BAB I Cerumen (Y)
BAB I Cerumen (Y)
DIAGNOSIS CERUMEN
POLIKLINIK THT ( TELINGA, HIDUNG, DAN TENGGOROKAN )
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO
DISUSUN OLEH
KELOMPOK A IV
Nama-nama :
8. Monalisa Sumangando
9. Sefrita Mailangkay
3. Wustha Bachruddin
4. Siti Baroka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang
mencakup pelayanan bio-psiko-sosio dan spiritual yang komprehensif serta ditujukan
kepada individu, keluarga serta masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat,
keperawatan pada dasarnya adalah human science and human care and caring
menyangkut upaya memperlakukan klienss secara manusiawi dan utuh sebagai manusia
yang berbeda dari manusia lainnya dan kita ketahui manusia terdiri dari berbagai sistem
yang saling menunjang, di antara sistem tersebut adalah sistem persepsi sensori
(Handayani, 2008).
Telinga luar terdiri dari aurikula atau pinna dan kanalis auditoris eksternus, di
pisahkan oleh telinga tengah oleh struktur seperti cakram yang di namakan mambran
timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi
mata. Aurikulus melekat kesisi kepala oleh kulit tersusun terutama oleh kartilago
kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga ( Hyaifuddin, 2009).
Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, efitel kulit
yang terlepas dan partikel debu. Dalam keadaan normal serumen terdapat di sepertiga
luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan di daerah ini.
konsistensinya biasanya lunak, tetapi kadang-kadang kering. Di pengaruhi oleh faktor
keturunan, iklim, usia dan keadaan lingkungan. Serumen dapat keluar sendiri dari liang
telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah mambran timpani menuju
keluar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah ( Alfian, 2007).
Impaksi serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan
serumen diliang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang terganggu ( Elizabeth,
2008).
Dunia, menurut perkiraan WHO pada tahun 2005 terdapat 278 juta orang menderita
impaksi serumen, 75 - 140 juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Sedangkan pada
anak-anak , terdapat 0,1 0,2% menderita impaksi serumen.
1.2 Tujuan Khusus
1) Mahasiswa dapat mengetahui konsep medis cerumen
2) Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan cerumen
BAB II
TINJAUAN MEDIS
2.1 Definisi
Serumen adalah sekret klenjar sebasea dan apokrin yang terdapat pada bagian
kartilaginosa lian telinga. Sumabtan serumen adalah suatu keadaan dimana serumen
sedemikian rupa sehingga mengganggu pendengaran penderita.
2.2 Etiologi
Penyebab dari penyumbatan serumen biasanya kemasukan air sehingga timbul rasa
tidak enak atau gatal. Penyebab lainnya dikarenakan sebagian orang ridak
membersihkan telinga dengan teratur.
2.3 Tanda dan Gejala
Adanya serumen, walaupun merupakan sekresi yang normal dapat menyebabkan:
gangguan pendengaran
nyeri telinga
keluarnya cairan
fertigo
Jumlah dan kosistensinya beragam sehingga harus membersihkan telinganya
(mengirigasi) pada saat-saat tertentu secara teratur
2.4 Pemeriksaan Penunjang
Ketajaman auditorius : Pendengaran pasien dapat disaring dengan mengkaji