Anda di halaman 1dari 5

Shofia Karima

12912042

RESUME PAPER ESTUARI:


Salt-wedge Intrusion of Seawater and Its Implication for
Phytoplankton Dynamics in the Yura Estuary, Japan
Oleh: Akihide Kasai, Yoshiro Kurikawa, Masahiro Ueno, Dominique Robert, dan Yoh
Yamashita
Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa estuari merupakan daerah
yang memiliki tingkat produktivitas tertinggi jika dibandingkan dengan daerah
laut lainnya. Estuari menjadi tempat populasi berbagai macam organisme nekton
dan bentik dimana keduanya memiliki peranan penting dalam ekosistem.
Namun, kehidupan ekosistem di estuari kerap kali terganggu oleh aktvitas
manusia karena tempat tinggal manusia yang sudah mulai terkonsentrasi di
daerah pantai. Oleh karena itu, muncul berbagai macam masalah lingkungan
seperti eutrofikasi, hipoksia, alga blooms dan perubahan rantai makanan. Selain
itu, faktor dinamika fisis di estuaripun mempengaruhi ekosistem di estuari
seperti transport garam yang memainkan peranan penting dalam proses di
estuari. Berdasarkan distribusi salinitasnya, estuari terbagi menjadi tiga jenis;
salt wedge estuary, partially mixed estuary, dan well mixed estuary.
Daerah kajian pada paper ini adalah muara sungai Yura di Jepang. Jepang
memiliki laut yang semi-enclosed dengan mulut sungai yang tajam sehingga
pasang surut di daerah tersebut minim.

Shofia Karima
12912042

Gambar 1. Daerah kajian


Sungai Yura memiliki panjang 146 km berlokasi di Jepang bagian tengah.
Transport tahunan di sungai tersebut ialah sebesar 50 m 3s-1. Estuari di sungai Yuri
ini memiliki stratifikasi dengan periode musiman karena menjadi daerah yang
terkena salju saat musim dingin sehingga discharge saat musim dingin menjadi
besar dan rendah saat musim panas dan gugur. Berikut ini merupakan hasil profil
vertikal dari temperatur, salinitas, dan klorofil yang diambil dari data CTD pada
beberapa stasiun.

Gambar 2. Profil vertikal temperatur, salinitas, dan klorofil di Estuari Yura.

Shofia Karima
12912042
Kondisi hidrografi di Estuari Sungai Yura ditunjukkan pada Gambar 2. Profil
tersebut memperlihatkan bahwa terdapat variabilitas musiman yang kuat. Saat
musim panas, salinitas yang masuk menyebabkan perubahan salinitas yang
drastis

di

permukaan.

Kondisi

pasang

surut

yang

lemah

menyebabkan

pencampuran yang terjadi antara lapisan permukaan dan lapisan di bawahnya


menjadi lemah. Perubahan masuknya air garam dari laut yang musiman ini
mengakibatkan posisi salt wedge berubah-ubah naik dan turun seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3. Pada sungai Mississippi, setiap tahunnya salt wedge
memasuki estuari sepanjang 100 hingga 200 mil. Seberapa panjangnya alt
wedge memasuki estuari bergantung pada hidrografi estuari itu sendiri dan juga
bergantung pada kondisi musiman.

Shofia Karima
12912042

Gambar 3. Data time series dari April 2006 hingga Maret 2008
Persebaran fitoplankton di Estuari Sungai Yura cukup tinggi saat musim
panas dan sangat rendah saat musim dingin. Karakteristik ini rupanya sudah
cukup umum terjadi di estuari. Pada setiap musim, nutrien yang masuk ke
estuari berasal dari sungai seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 4. Jarak salt wedge


Masuknya air garam menjadi sebuah hal yang penting dalam produksi
fitoplankton. Di lapisan permukaan dimana salinitas cukup rendah, fitoplankton
air tawar mendominasi dan lebih banyak dibandingkan fitoplankton laut. Namun
produksinya sedikit akibat waktu pengendapannya yang pendek di Jepang.
Sehingga, konsentrasi klorofil pada setiap musim di lapisan permukaan akan
selalu rendah. Keberlimpahan fitoplankton cukup besar di lapisan haloklin dan di
mulut sungai. Hal tersebut dapat dilihat di Gambar 5.

Shofia Karima
12912042

Gambar 5. Profil vertikal salinitas dan klorofil 6 km dari mulut sungai.


Paper tersebut menunjukkan bahwa proses fisis dan biologis yang terjadi
di estuari memainkan peranan penting dalam formasi klorofil di kedalaman. Hasil
dari paper ini menunjukkan bahwa sungai menjadi sumber nutrien yang dapat
mengakibatkan fitoplankton blooming di mulut sungai. Fitoplankton akan di
transport ke lapisan tengah oleh siklus fisis di estuari. Mekanisme lainnya adalah
pencampuran vertikal yang mengakibatkan perebaran nutrien dan fitoplankton
di lapisan interface antara lapisan permukaan dan lapisan dalam.

Anda mungkin juga menyukai