Produsen
Obyek
Sewa
Nasabah
(3) Sewa
beli
(2) Beli
obyek sewa
(1) Pesan
obyek sewa
Bank
Ketiga:
A. Pendahuluan
Standar Akuntansi Keuangan yang pertama kali
mengatur tentang akuntansi ijarah adalah PSAK
59 paragraf 105-129 tentang pengakuan dan
pengukuran ijarah.
B. Karakteristik
Karakteristik transaksi ijarah sebagai berikut: (PSAK 59,
paragraf 105-107)
1. Menjelaskan tentang Ijarah dan Ijarah Muntahiyah
Bittamlik.
2. Tentang pemindahan hak milik obyek sewa kepada
penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik.
3. Tentang ketentuan akad.
5.
6.
7.
8.
9.
Beban ijarah & ijarah munthabiyah bittamlik diakui secara proporsional selama masa
akad
Jika biaya akad menjadi beban penyewa
Jika biaya pemeliharaan rutin dan oprasi obyek sewa berdasarkan akad menjadi beban
penyewa
Perpindahan hak milik obyek sewa dalam ijarah munthabiyah bittamlik melalui hibah
(+) saldo laba
(+) dana investasi tidak terikat
(+) saldo laba dan dana investasi tidak terikat
Perpindahan hak milik obyek sewa dalam ijarah munthabiyah bittamlik melalui
pembelian obyek sewa
Pengakuan penerimaan obyek sewa dalam ijarah munthabiyah bittamlik melalui
pembayaran sekadarnya
Pengakuan penerimaan obyek sewa dalam ijarah munthabiyah bittamlik melalui
pembelian secara bertahap
Penyusutan objek sewa
Objek sewa mengalami penurunan nilai permanen dan bukan karena kelalaian
penyewa
Tujuan
pengakuan
Pengukuran
Penyajian
Pengungkapan
transaksi ijarah
Ruang Lingkup
Definisi
Pemberlakuaan
ijarah
Ijarah
Pembiayaan multijasa
munthabiyah
hukumnya boleh (jaiz)
bittamlik
Dalam hal LKS
Nilai wajar
Objek ijarah
menggunakan ijarah
Dalam hal LKS
menggunakankafalah
LKS dapat memperoleh
imbalan jasa (ujrah)
Besar ujrah disepakati di
awal dan dalam bentuk
nominal
Karakteristik
Ijarah= sewa menyewa
objek ijarah tanpa
perpindahan resiko &
manfaat dengan atau tanpa
waad untuk memindahkan
Perpindahan kepemilikan
objek ijarah dri pemilik pada
penyewa
Penyerahan jaminan
kepada pemilik dari
penyewa sebagai jaminan
Jumlah, ukuran dan jenis
objek ijarah harus jelas dan
tercantum dalam akad
Pengakuan dan
Pengukuran
Proses perolehan aset
ijarah
Perpindahan
kepemilikan karena
proses sewa beli
Pengakuan pendapatan
ijarah
Beban beban dalam
penglolaan aset ijarah
Pendapatansewa
Pendapatansewa
diakui
diakui setelah
setelah
objek
sewa
objek sewa
diserahkan
diserahkan pada
pada
penyewa
penyewa
Piutang
Piutang
pendapatan
pendapatan sewa
sewa
di
ukur
sebesar
di ukur sebesar
nilai
nilai yg
yg dpt
dpt
direalisasi
direalisasi di
di akhir
akhir
periode
periode
Pengakuan
Pengakuan biaya
biaya
perbaikan
objek
perbaikan objek
ijarah
ijarah
Biaya
Biaya perbaikan
perbaikan
objek
ijarah
objek ijarah
merupakan
merupakan
tanggung
tanggung jawab
jawab
pemilik
pemilik
Perpindahan
Perpindahan kepemilikan
kepemilikan
Penyusutan
Penyusutan
harus
harus
mencerminkan
mencerminkan
pola
pola konsumsi
konsumsi
yang
yang di
di harapkan
harapkan
dari
manfaat
dari manfaat
yang
yang di
di harapkan
harapkan
di
masa
di masa depan
depan
dari
objek
dari objek ijarah
ijarah
Pendapatan
Pendapatan dan
dan beban
beban
Biaya
Biaya perolehan
perolehan
objek
ijarah
objek ijarah
diakui
diakui pada
pada saat
saat
objek
ijarah
objek ijarah di
di
peroleh
peroleh
Penyusutan
Penyusutan
Biaya
Biaya perolehan
perolehan
b. Perpindahan Kepemilikan
Hibah, aset dan keuntungan diakui sebesar nilai wajar
objek yang diterima.
Bila dibeli sebelum masa akad berakhir, aset diakui
sebesar sisa cicilan sewa atau jumlah yang disepakati.
Bila dibeli setelah masa akad, aset diakui sebesar
pembayaran yang disepakati.
Jika dibeli secara bertahap, aset diakui sebesar biaya
perolehan
d. Ijarah Lanjut
Jika suatu entitas menyewakan aset yang disewanya,
entitas tersebut harus menerapkan akuntansi pemilik
dan penyewa.
e. Penyajian
Pendapatan ijarah disajikan secara bersih setelah
dikurangi beban yang terkait.
f. Pengungkapan
Pemilik mengungkapkan dalam laporan keuangan,
tetapi tidak terbatas pada : pengalihan kepemilikan,
pembatasan, aguna yang digunakan, nilai peroleh dan
akumulasinya, dan keberadaan transaksi jual dan
ijarah (jika ada).
Penyewa mengungkapkan dalam laporan keuangan,
tetapi tidak terbatas pada : total pembayaran,
keberadaan waad, pembatasan, agunan dan
keberadaan transaksi jual dan ijarah (jika ada).
Rukun Ijarah
Ada penyewa
Ada pemilik barang
Ada objek yang disewakan
Ada harga sewa yang disepakati
Ada perjanjian
xx
xx
xx
Jika penyewa berjanji utk membeli tetapi kemudian membatalkan, & nilai
wajar obyek sewa lebih rendah dr nilai buku dr dibebankan kpd penyewa
Piutang kepada Penyewa
xx
Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah
xx
xx
xxx
Aset ijarah
500.000.00
500.000.000
500.000.000
Aset ijarah
500.000.000
Ilustrasi 3. Pada saat menerima uang muka dari penyewa
Kas/rekening PT. RENCARINDO
50.000.00
Titipan uang muka sewa ijarah
50.000.000
Ilustrasi 4. Pada saat biaya adminitrasi pengurusan akhad ijarah
Kas/rekening PT. RENCARINDO
1.500.00
Pendapatan non operasional
1.500.000
Biaya notaris
3.000.00
Kas
3.000.000
500.000.000
60
= 8.333.333
Jurnalnya
beban penyusutan
8.333.333
akumulasi penyusutan aktiva ijarah
8.333.333
akad ijarah mutahiyah bittamlik dengan nilai tambah residu objek ijarah Rp
20.000.000 dengan sewa 4 tahun. besarnya penyusutan aktiva ijarah mutahiyah
bittamlik
500000000-20.000.000 = 10.000.000
48
Jurnalnya
beban penyusutan
10.000.000
akumulasi penyusutan aktiva ijarah
10.000.000
15.000.000
(8.333.333)
Pendapatan
Dibagikan
Bersih
ijarah
yang
8.333.333
0
0
6.666.666
Bersih
ijarah
yang
10.000.000
0
0
(10.000.000)
5.000.000
1)
Rp
2.500.000,-
Rp
2.500.000,-
Rp 2.500.000,-
Rp
2.500.000,-
Rp 2.500.000,Rp 2.500.000,-
Rp 8.333.333,Rp 1.250.000,0
(Rp 9.583.333,-)
Rp 5.416.667,-
Rp 15.000.000,-
* Asumsi Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik (Periode Bulanan) Lihat Ilustrasi 5 (b)
Rp 10.000.000,-
Rp 1.250.000,0
(Rp 11.250.000,-)
Rp 3.750.000,-
Rp 500.000.000,-
Rp 20.000.000,-
1)
Rp 480.000.000,-
Rp 20.000.000,-
Rp 500.000.000,-
Rp 50.000.000,-
Rp 480.000.000,-
Rp 500.000.000,-
Rp 30.000.000,-
Rp 20.000.000,-
Rp 480.000.000,-
Rp 500.000.000,-
Rp 15.000.000,-
Rp 480.000.000,-
Rp 5.000.000,Rp 500.000.000,-
3)
Rp 25.000.000,-
Rp 480.000.000,-
Rp 500.000.000,
Rp 5.000.000,-
4)
(Dr) Piutang kepada PT.RENCARINDO
(Cr) Akumulasi Penyusutan Aset
Ijarah
Rp 5.000.000,Rp 5.000.000,-
Rp 36.000.000,-
Rp 36.000.000,-
Rp 15.000.000,-
Rp 15.000.000,-
Rp 15.000.000,Rp 15.000.000,-
Rp 200.000.000,-
Rp 200.000.000,-
Jika ijarah telah jatuh tempo dan PT.RENCARINDO belum melunasi sisa angsurannya untuk 1 tahun
terakhir
(Dr) Piutang Pendapatan Ijarah
Rp 180.000.000,-
Rp 180.000.000,-
Saat piutang penyewa dianggap non-performing, sebelum menghapuskan piutang, terlebih dahulu
bank harus menghapus keuntungan ijarah
(Dr) Pendapatan Ijarah
Rp 60.000.000,-
AKUNTANSI PENYEWA
Ilustrasi Kasus :
BPRS ALBARAKAH mendapat pengajuan pembiayaan ijarah dari sebuah
perusahaan exportir kerajinan di Yogyakarta PT.Handicraft untuk
menyediakan mobil eksklusif bagi manajer perusahaannya. PT. Handicraft
tidak memiliki mobil tersebut sehingga hanya bermasud menyewa saja.
Oleh karena itu, BPRS ALBARAKAH tidak memiliki mobil yang dimaksud,
maka BPRS menghubungi PT.Rencarindo. Perusahaan ini bersedia
menyewakan kendaraan yang dimaksud PT.Handicraf kepada BPRS
ALBARAKAH. Adapun spesifikasi kendaraan yang dimaksud dan
informasi lain berkaitan dengan akad adalah sebagai berikut :
Jenis Kendaraan :
Merek
Sedan
Kapasitas Mesin :
4000 cc
Tahun Pembuatan
Dealer
2008
Umur Ekonomis :
Harga Perolehan :
Rp 15.000.000,00
Rp 50.000.000,00
Bulan ke-48
Rp 3.000.000,00
Ilustrasi 1
Pengakuan dan pengukuran beban dalam perspektif
penyewa adalah beban sewa diakui selama masa akad pada
manfaat atas aset telah diterima. Sedangkan utang sewa
diukur sebesar jumlah yang harus dibayar atas manfaat yang
telah diterima.
Dalam hal biaya pemeliharaan obyek ijarah yang disepakati
dalam akad adalah menjadi tanggungan penyewa dan diakui
sebagai beban pada saat terjadinya. Sedangkan biaya
pemeliharaan obyek ijarah, dalam ijarah muntabiyah bittamlik
melalui penjualan obyek ijarah secara bertahap, akan
meningkat sejalan dengan peningkatan kepemilikan objek
ijarah.
15.000.000,00
15.000.000,00
Rp
720.000.000,00
720.000.000,00
Rp
15.000.000,00
15.000.000,00
Catatan : Amortisasi dihitung dari total sewa dibayar di muka dibagi masa
sewa
3. Pada saat perbaikan aset ijarah atas beban pemilik obyek ijarah
Piutang kepada pemilik obyek ijarah
Kas/Rekening Pemilik obyek ijarah
Rp
720.000.000,00
Rp
720.000.000,00
Ilustrasi 2
500.000.000,00
(480.000.000,00)
Nilai residu
Rp 20.000 .000,00
Pada saat penerimaan pengalihan objek sewa dalam ijarah muntabiyah bittamlik
1. Melalui hibah pada saat seluruh pendapatan sewa telah dibayar dan obyek ijarah tidak memeiliki
nilai sisa. jIka BPRS Al-BARAKAH menerima pengalihan obyek ijarah setelah masa sewa selesai,
maka BPRS mencatat penerimaan obyek ijarah sebagai berikut :
a. jika sumber pembayaran sewa aswt ijarah berasal dari modal LKS :
(Dr) Aset Ijarah Rp
500.000.000,00
Rp
500.000.000,00
lain
Catatan : Seluruh keuntungan/pendapatan merupakan hak dari LKS seluruhnya
b. ika sumber pembayaran sewa aset ijarah berasal dari investasi tidak terikat
(Dr) Aset Ijarah Rp
500.000.000,00
Rp 500.000.000,00
utama lainnya
Catatan : Seluruh keuntungan/pendapatan harus dibagihasilkan juga kepada pemegang rekening
investasi mudharabah sesuai kesepakatan nisbah
c. jika sumber pembayharan sewa aset ijarah berasal dari investasi tidak terikat dari modal
LKS.
(Dr) Aset Ijarah Rp
500.000.000,00
Rp
250.000.000,00
Rp
250.000.000,00
60.000.000,00
Rp
60.000.000,00
catatan : jika nilai sisa cicilan dan nilai buku obyek buku obyek ijarah sama.
Rp 20.000.000,00
Rp 20.000.000,00
Jika objek ijarah mengalami penurunan nilai permanen sebelum perpindahan hak milik kepada
penyewa dan penurunan nilai tersebut timbul akibat tindakan penyewa atau kelalaiannya, serta
jumlah cicilan sewa yang sudah dibayar melebihi nilai sewa yang wajar, maka selisih antara
keduanya (jumlah yang sudah dibayar penyewa untuk tujuan pembelian aktiva tersebut dan nilai
wajarnya) diakui sebagai piutang jatuh tempo penyewa kepada pemilik sewa dan mengoreksi
beban ijarah muntahiyah bittamiik.
Apabila masa sewa diketahui terjadi penurunan kualitas obyek sewa dan bukan disebabkan
tindakan atau kelalaian LKS sebagai penyewa (mustajiri lessee) yang mengakibatkan jumlah
cicilan yang telah dibayar lebih besar dari nilai sewa yang wajar. Misalnya obyek ijarah mengalami
penurunan nilai wajar karena kerusakan kendaraan sehingga mengakibatkan adanya selisih nilai
sewa wajar dengan nilai sewa yang dibayarkan yaitu terdapat kelebihan sebesar Rp
50.000.000,00, maka LKS akan mencatatnya dalam jurnal sebagai berikut.
Kas/Rekening/piutang kepada pemilik
objek ijarah Rp 50.000.000,00
Pendapatan kelebihan pembayaran
sewa
Rp 50.000.000,00
catatan : pendapatan kelebihan pembayaran sewa merupakan offsetting account dari beban sewa
Rp 50.000.000,00
Rp 50.000.000,00
Rp 18.000.000,00
Rp 15.000.000,00
Rp 18.000.000,00
Rp 15.000.000,00
Beban pemeliharaan **
Rp
Beban lain-lain
Total pengeluaran
500.000,00
0
(Rp 15.000.000,00)
Rp 2.500.000,00
* beban sewa kepada pemilik merupakan amortisasi dari sewa di bayar di muka
yang diakui pengeluaran LKS pada periode tersebut
** jika biaya pemeliharaan pada periode tersebut ditanggung LKS sesuai
kesepakatan dengan pemilik objek ijarah.