Anda di halaman 1dari 9

1.

Jelaskan pengertian dari evapotranspirasi


kehilangan air pada suatu luasan lahan melalui evaporasi (dari
tanah) dan transpirasi (dari tumbuhan).
2. Jelaskan syarat syarat terjadinya evapotranspirasi
- Ada energi, untuk merubah air dari bentuk cair menjadi uap air
- Ada proses difusi, yaitu berpindahnya uap air ke atmosfer
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi
1. Suhu udara
Makin tinggi suhu evaporasi makin besar
2. Angin
Kecepatan angin bertambah evaporasi meningkat (sampai
batas tertentu).
3. Tekanan uap air (kelembaban) atmosfer
Kelembaban udara rendah laju evaporasi tinggi
4. Sifat dan bentuk permukaan
Tanah gundul, tanah bervegetasi, dsb
5. Kualitas air
Air asin evaporasi lebih lambat dibanding pada air air tawar
4. Jelaskan jenis-jenis evapotranspirasi
a. Evaporasi potensial (ETp) menggambarkan

laju

maksimum

kehilangan air dari suatu lahan yang sangat ditentukan oleh


kondisi iklim pada keadaan penutup tajuk tanaman pendek yang
rapat dengan penyediaan air yang cukup dan ditentukan oleh
parameter-parameter iklim.
b. Evaporasi standar (ETo) adalah evaporasi pada suatu permukaan
standar yang dapat diperoleh dari lahan dengan lahan tajuk
penuh oleh rerumputan hijau yang ditanam pada lahan subur
berkadar air tanah cukup tinggi antara 8-15 cm.
c. Evapotranspirasi tanaman (ETc) pada kondisi standar adalah ET
dari suatu lahan luas dengan tanaman sehat berkecukupan hara
dan bebas hama penyakit, yang ditanam pada kondisi air tanah
optimum dan mencapai produksi penuh di bawah keadaan suatu
iklm tertentu. Nilai ETc berubah-ubah menurut umur atau fase
perkembangan tanaman.

d. Evaporasi aktual (ETa) menggambarkan laju kehilangan air dari


suatu lahan bertanam pada kondisi aktual iklim, tanaman dn
lingkungan tumbuh serta pengelolaan.
5. Jelaskan pengaruh evapotranspirasi terhadap tanaman
Selama siklus hidup tanaman, mulai dari perkecambahan sampai
panen selalu membutuhkan air. Tidak satupun proses kehidupan
tanaman yang dapat bebas dari air.
6. Jelaskan cara pengukuran pada evaporasi
Didalam analisa mendapatkan besarnya evaporasi dibedakan
menjadi dua yaitu evaporasi dari permukaan air bebas dan
evaporasi dari permukaan tanah.
1. Evaporasi dari permukaan air bebas
Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan tekanan uap
dari udara pada permukaan air dan dari udara di atasnya.
Perumusan dasarnya (Dalton) adalah sebagai berikut :
E=C(ew-ea)f(u)
dimana :
E = evaporasi dari permukaan air (open water)
C = koefisien tergantung dari tekanan barometer
u = kecepatan angin
ew = tekanan uap jenuh muka air danau
ea = tekanan uap udara di atasnya
Kedalaman air juga mempengaruhi evaporasi, karena untuk
menaikkan temperatur air yang mempunyai lapisan tebal
(dalam) lebih banyak diperlukan panas dari pada yang
mempunyai lapisan tipis (dangkal). Untuk penyinaran matahari
yang sama maka akan lebih banyak menaikkan temperatur air
yang dangkal dari pada yang dalam, hingga evaporasi pada air
yang dangkal lebih banyak.
2. Neraca Air (water Budget)
Perhitungan evaporasi dengan cara ini disebut juga dengan
storage equation approach, yaitu dengan menarik suatu
keseimbangan yang tetap pada semua air yang masuk dan
meninggalkan daerah aliran (catchmen, drainage basin).
Bila hujan jatuh di daerah aliran dan dapat diukur, kemudian
aliran yang terjadi akibat hujan tersebut pada suatu titik
pengamatan (check point/out let) juga dapat diukur, maka yang
menyebabkan tidak sama antara besarnya hujan yang jatuh
dengan besarnya aliran yang terjadi ada tiga, yaitu :
Perubahan storage dalam daerah aliran, salah satunya adalah
danau atau air tanah (aquifer).
Perbadaan dalam aliran air tanah yang masuk dan keluar dari
daerah aliran.
Karena evaporasi dan transpirasi.

Perubahan storage dalam daerah aliran, salah satunya adalah


danau atau air tanah (aquifer).
Perbadaan dalam aliran air tanah yang masuk dan keluar dari
daerah aliran.
Karena evaporasi dan transpirasi.
Persamaan storage secara umum adalah sebagai berikut :
E=P+SiWo+So+S
dimana :
E = evaporasi
P = total persipitasi
Si = surface inflow (kalau ada)
GWo = ground water out flow
So = surface out flow
S = perubahan storage dipermukaan dan dibawah permukaan
(sub surface)
Semua besaran dinyatakan dalam mm. Yang sulit dari cara ini
adalah pengukuran keluar masuknya air tanah hingga
ketelitiannya jauh pengukuran keluar masuknya air tanah hingga
ketelitiannya jauh berbeda dengan pengukuran lainnya.
3. Pemakaian alat dilapangan
Besarnya evaporasi dapat diukur dilapangan dengan memasang
alat pengukur evaporasi yaitu atmometer atau pan evaporasi.
Atmometer adalah alat pengukuran evaporasi yang kecil yang
biasa dipakai dalam stasiun meteorologi. Hasilnya bukan data
evaluasi absolut, akan tetapi memberikan perbandingan.
Ada tiga type atmometer yaitu type Piche, type Livingston dan
type Bellani. Pengukuran evaporasi dengan pan banyak dilakukan
dengan di lapangan (dalam stasiun meteorologi).Banyak jenis
pan yang dipakai diantaranya class A Pan Evaporation, Sunken
Pan dengan type Colorado, Young dan BPI, serta Floating Pan.
a. Class a Pan evaporation
Merupakan pan yang terbuat dari logam diletakkan di atas
permukaan tanah pada susunan kayu setinggi 6 in. Tinggi pan 10
in dengan diameter 4 feet yang di dalamnya diisi air dengan
ketinggian sesuai dengan standard ukur di dalamnya (Gambar
4.1) yang mempunyai ketinggian 7 in 8 in. Besarnya evaporasi
adalah dengan melihat perubahan tinggi muka air terhadap
tinggi standard ukurnya. Besarnya evaporasi di pan bukan
merupakan besarnya evaporasi yang sebenarnya (actual
evaporation) tetapi masih harus dikalikan dengan koefisien pan
yang harganya lebih kecil dari satu. Hal ini disebabkan karena
kemampuan menyimpan panas berbeda antara pan dan danau,
juga terjadi pertukaran panas antara pan dengan tanah, air dan
udara disekitarnya. Untuk class A evaporation besarnya koefisien
pan adalah 0,6 0,8.

b. Sunken Pan
Sejenis pan yang sebagian ditanam masuk ke dalam tanah
dengan maksud memasukkan faktor pengaruh tanah terhadap
penguapan. Ada tiga jenis Sunken Pan yaitu, Colorado Sunken
Pan yang mempunyai penampang 3 feet persegi dan tinggi 18 in
dengan koefisien pan 0,79 0,98.
Jenis yang kedua adalah Young Screened Pan yaitu pan yang
mempunyai diameter 2 feet dan tinggi 3 feet dengan koefisien
pan 0,91 0,99 (mendekati satu). Jenis yang ketiga adalah BPI
pan (Bureau of Plant Industry) yang mempunyai diameter 6 feet
dan tinggi 2 feet dengan koefisien pan 0,91 0,99 (mendekati
satu).
c. Floating Pan
Untuk memasukkan faktor pengaruh massa air terhadap
penguapan dipakai jenis pan yang lain yaitu Floating Pan yang
pada dasarnya adalah sama dengan pan yang lain tetapi
diapungkan di atas permukaan air (danau). Pan jenis ini
mempunyai koefisien 0,8. Ada tiga kejadian perubahan muka
air di dalam pan, yaitu :
Bila muka air turun dari standar ukur dan pada hari itu tidak
terjadi
hujan, maka besar evaporasi yang terjadi di pan
adalah sama dengan besarnya tinggi air yang ditambahkan
dalam pan supaya muka air mencapai tinggi standar.
Bila muka air turun dari standard ukur dan pada hari itu terjadi
hujan, maka besar evaporasi yang terjadi di pan adalah sama
dengan besarnya tinggi air yang ditambahkan dalam pan
supaya mika air mencapai tinggi sudut standar ditambah
tinggi hujan pada hari itu.
Bila muka air naik dari standard ukur dan pada hari itu terjadi
hujan, maka besarnya evaporasi yang terjadi di pan adalah
sama dengan tinggi hujan yang terjadi hari itu dikurangi
dengan tinggi air yang dibuang dari pan supaya muka air
mencapai tinggi standar.
7. Jelaskan metode pengukuran evapotranspirasi
Analisis Evapotranspirasi Metode Meyer
E = 0,35 (ea ed) (1 + V/100) mm/hari
Ed = ea * RH
ea ===>lihat tabel berdasar t bola kering
RH ===>lihat tabel berdasar t bola basah & t
V = kecepatan angin (mile/hari)

Evapotranspirasi merupakan faktor dasar untuk menentukan


kebutuhan air dalam rencana irigasi dan merupakan proses yang
penting dalam siklus hidrologi.
Analisis Evapotranspirasi Potensial Metode Thornwaite
Data yang diperlukan dalam metode ini adalah suhu rata-rata
bulanan yang didapat dari suhu rata-rata harian. Data tersebut
dianalisis dengan rumus-rumus :

Analisis Neraca Air Metode Thornwaite Mather


Perhitungan neraca air menurut fungsi meteorologis sangat
berguna untuk evaluasi ketersediaan air di suatu wilayah
terutama untuk mengetahui kapan ada surplus dan defisit air.
Neraca air ini umumnya dihitung dengan metoda Thornthwaite
Mather.
Data yang diperlukan berupa :
1. Curah hujan bulanan
2. Suhu udara bulanan
3. Penggunaan lahan
4. Jenis tanah atau tekstur tanah
5. Letak garis lintang
Langkah-langkah perhitungan :
1. Hitung suhu udara bulanan rata-rata
Data suhu udara pada umumnya sulit diperoleh, oleh
karena itu suhu udara dapat diperkirakan dengan data
suhu yang ada di suatu tempat : t = 0,006 x ht1 = t

2 t h = beda tinggi tempat lokasi 1 dengan lokasi 2


(dalam meter) t = beda suhu udara ( C);t2 = suhu udara
di lokasi 2.
2. Hitung Evapotranspirasi dengan metode Thornthwaite
Mather (Ep)
3. Hitung selisih hujan (P) dengan evapotranspirasi
4. Hitung accumulated potential water losses (APWL)
5. Hitung Water Holding Capacity (Sto) berdasar Tabel
(Lampiran 4)
6. Hitung soil moisture storage (St.)

Sto dihitung atas dasar data tekstur tanah, kedalaman akar


7. Hitung delta St tiap bulannya st = Sti bulan ke i dikurangi
St bulan ke (i 1)
8. Hitung evapotranspirasi aktual (Ea)
untuk bulan basah ( P > Ep), maka Ea = Ep
untuk bulan kering ( P < Ep), maka Ea = P + |- St|
9. Hitung surplus air (S); Bila P > Ep, maka S = ( P EP) - St.
10.

Hitung defisit (D), D = Ep - Ea.

Analisis Evapotranspirasi Metode Turc Langbein


Rumus umum yang digunakan yaitu konsep neraca air secara
meteorologis pada suatu DAS (Seyhan, 1977) :
P = R + Ea St
Dalam hal ini :
P = curah hujan
R = limpasan permukaan
Ea = evapotranspirasi aktual
St = perubahan simpanan

Apabila neraca air tersebut diterapkan untuk periode rata-rata


tahunan, maka St dapat dianggap nol, sehingga surplus air
yang tersedia adalah :
R = P Ea
Dan jumlah air yang tersedia diperkirakan sebesar 25% hingga
35% dari surplus air.
Menurut Keijne (1973), evapotranspirasi aktual tahunan dapat
diperkirakan dengan menggunakan rumus Turc-Langbein :

Dalam hal ini :


E = evapotranspirasi aktual (mm/tahun)
Eo = evaporasi air permukaan (mm/tahun)
P = curah hujan rata-rata (mm/tahun)
T = suhu udara rata-rata (oC)
Nilai suhu udara dapat diketahui berdasarkan data suhu udara
rata-rata tahunan dari stasiun yang diketahui dengan persamaan
:
T1 = T2 (Z1 Z2) 0,006
Dalam hal ini :
T1 = suhu udara yang dihitung pada stasiun 1
T2 = suhu udara yang diketahui dari stasiun 2
Z1 = elevasi stasiun 1
Z2 = elevasi stasiun 2
8. Jelaskan rumus transpirasi
as(Qs) + al(Ql) = QF + H + lE + G + P
as: koefisien penyerapan radiasi gelombang
pendek Qs
al : koefisien penyerapan radiasi gelombang
panjang Ql

QF:disipasi oleh daun (radiasi balik berupa


gelombang panjang)
H : energi untuk pemanasan udara
lE: energi untuk transpirasi
G : energi untuk pemanasan tajuk tanaman
P : energi untuk fotosintesis
9. Jelaskan pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap
evapotranspirasi
Tekstur tanah yang halus mempunyai kemampuan mengikat air
baik, sehingga laju evapotranspirasi rendah
Tekstur tanah yang kasar/besar mempunyai kemampuan mengikat
tanah rendah sehingga laju evapotranspirasi tinggi
Struktur tanah yang gembur banyak rongga udara, sehingga laju
evapotranspirasi tinggi
Struktur tanah yang liat sedikit rongga udara sehingga laju
evapotranspirasi rendah

AGROKLIMATOLOGI

Di susun oleh :
Umi Salamah
H0415061

JURUSAN PENYULUHAN DAN


KOMUNIKASI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2015

Anda mungkin juga menyukai