Anda di halaman 1dari 21

51

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Deskripsi Obyek Penelitian


PT United Motors Company didirikan di Surabaya pada tahun 1952.

Perusahaan otomotif multinasional ini berlokasi di Jalan Jendral Basuki Rakhmat


no.14. Seiring dengan Peraturan Pemerintah mengenai pemakainan nama
perseroan terbatas, maka sejak tahun 2001 PT United Motors Company berubah
nama menjadi PT United Motors Centre.
Pada mulanya UMC telah menjadi agen produk-produk dari General
Motors, Datsun, Chrysler, Simca, dan Jeep AMC. Sejalan dengan perkembangan
zaman dan tentunya melewati beberapa tahapan, maka pada tahun 1981 melalui
PT Indohero UMC mendapat kepercayaan untuk menjadi Main Dealer Suzuki
untuk wilayah Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Di bawah kepemimpinan Jos
Mardanus, PT UMC memiliki jaringan sales, service dan suku cadang, baik yang
dikelola oleh cabang UMC maupun melalui pengangkatan sub dealer.
Pada tahun 1984 UMC ditunjuk oleh PT Indomobil Niaga International
untuk menangani wilayah Jatim dan Bali, Lombok, Nusa Tenggara Timur dan
Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya, mulai tahun 1992 PT United Indo Bali yang
berdomisili di Denpasar diangkat menjadi main dealer untuk wilayah Bali,
Lombok, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

52

Berawal dari memasarkan produk Suzuki dengan type ST20 PU, Mini
Bus dan Jeep Jimny LJ80V; UMC telah memasarkan Carry, Katana, Side Kick,
Escudo dan Baleno. Dengan pertumbuhan populasi yang pesat secara otomatis
tuntutan akan pelayanan penjualan dan purna jual meningkat pula, sehingga
dengan pertimbangan ini lokasi perusahaan pada tahun 1989 dipindahkan ke Jalan
Ahmad Yani 40-44 Surabaya. Perpindahan lokasi tidak akan berarti banyak
apabila tidak diiringi dengan kemampuan SDM yang secara responsif menangkap
keinginan dan tuntutan pelanggan.
Berkat kemampuan profesionalisme yang tinggi UMC banyak menerima
penghargaan, salah satunya adalah penghargaan dari PT Indomobil Niaga
Internasional sebagai Market Leader Suzuki di Jatim selama 10 tahun berturutturut, dari tahun 1986 1995. Keberhasilan ini didukung oleh kemampuan SDM
yang berkualitas dan kerja keras dari seluruh pimpinan, staf dan karyawan UMC.
Dengan adanya tujuan perusahaan yang solid dan terarah, serta ditambah dengan
SDM yang berkualitas dan mengikuti perkembangan IT UMC siap berkompetisi
di era globalisasi.
VISI :
Membangun jaringan pemasaran dan pola manajemen di bidang otomotif,
sehingga menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi terpercaya dan terbaik di
bidangnya.

53

MISI :
a.

Melakukan pengembangan usaha di bidang otomotif

b.

Mensukseskan program pemerintah di bidang otomotif dan transportasi

c.

Memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan pelanggan

d.

Meningkatkan kesejahteraan karyawan.


NILAI :
a. Usaha
Tekad dan kerja keras yang terarah, terpadu dan terus menerus dalam
meningkatkan dan mengembangkan usaha di bidang otomotif.
b. Mutu
Selalu mengutamakan mutu pelayanan sehingga menghasilkan tingkat
kepuasan pelanggan yang maksimal.
c. Citra
Selalu bersikap dan berperilaku profesional pada setiap kesempatan
untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan citra UMC.
TIPE-TIPE MOBIL SUZUKI :
a. Karimun Wagon R: Lebih dari cukup
Karimun Wagon R merupakan produk Kendaraan Bermotor Roda Empat
Hemat Energi & Harga Terjangkau (KBH2)/ Low Cost Green car (LCGC) dari
Suzuki. Karimun Wagon R adalah mobil yang mampu menjawab kebutuhan akan
sebuah kendaraan yang memiliki unsur SUPER (Spacious, Useful, Practical,

54

Efficient dan Reasonable), interior yang elegan dan dan lapang, mesin K10B
998cc, yang sangat irit BBM serta fitur-fitur lainnya yang menjadikan Karimun
Wagon R sebagai mobil pilihan keluarga muda Indonesia.
b. New Splash : Go Onwards
New Splash merupakan produk mobil Suzuki berjenis Mini Hatchback
yang pertama dipasarkan di Indonesia. Mobil ini diluncurkan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga muda atau pasangan muda yang stylish, energik, dan memliki
karakter

selalu

melangkah

maju

ke

depan

atau

Go

Onwards!.

Mobil ini merupakan perpaduan antara MPV dan City Car yang memiliki ruang
kabin dan bagasi luas serta lincah untuk dikemudikan karena didukung dengan
mesin/engine seri K12M dan 1.200 cc yang lincah, irit dan ramah lingkungan.
c. New Swift Sport: More Swift, More Sporty
Menyambut model sedan hatchback terbaru dari Suzuki dan model baru
All New Swift, PT Suzuki Indomobil Sales akan meluncurkan produk terbaru
New Swift Sport dengan tagline More Swift, More Sporty dan catch phrase
Swift Me On , untuk memenuhi impian dari semangat muda dan sporty dari
para pelanggan Suzuki. Swift Sport yang sporty dan atraktif menjadi highlight
dari lineup Suzuki di event Indonesia International Motor Show (IIMS) ke 21 di
Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta Pusat.

55

d. Mega Carry Xtra: Xtra Luas, Xtra Untung


Mega Carry Xtra adalah produk pengembangan dari Mega Carry; varian
teratas kendaraan niaga dengan model pick-up yang telah teruji kualitas dan
eksistensinya di kalangan para pelaku bisnis dan usahawan. Hadirnya Mega Carry
Xtra dengan bak yang lebih lebar, membawa berbagai keunggulan lebih dan
meberikan keuntungan ekstra bagi Anda, para pelaku bisnis yang mendambakan
alat transportasi niaga yang lebih handal dan berkualitas.
e. Carry 1.5 Pick Up: Teruji Lebih Dari 20 tahun
Carry 1.5 Pick Up, kendaraan niaga dengan model pick-up telah teruji
lebih dari 20 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, Carry Pick Up turut membantu
menggerakkan roda perekonomian Indonesia sehingga dianggap telah memiliki
kontribusi bagi proses kelangsungan pembangunan di Indonesia, serta adanya
komitmen tinggi Suzuki terhadap konsumennya untuk memproduksi mobil niaga
yang memiliki mesin yang tangguh dan bertenaga.
f. APV Arena / Luxury : Bisa Semua, Semua Bisa
APV, kendaraan berjenis MPV (Multi Purpose Vehicle), merupakan
proyek mother plan dari prinsipal Suzuki Motor Corporation, Jepang, dimana
produksinya hanya dilakukan di Indonesia. Seiring dengan kebutuhan dan demand
yang tinggi dan bervariasi terhadap produk APV, maka Suzuki Indonesia terus
mengembangkan dan menyempurnakan kendaraan semi bonnet ini menjadi
beberapa varian, di antaranya; APV Arena; GL, GX, SGX dan Luxury.

56

g. New Grand Vitara 2.4: Discovery Redefined


New Grand Vitara 2.4 dilengkapi dengan fasilitas keselamatan/ safety,
antara lain: struktur kerangka Total Effective Control Technology (TECT) body
yaitu fitur kemanan yang berfungsi mengalihkan energi benturan. Teknologi ini
secara progresif meningkatkan keamanan saat terjadi tabrakan, serta dilengkapi
Side Impact Beam terpadu sehingga aman saat terjadi benturan. Bagi pengemudi
dan penumpang di posisi depan dilindungi oleh Dual SRS-Airbags jika terjadi
tabrakan dan sistem pengereman ABS+EBD+BA untuk mencegah terjadinya
Effect Blocking pada saat pengereman sehingga memberikan keamanan yang
lebih maksimal kepada pemakainya.
h. Ertiga: Lebih Mengerti Keluarga
Nama ERTIGA berasal dari bahasa Indonesia, yaitu gabungan dari: Er
(dari huruf R) yang berarti Row (baris) dan Tiga yang berarti angka 3. Jadi
ERTIGA berarti mobil yang memiliki 3 baris pada interiornya dengan
berkapasitas 7 orang penumpang / 7 seaters seperti MPV. ERTIGA merupakan
perpaduan MPV dan sedan, yakni dengan platform Suzuki New Swift sehingga
menghasilkan sebuah kenyamanan yang tidak dimiliki oleh kendaraan Low MPV
lainnya. ERTIGA akan dipasarkan prinsipal Suzuki Motor Corporation, Jepang
secara global.

57

4.2

Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian


4.2.1.1 Gaya Kepemimpinan (X1)
Variabel Gaya Kepemimpinan terdiri dari 4 item pernyataan. Berikut ini
distribusi frekuensi variabel partisipasi Gaya Kepemimpinan:
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan
rentang jawaban responden
atas variabel X1

frek

Prosentase

kriteria

1.8

0% sangat kurang baik

1.8

2.6

0% kurang baik

2.6

3.4

6% cukup baik

3.4

4.2

70

4.2

jumlah
Sumber: data diolah

80

88% baik
6% sangat baik
100%

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar yaitu
88% responden menyatakan bahwa Gaya kepemimpinan di PT.UMC Suzuki
Basuki Rahmat Surabaya sudah baik, sedangkan responden yang memberikan
nilai kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada.
4.2.1.2 Motivasi (X2)
Variabel Motivasi terdiri dari 4 item pernyataan. Berikut ini distribusi
frekuensi variabel Motivasi :

58

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi


rentang jawaban responden
atas variabel X2

frek

prosentase

kriteria

1.8

0% sangat kurang baik

1.8

2.6

0% kurang baik

2.6

3.4

16

20% cukup baik

3.4

4.2

63

79% baik

4.2

jumlah
Sumber: data diolah

1% sangat baik

80

100%

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar yaitu
79% responden menyatakan bahwa motivasi di PT.UMC Suzuki Basuki Rahmat
Surabaya sudah baik, dalam hal ini tidak ada responden yang memberikan kurang
baik maupun sangat kurang baik.
4.2.1.3 Disiplin kerja (X3)
Variabel Disiplin kerja

terdiri dari 3 item pernyataan. Berikut ini

distribusi frekuensi variabel Disiplin kerja :


Tabel 4.3 :Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin kerja
rentang jawaban responden
atas variabel X3

frek

prosentase

kriteria

1.8

0% sangat kurang baik

1.8

2.6

0% kurang baik

2.6

3.4

34

43% cukup baik

3.4

4.2

42

53% baik

4.2

jumlah
Sumber: data diolah

80

5% sangat baik
100%

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar yaitu
53% responden menyatakan bahwa disiplin kerja di PT.UMC Suzuki Basuki

59

Rahmat Surabaya sudah baik, sedangkan 43% menyatakan cukup baik dan sisanya
5% menyatakan sangat baik.
4.2.1.4 Distribusi Frekuensi Kinerja karyawan (Y)
Variabel Kinerja karyawan terdiri dari 4 item pernyataan. Berikut ini
distribusi frekuensi variabel Kinerja karyawan :
Tabel 4.4 :Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja karyawan
rentang jawaban responden
atas variabel Y

frek

prosentase

kriteria

1.8

0% sangat kurang baik

1.8

2.6

0% kurang baik

2.6

3.4

4% cukup baik

3.4

4.2

56

70% baik

4.2

21

26% sangat baik

Jumlah
Sumber: data diolah

80

100%

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar yaitu
70% responden menyatakan bahwa kierja karyawan di PT.UMC Suzuki Basuki
Rahmat Surabaya sudah baik, 26% menyatakan sangat baik sisanya 4%
menyatakan cukup baik.

4.2.2 Uji Validitas

60

Berikut ini hasil uji validitas pada variabel gaya kepemimpinan, motivasi,
dan disiplin kerja serta kinerja karyawan :
4.2.2.1 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
Adapun hasil uji validitas pada variabel partisipasi Gaya Kepemimpinan
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
No.
1
2
3
3

Item
pertanyaan
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4

Corrected Item Total


Correlation (r hitung)
0.435
0.372
0.341
0.418

r tabel

Keterangan

0,220
0,220
0,220
0,220

Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dijelaskan bahwa seluruh item atau
butir pertanyaan pada variabel Gaya Kepemimpinan adalah valid, karena nilai
corrected item total correlation (rhitung) yang dihasilkan lebih dari r tabel 0,220.

4.2.2.2 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X2)


Adapun hasil uji validitas pada variabel Motivasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X2)

61

Item
pertanyaan
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4

No.
1
2
3
3

Corrected Item Total


Correlation( r hitung)
0.256
0.309
0.331
0.279

r tabel

Keterangan

0,220
0,220
0,220
0,220

Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa seluruh item atau
butir pertanyaan pada variabel Motivasi adalah valid, karena nilai corrected
item total correlation (rhitung) yang dihasilkan lebih dari r tabel 0,220.

4.2.2.3 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin kerja (X3)


Adapun hasil uji validitas pada variabel Disiplin kerja adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin kerja (X3)
Item
pertanyaan
X3.1
X3.2
X3.3

No.
1
2
3

Corrected Item Total


Correlation (rhitung)
0.503
0.561
0.480

r tabel

Keterangan

0,220
0,220
0,220

Valid
Valid
Valid

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dijelaskan bahwa seluruh item atau
butir pertanyaan pada variabel Disiplin kerja

adalah valid, karena nilai

corrected item total correlation (rhitung) yang dihasilkan lebih dari 0,220.

4.2.2.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja karyawan (Y)


Adapun hasil uji validitas pada variabel Kinerja karyawan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.8 : Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja karyawan (Y)

62

No.

Item
pertanyaan

Corrected Item Total


Correlation( r hitung)

r tabel

Keterangan

Y1

0.336

0,220

Valid

Y2

0.470

0,220

Valid

Y3

0.529

0,220

Valid

Y4

0.302

0,220

Valid

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dijelaskan bahwa seluruh item atau
butir pertanyaan pada variabel Kinerja karyawan adalah valid, karena nilai
corrected item total correlation (rhitung) yang dihasilkan lebih dari 0,220.

4.2.3 Uji Reliabilitas


Pengujian reliabilitas dengan internal concistency dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan Cronbachs Alpha. Konsep reliabilitas menurut pendekatan
konsistensi diantara item-item dalam suatu instrumen. Tingkat keterkaitan antar
item pertanyaan dalam suatu instrumen untuk mengukur konstrak tertentu
menunjukkan

tingkat

reliabilitas

konsistensi

internal

instrumen

yang

bersangkutan. Dari hasil Pengolahan data, nilai alpha masing-masing konstrak


dapat dilihat pada Tabel 4.9.

63

Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Penelitian

Alpha Cronbachs

r tabel

Keterangan

Gaya Kepemimpinan (X1)

0,697

0,60

Reliabel

Motivasi (X2)

0,634

0,60

Reliabel

Disiplin kerja (X3)

0,761

0,60

Reliabel

Kinerja karyawan (Y)

0,700

0,60

Reliabel

Dengan demikian maka sesuai koefisien realibilitas yang dapat diterima


dengan menggunakan reliabilitas Cronbachs Alpha > 0,60 (Ghozali, 2011). Hasil
pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.9 diatas 60% maka pengukuran tersebut
dapat diandalkan.

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda


4.3.1 Persamaan Regresi
Persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.10
Persamaan Regresi Linier Berganda

Coefficient

Model
1

(Constant)
x1
x2
x3

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.341
.362
.451
.094
.278
.097
.250
.067

a. Dependent Variable: y

Standardized
Coefficients
Beta
.399
.259
.320

t
.942
4.775
2.872
3.744

64

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :


Y = 0,341 + 0,451 X1 + 0,278 X2 + 0,250 X3
Adapun penjelasan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
0 = Konstanta = 0,341
Nilai konstanta yang dihasilkan sebesar 0,341 menunjukkan
besarnya

tingkat

Kinerja

karyawan

(Y).

Apabila

Gaya

Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), dan Disiplin kerja (X3) adalah


konstan, maka tingkat pemahaman Kinerja karyawan (Y) sebesar
0,341.

1 = Koefisien regresi X1 = 0,451


Koefisien regresi pada variabel Gaya Kepemimpinan (X1) adalah
sebesar 0,451. Artinya adalah jika Gaya Kepemimpinan (X1) naik
satu- satuan, maka tingkat Kinerja karyawan (Y) akan naik sebesar
0,451 dengan asumsi variabel Gaya Kepemimpinan adalah konstan.
Atau dengan kata lain, tingginya Gaya Kepemimpinan dapat
meningkatkan Kinerja karyawan.
2 = Koefisien regresi X2 = 0,278

65

Koefisien regresi pada variabel Motivasi (X 2) adalah sebesar 0,278.


Artinya adalah jika Motivasi (X2) naik satu-satuan, maka tingkat
Kinerja karyawan (Y) akan naik sebesar 0,278 dengan asumsi
variabel Motivasi adalah konstan. Atau dengan kata lain, tingginya
Motivasi dapat meningkatkan Kinerja karyawan.
3 = Koefisien regresi X3 = 0,250
Koefisien regresi pada variabel Disiplin kerja (X 3) adalah sebesar
negatif 0,250. Artinya adalah jika Disiplin kerja (X3) naik satu
satuan, maka tingkat Kinerja karyawan (Y) akan turun sebesar 0,250
dengan asumsi variabel Disiplin kerja adalah konstan. Atau dengan
kata lain, tingginya Disiplin kerja

dapat menurunkan Kinerja

karyawan.

4.3.2 Analisis Koefisien Determinasi (R2) dan Korelasi (R)


Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
prosentase kontribusi yang diberikan oleh variabel gaya kepemimpinan, motivasi
dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT. UMC
Suzuki Basuki Rahmat Surabaya. Hasil perhitungan koefisien determinasi dengan
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi (R2) dan Korelasi (R)

66

Model Summaryb
Model
1

R
.758a

R Square
.575

Adjusted
R Square
.558

Std. Error of
the Estimate
.21760

DurbinWatson
2.087

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2


b. Dependent Variable: y

Dari tabel 4.11 tersebut di atas diketahui R square (R2) sebesar 0,575 atau
57,5%, hal ini menunjukkan bahwa 57,5% variabel kinerja karyawan PT. UMC
Suzuki Basuki Rahmat Surabaya mampu dijelaskan oleh gaya kepemimpinan,
motivasi dan disiplin kerja, sedangkan 42,5% variabel kinerja karyawan PT. UMC
Suzuki Basuki Rahmat Surabaya disebabkan oleh faktor lain yang berasal dari
luar variabel yang diteliti.
Koefisien korelasi berganda digunakan untuk mengukur keeratan
hubungan secara simultan antara variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan
disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. UMC Suzuki Basuki
Rahmat Surabaya. Koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan (R) sebesar
0,758 atau 75,8%. Hasil ini menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara
variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja secara simultan terhadap
kinerja karyawan PT. UMC Suzuki Basuki Rahmat Surabaya memiliki hubungan
yang sangat erat.
4.3.3 Uji Hipotesis
4.3.3.1 Uji F (Hipotesis 1)

67

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel


independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:98).
Hasil pengujian hipotesis kesesuaian model analisis pengaruh
Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), dan Disiplin kerja

(X3)

terhadap Kinerja karyawan (Y). dengan menggunakan uji F dapat dilihat


pada tabel berikut ini :
Tabel 4.12
Hasil Uji F Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
ANOVAb
Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
4.873
3.599
8.472

df
3
76
79

Mean Square
1.624
.047

F
34.304

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2


b. Dependent Variable: y

Dari hasil tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa angka Fhitung
sebesar 34,304 dan Ftabel dari penelitian ini sebesar 2,719 pada

nilai

signifikan 0,05 karena Fhitung lebih besar dari Ftabel ( 34,304 > 2,719 ) maka
H0 ditolak dan sebaliknya Ha diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan (X1),
Motivasi (X2), dan Disiplin kerja (X3) cocok atau sesuai secara simultan

68

mempunyai pengaruh terhadap Kinerja karyawan PT. UMC Suzuki Basuki


Rahmat Surabaya.
4.3.3.2 Uji t (Hipotesis 2)
Tabel 4.13
Hasil Uji t
Coefficientsa

Model
1
(Constant)
x1
x2
x3

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.341
.362
.451
.094
.278
.097
.250
.067

Standardized
Coefficients
Beta
.399
.259
.320

t
.942
4.775
2.872
3.744

Sig.
.349
.000
.005
.000

Zero-order

Correlations
Partial

.609
.583
.565

.480
.313
.395

Part
.357
.215
.280

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.800
.685
.765

1.251
1.459
1.308

a. Dependent Variable: y

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa :


1. Nilai thitung pada X1 sebesar 4,775 dan nilai ttabel di dalam penelitian ini
diperoleh sebesar 1,990 dengan tingkat signifikan kurang dari 5%, yaitu
sebesar 0,000, maka dapat dikatakan bahwa Gaya Kepemimpinan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan.
2. Nilai thitung pada X2 sebesar 2,872 dan nilai ttabel di dalam penelitian ini di
peroleh sebesar 1,990 dengan tingkat signifikan kurang dari 5%, yaitu
sebesar 0,005, maka dapat dikatakan bahwa Motivasi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan.
3. Nilai thitung pada X3 sebesar 3,744 dan nila ttabel dalam penelitian ini di peroleh
sebesar 1,990 dengan tingkat signifikan kurang dari 5%, yaitu sebesar
0,000, maka dapat dikatakan bahwa variabel Disiplin kerja secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan.

69

4.3.3.3 Uji Dominan (Hipotesis 3)


Tabel 4.14
Hasil Uji Dominan
Model

Standart beta

Gaya Kepemimpinan (X1)

0,399

Motivasi (X2)

0,259

Disiplin kerja (X3)

0,320

Dari tabel 4.14 diatas dapat dijelaskan bahwa :


1. Koefisien regresi beta pada variabel Gaya Kepemimpinan (X1) adalah
sebesar 0,399. Artinya adalah Variabel memiliki koefisien terbesar
Gaya

Kepemimpinan

yang

dominan

pengaruhnya

terhadap

meningkatkan varibel terikat (Kinerja karyawan).


2. Koefisien regresi beta pada variabel Motivasi (X 2) adalah sebesar
0,259. Artinya adalah Variabel memiliki koefisien Motivasi yang
mempunyai pengaruhnya terhadap meningkatkan varibel terikat
(Kinerja karyawan) tapi tidak terlalu dominan.
3. Koefisien regresi beta pada variabel Disiplin kerja (X 3) adalah negatif
sebesar 0,320. Artinya adalah Variabel memiliki koefisien Disiplin
kerja yang mempunyai pengaruhnya terhadap varibel terikat (Kinerja
karyawan).

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

70

Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin kerja adalah faktorfaktor yang dapat mempengarui Kinerja karyawan. Oleh karena itu apabila
PT. UMC Suzuki Basuki Rahmat Surabaya ingin berkembang dan
mendapatkan keunggulan kompetitif, maka harus dapat memberikan
kontribusi yang baik pula. Kontribusi yang baik dapat dinilai dari segi
kinerja karyawannya yang harus handal dalam mencapai target penjualan
dengan cara memotivasi diri dan disiplin kerja. Sehingga akan muncul nilai
positif dalam benak konsumen dan diharapkan akan membawa dampak
positif bagi Perusahaan.
Gaya Kepemimpinan pada pimpinan PT.UMC Suzuki Basuki
Rahmat Surabaya sudah baik. Hanya saja perlu ditingkatkan mengingat
banyaknya pesaing yang ada. Sebagai usaha yang bergerak di sektor
industri, Perusahaan perlu mengukur tingkat minat beli mobil. Pengukuran
ini sangat bermanfaat dalam mengevaluasi posisinya dibandingkan dengan
pesaing lainnya. Namun dapat ditemukan bagian mana yang membutuhkan
peningkatan. Pihak Perusahaan juga harus mampu memahami keinginankeinginan pelanggannya dan mempelajari faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi para pelanggannya.
Hasil uji F, nilai Fhitung yang dihasilkan dalam penelitian ini sebesar
34,304 dan nilai Ftabel di dalam penelitian ini

diperoleh sebesar 2,719

dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05.
Ketiga variabel bebas dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan

71

(X1), Motivasi (X2), dan Disiplin kerja (X3) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat yaitu Kinerja karyawan.
Secara parsial masing masing variabel tersebut tentulah berbeda
itu dapat dilihat dari uji thitung yaitu seluruh hasil t hitung lebih besar dan ttabel
di dalam penelitian ini di peroleh sebesar 1,990 dengan tingkat signifikan
dibawah 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan (X1),
Motivasi (X2), dan Disiplin kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil nilai () atau Standart of Coeficients Beta
menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan dengan nilai beta 0,399 lebih
tinggi daripada variabel motivasi dan disiplin kerja, hal ini menunjukan
bahwa gaya kepemimpinan yang ada pada PT.UMC Suzuki Basuki Rahmat
sudah baik. Sehingga mendapat hasil yang baik dan terarah dalam
pencapaian kinerja karyawan dengan selalu memberi motivasi, saran kritik
yang membangun, dan disiplin dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai