriculus quartus berbentuk
pyramid pada bagian posterior
pons dan medulla memanjang
ke inferoposterior.

Pembentukan CSS

dibentuk terutama oleh pleksus


khoroideus
Pembentukan melalui 2 tahap, yang
pertama terbentuknya ultrafiltrat plasma
di luar kapiler oleh karena tekanan
hidrostatik dan kemudian ultrafiltrasi
diubah menjadi sekresi pada epitel
khoroid melalui proses metabolik aktif.

Sekresi CSS

CSS diekskresi (dengan kecepatan 400-500 mL setiap hari)


oleh sel-sel epitel koroidal (sel-sel ependimal termodifikasi)
pada plexus choroideus dalam ventriculus lateralis, tertius,
dan quartus.
Mekanisme :
Natrium dipompa/disekresikan secara aktif oleh epitel kuboid
pleksus khoroideus sehingga menimbulkan muatan positif di
dalam CSS. Hal ini akan menarik ion-ion bermuatan negatif,
terutama clorida ke dalam CSS. Akibatnya terjadi kelebihan
ion di dalam cairan neuron sehingga meningkatkan tekanan
somotik cairan ventrikel sekitar 160 mmHg lebih tinggi dari
pada dalam plasma. Kekuatan osmotik ini menyebabkan
sejumlah air dan zat terlarut lain bergerak melalui membran
khoroideus ke dalam CSS.

Sirkulasi CSS

CSS meninggalkan ventriculus lateralis melalui foramina


interventriculare dan masuk ventriculus tertius.
Dari sini, CSS berjalan melalui aquadatus cerebri ke dalam
ventriculus quartus.
Beberapa CSS meninggalkan ventrikel melalui aperture medianan
dan lateralisnya dan masuk spatium subarachnoidea, yang
berkesinambungan di sekitar medulla spinalis dan ke
posterosuperior pada cerebellum.
Namun sebagian besar CSS mengalir ke dalam cisterna
interpeduncularis dan quadrigeminal. CSS dari berbagai cisternae
subarachnoidea mengalir ke superior melalui sulcus dan fissure
pada permukaan medial dan superolateral hemispherium cerebri
. CSS juga mengalir ke dalam ekstensi spatium subarachnoideum
di sekitar nervi craniales, yang paling penting adalah yang
mengelilingi nervus opticus.

Absorpsi CSS
Tempat utama absorpsi melalui granulationes
arachnoidea
Spatium subarachnoideum yang berisi CSS
membentang ke dalam inti-inti granulationes
arachnoidea.
Dua rute :
Sebagian besar CSS masuk sistem vena dengan
transport melalui sel-sel granulationes arachnoidea
ke dalam sinus durae matris.
Beberapa CSS bergerak di antara sel-sel yang
menyusun granulationes arachnoidea (Corbett dkk.,
2002).

Patofisiologi CSS

Warna
Tekanan
Jumlah sel
Glukosa
Protein
Elektrolit
Osmolaritas
PH

Meningitis

sebagai akibat dari penyebaran penyakit di organ


atau jaringan tubuh yang lain.
Virus / bakteri menyebar secara hematogen
sampai ke selaput otak, misalnya pada penyakit
Faringitis, Tonsilitis, Pneumonia, Bronchopneumonia
dan Endokarditis.
Penyebaran kuman bisa juga terjadi akibat trauma
kepala dengan fraktur terbuka atau komplikasi
bedah otak. Invasi kuman-kuman ke dalam ruang
subaraknoid menyebabkan reaksi radang pada pia
dan araknoid, CSS (Cairan Serebrospinal) dan
sistem ventrikulus.

Anda mungkin juga menyukai