METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara Medan pada tanggal 20 Oktober 2010 sampai tanggal
15 Nopember 2010.
2.2 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit alat
KCKT lengkap (Hitachi) dengan pompa (L-2130), degasser (DGU 20 AS),
injektor Autosampler L-2200, kolom C18 (250 mm x 4,60 mm), detektor UV-Vis
L-2420, wadah fase gerak, vial Autosampler, Sonifikator (Branson 1510), pompa
vakum (Gast DOA - P604 BN), neraca analitik (mettler Toledo), membran filter
PTFE 0,5 m dan 0,2, cellulose nitrat membran filter 0,45 m, Spektrofotometer
UV-Vis (Shimadzu Mini 1240). Spektrofotometer FTIR (Shimadzu IR Prestige21) DRS 8000 ( Diffuse Reflecttance measuring).
2.3 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu metanol untuk
HPLC(Baker
Analyzed),
aquabidestilata
(PT.
Ikapharmindo
Putramas),
Propranolol HCl BPFI (Badan POM RI), Propranolol HCl baku pabrik (PT. Kimia
Farma), Tablet generik Propranolol HCl (PT. Kimia Farma), Propranolol HCl
(PT. Dexamedica), tablet Farmadral (PT. Fahrenheit).
tablet generik
identifikasi baku
dilakukan dengan
Setelah alat KCKT dihidupkan, maka pompa dijalankan dan fase gerak
dibiarkan mengalir selama 30 menit sampai diperoleh garis alas yang datar,
menandakan sistem tersebut telah stabil.
2.6 Penentuan Kualitatif dan Kuantitatif Propranolol HCl menggunakan
KCKT
2.6.1 Uji Kualitatif Propranolol HCl menggunakan KCKT
2.6.1.1 Penentuan perbandingan fase gerak
Dipipet 2 ml Larutan Induk Baku Propranolol HCl dan masukkan dalam
labu tentukur 50 ml, dicukupkan dengan pelarut hingga garis tanda, kocok
sehingga diperoleh larutan Propranolol HCl dengan konsentrasi 20 mcg/ml,
disaring dengan membran filter PTFE 0,2 l dan diawaudarakan selama 20 menit,
kemudian diinjeksikan ke dalam sistem KCKT menggunakan vial autosampler
sebanyak 10 l, menggunakan fase gerak metanol - air dengan perbandingan
(60:40), (70:30), dan (75:25), laju alir 1 ml/menit dan dideteksi pada panjang
gelombang 290 nm. Kemudian dipilih perbandingan fase gerak yang memberikan
data yang terbaik.
2.6.1.2 Menentukan waktu tambat Propranolol HCl BPFI
Larutan Induk Baku Propranolol HCl dipipet 2 ml masukkan dalam labu
50 ml, ditambah dengan pelarut dan dikocok hingga homogen lalu dicukupkan
sampai garis tanda. Maka diperoleh larutan Propranolol HCl dengan konsentrasi
20 mcg/ml.
Larutan disaring dengan membran filter PTFE 0,2 l dan diawaudarakan
selama 20 menit, diinjeksikan ke dalam sistem KCKT menggunakan vial
autosampler sebanyak 10 l menggunakan perbandingan fase gerak dan laju alir
A B
x 100%
C
Keterangan :
A = Konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan bahan baku
B = Konsentrasi sampel sebelum penambahan bahan baku
C = Konsentrasi baku yang ditambahkan.
2.6.3.2 Uji Presisi
Menurut Rohman (2009), Uji presisi ditentukan dengan parameter Relatif
Standar Deviasi (RSD) merupakan ukuran ketepatan relatif dan umumnya
dinyatakan dalam persen. RSD dirumuskan dengan persamaan :
RSD =
SD
x 100%
X
Keterangan:
RSD
SD
= Standar deviasi
SB =
(Y Yi) 2
n 2
LOD =
3 x SB
Slope
LOQ =
10 x SB
Slope
Keterangan:
SB
= Simpangan baku
SD =
(X X )
n 1
Keterangan :
SD
= Standar deviasi
= Kadar sampel
= Jumlah perlakuan
XX
SD / n
= X t (11 / 2 ) dk x
SD
n
Keterangan:
= Kadar sebenarnya
X = Kadar sampel
n = Jumlah perlakuan
t = Suatu harga tergantung pada derajat kebebasan dan tingkat kepercayaan
dk= Derajat kebebasan.