Identitas
Nama
: Ny. I
Usia: 32 tahun
Alamat : Rawa Urip
Status Marietal : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir : SMP
Tanggal pemeriksaan : 17 Februari
2015
Anamnesis
Keluhan Utama
Pasein pernah mengalami batuk, pilek dan demam, mempunyai keluhan yang
sama seperti sekarang sebelumnya, Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma
(-), alergi (-).
Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama dengan
pasien.
Riwayat Sosial
Pemeriksaan fisik
Keadaan
Status general
Status
General
Kepala : Ca (+/+)
Si (-/-)
Leher : KGB
Toraks : pulmo: normotoraks (Rh -/-)
(Wh
-/-)
Cor : BJ + ,murmur - ,gallop
Abdomen : datar, lembut, nyeri tekan
- ,peristaltic +
Status lokalis dalam batas normal
Mulut
dan orofaring:
Mukosa bucal : warna merah muda, hiperemis
(+)
Lidah : Bersih, basah
Palatum molle : Tenang, ulkus (-), hiperemis (+)
Uvula : Normal, tenang
Tonsil : T3/T3, kriptus melebar, detritus -/Faring : Mukosa hiperemis (+), edema (-), granul
(-)
Mallampati: Grade IV
Leher:
Resume
Seorang
Diagnosis banding
Tonsilitis
Kronis
Tonsilitis difteri
Angina Plaut Vincent (Stomatitis
Ulseromembranosa)
Mononukleosis Infeksiosa
Pemeriksaan penunjang
Rontgen
thorax: didapatkan
suspek bronchitis, tidak tampak
KP aktif.
Laboratorium
: dalam batas
normal
DIAGNOSIS
KERJA
Tonsilitis kronik
TATA
LAKSANA
Medikamentosa :
Pemberian antibiotik sesuai kultur.
Opertif :
Dengan tindakan tonsilektomi
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda-tanda Vital
: Composmentis E4V5M6
: Tekanan darah
Nadi
: 90x/menit
Nafas
: 21x/menit
Suhu
: 37,10 C
: 110/70 mmHg
: Bersih, basah
: Normal, tenang
Tonsil
: T0/T0
Faring
Leher:
Kelenjar getah bening : Pembengkakan (-)
Masa
: (-)
Analisis data
Anamnesis
Seorang
PF
Pada
pemeriksaan fisik
kesadaran composmentis dan
tanda vital dalam batas normal
terdapat tanda hiperemis pada
mukosa, palatum mole dan
faring. Tonsil dengan pembesaran
T3/T3 dengan pmebesaran yang
mencapai garis tengah dan
terdapat detritus. Mallampati
pada grade IV yang artinya pilar
faring, uvula dan palatum mol
Diagnosis banding
Tonsilitis
kronik
Tonsilitis difteri
Angina Plaut Vincent (Stomatitis
Ulseromembranosa)
Mononukleosis Infeksiosa
Diagnosis kerja
Pasien
didiagnosis tonsilitis
kronis didasarkan pada
anamnesis dimana terasa
mengganjal di tenggorokan, sakit
menelan, mengorok, lemas dan
nafsu makan menurun.
Penatalaksanaan
Untuk
medikamentosa pemberian
antibiotik sesuai kultur. Pemberian
antibiotik yang bermanfaat pada penderita
tonsilitis kronis cephaleksin ditambah
metronidazol, klindamisin (terutama jika
disebabkan mononukleosis atau abses),
amoksisilin dengan asam klavulanat (jika
bukan desebabkan mononukleosis).dan
mencegah terpaparnya dari penderita
tonsilitis.
Tindakan operatif yang dilakukan yaitu
tonsilektomi.
Komplikasi
Abses
peritonsil
Abses parafaring
Abses intratonsil
Prognosis
Tonsilitis
Pencegahan
Mencegah
TERIMA
KASIH...