Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Virus
Masa
Cara
Tunas
Penularan
(Minggu)
RNA
Enteral*
26
RNA
Enteral
29
DNA
Parenteral*
4 25
Diagnosis
Akut
Anti HAV
Ig M
Anti HEV
Ig M
HbsAg, HBV
DNA, Anti
HBc Ig M
RNA
Parenteral
2 20
RNA
Parenteral
26
HCV RNA
Kronik
Tidak ada
Tidak ada
Sama
dengan akut
Sama
Anti D Ig
dengan akut
Sama
dengan akut
B. Etiologi
Klasifikasi agen penyebab hepatitis virus yaitu :
1. Transmisi secara enterik terdiri dari Virus Hepatitis A (HAV) dan Virus
Hepatitis E (HEV) :
-
intestinal
2. Transmisi melalui darah terdiri atas virus hepatitis B (HBV), virus
hepatitis D (DHV), dan virus hepatitis C (HVC) :
- Virus dengan selubung (envelope)
- Rusak bila terpajan cairan empedu/detergen
- Tidak terdapat dalam tinja
Perbandingan berbagai hepatitis :
a. Dihubungkan dengan penyakit hati kronik
b. Dihubungkan dengan viremia yang persisten
Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap yaitu : (Sudoyo Aru,dkk 2009)
1) Fase inkubasi
Waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus. Panjang
fase tergantung pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularan,
makin besar dosis inokulum, makin pendek fase inkubasi.
2) Fase prodormal (pra ikterik)
Fase diantar timbulnya keluhan keluhan pertama dan timbulnya gejala
ikterus. Awitannya dapat disingkat atau insidius ditandai dengan malaise
umum, mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran nafas atas dan
anoreksia, diare, demam, dan nyeri abdomen di kuadran kanan atas atau
epgastrium.
3) Fase ikterus
Fase munculnya setelah 5 10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan
dengan munculnya gejala. Setelah timbul ikterus jarang terjadi perburukan
gejala prodormal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.
4) Fase konvalesen (penyembuhan)
Menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegali dan
abnormalitas fungsi hati tetap ada. Nafsu makan kembali normal, keadaan
akut akan membaik dalam 2 3 minggu. Pada hepatitis A perbaikan klinis
Konvulsi
Kulit kemerahan
Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Kejang
Takikardi
Takipnea
Kulit terasa hangat
p.
q.
r.
s.
Daily Allowance)
t. Cepat kenyang setelah makan
u. Sariawan rongga mulut
v. Steatorea
w. Kelemahan otot pengunyah
x. Kelemahan otot untuk menelan
3. Nyeri Akut
Batasan Karakteristik :
a. Perubahan selera makan
b. Perubahan tekanan darah
c. Perubahan frekuensi jantung
d. Perubahan frekuensi pernapasan
e. Laporan isyarat
f. Diafroesis
g. Perilaku distraksi (mis, berjalan modar mandir, mencari orang
lain dan/atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
h. Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis,
waspada, iritabilitas, mendesah)
i. Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau,
gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)
j. Sikap melindungi are nyeri
k. Fokus menyempit (mis,gangguan persepsi nyeri, hambatan
proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan
lingkungan)
l. Indikasi nyeri yang dapat diamati
m. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
n. Sikap tubuh melindungi
o. Dilatasi pupil
p. Melaporkan nyeri secara verbal
q. Fokus pada diri sendiri
r. Gangguan tidur
4. Intoleransi Aktivitas
Batasan Karakteristik :
a. Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
b. Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktifitas
c. Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia
d. Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia
e. Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
f. Dispnea setelah beraktivitas
g. Menyatakan merasa letih
h. Menyatakan merasa lemah
4
E. POHON MASALAH
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
6
1. Pemeriksaan Laboratorium :
a. Pemeriksaan pigmen
Urobilirubin direk
Bilirubin urine
Urobilirubin urine
Urobilirubin feses
b. Pemeriksaan protein
Protein total serum
Albumin serum
Globulin serum
HbsAg
c. Waktu protombin
Respon waktu terhadap vitamin K
d. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase (awalnya meningkat,
dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak turun)
AST atau SGOT
ALT atau SGPT
LDH
Amonia serum
2. Radiologi
Rontgen abdomen
Kolestogram dan kalangiogram
Arteriografi pembuluh darah seliaka
3. Pemeriksaan tambahan
Laparoskopi
Biospi hati
: abnormal (4-10 x dari normal)
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan yang dilakukan terutama bersifat dukungan dan mencakup
istirahat,
hidrasi,
dan
asupan
makanan
yang
adekuat.
Hospitalisasi
I.
atau pernah
2)
3)
4)
5)
6)
a) Kelemahan
b) Kelelahan
c) Malaise
Sirkulasi
a) Bradikardi (Hiperbilirubin berat)
b) Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
c) Eliminasi
Urine gelap
Diare feses warna tanah liat
Makanan dan Cairan
a) Anoreksia
b) Berat badan menurun
c) Mual dan muntah
d) Peningkatan oedema
e) Asites
Neurosensori
a) Peka terhadap rangsang
b) Cenderung tidur
c) Letargi
d) Asteriksis
d) Atralgia
e) Sakit kepala
f) Gatal ( pruritus )
8) Keamanan
a) Demam
b) Urtikaria
c) Lesi makulopopuler
d) Eritema
e) Splenomegali
f) Pembesaran nodus servikal posterior
g) Seksualitas
h) Pola hidup atau perilaku meningkatkan resiko terpajan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertemia
Definisi : Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Batasan Karakteristik :
a. Konvulsi
b. Kulit kemerahan
c. Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
d. Kejang
e. Takikardi
f. Takipnea
g. Kulit terasa hangat
Faktor yang berhubungan :
a. Anastesia
a. Penurunan aspirasi
b. Dehidrasi
c. Pemajanan lingkungan yang panas
d. Penyakit
e. Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan
f. Peningkatan laju metabolisme
g. Medikasi
h. Trauma
i. Aktivitas berlebih
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik
10
Batasan Karakteristik :
a) Kram abdomen
b) Nyeri abdomen
c) Menghindari makanan
d) Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
e) Kerapuhan kapiler
f) Diare
g) Kehilangan rambut berlebihan
h) Bising usus hiperaktif
i) Kurang makanan
j) Kurang informasi
k) Kurang minat pada makanan
l) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
m)Kesalahan konsepsi
n) Kesalahan informasi
o) Membrane mukosa pucat
p) Ketidakmampuan memakan makanan
q) Tonus otak menurun
r) Mengeluh gangguan sensasi rasa
s) Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (Recommended Daily
Allowance)
t) Cepat kenyang setelah makan
u) Sariawan rongga mulut
v) Steatorea
w) Kelemahan otot pengunyah
x) Kelemahan otot untuk menelan
Faktor-faktor yang berhubungan :
a. Faktor Biologis
a. Faktor Ekonomi
b. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient
c. Ketidakmampuan menelan makanan
d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
e. Faktor psikologis
3. Nyeri Akut
Definisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian
rupa (International Association for the Study of Pain), awitan
yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat
dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan
berlangsung < 6 bulan.
Batasan Karakteristik :
a. Perubahan selera makan
11
b.
c.
d.
e.
f.
g.
4. Intoleransi Aktivitas
Definisi : ketidakcukupan energy psikologis atau fisologis untuk
melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan seharihari yang harus atau yang ingin dilakukan.
Batasan Karakteristik :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
12
DIAGNOSA
Hipertermia
TUJUAN (NOC)
INTERVENSI (NIC)
NOC :
NIC :
Termoregulation
Fever treatment
Kriteria hasil:
13
mungkin
b. Monitor IWL
c. Monitor warna dan suhu
kulit
d. Monitor tekanan darah,
nadi dan RR
e. Monitor penurunan tingkat
kesadaran
f. Monitor WBC, Hb, dan
Hct
g. Monitor intake dan output
h. Berikan antipiterik
i. Berikan pengobatan untk
mengatasi penyebab
demam
j. Selimuti pasien
k. Lakukan tapid sponge
l. Kolaborasi pemberian
cairan intravena
m. Kompres pasien pada
lipatan pada dan aksila
n. Tingkatkan sirkulasi udara
o. Berikan pengobatan untk
mencegah terjadinya
menggigil
Temperature regulation
a. Monitor suhu minimal tiap
2 jam
b. Rencanakan monitoring
suhu secara kontinyu
c. Monitor TD, nadi, dan RR
d. Monitor warna dan suhu
kulit
e. Monitor tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
f. Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
g. Selimuti pasien untuk
mencegah hilangnya
14
kelembaban kulit
k. Monitor sianosis perifer
l. Identifikasi penyebab
2.
Ketidakseimbangan
Nutrisi
Kriteria Hasil :
Kurang
Kebutuhan Tubuh
peningkatan
pengecapan
menelan
6. Tidak terjadi
dari
penurunan
1. Nutrition Management
a. Kaji adanya alergi
makanan
b. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah
kalori
dan
protein
dan vitamin C
e. Berikan substansi gula
f. Yakinkan diet yang
dimakan
tinggi
mengandung
serat
untuk
mencegah konstipasi
g. Berikan makanan yang
terpilih
(sudah
dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
h. Ajarkan
bagaimana
pasien
membuat
kebutuhan
nutrisi
k. Kaji kemampuan pasien
untuk
16
mendapatkan
adanya
lingkungan
selama makan
f. Jadwalkan pengobatan
dan
tindakan
tidak
perubahan
pigmentasi
h. Monitor turgor kulit
i. Monitor
kekeringan,
rambut
kusam,
dan
mudah patah
j. Monitor mual
dan
muntah
k. Monitor kadar albumin,
total protein, Hb, dan
kadar Ht
l. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
m. Monitor
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
n. Monitor kalori
dan
intake kalori
o. Catat adanya edema,
17
hiperemik,
papilla
hipertonik
lidah
cavitas oral
p. Catat
jika
berwarna
3
Nyeri Akut
Setelah
tindakan
komprehensif
lokasi,
termasuk
karakteristik,
nonverbal
teknik
secara
nyeri, dengan :
mampu
pengkajian
nyeri
dilakukan
(tahu
lidah
magenta,
scarlet
NIC :
a. Lakukan
NOC :
a. Pain level
b. Pain control
c. Comfort level
dan
nyer,
menggunakan
nonfarmakologi
dnegan
menggunakan manajemen
dari
ketidaknyamanan
c. Bantu
pasien
dan
menemukan
dukungan
d. Kontrol lingkungan yang
dapat
mempengaruhi
dan
nyeri
c. Mampu mengenali nyeri
kebisingan
e. Kurangi faktor presipitasi
nyeri
f. Kaji tipe dan sumber
mengalami
18
nyeri
seperti
nyeri
akan
Intoleransi aktivitas
vital
dan
sign
sesudah
pemberian analgesik
NIC
NOC
a. Energy conservation
b. Activity tolerance
c. Self care : ADLs
a. Activity therapy
b. Kolaborasikan
dalam
diharapkan:
Kriteria Hasil
aktvitas
disertai
fisik
peningkatan
melakukan
adekuat
h. Sirkualasi status baik
i. Status
respirasi:
pertukaran gas da ventilasi
19
untuk
tanpa
secara mandiri
Anda tanda vital normal
Energy psikomotor
Level kelemahan
Mampu
berpindah:
adekuat
klien
yang
mengidentifikasi aktivitas
alat
g. Status
therapy
dalam
merencanakan
program
tepat
c. Bantu
a. Berpartisipasi
dengan
c.
d.
e.
f.
dari
dengan
kemampuan
fisik,
yang
dan
sumber
diperlukan
aktofitas
yang
diiginkan
f. Bantu untk mendapatkan
alat
bantuan
aktivitas
untuk
mengidentifikasi aktifitas
yang disukai
h. Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi
kekurangan
dalam
beraktifitas
j. Sediakan
penguatan
untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
l. Monitor respon
fisik,
NOC
NIC
hati
Teaching:disese process
a. Beritahukan
pengetahuan tentang
proses penyakit
b. Kaji pengetahuan
pasien tentang
Disease
Kriteria hasil:
a. Penghentian perilaku
b. Penyalahgunaan
alkohol
c. Pembekuan darh
d. Penghentian perilaku
e. Penyalahgunaan
narkoba
f. Elektrolit
penyakitnya
c. Identifkasi
kemungkinan
penyebab
d. Jelaskan perjalanan
penyakit dan
bagaimana
hubungannya dengan
asam/keseimbangan
anatomi fisiologi
e. Berikan medikasi dan
basa
g. Pengetahuan:pengobata
20
n
h. Respon terhadap
pengobatan
i. Pengendalian resiko
j. Pengendalian
f. Mendiskusikan pilihan
terapi
g. Berikan instrksi
kepada pasien tentang
tanda dan gejala yang
resiko:penggunaan
alkohol
k. Pengendalian resiko:
menyertai penyakit
h. Dorong pasien untuk
mengemukakan
proses menular
l. Pengendalian resiko:
pilihan ata
enyakit seksual
mendapatkan pilihan
menular
m. Zat penarikan
kedua
i. Identifikasi perubahan
keparahan
n. Perfusi jaringan :
selular
kemungkinn
komplikasi kronik
k. Memberikan informai
kepada keluarga
tentang kemajuan
kesehatan pasien
Surveillance
a. Menngumpulkan,
mengintrepretasikan
dan mensintesis data
pasien secara terarah
dan continue untuk
mengambil keputusan
klinik
Resiko ketidakstabilan
NOC
NIC
Bood glucose
Hyperglikemia management
a. Memantau kadar
glukosa darah seperti
yang ditunjukan
b. Pantau tanda-tanda
dan gejala
diet sehat
c. Dapat mengontrol
kadar glukosa darah
d. Dapat mengontrol
stress
e. Dapat memanagemen
dan mencegah penyakit
semakin parah
f. Tingkat pemahaman
untuk dan mencegah
komplikasi
g. Dapat meningkatkan
istirahat
h. Mengontrol perilaku
berat badan
i. Pemahaman
management diabetes
j. Status nutrisi adekuat
k. Olahraga teratur
hyperglikemia
c. Memantau keton urine
seperti yang
ditunjukan
d. Memantau tekanan
darah, dan denyut nadi
ortotaktik seperti yang
ditunjukan
e. Mengelola insulin
seperti yang
ditunjukan
f. Mendorong asupan
cairan oral
g. Menjaga akses iv
h. Memberikan cairan iv
sesuai kebutuhan
i. Mengelola kalium
seperti yang
ditentukan
j. Konsultasikan dengan
dokter jika ada tanda
dan gejala
hiperglikemia menetap
k. Menyediakan
kebersihan mulut jika
erlu
l. Batasi latihan jika
kadar glukosa
>250mg/dl terutama
jika keton urine yang
hadir
m. Mndorong pemantaua
diri kadar glukosa
darah
n. Tinjau catatan glukosa
darah dengan pasien
22
keluarga
o. Memfasilitasi
kepatuhan terhadap
diet dan latihan
p. Uji kadar glukosa
darah anggota
keluarga
D. Implementasi Keperawatan
Dalam hal ini, prinsip yang harus diterapkan dalam pembuatan
implementasi keperawatan adalah kita harus menentukan perencanaan
yang tepat sebelum kita membuat implementasi keperawatan, adapun yang
harus diperhatikan adalah :
1. Mempertahankan nutrisi yang adekuat
2. Mencegah terjadinya komplikasi
3. Meningkatkan konsep diri dan penerimaan situasi
4. Pemberian informasi tentang proses penyakit, prognosis, risiko
komplikasi dan kebutuhan pengobatan lainnya
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan dan perbandingan yang
sistematik pada status kesehatan klien. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat
kemampuan klien mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Amin HN, Hardhi K. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.Yogyakarta : Mediaction Jogja
23
24