Anda di halaman 1dari 11

CYBERETHIC AND

CYBERCRIME
Subtansi yang akan dibahas anatara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Teori Yang Melandasi Etika Dalam Dunia Maya


Pengertian Dunia Maya
Pengertian Etika
Hubungan Etika Dengan Dunia Maya
Pengertian Cybercrime
Karakteristik Cybercrime
Jenis-Jenis Cybercrime
Upaya Pencegahan Cybercrime

CYBERETHIC
1. TEORI YANG MELANDASI ETIKA DALAM DUNIA MAYA
Ketika berinteraksi atau berkomunikasi dengan dunia maya memang tidak
ada batasan ruang dan waktu. Meskipun demikian, sebaiknya juga harus
diperhatikan bagaimana etika yang baik. Dalam beretika ada beberapa teori
yang melandasinya, terori yang melandasi beretika tersebut antara lain:
Utilitarisme: Utilis berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan
adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut
bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat secara keseluruhan.
Deontolog: Istilah deontologi ini berasal dari kata Yunani deon yang
berartikewajiban. Perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik,
melainkan hanya karena wajib dilakukan. Perbuatan tidak dihalalkan karena
tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadikan perbuatan itu baik. Kita tidak
pernah boleh melakukan sesuatu yang jahat supaya dihasilkan sesuatu yang
baik.
Teori Hak: Sebenarnya teori hak merupakan suatu aspek dari teori
deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban.
Teori Keutamaan: Teori ini adalah teori keutamaan (virtue) yang
memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu
perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati, melainkan: apakah
orang itu bersikap adil, jujur, murah hati, dan sebagainya. Velasquez (2005).
2. PENGERTIAN DUNIA MAYA
Dunia Maya atau yang sering disebut dengan Media Maya atau internet
adalah salah satu media atau dunia firtual yang sengaja dibuat untuk

mempermudah pekerjaan manusia atau interaksi antara satu orang dengan


orang lainnya yang berada di tempat yang berbeda. Dengan tingkat
kebutuhan yang beragam, sehingga Internet lebih cenderung disebut dengan
Dunia Maya atau Cyber World, dengan
fungsi yang beragam antara lain:
Menghubungkan orang dengan komputer, contohnya; Remote connections
untuk pengecekan terhadap sekian banyak servers (belasan) yang tersebar
dibeberapa tempat (kota dan negara).
Menghubungkan komputer dengan komputer, contohnya; Remote
connections terhadap setiap PC yang terhubung dengan jaringan LAN di
network tertentu.
Menghubungkan orang dengan bank, contohnya; Internet Banking dsb.

3. PENGERTIAN ETIKA
Pengertian etika. Etika berasal dari bahasa latin, Etica yang berarti falsafah
moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut
pandang budaya, susila dan agama. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu
Ethos yang berarti kebiasaan, watak. Etika memiliki banyak makna antara
lain:
Makna pertama: semangat khas kelompok tertentu, misalnya ethos kerja,
kode etik kelompok profesi.
Makna kedua: norma-norma yang dianut oleh kelompok, golongan
masyarakat tertentu mengenai perbuatan yang baik-benar.
Makna ketiga: studi tentang prinsip-prinsip perilaku yang baik dan benar
sebagai falsafat moral. Etika sebagai refleksi kritis dan rasional tentang
norma-norma yang terwujud dalam perilaku hidup manusia.
4. HUBUNGAN ETIKA DENGAN DUNIA MAYA
Etika di Internet dikenal dengan istilah Netiquette (Network Etiquette), yaitu
semacam tatakrama dalam menggunakan Internet. Etika, lebih erat
kaitannya dengan kepribadian masing-masing. Jadi tak semua pengguna
Internet mentaati aturan tersebut. Namun ada baiknya jika kita mengetahui
dan menerapkannya. Di bawah ini ada beberapa etika yang dapat diterapkan
secara umum antara lain:
1. Kesan Pertama di Tangan Anda, Di dunia nyata, orang seringkali menilai
seseorang dari penampilan, sebelum mengetahui perangai yang sebenarnya.
Oleh karena itu, banyak yang mengutamakan penampilan untuk

mendapatkan kesan terbaik. Tangan Anda akan menghasilkan tulisan yang


memberikan kesan pada orang lain. Tulisan yang ringkas, jelas, tetapi
menggunakan tata bahasa yang benar akan lebih dihargai daripada tulisan
yang asal ketik. Di Internet, editor tulisan Anda adalah Anda sendiri.
Pengetahuan dasar tata bahasa akan menjadi modal Anda ketika berinternet.
2. Hindari Penggunaan Huruf Kapital, Menggunakan huruf kapital (uppercase)
tidak dilarang. Tetapi jika berlebihan, misalnya sampai satu alinea, apalagi
diimbuhi dengan tanda seru, orang akan malas membacanya. Huruf kapital
juga seringkali dianalogikan pada suasana orang yang sedang emosi, marah,
atau berteriak-teriak. Jadi, gunakan huruf kapital hanya untuk penegasan
pada kata tersebut.
3. Memberi Judul dengan Jelas, Ketika mengirim sebuah email, Anda harus
memberikan judul pada email tersebut. Seperti halnya tulisan pada koran
atau majalah, judul harus menggambarkan isi tulisan. Judul inilah yang
pertama kali dilihat oleh penerima email. Judul seperti Mau Bertanya,
Tanggapan, dan sebagainya, cenderung diabaikan karena tidak spesifisik.
4. Menggunakan BCC daripada CC pada Email, Alamat email adalah bagian
privasi seseorang. Beberapa orang mungkin kurang suka jika alamat emailnya disebarkan kepada umum. Mengirim email ke banyak alamat
menggunakan CC memungkinkan penerima mengetahui setiap alamat email
yang kita kirim. Oleh karena itu, sebaiknya kita menggunakan BCC jika
mengirimkan email secara masal.
5. Membalas Email dengan Segera, Idealnya membalas email paling lambat
24 jam setelah email itu diterima. Jika belum sempat membalas, beritahu
pengirim bahwa kita akan membalasnya di kemudian hari.
6. Membaca Dulu, Baru Bertanya, Ada kalanya kita ikut bergambung pada
sebuah forum diskusi di internet yang membahas salah satu bidang ilmu.
Setiap pertanyaan dan jawaban pada forum selalu diarsipkan untuk dibaca
kembali oleh anggota forum. Usahakan agar kita membaca dulu apa yang
sudah dibahas pada forum tersebut sebelum bertanya.
7. Tidak Mengirim File yang Terlalu Besar, Kecepatan untuk akses Internet
berbeda-beda. Oleh karena itu, pertimbangkan juga jika akan mengirimkan
file. File dengan ukuran lebih dari 5 MB akan memperlambat proses
download. Gunakan program kompresi file jika diperlukan.
8. Menggunakan Kutipan, Di Internet, kutipan diperlukan bila kita membalas
suatu email atau memberi tanggapan pada milis. Contohnya: Balasan tanpa
kutipan: Ya, saya akan datang. Balasan dengan kutipan: > Saya
mengundangmu datang ke Bandung minggu ini. Ya, saya akan datang.

9. Tidak Hanya Copy-Paste, Internet memungkinkan siapapun untuk


mengambil konten dengan mudah dan cepat. Konten yang kita ambil
tersebut, misalnya sebuah artikel, tentunya hasil jerih payah orang lain
ketika menulisnya. Catatlah nama Kami serta URL tempat tulisan tersebut,
dan cantumkan ketika kita menggunakannya sebagai referensi.
10. Kembali pada Diri Sendiri, Perilaku kita berinternet memang tak akan ada
yang memantau. Di ruangan tanpa tatap muka, siapapun bisa berbuat
berdasarkan kehendaknya. Seringkali kita menemukan informasi palsu, katakata tak senonoh, dan perilaku lainnya yang kurang pantas secara etika. Di
Internet juga terdiri dari kumpulan pengguna Internet yang entah ada di
mana, berapa umurnya, bagaimana wataknya, dan sebagainya. Menghadapi
dunia macam ini, semestinya kita berlapang dada. Ada baiknya juga
bertanya pada diri sendiri, kita ingin diperlakukan seperti apa dan apa yang
kita lakukan kepada orang lain. Berikut ini adalah pelajaran-pelajaran penting
yang dapat diterapkan, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi di
dunia maya, antaralain:
Kita cuma bertegur sapa dalam tulisan, bukan fisikal.
Bertindak sopan itu selalu lebih baik
Mengikuti adat istadat setempat.

CYBERCRIME
Kebutuhan akan teknologi Jaringan Komputer semakin meningkat.
Selain sebagai media penyedia informasi, melalui Internet pula kegiatan
komunitas komersial menjadi bagian terbesar, dan terpesat pertumbuhannya
serta menembus berbagai batas negara. Bahkan melalui jaringan ini
kegiatan pasar di dunia bisa diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet
atau disebut juga cyberspace, apapun dapat dilakukan. Segi positif dari
dunia maya ini tentu saja menambah trend perkembangan teknologi dunia
dengan segala bentuk kreatifitas manusia. Namun dampak negatif pun tidak
bisa dihindari. Tatkala pornografi marak di media Internet, masyarakat pun
tak bisa berbuat banyak.
Seiring dengan perkembangan teknologi Internet, menyebabkan
munculnya kejahatan yang disebut dengan CyberCrime atau kejahatan
melalui jaringan Internet. Munculnya beberapa kasus CyberCrime di
Indonesia, seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap
transmisi data orang lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan
cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam program.
Sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan
delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki
komputer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan

yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya CyberCrime


telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi
teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer, khususnya
jaringan internet dan intranet.

1. Pengertian Cybercrime
Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena
pemanfaatan
teknologi
internet.
Beberapa
pendapat
mengindentikkan cybercrime dengan computer crime.

The U.S. Department of Justice memberikan pengertien computer


crime sebagai:
any illegal act requiring knowledge of computer technology for its
perpetration,
investigation,
or
prosecution.
(www.usdoj.gov/criminal/cybercrimes)

Pengertian tersebut identik dengan yang diberikan Organization of


European
Community
Development,
yang
mendefinisikan computer crime sebagai:
any illegal, unehtical or unauthorized behavior relating to the
automatic processing and/or the transmission of data.

Adapun Andi Hamzah (1989) dalam tulisannya Aspek-aspek Pidana di


Bidang komputer, mengartikan kejahatan komputer sebagai:
Kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai
penggunaan komputer secara illegal.

Dari beberapa pengertian di atas, secara ringkas dapat dikatakan bahwa


cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan
teknologi komputer dan telekomunikasi.

2. Karakteristik Cybercrime
Selama ini dalam kejahatan konvensional, dikenal adanya dua jenis
kejahatan sebagai berikut:
a. Kejahatan kerah biru (blue collar crime)
Kejahatan ini merupakan jenis kejahatan atau tindak kriminal yang dilakukan
secara konvensional seperti misalnya perampokkan, pencurian, pembunuhan
dan lain-lain.
b. Kejahatan kerah putih (white collar crime)

Kejahatan jenis ini terbagi dalam empat kelompok kejahatan, yakni


kejahatan korporasi, kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan individu.
Cybercrime sendiri sebagai kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya
komunitas dunia maya di internet, memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dengan kedua model di atas. Karakteristik unik dari kejahatan di
dunia maya tersebut antara lain menyangkut lima hal berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Ruang lingkup kejahatan


Sifat kejahatan
Pelaku kejahatan
Modus Kejahatan
Jenis kerugian yang ditimbulkan

3. Jenis-jenis Cybercrime

Berdasarkan jenis aktifitas

Berdasarkan jenis aktifitas yang dilakukannya, cybercrime dapat digolongkan


menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Unauthorized Access to Computer System and Service
Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam
suatusistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa
sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.
Biasanya pelaku kejahatan(hacker) melakukannya dengan maksud sabotase
ataupun pencurian informasi penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga
yang melakukan hanya karena merasatertantang untuk mencoba
keahliannya menembus suatu sistem yang memilikitingkat proteksi tinggi.
Kejahatan
ini
semakin
marak
dengan
berkembangnyateknologi
internet/intranet.
Kita tentu tidak lupa ketika masalah Timor Timur sedang hangathangatnyadibicarakan di tingkat internasional, beberapa website milik
pemerintah RI dirusak oleh hacker (Kompas, 11/08/1999). Beberapa waktu
lalu, hacker juga telah berhasilmenembus masuk ke dalam database berisi
data para pengguna jasa America Online(AOL), sebuah perusahaan Amerika
Serikat yang bergerak dibidang e-commerce, yang memiliki tingkat
kerahasiaan tinggi (Indonesian Observer, 26/06/2000). Situs Situs Federal
Bureau of Investigation (FBI) juga tidak luput dari serangan para hacker,
yang mengakibatkan tidak berfungsinya situs ini dalam beberapa waktu
lamanya.
2. Illegal Contents

Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke


internettentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap
melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya
adalah pemuatansuatu berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan
martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan
pornografi atau pemuatan suatuinformasi yang merupakan rahasia negara,
agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah, dan
sebagainya.
3. Data Forgery
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.
Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce
dengan membuat seolah-olah terjadi salah ketik yang pada akhirnya akan
menguntungkan pelaku.
4. Cyber Espionage
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukankegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki
sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran.
Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadapsaingan bisnis yang dokumen
ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatusistem yang
computerized.
5. Cyber Sabotage and Extortion
Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau
penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan
komputer yang terhubung dengan internet. Biasanya kejahatan ini dilakukan
denganmenyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu
program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan
komputer tidak dapatdigunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau
berjalan sebagaimana yangdikehendaki oleh pelaku. Dalam beberapa kasus
setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku kejahatan tersebut menawarkan
diri kepada korban untuk memperbaiki data program komputer atau sistem
jaringan komputer yang telah disabotase tersebut, tentunya dengan bayaran
tertentu. Kejahatan ini sering disebut sebagai cyber-terrorism.
6. Offense against Intellectual Property (Copyright)
Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual yangdimiliki
pihak lain di internet. Sebagai contoh adalah peniruan tampilan pada web
page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di
internetyang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan
sebagainya.

7. Infringements of Privacy
Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan
halyang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan
terhadapketerangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data
pribadi yangtersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh
orang lain maka dapatmerugikan korban secara materil maupun immateril,
seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi
dan sebagainya.
8. Cracking
Kejahatan dengan menggunakan teknologi computer yang dilakukan untuk
merusak system keamaanan suatu system computer dan biasanya
melakukan pencurian, tindakan anarkis begitu merekan mendapatkan akses.
Biasanya kita seringsalah menafsirkan antara seorang hacker dan cracker
dimana hacker sendiri identetik dengan perbuatan negative, padahal hacker
adalah orang yang senang memprogramdan percaya bahwa informasi
adalah sesuatu hal yang sangat berharga dan ada yang bersifat dapat
dipublikasikan dan rahasia.
9. Carding
Adalah kejahatan dengan menggunakan teknologi computer untuk
melakukan transaksi dengan menggunakan card credit orang lain sehingga
dapatmerugikan orang tersebut baik materil maupun non materil.
Berdasarkan Motif Kegiatan
Berdasarkan motif kegiatan yang dilakukannya,
digolongkan menjadi dua jenis sebagai berikut:

cybercrime

dapat

a. Cybercrime sebagai tindakan murni kriminal


Kejahatan yang murni merupakan tindak kriminal merupakan kejahatan yang
dilakukan karena motif kriminalitas. Kejahatan jenis ini biasanya
menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan. Contoh kejahatan
semacam ini adalah Carding, yaitu pencurian nomor kartu kredit milik orang
lain untuk digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. Juga
pemanfaatan media internet (webserver, mailing list) untuk menyebarkan
material bajakan. Pengirim e-mail anonim yang berisi promosi (spamming)
juga dapat dimasukkan dalam contoh kejahatan yang menggunakan internet
sebagai sarana. Di beberapa negara maju, pelaku spamming dapat dituntut
dengan tuduhan pelanggaran privasi.
b. Cybercrime sebagai kejahatan abu-abu

Pada jenis kejahatan di internet yang masuk dalam wilayah abu-abu, cukup
sulit menentukan apakah itu merupakan tindak kriminal atau bukan
mengingat motif kegiatannya terkadang bukan untuk kejahatan. Salah satu
contohnya adalah probing atau portscanning. Ini adalah sebutan untuk
semacam tindakan pengintaian terhadap sistem milik orang lain dengan
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari sistem yang diintai,
termasuk sistem operasi yang digunakan, port-port yang ada, baik yang
terbuka maupun tertutup, dan sebagainya.

Berdasarkan Sasaran Kejahatan

Sedangkan berdasarkan sasaran kejahatan, cybercrime dapat dikelompokkan


menjadi beberapa kategori seperti berikut ini :
a. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)
Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau
individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan
tersebut. Beberapa contoh kejahatan ini antara lain:
Pornografi
Kegiatan yang dilakukan dengan membuat, memasang, mendistribusikan,
dan menyebarkan material yang berbau pornografi, cabul, serta mengekspos
hal-hal yang tidak pantas.
Cyberstalking
Kegiatan yang dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang
dengan memanfaatkan komputer, misalnya dengan menggunakan e-mail
yang dilakukan secara berulang-ulang seperti halnya teror di dunia cyber.
Gangguan tersebut bisa saja berbau seksual, religius, dan lain sebagainya.
Cyber-Tresspass
Kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti misalnya
Web Hacking. Breaking ke PC, Probing, Port Scanning dan lain sebagainya.
b. Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)
Cybercrime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik
orang lain. Beberapa contoh kejahatan jenis ini misalnya pengaksesan
komputer secara tidak sah melalui dunia cyber, pemilikan informasi
elektronik secara tidak sah/pencurian informasi, carding, cybersquating,
hijacking, data forgery dan segala kegiatan yang bersifat merugikan hak
milik orang lain.
c. Cybercrime menyerang pemerintah (Againts Government)

Cybercrime Againts Government dilakukan dengan tujuan khusus


penyerangan terhadap pemerintah. Kegiatan tersebut misalnya cyber
terorism sebagai tindakan yang mengancam pemerintah termasuk juga
cracking ke situs resmi pemerintah atau situs militer.

4. Upaya pencegahan Cybercrime


Pencegahan cybercrime dalam perspektif berinternet sehat:
1. Hati-hati pengisian nomor kartu kredit online kecuali website memiliki
nama baik dan aman. Kadang-kadang ikon keamanan menyatakan
terjamin untuk bertransaksi tidak menjamin suatu situs aman.
2. Sebelum menggunakan suatu situs tempat bertransaksi, cek terlebih
dahulu keamanan perangkat lunak yang digunakan bahwa informasi Anda
dilindungi.
3. Pastikan, Anda membeli barang dari sumber yang sah, artinya cari
informasi perusahannya termasuk alamat fisik mencakup telepon yang dapat
dihubungi sebelum membeli produknya.
4. Kirim email ke alamat email mereka terlebih dahulu, untuk memastikan
keabsahan layanan mereka, jangan membeli barang dari penjual yang tidak
memberikan informasi yang Anda butuhkan.
5. Hati-hatilah ketika hendak menjawab penawaran khusus yang ditawarkan
melalui e-mail apalagi kalau menggunakan layanan email gratis.
6. Jika Anda membeli sesuatu menggunakan kartu kredit melalui Internet,
pastikan biaya yang dikenakan tidak keliru.
7. Simpanlah informasi transaksi kartu kredit Anda, jika ada sesuatu yang
mencurigakan, atau kehilangan kartu kredit, segeralah menghubungi
Contact Center penerbit kartu kredit Anda.
8. Hati-hati, ketika berhadapan dengan individu/perusahan yang berada
diluar negeri. Perlu diingat bahwa berbeda negara berbeda pula
perlakuan hukumnya jika muncul masalah transaksi.
9. Hancurkan terlebih dahulu kertas yang hendak anda buang yang
mengandung informasi identitas penting Anda.
10. Hapus email meminta anda untuk menjawab dengan informasi penting
Anda, sementara Anda sendiri tidak pernah merasa mengirimi informasi apaapa kepada pengirim.

11. Berdasarkan laporan dari TopTenREVIEWS, setiap detik ada 28,258


pengguna Internet mengunjungi situs pornografi, untuk itu pasanglah
perangkat lunak untuk memfilternya untuk memblokir sebahagian situsitus berbau pornografi.
12. Pasangi perangkat lunak Antivirus (www.avast.com atau www.avg.com)
dan Antispyware (www.lavasoft.de) yang diperoleh dari situs yang
terpercaya.
13. Untuk pengguna Internet di rumah yang biasa digunakan anak-anak,
pasangi web browser anak
14. Berikan apresiasi kepada pelaku dan lakukan pembinaan bukan
pembinasaan.
15. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik No. 11 tahun 2008,
belum secara tegas dapat mengantisipasi cybercrime, sehingga perlu
dibuatkan Undang-Undang Cybercrime.
16. Sosialisasi tentang cybercrime perlu ditingkatkan, baik dalam bentuk
formal dan informal, sehingga meningkatkan kesadaran warga tentang
cybercrime serta pencegahannya.
17. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum
mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara
yang berhubungan dengan cybercrime.

Nama Anggota Kelompok 7 :


1. Winda Try Astuti
2. Tika Jeny Ramadhani
3. Feroza Rosalina Devi
4. Aldi Nurzahputra
5. M. Nasrul Fata
6. Kusmahendra Agung Pambudi

(4611414001)
(4611414012)
(4611414024)
(4611414028)
(4611414033)
(4611414037)

Anda mungkin juga menyukai