TP 2
TP 2
Indeks bias
Indeks bias adalah suatu angka (konstanta) yang menunjukan
perbandingan antara sinus sudut datanh dan sinus sudut pantul ;
(n=sin i/sin r =l/v ) . indeks bias juga merupakan fungsi dari sinar
didalam medium yang berbeda.
Pengukuran indeks bias dapat dilakukan secara relatif dengan
memperhatikan relief dan dibandingkan dengan pergerakan garis
becke,atau secara absolut dengan menggunakan minyak imersi.
Semua kristal yang bersistem isometrik tergolong sebagai zat isotropik
dengan demikian mempunyai satu harga indeks bias (n dan n ),
sedangkan yang bersistem orthorombik, monoklin, atau
triklin,mempunyai tiga harga indeks bias [n n ,dan n ].
Indeks bias yang dimaksud adalah indeks bias dari mineral jika dibandingkan
dengan indeks bias balsam.
Ketika tubus diturunkan dan mineral membesar, maka nmineral < nbalsam dan
sebaliknya.
Indeks bias mineral dapat diartikan sebagai salah satu nilai (konstanta)
yang menunjukkan perbandingan sinus sudut datang (i) dengan
sinus sudut bias atau refraksi (r). Berdasarkan pengertian tersebut,
maka indeks bias (n) juga merupakan fungsi dari perjalanan sinar di
dalam medium yang berbeda.
1.5
BELAHAN
Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu
atau lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang
mampu membelah yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan tidak hancur,
tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin. Tidak semua mineral
mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti mudah terbakar dan
sukar dibelah atau tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat atom di dalam di dalam
sruktur kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan
yang lemah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah
melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui bidangbidang tersebut. Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan
nampak berjajar dan teratur (Danisworo, 1994).
Apabila suatu mineral mendapat tekanan yang melampaui batas elastisitas
dan plastisitasnya, maka pada akhirnya mineral akan pecah. Belahan mineral akan
selalu sejajar dengan bidang permukaan kristal yang rata karena belahan
merupakan gambaran dari struktur dalam dari kristal. Belahan tersebut akan
menghasilkan kristal menjadi bagian-bagian yang kecil, yang setiap bagian kristal
dibatasi oleh bidang yang rata. Berdasarkan dari bagus atau tidaknya permukaan
bidang belahannya, belahan dapat dibagi menjadi :
a.
Sempurna ( Perfect )
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang
merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain melalui bidang belahannya.
Contoh : calcite, muscovite, galena, halite.
b. Baik ( Good )
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya yang rata,
tetapi dapat juga terbelah tidak melalui bidang belahannya . Contoh : feldspar,
hyperstene, diopsite, rhodonite.
c. Jelas ( Distinct )
Yaitu apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas, tetapi mineral
tersebut
sukar
membelah
melalui
bidang
belahannya
dan
tidak
rata.
4 arah: Flourit
.
1.6
PECAHAN
Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur dan
runcing-runcing. Contoh pada native elemen emas dan perak.
bergelombang,
gelapan
jenis
ini
terjadi
karena
keseluruhan
horenblenda, plagioklas.
Sudut pemadaman adalah sudut antara panjang atau belahan
mineral
dan kedudukan vibrasi mineral.
Nilai sudut pemadaman masing-masing mineral bervariasi mengikuti
arah orientasi butirannya.
Tipe Gelapan
Pemadaman Parallel; Mineral menjadi gelap ketika belahannya atau
sumbu panjang searah terhadap salah satu benang silangnya. Sudut
pemadaman (EA) = 0; contoh:
Orthopiroksen dan Biotite
Pemadaman Paralel
semua mineral uniaxial menunjukkan pemadaman parallel
mineral-mineral orthorhombik menunjukkan pemadaman parallel
(hal itu karena sumbu kristal dan sumbu indicatrik serupa)
mineralnya
Memastikan posisi awal meja objek dalam keadaan terang maksimum dan
mencatat nilai yang ditunjukkan skala meja objek
Memutar meja objek ke kiri hingga gelap maksimum dan mencatat nilai
yang ditunjukkan skala meja objek.
Menghitung
selisih
nilai
yang
ditunjukkan
pada
saat
mineral
kondisi gelap maksimum (ketika meja objek diputar kea rah kiri dan kanan
dari posisi awal)
22. Menentukan jenis gelapan berdasarkan nilai yang ditunjukkan sudut gelapan
4. Penentuan TRO
23. Menentukan TRO dengan cara:
melalui
garis
diagonal
ke
perpotongannya,
akan
Pengindentifikasian
Berdasarkan
Tabel
Mineral
Michael
sangatlah
Levy,Tinggal
Mudah
Ditarik
saja
jika
Dari
Dilihat
Garis