A. Latar Belakang
Dasar dalam mempelajari suatu ilmu teknik adalah ilmu fisika. Hal ini
terbukti pada Perguruan Tinggi Teknik, mata kuliah Mekanika Teknik,
Mekanika Fisika, Kinematika, Dinamika dan sebagainya merupakan mata
kuliah dasar umum yang harus dipelajari. Semuanya itu diperoleh dari mata
kuliah Fisika yang merupakan bekal dalam menyelesaikan studi.
Ilmu pengetahuan teknik dan fisika khususnya, merupakan ilmu-ilmu yang
berkembang, bukan berdasarkan teori saja tetapi berdasarkan atas pengamatan
dan pengukuran gejala fisis. Berdasarkan analisa data-data dari suatu
percobaan dan menentukan benar tidaknya suatu ilmu pengetahuan. Bahkan
kemungkinan terjadinya penemuan-penemuan baru dengan diterapkannya teori
analisa percobaan.
Memahami petunjuk-petunjuk praktikum merupakan suatu keharusan
sehingga teori dari suatu ilmu pengetahuan dikuasai dengan baik dan dalam
percobaan didapatkan hasil dan data-data yang tepat.
B. Tujuan
Praktikum Fisika Dasar ini diadakan dengan tujuan agar mahasiswa dapat:
1. Memiliki dasar-dasar cara kerja penelitian atau eksperimen ilmiah.
2. Mengamati secara langsung mengenai gejala-gejala fisis dari suatu alat.
3. Memiliki ketrampilan dalam menggunakan alat-alat di laboratorium.
4. Membiasakan selalu bekerja dengan teliti dan tanggung jawab.
5. Melatih untuk selalu membuat catatan baru suatu pengamatan percobaan
baik itu meringkas, menafsirkan dan menganalisa.
C. Teori Kesalahan
Dalam melakukan percobaan selalu dimungkinkan terjadi kesalahan.
Oleh sebab itu kita harus menyertakan angka-angka kesalahan agar kita dapat
memberi penilaian yang wajar dari hasil percobaan.
Jadi hasil perobaan tidak selalu tepat namun terdapat suatu jangkauan
harga:
x x x x x
dengan x merupakan nilai terbaik sebagai pengganti nilai yang benar, x
merupakan kesalahan pada pengukuran yang disebabkan keterbatasan alat,
ketidakcermatan, perbedaan waktu pengukuran dan lain sebagainya. Dengan
menyertakan kesalahan atau batas toleransi terhadap suatu nilai yang kita
anggap benar, kita dapat mempertanggungjawabkan hasil percobaan yang
dilakukan.
1. Sumber-sumber Kesalahan
Setiap hasil pengukuran tidak terlepas dari suatu kesalahan, hal ini
disebabkan oleh adanya tiga sumber kesalahan yaitu:
1. Kesalahan bersistem, seperti kesalahan kalibrasi, zero error, paralaks,
keadaan fisis yang berbeda.
2. Kesalahan acak, disebabkan misalnya oleh gerak Brown, fluktuasi
tegangan listrik, noise, back ground dan sebagainya
3. Kesalahan karena tingkat ketelitian alat ukur modern, seperti kalau kita
membandingkan beberapa alat sejenis osiloskop, spektrometer, didgital
counter dsb.
Xi
1.
X - X
X - X 2
X1 - X
X1 - X 2
X2 - X
X2 - X 2
........
........
X1
i1
2.
X2
.......
3.
dst
........
n
i-n
Xi
|X
i 1
X|
i 1
|X
i 1
1. Harga rata-rata : X
X
i 1
Xi X
i 1
| Xi X |
. 100%
X
K ri =
i 1
K ri
n
X
. 100%
X
SD
| X X
i 1
n 1
|2
= .............
X| 2
SD
. 100%
X
x x x
dengan x adalah hasil pengukuran tunggal dan x merupakan kali skala
pengukuran terkecil (s.p.t) dari alat ukur. Contoh t = (2,10 0.05) detik.
Penulisan hendaknya menggunakan angka signifikan yang benar, angka di
belakang koma dari kesalahan tidak boleh lebih dari angka di belakang
koma dari hasil rata-rata, apabila dijumpai bilangan yang sangat besar atau
sangat kecil hendaknya digunakan bentuk eksponen dan satuan harus
dituliskan.
Contoh:
Penulisan yang Salah
k (200 ,1 0,215 ) K / dt
k (200 ,1 0,2) K / dt
d (0,000002 0,00000035)mm
d (20 4) x10 7 mm
22 / 7
3,1415
F (2700000 30000) N
F (270 3) x10 4 N
n xy x y
dan a y b x
2
n x 2 x
n xy x y
r ( x, y)
n x 2 x 2 n y 2 y 2
x2
y2
xy
x2
y2
xy