05 - UPF Powder Dan Pengeringan - 2015 Rev
05 - UPF Powder Dan Pengeringan - 2015 Rev
Sasaran
Mahasiwa dapat
Menjelaskan karakteristik powder.
Menghitung porositas powder.
Menjelaskan aliran powder
Menjelaskan proses granulasi dalam alat
granulator.
PENDAHULUAN
Powder lebih sulit ditangani dan diproses dibanding cairan
PENDAHULUAN
Powder lebih sulit ditangani dan diproses dibanding cairan
PENDAHULUAN
Powder lebih sulit ditangani dan diproses dibanding cairan
PENDAHULUAN
Powder lebih sulit ditangani dan diproses dibanding cairan
PENDAHULUAN
Powder lebih sulit ditangani dan diproses dibanding cairan
PENDAHULUAN
Powder dapat membentuk Suatu powder ...
A.dapat membentuk
unggun kerucut
B.dapat mempunyai
densitas curah
berbeda-beda
C.memiliki densitas
partikel berbeda
D.tidak dapat dialirkan
PENDAHULUAN
Powder dapat membentuk unggun dan
PENDAHULUAN
Rasio massa powder
terhadap volume
(termasuk ruang kosong)
sangat bervariasi yang
bergantung pada ukuran,
distribusi ukuran dan
bentuk
Variasi densitas curah
menyebabkan variasi
dalam berat dan dosis.
Powder dapat
dipadatkan, misalnya
dalam pembuatan
tablet. Hasil
pemadatan...
A.Tidak memiliki ruang
kosong
B.Memiliki kerapatan
tertentu
C.Berat per volume
tablet tergantung
porositas
D.Densitas tablet lebih
SIFAT-SIFAT
Asal powder
POROSITAS
Fraksi ruang kosong di
sela-sela tumpukan
partikel.
Nilai porositas
SOAL
Serbuk padat sebanyak 1,5
gram memiliki densitas
partikel 2,0 g/cm3 dan volume
curah 1 cm3. Tentukan fraksi
ruang kosong. Ingat: densitas
partikel berbeda dengan
densitas curah (bulk density).
PROSES GRANULASI
Granulasi atau pembutiran
SOAL-SOAL
Jelaskan prinsip operasi proses granulasi.
PROSES PENGERINGAN
SEMESTER GANJIL 2015/2016
SASARAN
Mahasiswa mampu:
Mendefinisikan proses pengeringan.
Menjelaskan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam proses pengeringan.
Memilih alat pengering
Menjelaskan arti kandungan air dalam
bahan padat.
Menjelaskan arti pengeringan tetap dan
menurun.
Menjelaskan prinsip kerja alat pengering
PENDAHULUAN
Definisi
Penguapan cairan dari bahan padat
Pengurangan kelembaban bahan padat
Bahan basah
Bahan kering
Teknik Pengeringan
Pengeringan kontinu atau sinambung
(continuous drying)
Pemasukan dan pengeluaran bahan
berjalan terus menerus
Pengeringan tumpak (batch drying)
dimasukkan,
proses pengeringan bahan,
bahan dikeluarkan
Faktor-faktor yang
Berpengaruh
1) Luas permukaan
2) Suhu
3) Kecepatan udara
4) Kelembaban udara
5) Tekanan (atmosfir dan vakum)
6) Waktu
TEORI PENGERINGAN
Definisi
.
TEORI PENGERINGAN
Dalam farmasi Loass on Drying, adalah
TEORI PENGERINGAN
Definisi
3.Equilibrium moisture (X*) atau air
keseimbangan
Moisture content padatan ketika pada kondisi
kesetimbangan dengan tekanan parsial uap.
4)Bound moisture atau air terikat
moisture content padatan yang memberikan tekanan
uap kesetimbangan kurang daripada tekanan uap
cairan murni pada temperatur tertentu.
5)Unbound moisture atau air tak terikat
moisture content padatan yang memberikan tekanan
uap kesetimbangan sama dengan tekanan uap
cairan murni pada temperatur tertentu.
TEORI PENGERINGAN
Definisi
6)Free moisture atau air bebas
moisture content padatan yang berlebih
dibanding dengan equilibrium moisture content
sebesar X - X*
Hanya free moisture yang bisa diuapkan.
.
TEORI PENGERINGAN
Definisi
TEORI PENGERINGAN
Definisi
TEORI PENGERINGAN
TEORI PENGERINGAN
Jika:
Ws - berat padatan kering (bebas cairan)
Wa berat cairan (air)
X rasio massa cairan terhadap massa
padatan kering
Maka jumlah cairan teruapkan setelah
proses pengeringan
Wa = (Xo Xf) Ws
TEORI PENGERINGAN
Soal
Sebuah padatan basah dikeringkan dari
kandungan air 80% menjadi 5%, basis
basah. Hitung air yang diuapkan tiap
100 kg padatan kering
TEORI PENGERINGAN
Jawab:
Kandungan air mula2
= 0,8/(1-0,8)
= 4 kg air/kg padatan kering
Kandungan air akhir
= 0.05/(1-0.05)
=0,0527 kg air/kg padatan kering
Air yang diuapkan
394.73 kg
= (4-0,0527)100 =
TEORI PENGERINGAN
Laju pengeringan
menurun
Laju pengeringan
tetap
Titik Kritik
TEORI PENGERINGAN
Laju pengeringan
menurun
Laju pengeringan
tetap
Titik Kritik
Double Cone
Dryer