Anda di halaman 1dari 53

AKUNTANSI TRANSAKSI

IJARAH DAN IMBT

Konsep Dasar Transaksi Ijarah


Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa,
melalui pembayaran hak sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan (ownership/milkiyyah). Dalam konteks perbankan
syariah, ijarah adalah lease contract dimana suatu bank atau
lembaga keuangan menyewakan peralatan kepada salah satu
nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah
ditentukan secara pasti sebelumnya.

Skema Transaksi Ijarah

Produsen

Obyek
Sewa

Nasabah

(3) Sewa
beli
(2) Beli
obyek sewa

(1) Pesan
obyek sewa

Bank

Landasan Fiqh dan Fatwah


DSN tentang Transaksi Ijarah
a.
b.

Landasan Al Quran dan Al Hadist.


Fatwa DSN tentang Transaksi Ijarah:
1. Fatwa DSN No:09/DSN-MUI/IV/2000 tentang IJARAH

Pertama: Rukun dan Syarat Ijarah

Kedua: Ketentuan Obyek Ijarah

Ketiga: Kewajiban LKS dan Nasabah dalam Pembiayaan Ijarah


2. Fatwa DSN No: 27/DSN-MUI/III/2002 tentang AL-IJARAH
MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK

Pertama: Akad Al ijarah AL Muntahiyah Bittamlik boleh


dilakukan dengan ketentuan-ketentuan

Kedua: ketentuan tentang al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik

Ketiga:

A. Pendahuluan
Standar Akuntansi Keuangan yang pertama kali
mengatur tentang akuntansi ijarah adalah PSAK
59 paragraf 105-129 tentang pengakuan dan
pengukuran ijarah.

B. Karakteristik
Karakteristik transaksi ijarah sebagai berikut: (PSAK 59,
paragraf 105-107)
1. Menjelaskan tentang Ijarah dan Ijarah Muntahiyah
Bittamlik.
2. Tentang pemindahan hak milik obyek sewa kepada
penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik.
3. Tentang ketentuan akad.

C. Pengakuan dan Pengukuran Ijarah


dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik
Obyek sewa diakui sebesar biaya perolehan obyek
sewa
Pendapatan ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik
diakui selama masa akad secara proporsional
Piutang pendapatan ijarah dan ijarah muntahiyah
bittamlik diukur sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan pada akhir periode pelaporan

Bank Sebagai Penyewa


1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

Beban ijarah & ijarah munthabiyah bittamlik diakui secara proporsional selama masa
akad
Jika biaya akad menjadi beban penyewa
Jika biaya pemeliharaan rutin dan oprasi obyek sewa berdasarkan akad menjadi beban
penyewa
Perpindahan hak milik obyek sewa dalam ijarah munthabiyah bittamlik melalui hibah
(+) saldo laba
(+) dana investasi tidak terikat
(+) saldo laba dan dana investasi tidak terikat
Perpindahan hak milik obyek sewa dalam ijarah munthabiyah bittamlik melalui
pembelian obyek sewa
Pengakuan penerimaan obyek sewa dalam ijarah munthabiyah bittamlik melalui
pembayaran sekadarnya
Pengakuan penerimaan obyek sewa dalam ijarah munthabiyah bittamlik melalui
pembelian secara bertahap
Penyusutan objek sewa
Objek sewa mengalami penurunan nilai permanen dan bukan karena kelalaian
penyewa

Penjualan dan Penyewaan Kembali


1.

Jika nasabah menjual aktiva kepada bank dan menyewanya


kembali = bank sebagai pemilik obyek sewa
2. Jika bank menjual aktiva kepada nasabah dan menyewanya
kembali maka
a) Keuntungan atau kerugian penjualan aktiva di akui bank
saat transaksi penjualan jika penyewaan kembali dilakukan
melalui ijarah
b) Keuntungan atau kerugian penjualan aktiva di alokasikan
sebagai penyesuaian terhadap beban ijarah selama masa
akad jika penyewaan kembali melalui ijarah muntabiyah
bittamlik

Sewa dan Penyewaan Kembali


Jika bank menyewakan kepada nasabah aktiva yang
sebelumnya disewa dari pihak ketiga,maka
perlakuan akuntansi bank sebagai pemilik obyek
sewa dan penyewa

D. Exposure Draft (ED) PSAK-107


Akuntansi Syariah

Tujuan
pengakuan
Pengukuran
Penyajian
Pengungkapan
transaksi ijarah

Ruang Lingkup
Definisi
Pemberlakuaan
ijarah
Ijarah
Pembiayaan multijasa
munthabiyah
hukumnya boleh (jaiz)
bittamlik
Dalam hal LKS
Nilai wajar
Objek ijarah
menggunakan ijarah
Dalam hal LKS
menggunakankafalah
LKS dapat memperoleh
imbalan jasa (ujrah)
Besar ujrah disepakati di
awal dan dalam bentuk
nominal

Karakteristik
Ijarah= sewa menyewa
objek ijarah tanpa
perpindahan resiko &
manfaat dengan atau tanpa
waad untuk memindahkan
Perpindahan kepemilikan
objek ijarah dri pemilik pada
penyewa
Penyerahan jaminan
kepada pemilik dari
penyewa sebagai jaminan
Jumlah, ukuran dan jenis
objek ijarah harus jelas dan
tercantum dalam akad

Pengakuan dan
Pengukuran
Proses perolehan aset
ijarah
Perpindahan
kepemilikan karena
proses sewa beli
Pengakuan pendapatan
ijarah
Beban beban dalam
penglolaan aset ijarah

Pendapatansewa
Pendapatansewa
diakui
diakui setelah
setelah
objek
sewa
objek sewa
diserahkan
diserahkan pada
pada
penyewa
penyewa
Piutang
Piutang
pendapatan
pendapatan sewa
sewa
di
ukur
sebesar
di ukur sebesar
nilai
nilai yg
yg dpt
dpt
direalisasi
direalisasi di
di akhir
akhir
periode
periode
Pengakuan
Pengakuan biaya
biaya
perbaikan
objek
perbaikan objek
ijarah
ijarah
Biaya
Biaya perbaikan
perbaikan
objek
ijarah
objek ijarah
merupakan
merupakan
tanggung
tanggung jawab
jawab
pemilik
pemilik

Perpindahan
Perpindahan kepemilikan
kepemilikan

Penyusutan
Penyusutan
harus
harus
mencerminkan
mencerminkan
pola
pola konsumsi
konsumsi
yang
yang di
di harapkan
harapkan
dari
manfaat
dari manfaat
yang
yang di
di harapkan
harapkan
di
masa
di masa depan
depan
dari
objek
dari objek ijarah
ijarah

Pendapatan
Pendapatan dan
dan beban
beban

Biaya
Biaya perolehan
perolehan
objek
ijarah
objek ijarah
diakui
diakui pada
pada saat
saat
objek
ijarah
objek ijarah di
di
peroleh
peroleh

Penyusutan
Penyusutan

Biaya
Biaya perolehan
perolehan

Akuntansi Pemilik (mujir)


Hibah
Hibah
Penjualan
Penjualan
sebelum
sebelum
berakhirnya
berakhirnya masa
masa
Penjualan
Penjualan setelah
setelah
selesai
masa
selesai masa akad
akad
Penjualan
Penjualan objek
objek
ijarah
ijarah secara
secara
bertahap
bertahap

Akuntansi Penyewa (mustajir)


a. Beban
Penyewa mengakui beban selama masa akad
saat manfaat atas aset diterima.
Utang sewa diukur sebesar jumlah yang harus
dibayar atas manfaat yang harus diterima

b. Perpindahan Kepemilikan
Hibah, aset dan keuntungan diakui sebesar nilai wajar
objek yang diterima.
Bila dibeli sebelum masa akad berakhir, aset diakui
sebesar sisa cicilan sewa atau jumlah yang disepakati.
Bila dibeli setelah masa akad, aset diakui sebesar
pembayaran yang disepakati.
Jika dibeli secara bertahap, aset diakui sebesar biaya
perolehan

c. Jual dan Ijarah


Merupakan transaksi yang tidak saling bergantung
(taalluq).
Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari transakasi
ini tidak dapat diakui sebagai pengurang atau penambah
beban ijarah

d. Ijarah Lanjut
Jika suatu entitas menyewakan aset yang disewanya,
entitas tersebut harus menerapkan akuntansi pemilik
dan penyewa.

e. Penyajian
Pendapatan ijarah disajikan secara bersih setelah
dikurangi beban yang terkait.

f. Pengungkapan
Pemilik mengungkapkan dalam laporan keuangan,
tetapi tidak terbatas pada : pengalihan kepemilikan,
pembatasan, aguna yang digunakan, nilai peroleh dan
akumulasinya, dan keberadaan transaksi jual dan
ijarah (jika ada).
Penyewa mengungkapkan dalam laporan keuangan,
tetapi tidak terbatas pada : total pembayaran,
keberadaan waad, pembatasan, agunan dan
keberadaan transaksi jual dan ijarah (jika ada).

Rukun Ijarah
Ada penyewa
Ada pemilik barang
Ada objek yang disewakan
Ada harga sewa yang disepakati
Ada perjanjian

Perlakuan Akuntansi Ijarah


Bank sebagai pemilik:
Aktiva yang dijadikan objek diakui sebesar harga perolehan
Objek ijarah disusutkan sesuai aktiva sejenis.
Perpindahan hak kepemilikan objek sewa
Melalui hibah, diakui saat seluruh pembayaran selesai.
Melalui penjualan objek sewa sebesar sisa cicilan sebelum berakhirnya
masa sewa diakui pada saat penyewa membeli objek sewa.
Melalui pembayaran sekadarnya.
Melalui penjualan objek secara bertahap.
Perpindahan hak kepemilikan objek sewa
Melalui hibah, diakui saat seluruh pembayaran selesai.
Melalui penjualan objek sewa sebesar sisa cicilan sebelum berakhirnya
masa sewa diakui pada saat penyewa membeli objek sewa.
Melalui pembayaran sekadarnya.
Melalui penjualan objek secara bertahap.

Jurnal (untuk Ijarah & Ijarah Muntahiyah Bittamlik)

LKS sebagai Pemilik


Pada saat perolehan
aktiva ijarah
xxx
kas
xxx
Pada saat penyusutan
beban penyusutan
xxx
ak. penyusutan
xxx
Penerimaan sewa
kas
xxx
pendapatan ijarah
xxx

Pada saat jauh tempo dan penyewa belum melunasi


pembayaran sewa.
piutang pendapatan ijarah
xxx
pendapatan ijarah
xxx
Pada saat penerimaan pembayaran sewa
kas
xxx
pitang pendapatan ijarah
xxx
Pada saat pembebanan beban perbaikan
beban perbaikan aktiva ijarahxxx
kas
xxx
Bila terjadi penuruna kualitas objek sewa bukan karena
kelalaian penyewa
beban pengembalian kelebihan penerimaan sewa xxx
kas / hutang pada penyewa
xxx

Pada saat pengalihan objek sewa ijarah muntahiyah bittamlik.


Melalui hibah saat pendapatan sewa telah diterima dan objek
sewa tidak memiliki nilai sisa
akumulasi penyusutan ijarah
xxx
aktiva ijarah
xxx
Melalui penjualan objek sewa sebelum berakhirnya masa sewa
dengan harga jual sebesar sisa cicilan sewa
kas
xxx
akumulasi penyusutan aktiva ijarah xxx
aktiva ijarah
xxx
keuntungan penjualan aktiva ijarah
xxx

Jika harga jual = nilai buku


kas
xxx
akumulasi penyusutan aktiva ijarah xxx
aktiva ijarah
xxx
Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku
kas
xxx
akumulasi penyusutan aktiva ijarah xxx
kerugian penjualan aktiva ijarah
xxx
aktiva ijarah
xxx

Melalui penjualan obyek sewa dengan harga sekadarnya setelah seluruh


penerimaan sewa diterima dan obyek sewa tidak memiliki nilai sisa
Kas
xx
Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah
Keuntungan Penjualan Aktiva Ijarah
Aktiva Ijarah

xx
xx
xx

Jika penyewa berjanji utk membeli tetapi kemudian membatalkan, & nilai
wajar obyek sewa lebih rendah dr nilai buku dr dibebankan kpd penyewa
Piutang kepada Penyewa
xx
Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah

xx

Jika penyewa tidak berjanji untuk membeli dan kemudian menentukan


untuk tidak membeli, dan nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai
buku maka penurunan nilai buku tersebut diakui sebagai kerugian
Beban penyusutan Aktiva Ijarah
xx
Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah

xx

LKS sebagai Penyewa (mustajir/lessee)

Jika sewa dibayar 1 periode


beban sewa aktiva ijarah
xxx
kas
xxx
Jika dibayar lebih dari 1 periode
sewa dibayar aktiva ijarah
xxx
kas
xxx
Pada saat amortisasi sewa dibayar dimuka
beban sewa aktifa ijarah
xxx
sewa dibayar dimuka aktifa ijarah
xxx
Pada saat perbaikan aktifa ijarah atas beban pemilik objek sewa
piutang kepada pemilik objek sewa
xxx
kas
xxx
Pada masa sewa jerjadi penurunan kwalitas masa objek sewa yang bukan
kelalean bankberakibat cicilan yang dibayar lebih besar dari nilai sewa yang
wajar
kas/piutang kepada pemilik objek sewa
xxx
pendapatan kelebihan pembayaran sewa
xxx

Pada saat amortisasi sewa dibayar dimuka


beban sewa aktifa ijarah
xxx
sewa dibayar dimuka aktifa ijarah

xxx

Pada saat perbaikan aktifa ijarah atas beban pemilik objek


sewa
piutang kepada pemilik objek sewa
xxx
kas
xxx
Pada masa sewa jerjadi penurunan kwalitas masa objek
sewa yang bukan kelalean bankberakibat cicilan yang
dibayar lebih besar dari nilai sewa yang wajar
kas/piutang kepada pemilik objek sewa xxx
pendapatan kelebihan pembayaran sewa xxx

Pada Penerimaan Pengalihan Objek


Sewa dalam ijarah mutahiyah bitamlik
Melalui Hibah pada saat seluruh pendapatan sewa telah dibayar dan objek sewa tidak
meliliki nilai sisa
Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari modal bank
aktiva ijarah
xxx
pendapatan operasi lainnya
xxx
Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari dana investasi tidak terikat
aktiva ijarah
xxx
pendapatan operasi utama lainnya
xxx
Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari dana investasi
aktiva ijarah
xxx
pendapatan aktiva lainnya
xxx
pendapatan operasi utama lainnya
xxx
Melalui pembelian objek sewa sebelum berakirnya masa sewa dengan harga beli sebesar
sisa cicilan sewa
aktiva ijarah
xxx
kas
xxx

Pada Penerimaan Pengalihan Objek Sewa


dalam ijarah mutahiyah bitamlik
Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari modal bank
aktiva ijarah
xxx
pendapatan operasi lainnya
xxx
Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari dana investasi
tidak terikat
aktiva ijarah
xxx
pendapatan operasi utama lainnya
xxx
Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari dana investasi
aktiva ijarah
xxx
pendapatan aktiva lainnya
xxx
pendapatan operasi utama lainnya
xxx

Aplikasi Transaksi ijarah

PT. RENCAR INDO mengajukan pembiayaan ke BPRS AL BARKAH untuk


menambah 1 armada penyewaan mobilnya. Dengan spesifikasi pada saat akhad :
Jenis kendaraan
: sedan
Merek
: TOYOTA ALL New CAMRY
Kapasitas Mesin
: 4000 cc
Tahun Pembuatan : 2008
Dealer
: PT. Toyota Astra Motor
Umur Ekonomis
: 5 tahun
Harga Perolehan
: Rp 500.000.000
Uang muka Sewa : Rp 50.000.000
Sewa Per Bulan
: Rp 15.000.000
Jangka Waktu Sewa
: 4 tahun
Waktu Pembelian barang
: bulan ke 48
Biaya Notaris
: Rp 3.000.000

Aplikasi Transaksi ijarah


Ilustrasi 1. Pada saat objek yang akan disewakan

Aset ijarah

500.000.00

Kas/rekening PT. TAM


Ilustrasi 2. Pada saat transaksi ijarah

Aset yang diperoleh untuk ijarah

500.000.000

500.000.000

Aset ijarah
500.000.000
Ilustrasi 3. Pada saat menerima uang muka dari penyewa
Kas/rekening PT. RENCARINDO
50.000.00
Titipan uang muka sewa ijarah
50.000.000
Ilustrasi 4. Pada saat biaya adminitrasi pengurusan akhad ijarah
Kas/rekening PT. RENCARINDO
1.500.00
Pendapatan non operasional
1.500.000
Biaya notaris
3.000.00
Kas
3.000.000

Aplikasi Transaksi ijarah


Ilustrasi 5. Penyusutan aktiva ijarah dengan akad ijarah mutahiyah bittamlik
besarnya penyusutan aktiva ijarah

500.000.000
60

= 8.333.333

Jurnalnya
beban penyusutan
8.333.333
akumulasi penyusutan aktiva ijarah

8.333.333

akad ijarah mutahiyah bittamlik dengan nilai tambah residu objek ijarah Rp
20.000.000 dengan sewa 4 tahun. besarnya penyusutan aktiva ijarah mutahiyah
bittamlik
500000000-20.000.000 = 10.000.000
48
Jurnalnya
beban penyusutan
10.000.000
akumulasi penyusutan aktiva ijarah
10.000.000

Aplikasi Transaksi ijarah


Ilustrasi 6.
Perlakuan akuntansi pendapatan ijarah
titipan jasa sewa objek ijarah 15.000.000
pendaatan sewa objek ijarah
15.000.000
Pendapatan dan pengakuan
pendapatan sewa secara
langsung
kas/rekening PT.RENCARINDO 15.000.000
pendapatan sewa objek ijarah
15.000.000

Akad ijarah (periode bulan)


Pendapatan Sewa Objek ijarah

15.000.000

Pengeluaran (berkaitan objek ijarah )


Beban Penyusutan
Beban Pemeliharaan
Beban Lain-lain
Total Pengeluaran

(8.333.333)

Aplikasi transaksi ijarah

Pendapatan
Dibagikan

Bersih

ijarah

yang

8.333.333
0
0

6.666.666

Akad ijarah mutahiyah bit tamlik (periode bulanan)


pendapatan Sewa Objek ijarah
15.000.000

Aplikasi transaksi ijarah

Pengeluaran (berkaitan objek ijarah )


Beban penyusutan
Beban Pemeliharaan
Beban Lain-lain
Total Pengeluaran
Pendapatan
Dibagikan

Bersih

ijarah

yang

10.000.000
0
0
(10.000.000)
5.000.000

PSAK Nomor 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan ED


PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah sama-sama menjelaskan
tentang pengakuan biaya perbaikan dan pemeliharaan aset
ijarah:
Biaya perbaikan tidak rutin obyek sewa diakui pada saat
terjadinya;
Jika penyewa melakukan perbaikan rutin obyek sewa dengan
persetujuan pemilik obtek sewa, maka biaya tersebut
dibebankan kepada pemilik obyek sewa dan diakui sebagai
beban pada periode terjadinya perbaikan tersebut; dan
Dalam ijarah muntahiyah bittamlik melalui penjualan secara
bertahap biaya perbaikan sewa yang dimaksud huruf (a) dan
(b) ditanggung pemilik obyek sewa maupun penyewa
sebanding dengan bagian kepemilikan masing-masing di
dalam obyek sewa.

Ilustrasi tentang perlakuan biaya perbaikan dan pemeliharaan aset ijarah:

1)

(Dr) Beban Perbaikan Aset Ijarah

Rp
2.500.000,-

(Cr) Cadangan Beban Perbaikan

Rp
2.500.000,-

2) a. Dengan sistem pencadangan biaya perbaikan


(Dr) Beban Perbaikan Aset Ijarah

Rp 2.500.000,-

(Cr) Cadangan Beban Perbaikan

Rp
2.500.000,-

b. Tanpa sistem pencadangan biaya perbaikan


(Dr) Beban Perbaikan Aset Ijarah
(Cr) Cadangan Beban Perbaikan

Rp 2.500.000,Rp 2.500.000,-

3) * Asumsi Akad Ijarah (Periode Bulanan) Lihat Ilustrasi 5 (a)


Rp 15.000.000,-

Pendapatan Sewa Obyek Ijarah

Pengeluaran (berkaitan obyek ijarah)


Beban Penyusutan
Beban Pemeliharaan
Beban Lain-lain
Total Pengeluaran

Rp 8.333.333,Rp 1.250.000,0
(Rp 9.583.333,-)

Pendapatan Bersih Ijarah yang Dibagihasilkan

Rp 5.416.667,-

Pendapatan Sewa Obyek Ijarah

Rp 15.000.000,-

* Asumsi Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik (Periode Bulanan) Lihat Ilustrasi 5 (b)

Pengeluaran (berkaitan obyek ijarah)


Beban Penyusutan
Beban Pemeliharaan
Beban Lain-lain
Total Pengeluaran
Pendapatan Bersih Ijarah yang Dibagihasilkan

Rp 10.000.000,-

Rp 1.250.000,0
(Rp 11.250.000,-)

Rp 3.750.000,-

Ilustrasi 8. Perlakuan Akuntansi Perpindahan Hak Ijarah (Hanya untuk


Aktiva Ijarah dengan Akad Ijarah dengan Akad Ijarah Muntahiyah bittamlik)

Aktiva/Aset Diperoleh untuk Ijarah

Rp 500.000.000,-

Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah (Rp 480.000.000,-)


(setelah 4 tahun 48 bulan per
bulan Rp 10.000.000,-)
Nilai Residu

Rp 20.000.000,-

1)

(Dr) Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah

Rp 480.000.000,-

(Cr) Beban Hibah Ijarah

Rp 20.000.000,-

(Cr) Aset Ijarah

Rp 500.000.000,-

2) a. Jika harga jual lebih tinggi dari nilai buku


(Dr) Kas/Rekening PT.RENCARINDO

Rp 50.000.000,-

(Dr) Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah

Rp 480.000.000,-

(Cr) Aset Ijarah

Rp 500.000.000,-

(Cr) Keuntungan Penjualan Aset Ijarah

Rp 30.000.000,-

b. Jika harga jual sama dengan nilai buku


(Dr) Kas/Rekening PT.RENCARINDO

Rp 20.000.000,-

(Dr) Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah

Rp 480.000.000,-

(Cr) Aset Ijarah

Rp 500.000.000,-

c. Jika harga jual lebih rendah dari nilai buku


(Dr) Kas/Rekening PT.RENCARINDO

Rp 15.000.000,-

(Dr) Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah

Rp 480.000.000,-

(Dr) Kerugian Penjualan Aset Ijarah


(Cr) Aset Ijarah

Rp 5.000.000,Rp 500.000.000,-

3)

(Dr) Kas/Rekening PT.RENCARINDO

Rp 25.000.000,-

(Dr) Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah

Rp 480.000.000,-

(Cr) Aset Ijarah

Rp 500.000.000,

(Cr) Keuntungan Penjualan Aset


Ijarah

Rp 5.000.000,-

4)
(Dr) Piutang kepada PT.RENCARINDO
(Cr) Akumulasi Penyusutan Aset
Ijarah

Rp 5.000.000,Rp 5.000.000,-

Ilustrasi 9. Penurunan Kualitas Obyek Sewa

penurunan nilai obyek ijarah pada tahun ke - 4 sebeaar 20% sehingga


menyebabkan penurunan nilai wajar sewa yang semula Rp
15.000.000,- per bulan menjadi Rp 12.000.000,- per bulan. Seluruh
biaya sewa telah dibayar oleh PT.RENCARINDO khususnya 1 tahun
terakhir sehingga selisih nilai sewa menjadi Rp 3.000.000,- x 12 = Rp
36.000.000,-. Oleh karena selisih tersebut, maka pada akhir periode
BPRS ALBARAKAH mengembalikan kelebihan biaya sewa dengan
mencatat jurnal sebagai berikut:
(Dr) Beban Pengembalian Kelebihan
Penerimaan Sewa
(Cr) Kas/Hutang/Rekening PT.Rencarindo

Rp 36.000.000,-

Rp 36.000.000,-

Ilustrasi 10. Keterlambatan Pelunasan oleh Penyewa

Pada saat jatuh tempo dan penyewa belum melunasi


pembayaran sewa (misal Rp 15.000.000,-)
(Dr) Piutang Pendapatan Ijarah

Rp 15.000.000,-

(Cr) Pendapatan Ijarah

Rp 15.000.000,-

Pada saat penerimaan pembayaran sewa:


(Dr) Kas
(Cr) Piutang Pendapatan Ijarah

Rp 15.000.000,Rp 15.000.000,-

Ilustrasi 11. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif


Saat pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif:
(Dr) Beban Penyisihan Kerugian Ijarah

Rp 200.000.000,-

(Cr) Penyisihan Kerugian Ijarah

Rp 200.000.000,-

Jika ijarah telah jatuh tempo dan PT.RENCARINDO belum melunasi sisa angsurannya untuk 1 tahun
terakhir
(Dr) Piutang Pendapatan Ijarah

Rp 180.000.000,-

(Cr) Penyisihan Kerugian Piutang

Rp 180.000.000,-

Saat piutang penyewa dianggap non-performing, sebelum menghapuskan piutang, terlebih dahulu
bank harus menghapus keuntungan ijarah
(Dr) Pendapatan Ijarah

Rp 60.000.000,-

(Cr) Piutang Pendapatan Ijarah


(Dr) Penyisihan Kerugian Piutang
(Cr) Piutang Pendapatan Ijarah

Rp 60.000.000,Rp 120.000.000,Rp 120.000.000,-

AKUNTANSI PENYEWA
Ilustrasi Kasus :
BPRS ALBARAKAH mendapat pengajuan pembiayaan ijarah dari sebuah
perusahaan exportir kerajinan di Yogyakarta PT.Handicraft untuk
menyediakan mobil eksklusif bagi manajer perusahaannya. PT. Handicraft
tidak memiliki mobil tersebut sehingga hanya bermasud menyewa saja.
Oleh karena itu, BPRS ALBARAKAH tidak memiliki mobil yang dimaksud,
maka BPRS menghubungi PT.Rencarindo. Perusahaan ini bersedia
menyewakan kendaraan yang dimaksud PT.Handicraf kepada BPRS
ALBARAKAH. Adapun spesifikasi kendaraan yang dimaksud dan
informasi lain berkaitan dengan akad adalah sebagai berikut :

Jenis Kendaraan :
Merek

Sedan

Toyota All in CAMRY

Kapasitas Mesin :

4000 cc

Tahun Pembuatan

Dealer

2008

PT. Toyota Astra Motor (TAM)

Umur Ekonomis :

5 Tahun (12 bulan)

Harga Perolehan :

Rp 500.000.000,00 (on the road)

Uang Muka Sewa

Sewa per bulan :

Rp 15.000.000,00

Jangka waktu Sewa :

Rp 50.000.000,00

4 Tahun (48 bulan)

Waktu Pembelian Barang:


Biaya Notaris

Bulan ke-48

Rp 3.000.000,00

Informasi tersebut merupakan gambaran awal objek ijaarah yang


selanjutnya menjadi pokok pembahasan ilustrasi kasus di bawah ini.

Ilustrasi 1
Pengakuan dan pengukuran beban dalam perspektif
penyewa adalah beban sewa diakui selama masa akad pada
manfaat atas aset telah diterima. Sedangkan utang sewa
diukur sebesar jumlah yang harus dibayar atas manfaat yang
telah diterima.
Dalam hal biaya pemeliharaan obyek ijarah yang disepakati
dalam akad adalah menjadi tanggungan penyewa dan diakui
sebagai beban pada saat terjadinya. Sedangkan biaya
pemeliharaan obyek ijarah, dalam ijarah muntabiyah bittamlik
melalui penjualan obyek ijarah secara bertahap, akan
meningkat sejalan dengan peningkatan kepemilikan objek
ijarah.

1. Pada saat pembayaran sewa


Jika dalam satu periode :
Biaya semua Aset Ijarah Rp

15.000.000,00

Kas Rekening Pemilik Obyek Ijarah (Muajjir) Rp

15.000.000,00

Catatan : biaya sewa obyek ijarah selama 1 bulan


Jika lebih dari satu periode :
Sewa dibayar di muka

Rp

720.000.000,00

Kas Rekening Pemilik Obyek Ijarah (Muajjir) Rp

720.000.000,00

Catatan : biaya sewa untuk 4 tahun [Rp 15.000.000,00 x 48 bulan]


2. Pada saat amortisasi sewa di bayar di muka (per bulan)
Biaya sewa Aset Ijarah

Rp

15.000.000,00

Sewa dibayar di muka aset ijarah Rp

15.000.000,00

Catatan : Amortisasi dihitung dari total sewa dibayar di muka dibagi masa
sewa
3. Pada saat perbaikan aset ijarah atas beban pemilik obyek ijarah
Piutang kepada pemilik obyek ijarah
Kas/Rekening Pemilik obyek ijarah

Rp

720.000.000,00

Rp

720.000.000,00

Ilustrasi 2

Berikut gambaran berkenaan dengan Pemindahan kepemilikan


objek ijarah tentang kondisi dan status objek ijarah :
Aktiva/Aset diperoleh untuk ijarah Rp

500.000.000,00

Akuntansi Penyusutan Aset Ijarah Rp

(480.000.000,00)

Nilai residu

Rp 20.000 .000,00

(setelah 4 tahun 48 bulanper bulan)

Pada saat penerimaan pengalihan objek sewa dalam ijarah muntabiyah bittamlik
1. Melalui hibah pada saat seluruh pendapatan sewa telah dibayar dan obyek ijarah tidak memeiliki
nilai sisa. jIka BPRS Al-BARAKAH menerima pengalihan obyek ijarah setelah masa sewa selesai,
maka BPRS mencatat penerimaan obyek ijarah sebagai berikut :
a. jika sumber pembayaran sewa aswt ijarah berasal dari modal LKS :
(Dr) Aset Ijarah Rp

500.000.000,00

(Kr) Keuntungan/pendapatan operasi

Rp

500.000.000,00

lain
Catatan : Seluruh keuntungan/pendapatan merupakan hak dari LKS seluruhnya
b. ika sumber pembayaran sewa aset ijarah berasal dari investasi tidak terikat
(Dr) Aset Ijarah Rp

500.000.000,00

(Kr) Keuntungan/Pendapatan operasi

Rp 500.000.000,00

utama lainnya
Catatan : Seluruh keuntungan/pendapatan harus dibagihasilkan juga kepada pemegang rekening
investasi mudharabah sesuai kesepakatan nisbah

c. jika sumber pembayharan sewa aset ijarah berasal dari investasi tidak terikat dari modal
LKS.
(Dr) Aset Ijarah Rp

500.000.000,00

(Kr) keuntungan pendapatan operasi


lainnya

Rp

250.000.000,00

(Kr) Keuntungan pendapatan operasi


utama lainnya

Rp

250.000.000,00

Catatan : keuntungan/pendapatan yang diakui sebagai pendapatan operasi utama lainnya


harus dibagihasilkan juga kepada pemegang rekening investasi mudharabah sesuai
kesepakatan nisbah,sedangkan pendapatan lainnya menjadi hak sepenuhnya LKS.
2. melalui pembelian objek ijarah sebelum berakhirny masa sewa dengan harga beli sebesar
sisa cicilan sewa atau sekedarnya.
Aset ijarahRp

60.000.000,00

Aset rekening pemilik objek ijarah

Rp

60.000.000,00

catatan : jika nilai sisa cicilan dan nilai buku obyek buku obyek ijarah sama.

Jika pemilik obyek ijarah berjanji menjual ijarah kepada


penyewa tetapi kemudian membatalkan dan nilai wajar obyek
sewa lebih rendah dari nilai buku, dan dibebankan kepada
penyewa/lessor. Jika sesuai ilustrasi, di atas bahwa terdapat
selisih antara nilai wajar dengan nilai buku sebesar Rp
20.000.000,00, di mana nilai wajar lebih rendah, maka jurnal
yang dicarat untuk membebankan pembatalan dan penurunan
nilai wajar obyek ijarah adalah :
Beban pembatalan pembelian

Rp 20.000.000,00

kas/hutang pemilik obyek ijarah

Rp 20.000.000,00

Jika objek ijarah mengalami penurunan nilai

Jika objek ijarah mengalami penurunan nilai permanen sebelum perpindahan hak milik kepada
penyewa dan penurunan nilai tersebut timbul akibat tindakan penyewa atau kelalaiannya, serta
jumlah cicilan sewa yang sudah dibayar melebihi nilai sewa yang wajar, maka selisih antara
keduanya (jumlah yang sudah dibayar penyewa untuk tujuan pembelian aktiva tersebut dan nilai
wajarnya) diakui sebagai piutang jatuh tempo penyewa kepada pemilik sewa dan mengoreksi
beban ijarah muntahiyah bittamiik.
Apabila masa sewa diketahui terjadi penurunan kualitas obyek sewa dan bukan disebabkan
tindakan atau kelalaian LKS sebagai penyewa (mustajiri lessee) yang mengakibatkan jumlah
cicilan yang telah dibayar lebih besar dari nilai sewa yang wajar. Misalnya obyek ijarah mengalami
penurunan nilai wajar karena kerusakan kendaraan sehingga mengakibatkan adanya selisih nilai
sewa wajar dengan nilai sewa yang dibayarkan yaitu terdapat kelebihan sebesar Rp
50.000.000,00, maka LKS akan mencatatnya dalam jurnal sebagai berikut.
Kas/Rekening/piutang kepada pemilik
objek ijarah Rp 50.000.000,00
Pendapatan kelebihan pembayaran
sewa

Rp 50.000.000,00

catatan : pendapatan kelebihan pembayaran sewa merupakan offsetting account dari beban sewa

Ilustrasi 4. Jual dan Ijarah (penyewaan kembali)


Transaksi jual dan ijarah harus merupakan transaksi yang
tidak saling bergantung (taalluq) sehingga harga jual harus
dilakukan pada nilai wajar.
Jika suatu entitas menjual obyek ijarah kepada entitas lain,
dan kemudian menyewanya, maka entitas tersebut mengakui
keuntungnan atau kerugian pada periode terjadinya penjualan
dalam laporan laba rugi dan menerapkan perlakuan akuntansi
penyewa.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi jual dan
ijarah tidak dapat diakui sebagai perngurang atau penambah
beban ijarah.

Ilustrasi 5. Ijarah Lanjut (menyewakan kembali)


Jika suatu entitas menyewakan lebih lanjut kepada pihak lain atas aset yang sebelumnya disewa dari
pemilik, maka entitas tersebut menetapkan perlakuan akuntansi pemilik dan akuntansi penyewa dalam
PSAK ini.
Perlakuan akuntansi penyewa diterapkan untuk transaksi antara entitas (sebagai penyewa) dengan
pemilik, dan perlakukan akuntansi pemilik diterapkan untuk transaksi antara entitas (sebagai pemilik)
dengan pihak penyewa-lanjut.
Jurnal pada saat membayar sewa kepada pemilik obyek ijarah.
(Dr)Uang muka sewa (sewa dibayar di muka)
(Kr) Kas

Rp 50.000.000,00

Rp 50.000.000,00

Jurnal pada saat menerima pendapatan sewa dari nasabah


(Dr) Kas

Rp 18.000.000,00

(Kr) Pendapatan sewa Rp 18.000.000,00


Catatan : jika LKS menyewakan kembali barang kepada nasabah seharga Rp 18.000.000,00
Jurnal saat amortisasi dari uang muka sewa objek ijarah
(Dr) Beban sewa

Rp 15.000.000,00

(Kr) Uang muka sewa (sewa di bayar di muka) Rp 15.000.000,00

penyajian dalam Laporan laba rugi dalam suatu periode tertentu.


Pendapatan Sewa Objek Ijarah

Rp 18.000.000,00

Pengeluaran (berkaitan dgn objek ijarah)


Beban sewa kepada pemilik awal *

Rp 15.000.000,00

Beban pemeliharaan **

Rp

Beban lain-lain
Total pengeluaran

500.000,00
0
(Rp 15.000.000,00)

Pendapatan bersih ijarah yang dibagihasilkan

Rp 2.500.000,00

* beban sewa kepada pemilik merupakan amortisasi dari sewa di bayar di muka
yang diakui pengeluaran LKS pada periode tersebut
** jika biaya pemeliharaan pada periode tersebut ditanggung LKS sesuai
kesepakatan dengan pemilik objek ijarah.

Anda mungkin juga menyukai