Etika Publik
Etika Publik
ETIKA PUBLIK
PRAJAB CPNS GOLONGAN III
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROVINSI JAWA TIMUR
2015
REFERENSI
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN;
Peraturan Kepala LAN-RI, Nomor 38 Tahun 2014 tentangPedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan CPNS
Golongan III dan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 39 Tahun 2014
tentangPedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan CPNS Golongan I dan II, Dan
Panduan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di Tempat Tugas/
Tempat Magang TOF-Diklat Prajabatan Pola Baru, LAN-RI, 2014; Bahan
TOF - Diklat Prajabatan, Presentasi Aktualisasi Nilai Dasar Profesi
PNS, Provinsi Jawa Timur, 2015, Adaptasi Dari : Etika Publik Prajabatan
Pola Baru, ppt.x, DR. Sri Asmawati K.,M.Hum, PKP2A I LAN.,2014
B. AKTUALISASI :
SUATU PROSES UTK
MENJADIKAN KE
LIMA NILAI DASAR
(ANEKA) MENJADI
AKTUAL
/NYATA/TERJADI/SES
UNGGUH-NYA ADA /
TEREALISASIKAN.
NILAI DASAR
ANEKA :
Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika
STRUKTUR KURIKULUM
DIKLAT PRAJABATAN
A. TAHAP INTERNALISASI NILAI-NILAI
DASAR PROFESI PNS :
Tahap pembelajaran ini membekali peserta
dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan Profesi PNS secara
profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilainilai dasar tersebut meliputi: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini
diakronimkan menjadi ANEKA. 6
STRUKTUR ..
B. TAHAP
AKTUALISASI
NILAI-NILAI
DASAR PROFESI PNS
a. Tahap aktualisasi nilai-nilai dasar Profesi
PNS di Tempat Tugas, sesuai dengan formasi
jabatan. Aktualisasi jenis ini diperuntukan
bagi keseluruhan peserta Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III, II, I yang dapat
melaksanakan
aktualisasi
di
tempat
tugasnya.
7
STRUKTUR ..
KEGIATAN
MATA DIKLAT
INTERNALISASI
INTERNALISASI
NILAI-NILAI DASAR
PROFESI PNS
I. Orientasi Peserta:
1. Pengarahan Program
2. Dinamika Kelompok
II. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS:
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
III. MTSL
AKTUALISASI
RANCANGAN
AKTUALISASI
1.
2.
3.
4.
AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR
1. Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi PNS
2. Pembimbingan
3. Pelaporan
1. Seminar Aktualisasi
9
2. Rencana Aksi
EVALUASI
Penjelasan Aktualisasi
Rancangan Aktualisasi
Pembimbingan
Seminar Rancangan
TAHAPAN PEMBELAJARAN
PRAJABATAN GOL. III
PNS YANG
PNS YANG
KARAKTERKARAKTERNYA
NYA
DIBENTUK
DIBENTUK
OLEH NILAIOLEH NILAINILAI
NILAI
DASAR
DASAR
10
TAHAPAN PEMBELAJARAN
PRAJABATAN GOL. I & II
PNS YANG
PNS YANG
KARAKTER
KARAKTER
-NYA
-NYA
DIBENTUK
DIBENTUK
OLEH
OLEH
NILAI-NILAI
NILAI-NILAI
DASAR
DASAR
11
PROSES PEMBELAJARAN
CPNS
IMPLEMENTASI AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR
INTERNALISASI
NILAI-NILAI
DASAR ANEKA
EVALUASI
AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR
On
Campus
12
PNS
BERKARAKTER
Off Campus
A. TAHAP INTERNALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Mata Diklat untuk tahap ini adalah:
1) Akuntabilitas PNS;
2) Nasionalisme;
3) Etika Publik;
4) Komitmen Mutu; dan
5) Anti Korupsi.
13
1) AKUNTABILITAS
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta
diharapkan
mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
14
AKUNTABILITAS PNS
Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan nilainilai dasar akuntabilitas pada peserta Diklat
melalui substansi pembelajaran yang terkait
dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas, konflik
kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS,
keadilan dalam pelayanan publik, sikap serta
perilaku konsisten, beserta analisis dampaknya.
15
Materi Pokok
MD. Akuntabilitas
Materi pokok mata Diklat ini adalah:
1. Konsep Akuntablilitas;
2. Mekanisme Akuntablilitas;
3. Akuntablilitas dalam Konteks;
4. Menjadi PNS yang Akuntabel; dan
5. Studi Kasus Akuntablilitas.
17
2) NASIONALISME
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta mampu mengaktualisasikan
Pancasila sebagai nilai-nilai dasar
nasionalisme dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
18
NASIONALISME
Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan
nilai Pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa, beserta
analisis dampaknya.
19
Materi Pokok
MD. Nasionalisme
3) ETIKA PUBLIK
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
Etika Publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya
22
ETIKA PUBLIK
Mata Diklat ini memfasilitasi
pembentukan nilai-nilai dasar etika
publik pada peserta Diklat melalui
pembelajaran kode etik dan perilaku
pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik,
penerapan kode etik PNS, beserta
analisis dampaknya.
23
MATERI POKOK
MD. ETIKA PUBLIK
Materi pokok mata Diklat ini adalah sebagai
berikut:
1. Kode Etik dan Perilaku pejabat publik;
2. Bentuk-bentuk Kode Etik dan implikasinya;
dan
3. Ilustrasi aktualisasi etika Aparatur Sipil
Negara.
25
4) KOMITMEN MUTU
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta mampu memahami tindakan
yang menghargai efektivitas, efesiensi,
mengandung inovasi, dan kinerja yang
berorientasi mutu, dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
26
KOMITMEN MUTU
Mata Diklat ini memfasiltasi pembentukan
nilai dasar inovatif dan komitmen mutu pada
peserta Diklat, melalui pembelajaran tentang
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi
dari perubahan, beserta analisis dampaknya.
27
MATERI POKOK
MD. KOMITMEN MUTU
Materi pokok mata Diklat ini adalah:
1. Efektivitas, Efesiensi, Inovasi, Dan
Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan
Dan Pelayanan Publik;
2. Penerapan Inovasi Dan Komitmen Mutu.
29
5) ANTI KORUPSI
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
diharapkan mampu membentuk sikap dan
perilaku yang amanah, jujur, dan mampu
mencegah terjadinya korupsi di
lingkungannya.
30
ANTI KORUPSI
Mata Diklat ini memfasilitasi
pembentukan nilai-nilai dasar anti
korupsi pada peserta Diklat melalui
pembelajaran penyadaran anti korupsi,
menjauhi perilaku korupsi, membangun
sistem integritas, proses internalisasi
nilai-nilai dasar anti korupsi beserta
analisis dampaknya.
31
MATERI POKOK
MD. ANTI KORUPSI
Materi pokok mata Diklat ini adalah
sebagai berikut:
1. Sadar anti korupsi;
2. Semakin jauh dari korupsi;
3. Membangun system integritas; dan
4. Aktualisasi nilai-nilai dasar anti korupsi.
33
B. TAHAP AKTUALISASI
NILAINILAI DASAR PROFESI PNS
Mata Diklat ini membekali peserta dengan
kemampuan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS. Mata Diklat disajikan dengan metode
penulisan kertas kerja, pembelajaran berbasis
pengalaman langsung (experiential learning), dan
presentasi yang bersifat mandiri. Keberhasilan
peserta dinilai dari kemampuannya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di
tempat tugas/tempat magang masing-masing.
34
HASIL BELAJAR
SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN
INI, PESERTA DIHARAPKAN MAMPU
MENGAKTUALISASIKAN NILAI-NILAI
DASAR PROFESI PNS DI TEMPAT TUGAS /
TEMPAT MAGANG MASING-MASING.
35
PENGERTIAN
AKTUALAISASI NILAI DASAR DAPAT
DIARTIKAN SEBAGAI SUATU PROSES UNTUK
MENJADIKAN NILAI DASAR PROFESI PNS
TERJADI / NYATA / SESUNGGUHNYA ADA.
AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS
DILAKUKAN DI TEMPAT TUGAS SESUAI
FORMASINYA DAN ATAU DITEMPAT MAGANG.
36
TAHAPAN AKTUALISASI
NILAINILAI DASAR PROFESI PNS
TAHAPAN UNTUK AKTUALISASI NILAI DASAR,
ADALAH :
1. Merancang Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS;
2. Menyajikan Rancangan Aktualisasi dalam Seminar;
3. Meng-Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS;
4. Pembimbingan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
PNS di tempat tugas/tempat magang;
5. Seminar Evaluasi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
PNS; dan
6. Rencana Aksi dari penyempurnaan Aktualisasi.
39
PEMBIMBINGAN AKTUALISASI
1.
2.
Mata Diklat/Kegiatan
Jumlah JP
Pembukaan
Pengarahan Program:
1. Administratif
2. Akademik:Penjelasan Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Dinamika Kelompok
Kesehatan Mental dan Kesehatan Jasmani
Ceramah Umum/Muatan Teknis Substantif
Penjelasan Aktualisasi
Akuntabilitas PNS
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Evaluasi Pemahaman
Rancangan dan Pembimbingan Aktualisasi
Aktualisasi
15
16
Evaluasi Aktualisasi
Penutupan
3 JP
3 JP
3 JP
6 JP
3 JP
2 JP
6 JP
9 JP
9 JP
9 JP
9 JP
18 JP
3 JP
72 JP*
14 Hr
72 JP*
3 JP
Jumlah
230 JP
Total 230 JP atau setara dengan 13 hari efektif pembelajaran secara klasikal dan 14 hari kerja
pembelajaran secara non klasikal di tempat tugas/tempat magang.
41
SEKUEN PEMBELAJARAN
DIKLAT PRAJAB CPNS GOLONGAN III
( 18 Hari Kerja/ 263 JP @ 45 Menit)
HARI 1
1. PEMBUKAAN
(3JP)
2. PENGARAHAN
PROGRAM (6JP)
HARI 4
AKUNTABILITAS
(9JP)
HARI 7
NASIONALISME (9
JP)
HARI 2
1. DINAMIKA
KELOMPOK (6 JP)
2. KES.MEN & KES.JAS.
(3 JP)
HARI 3
1. PENJELASAN
AKTUALISASI NILAI
DASAR (6 JP)
2. MTSL (2 JP)
HARI 5
AKUNTABILITAS (9JP)
HARI 6
NASIONALISME (9 JP)
HARI 8
ETIKA PUBLIK (9 JP)
HARI 9
ETIKA PUBLIK (9 JP)
HARI 10
HARI 11
HARI 12
42
Lanjutan .
HARI 10
HARI 11
HARI 12
HARI 13
HARI 14
HARI 15
EVALUASI
PEMAHAMAN (3JP)
HARI 16
HARI 17
AKTUALISASI
RANCANGAN
DAN PEMBIMBINGAN
AKTUALISASI (9 JP)
RANCANGAN
DAN PEMBIMBINGAN
AKTUALISASI (9 JP)
AKTUALISASI DI
TEMPAT KERJA /
TEMPAT MAGANG
( 13 Hari Kerja )
EVALUASI
1. EVALUASI AKTUALISASI (60 JP)
2. PENUTUPAN (3 JP)
43
HARI 2
HARI 4
AKUNTABILITAS (9JP)
HARI 3
HARI 5
NASIONALISME (9 JP)
HARI 7
HARI 6
ETIKA PUBLIK (9 JP)
HARI 8
HARI 9
ANTI KORUPSI (9 JP)
HARI 10
HARI 11
HARI 12
1. EVALUASI
PEMAHAMAN (3JP)
2. RANCANGAN &
PEMBIMBINGAN
AKTUALISASI (9 JP)
RANCANGAN DAN
PEMBIMBINGAN AKTUALISASI
(9 JP)
AKTUALISASI DI
TEMPAT KERJA /
TEMPAT MAGANG
( 14 Hari Kerja )
HARI 13
1. EVALUASI AKTUALISASI (72 JP)
2. PENUTUPAN (3 JP)
44
MATA DIKLAT
ETIKA PUBLIK
45
DESKRIPSI SINGKAT
Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika
publik pada peserta Diklat melalui pembelajaran kode etik dan
perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik, penerapan
kode etik PNS.
Mata Diklat disajikan melalui pembelajaran berbasis
pengalaman langsung (experiential learning), dengan penekanan
pada proses internalisasi nilai-nilai dasar tersebut, melalui
kombinasi metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus,
simulasi, menonton film pendek, studi lapangan dan demonstrasi.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.
46
METODE PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
CERAMAH
FILM PENDEK
DISKUSI
STUDI KASUS
VISITASI, (ditiadakan)
AKTUALISASI
Peserta diminta untuk menghasilkan suatu produk
pembelajaran yang menunjukan kompetensi
ANEKA
48
AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR ASN
AKUNTABILITAS PNS, komitmen pada publik values
semangat kebangsaan, tidak diskriminasi.
NASIONALISME, semangat dan kecintaan terhadap
kemajuan.
ETIKA PUBLIK, memiliki Standar Etika yang Tinggi.
KOMITMEN MUTU, tidak bekerja berdasarkan rutinitas.
There is a sense of quality,
ANTI KORUPSI, bukan hanya bersih, tapi juga bisa
mencegah dan menghentikan korupsi.
49
MATERI
ETIKA
PUBLIK
Kegiatan
Belajar 1
50
PENGERTIAN ETIKA
PENGERTIAN KODE ETIK
KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA
NILAI-NILAI DASAR ETIKA PUBLIK
DEFINISI DAN LINGKUP ETIKA PUBLIK
DIMENSI ETIKA PUBLIK
TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN KOMPETENSI
PERILAKU PEJABAT PUBLIK
51
MATERI
ETIKA
PUBLIK
Kegiatan
Belajar 2
52
MATERI
ETIKA
PUBLIK
Kegiatan
Belajar 3
54
Pengertian-2
56
(TINGKATAN BUDAYA)
Keseluruhan jumlah hasil fisik dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat, maka wujudnya konkrit, dapat dilihat
dan diraba. Misal : candi, cangkul, pakaian daerah,
komputer, satelit dsb.
Hukum
Norma
(Norms)
Fisik
Fisik
Sosial
Sosial
Idiil
Idiil
Nilai
(Values)
Aturan
Aturan
Khusus
Khusus
(Wet/
(Wet/
Rules)
Rules)
(Rechts)
Membentuk
pola
tertentu
Aktivitas
Manusia
Saling
berinteraksi
dari waktu
ke waktu.57
SISTEM
SOSIAL
(Dalam : Tri Widodo W. Utomo, Etika & Pembangunan Integritas Aparatur, ppt)
Etika ..
ETIKA disebut juga filsafat moral, adalah
cabang filsafat yang berbicara tentang praxis
(tindakan)manusia.
Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
melainkan mempersoalkan bagaimana
manusia harus bertindak.
Tindakan manusia ini ditentukan oleh
bermacam-macam Norma.
(http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi
).
59
PENGERTIAN ETIKA
Etika Sebagai Sistem Penilaian Perilaku Serta
Keyakinan Untuk Menentukan Perbuatan Yang
Pantas Guna Menjamin Adanya Perlindungan Hakhak Individu, Mencakup Cara-cara Dalam
Pengambilan Keputusan Untuk Membantu
Membedakan Hal-hal Yang Baik Dan Yang Buruk
Serta Mengarahkan Apa Yang Seharusnya Dilakukan
Sesuai Nilai-nilai Yang Dianut.
(Catalano, 1991)
60
ETIKA
ETHOS (Yunani)
KEBIASAAN ATAU WATAK
KODE ETIK
KODE ETIK adalah sistem norma, nilai dan
atauran profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa
yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.
KODE ETIK menyatakan perbuatan apa yang
benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari.
(http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi ).
62
KODE ETIK
PEGAWAI NEGERI SIPIL:
Adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan yang harus dilaksanakan oleh setiap
PNS
(1)
BEBERAPA PENGERTIAN
TERKAIT
ETIKA: disiplin ilmu/sains khusus membicarakan tentang apakah
yang baik dan apakah yang buruk,apakah yang benar dan apakah
yang salah
NILAI: asas/prinsip yang digunakan untuk mengukur sesuatu
MORAL: kewajiban/pertanggungjawaban seseorang sebagai
individu dan anggota masyarakat -- Moral adalah bagian dari Etika
AKHLAK: sifat yang ada dalam diri seseorang yang
membolehkannya untuk melakukan sesuatu atau tidak
ADAB: merujuk pada kesantunan dan kehalusan supaya
bertindak berasaskan sistem nilai yang ada dalam masyarakat
64
Kumpulan asas
atau nilai yang
berkenaan dengan
akhlak
Nilai mengenai
benar dan salah
yang dianut suatu
golongan atau
masyarakat
ETIKA
ETIKA
ETIKA
65
Etika diambil
dari
pengalaman
dan
dirumuskan
sebagai
kesepakatan
TEORI
RASIONAL
Manusia
menentukan
apa yang baik
dan buruk
berdasar
penalaran
atau logika
TEORI
INTUITIF
TEORI
WAHYU
Manusia
secara
naluriah atau
otomatis
mampu
membedakan
hal yang baik
dan buruk
Ketentuan
baik dan
buruk datang
dari Yang
Maha Kuasa
66
68
PENGERTIAN ETIKA
MORAL (asal kata MORES), berarti Tata Cara, Kebiasaan,
Adat.
ETIKA, adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan.
ETIKA KERJA, adalah nilai-nilai yang menjadi acuan
dalam aktivitas kerja atau suatu profesi.
PERILAKU BERMORAL, adalah perilaku yang sesuai
dengan harapan kelompok sosial.
PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan
69
FUNGSI ETIKA
SUMBER ETIKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
AGAMA
LINGKUNGAN MASYARAKAT UMUM
PERATURAN-PERATURAN FORMAL
LINGKUNGAN KETETANGGAAN
LINGKUNGAN KELUARGA
HATINURANI INDIVIDUAL
Diadaptasi Dari: Djadja Saefulah (2009)
71
PERILAKU/
PERBUATAN
8.
9.
AGAMA
NORMA DAN NILAI MASYARAKAT
IDEOLOGI NEGARA
UUD
UU
PERILAKU
PP
PEJABAT
PERATURAN LAIN
PUBLIK
(BAIK UMUM MAUPUN
DEPARTEMENTAL
PERATURAN DAN KETENTUAN UNIT
KERJA/LEMBAGA SETEMPAT
PERINTAH ATASAN
Diadaptasi Dari: Djadja Saefulah (2009)
72
KONTEKSTUALITAS ETIKA
Agama
Tradisi
Filsafat
SUMBER ETIKA
ETIKA
PENERAPAN ETIKA
Hukum
Politik
Ekonomi
Sosial
Profesi
Administrasi
sby
sby
ND.EP
ND.EP
Seni
Disko-1
Disko-1
73
Keluwesan
Kearifan
Inovatif
Keunggulan
ORGANISASI
Orientasi
Organisasi
Integritas
Kebersamaan
Empati
Kepedulian
Kedewasaan
Kebajikan
Respect
74
DEFINISI
ETIKA PUBLIK
TIGA FOKUS
Refleksi tentang
Standar / norma yang
menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam
rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan
publik
76
77
Lanjutan ..
4. Manajemen yang efektif dan efisien adalah dasar bagi
administrasi negara.
5. Sistem penilaian kecakapan yang sama, kesemptan
yang sama, dan asas-asas itikad baik akan didukung,
dijalankan, dan dikembangkan.
6. Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat adalah
sangat penting
7. Pelayanan kepada masyarakat menuntut kepekaan
khusus dengan ciri keadilan, keberanian, kejujuran,
persamaan, kompetensi, dan kasih sayang
78
POLA PERILAKU
KEPEMIMPINAN APARATUR
American Society for Public Administration (ASPA), 1981 :
1. Pelayanan Masyarakat sebagai prioritas
2. Kedaulatan Rakyat, Aparatur bertanggungjawab kepada Rakyat
3. Hukum sebagai Panglima, mengacu kepada sebesar-besarnya
kepentingan Rakyat
4. Manajemen Negara yang Efektif & Efisien
5. Equal Treatment
6. Konflik Kepentingan tidak dapat diterima
7. Mengembangkan Pelayanan Masyarakat dg mengedepankan
keadilan, keberanian, kejujuran, persamaan, kompetensi, dan kasih
sayang
8. Hati Nurani sbg Nahkoda. Good ends never justify immoral means
9. Selain mencegah yg salah, juga mengupayakan yang
benar
79
80
Lanjutan .
3. PNS penjunjung tinggi kehormatan Negara,
Pemerintah, dan martabat Pegawai Negara Sipil
serta mentaati segala peraturan kedinasan dan
perintah-perintah atasan dengan penuh kesadaran,
pengabdian, dan tanggung jawab.
4. PNS memberikan pelayanan terhadap masyarakat
sebaik-baiknya sesuai dengan bidang tugas masingmasing.
Di samping kode etik, di lingkungan jajaran birokrasi pemerintah ditetapkan berbagai
peraturan kepegawaian yang menyangkut disiplin kerja, sumpah jabatan, dan Standar
Penilaian Kinerja)
81
Lanjutan .
3. Membicarakan masa depan peluang kerja di luar
instansi pada saat ia berada dalam tugas sebagai
pejabat pemerintah.
4. Membocorkan informasi komersial atau ekonomis
yang bersifat rahasia kepada pihak yang tak berhak.
5. Terlalu erat berurusan dengan orang di luar instansi
pemerintah yang dalam menjalankan binis pokoknya
tergantung dari ijin pemerintah (ada konflik
kepentingan).
83
ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN ASN
Kepastian Hukum
Profesionalitas
Proporsionalitas
Keterpaduan
Delegasi
Netralitas
Akuntabilitas
1.
2.
3.
4.
5.
6. ..
87
Nilai .
6. Menciptakan Lingkungan Kerja Yang
Nondiskriminatif;
7. Memelihara Dan Menjunjung Tinggi Standar Etika
Yang Luhur;
8. Mempertanggungjawabkan Tindakan Dan Kinerjanya
Kepada Publik;
9. Memiliki Kemampuan Dalam Melaksanakan
Kebijakan Dan Program Pemerintah;
10.Memberikan Layanan Kepada Publik Secara Jujur,
Tanggap, Cepat, Tepat, Akurat, Berdaya Guna,
Berhasil Guna, Dan Santun;
88
Nilai .
11.Mengutamakan Kepemimpinan Berkualitas
Tinggi;
12.Menghargai Komunikasi, Konsultasi, Dan Kerja
Sama;
13.Mengutamakan Pencapaian Hasil Dan Mendorong
Kinerja Pegawai;
14.Mendorong Kesetaraan Dalam Pekerjaan; Dan
15.Meningkatkan Efektivitas Sistem Pemerintahan
Yang Demokratis Sebagai Perangkat Sistem Karier.
(Pasal 4.UU No. 5 Tahun 2014 ttg ASN)
89
Kode Etik
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8. .
93
Kode Etik .
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
10.Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
94
Kode Etik
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan
selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
(Pasal 5.b. UU.No.5 Tahun 952014, ttg. ASN)
TUJUAN
ETIKA
PUBLIK
MODALITAS
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
NETRALITAS
TINDAKAN
INTEGRITAS
PUBLIK
Page 96
Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
KOMPETENSI TEKNIS
ETIKA
PUBLIK
KOMPETENSI ETIKA
Manajemen Nilai
Kemampuan penalaran moral
Moralitas peribadi
Etika Organisasional
KOMPETENSI LEADERSHIP
Penilaian dan Penetapan Tujuan
Ketrampilan Manajemen
Gaya Manajemen
Kepemimpinan Politik & Nrgosiasi
Page 97
Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
PELAYANAN PUBLIK
YANG BERKUALITAS
DAN RELEVAN
TUJUAN
POLICY/TUJUAN
POLITY/SARANA
POLITICS/AKSI POLITIK
ETIKA
PUBLIK
MODALITAS
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
NETRALITAS
Page 98
TINDAKAN
INTEGRITAS
PUBLIK
TANTANGAN
1. KORUPSI DAN KONFLIK KEPENTINGAN
2. PEJABAT PUBLIK DAN DILEMA ETIKA
3. INTEGRASI NILAI - NILAI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ETIKA
DALAM
4. LOGIKA
PASAR
YANG
BER-PENGARUH
TERHADAP PELAYANAN PUBLIK
Page 99
Kejadian
DI BAWAH AIR = 90%
KARAKTER/KEBERADAAN
(TIDAK TAMPAK/ TIDAK
TERLIHAT)
90%
Pola perilaku
Struktur sistemik
Model-model Mental
Visi Bersama
(Daniel Kim, 1999)
100
Sumber: Nana Rukmana, Etika dan Integritas, 2013
100
rich picture
VALUE
EDUCATION
CULTURE
INTEGRITY
ETHIC
Page 102
Prinsip-Prinsip Etika
KETUHANAN
(ILAHIYYAH)
PENGABDIAN
(IBADAH)
PELAYANAN
(KHODIMAH)
ETIKA
PUBLIK
KEMANUSIAAN
(INSANIYYAH)
KEADILAN
(AL-ADALAH)
KESEIMBANGAN
(TAWAZUN)
Prinsip-Prinsip Etika
105
106
ETIKA KEHIDUPAN
BERBANGSA
1. Etika Kehidupan Berbangsa Merupakan Rumusan Yang
Bersumber Dari Ajaran Agama, Khususnya Yang Bersifat
Universal Dan Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa Yang
Tercermin Dalam Pancasila Sebagai Acuan Dasar Dalam
Berpikir, Bersikap Dan Bertingkah Laku Dalam Kehidupan
Berbangsa;
2. Pokok-pokok Etika Dalam Kehidupan Berbangsa
Mengedepankan Kejujuran, Amanah, Keteladanan,
Sportifitas, Disiplin, Etos Kerja, Kemandirian, Sikap
Toleransi, Rasa Malu, Tanggung Jawab, Menjada
Kehormatan Serta Martabat Diri Sebagai Warga Bangsa;
107
(Dalam : Tri Widodo W. Utomo, Etika & Pembangunan Integritas Aparatur, ppt)
DIMENSI ETIKA
1.
2.
3.
4.
108
(Dalam : Tri Widodo W. Utomo, Etika & Pembangunan Integritas Aparatur, ppt)
SIKAP JUJUR
B
C
RASA
KEMANUSIAAN
SALING
MENOLONG
SALING
PEDULI
A
ETIKA
SOSIAL
DAN
BUDAYA
SALING
MEMAHAMI
SALING
MENGHARGAI
SALING
MENCINTAI
109
DEMOKRATIS
B
PEMERINTAHAN
YANG BERSIH
MENJUNGJUNG
TINGGI HAM
ETIKA POLITIK
DAN
PEMERINTAHAN
JUJUR DALAM
PERSAINGAN
TERBUKA
TANGGAP
ASPIRASI
RAKYAT
F
MENGHARGAI
PERBEDAAN
AKUNTABEL
110
MENGHINDARI PRAKTEK
MONOPOLI DAN OLIGOPOLY
MENCIPTAKAN
KONDUSIVITAS
EKONOMI
JUJUR DALAM
PERSAINGAN
PERSAINGAN
YANG SEHAT
ETIKA
EKONOMI
DAN
BISNIS
TIDAK KKN
111
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
ETIKA PEMERINTAHAN
UU Nomor 28 Tahun 1999
Kepastian Hukum
Tertib Penyelenggaraan Negara
Kepentingan Umum
Keterbukaan
Proporsionalitas
Profesionalitas
Akuntabilitas
112
KEPASTIAN HUKUM
Azas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan peraturan
perundang-undangan, keputusan dan
keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggaraan negara
113
TERTIB PENYELENGGARAAN
NEGARA
Azas yang menjadi landasan
keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan dalam pengabdian
penyelenggaraan negara.
114
KEPENTINGAN UMUM
115
KETERBUKAAN
Azas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi
yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi,
golongan, dan rahasia negara.
116
PROPORSIONALITAS
117
PROFESIONALITAS
Azas yang Mengutamakan Keahlian
yang berlandaskan Kode Etik dan
ketentuan perundang undangan yang
berlaku.
118
AKUNTABILITAS
119
2.
3.
DISIPLIN
PEGAWAI NEGERI SIPIL:
(1) DISIPLIN PNS adalah kesanggupan PNS untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak
ditaati atau dilanggar hukuman disiplin;
(2) Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan
atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban
dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS,
baik yang dilakukan
121
DISIPLIN..
(3) Hukuman disiplin yang dijatuhkan
kepada PNS karena melanggar peraturan
disiplin PNS.
122
KEDUDUKAN ASN
PEGAWAI ASN BERKEDUDUKAN SEBAGAI UNSUR
APARATUR NEGARA.
PEGAWAI ASN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN YANG
DITETAPKAN OLEH PIMPINAN INSTANSI PEMERINTAH.
PEGAWAI ASN HARUS BEBAS DARI PENGARUH DAN
INTERVENSI SEMUA GOLONGAN DAN PARTAI POLITIK
123
PERAN ASN
Pegawai ASN berperan sebagai PERENCANA,
PELAKSANA, dan PENGAWAS penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
124
126
PERAN NASIONAL
PERAN INDIVIDUAL
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
128
130
(Dalam : Tri Widodo W. Utomo, Etika & Pembangunan Integritas Aparatur, ppt)