Kop Ling
Kop Ling
8 Kopling
Kopling merupakan komponen mesin yang digunakan untuk meneruskan dan
memutuskan putaran dari input ke output. Kopling digunakan dalam mesin untuk beberapa
tujuan, yang paling umum di antaranya adalah berikut:
1. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut
2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip
3. Untuk mengurangi transmisi beban shock dari satu poros ke yang lain.
4. Untuk perlindungan terhadap kelebeihan beban.
5. Seharusnya tidak memiliki bagian memproyeksikan.
Kopling dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu :
b) Desain flens :
Satuan : mm
Jika tidak disebutkan secara khusus, angka-angka dalam table berlaku umu baik untuk
Jika tekanan maksimum terjadi di bagian dalam dari bidang gesek (r2) dan bersifat
tetap, maka berlaku persamaan :
B. Kopling Kerucut
Kopling kerucut (cone clutch) merupakan komponen mesin yang digunakan
untuk meneruskan putaran dari satu poros ke poros yang lain dengan bagian penggerak
berupa kerucut terbuka dan bagian yang digerakkan berupa kerucut tertutup.
Cara kerja kopling kerucut :
Bagian penggerak (driver)berputar sesuai dengan putaran dari mesin (engine).
Bagian drivenmasih dalam keadaan diam. Jika bagian drivenakan diputar, maka
bagian driven didorong dengan gaya (Fa) ke arah kiri ke bagian driver.
ika gaya aksial yang diberikan ke bagian drivenmakin besar, maka bagian driven akan
masuk ke dalam kerucut terbuka sehingga ikut berputar dengan bertemunya bidang
gesek kedua bagian kopling kerucut tersebut.
Makin besar gesekan yang terjadi, maka putaran pada bagian drivenjuga makin besar
atau sama dengan putaran driver.
Untuk memutuskan bagian driver, gaya Fadilepaskan sehingga bekerja gaya pegas
yang akan mendorong bagian drivenkembali ke posisi diam.
r = jari-jari rata-rata =
: sudut gesek
b : lebar bidang gesek
: koefisien gesek
pn: tekanan normal
d. Gaya tangensial :
Ft= . Fn
e. Torsi yang ditransmisikan :
C. Kopling Centrifugal
Kopling sentrifugal merupakan jenis kopling gesek, yang berkerja dengan prinsip
gaya sentrifugal dan gaya pegas.
Cara kerja:
Driver shaft berputar sesuai dengan putaran mesin.
Jika putaran dipercepat, maka akan terjadi gaya sentrifugal akibatmassa sepatu
kopling terlempar keluar. Gaya sentrifugal tersebut akan mendorong sepatu kopling
ke arah drum dari kopling. Jika putaran dinaikkan, maka gaya sentrifugal yang makin
besar mampu mengatasi gaya pegas, sehingga mendorong plat kopling makin ke atas.
Gaya sentrifugal yang makin besar dengan bertambahnya putaran driver shaft,
akibatnya plat kopling terdorong makin kuat, menekan bagian drum kopling. Dengan
tekanan yang makin besar, maka bagian driven shaftakan ikut berputar akibat gesekan
antara sepatu dengan drum.
Untuk menghentikan putaran bagian drum, dilakukan dengan cara menurunkan
putaran yang berarti menurunkan besarnya gaya sentrifugal. Akibatnya gaya
sentrifugal tidak dapat mengatasi gaya pegas, maka sepatu kopling akan kembali ke
posisi awal dan drum akan diam.