Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
dan
kemampuan
untuk
menstimulasi
perkembangan
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Untuk mengetahui perkembangan psikososial pada bayi
1.2.2
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi psikososial
b. Untuk mengetahui perkembangan psikosial emosi pada bayi
c. Untuk mengetahui perkembangan psikosial Temperamen pada bayi
d. Untuk mengetahui perkembangan psikosial Attachment pada bayi
e. Untuk mengetahui perkembangan psikosial Rasa percaya pada bayi
f. Untuk mengetahui perkembangan psikosial Otonomi pada bayi
g. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan perkembangan psikosial pada bayi
BAB II
LANDASAN TEORI
psikososial
pada
bayi
melibatkan
semua
aspek
utama
perkembangan yang penting untuk proses maturasi pada tahap yang lebih lanjut, yaitu
perkembangan emosi, kognitif, dan moral. Perkembangan emosional merupakan
kelanjutan pembinaan rasa percaya versus rasa tidak percaya yang telah dimulai sejak
masa neonatus. Penyelesaian tahap ini sangat menentukan bagaimana individu
menyelesaikan
tahap
tumbuh-kembang
selanjutnya.
Pada
tahun
pertama
2.
3. Peka terhadap kebutuhan bayi dan pemenuhan kebutuhan secara terampil dan
sesegera mungkin.
Pada usia 7 hingga 9 bulan, bayi mulai menyadari bahwa dirinya merupakan
bagian terpisah dari orng tuanya. Bayi akan menangis jika dipisahkan dari orang tua
atau pengasuhnya. Harga diri terbentuk melalui kegiatan fisik dan reaksi orang lain
terhadap bayi.
Menangis
Senyuman
Senyuman ialah perilaku komunikatif bayi yang juga penting. Ada dua tipe
senyuman pada bayi yaitu:
1. Senyuman Refleks
Senyuman refleksi tidak terjadi sebagai respons terhadap rangsangan
dari luar. Senyuman ini tampak selama bulan pertama setelah
kelahiran, biasanya selama pola tidur yang tidak teratur dan bukan
ketika bayi sedang berada dalam keadaan terjaga.
2. Senyuman Sosial
Sebaliknya, senyuman sosial terjadi sebagai respons terhadap suatu
rangsang dari luar, yaitu pada awal perkembangan, khususnya
bayi merupakan dasar utama bagi pembentukan kehidupan sosial anak di kemudian
hari. Menurut J. Bowlby, pentingnya attachment dalam tahun pertama kehidupan
bayi adalah karena bayi dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan untuk
membentuk suatu katerikatan.
Menurut Sujono (2009) Ada 4 tahap perkembangan attachment pada bayi :
1. Tahap indiscriminate sosibility (0-2 bulan),
Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang dengan atau
menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.
2. Tahap attachment is the makin (2-7 bulan),
Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada
orang yang lebih dikenal.
3. Tahap specific, clear-cut attachment (7-24 bulan),
Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama
lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis
ketika berpisah dengannya.
4. Tahap goal-coordination partenerships (24- seterusnya)
Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi
tidak merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh pertamanya
dalam jangka waktu yang lama.
Kegagalan membentuk keterikatan dengan sesorang atau beberapa orang
pada tahun pertama kehidupannya, akan berakibat ketidakmampuan mempererat
hubungan sosial yang akrab pada masa dewasa. Penelitian Baltes dan rekanrekannya juga menunjukkan bahwa ibu-ibu yang diperkenankan berinteraksi segera
setelah dia melahirkan anaknya, ternyata di kemudian hari jarang ditemui persoalanpersoalan, seperti ibu yang melalaikan anak, menyiksa atau pergi meninggalkan
anak.
Sejumlah peneliti berkesimpulan bahwa semua bayi terikat pada ibunya
dalam tahun pertama.Akan tetapi kualitas ikatan tersebut berbeda-beda, sesuai
dengan tingkat respon ibu terhadap kebutuhan mereka. Ainswoth (1979)
membedakan keterikatan bayi atas dua bentuk, yaitu:
Sekitar usia 6 minggu, sistem penglihatan bayi sudah mulai berkembang. Pada
level ini, bayi mulai memasuki level interaksi sosialnya. Ia mulai menatap wajah
ibu dan mulai membesarkan matanya. Pada saat inilah untuk pertama kalinya ibu
merasa si bayi memandangi wajahnya dan mulai berinteraksi lebih hangat lagi
dengan si bayi.
Bagi orang tua hendaknya memberikan mainan yang berbunyi di dekat mata
bayi dan gerakan dari kiri ke kanan dan sebaliknya, jauh - dekat, dan
sebaliknya.Hal ini dapat melatih penglihatan bayi. Pada waktu usia 2 bulan, orang
tua akan menemukan bayi tersenyum manis didepannya. Bukan lagi senyum
refleks pada saat tidur, tapi senyum yang memancing respon anda untuk
membuatnya tersenyum lebih lebar.Pada saat inilah orang tua mengetahui bahwa
tiba saatnya perannya dibutuhkan untuk mulai pendidikan sosial bagi bayi.
Sekalipun pada usia ini senyumannya belum terarah kepada orang tertentu (karena
keterbatasan penglihatan), stimulasi orang tua sangatlah dibutuhkan. Pada saat
bayi tersenyum, orang tua hendaknya memberikan respon dengan mengajak
berbicara, tersenyum kembali, atau menggelitik dagunya. Bayi akan tersenyum
kembali, kadang lebih lebar atau bahkan tertawa dan mengeluarkan suara. Respon
bayi ini akan mendorong orang tua untuk memberikan stimulasi kembali. Maka
terjadilah interaksi atau komunikasi yang sederhana antara bayi dengan orang tua.
Diketemukan
bahwa
interaksi
seperti
ini
mempengaruhi
perkembangan
kecerdasan anak. Anak-anak yang mencapai nilai tinggi dalam test intelegensi
telah mendapatkan stimulasi yang baik dari orang tua ketika mereka masih bayi:
orang tua mengajak berbicara, tersenyum, bermain, mendengarkan, meniru, dan
memberikan respon yang konstan kepada senyuman bayi.
Pada usia 2 bulan bayi akan menggapaikan tangannya di hadapan
mukanya. Pada saat seperti itu orang tua dapat membiarkannya sendiri di baby
box dan pergi mengerjakan hal-hal lain.
2.6 Perkembangan Otonomi
Menurut Chaplin (2002), otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk
memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan
dirinya sendiri. Menurut Erikson,. Pada tahap ini, bayi tidak hanya dapat berjalan,
tetapi mereka juga dapat memanjat, membuka dan menutup , menjatukan, menolak
dan menarik, memegang otonomi atau kemandirian merupakan tahap ke dua
perkembangan psikososial yang berlangsung pada akhir masa bayi dan masa baru
psikososial
bayi
yang
normal
adalah
proses
10
b. Karakteristik perilaku
Tabel dibawah akan menguraikan perilaku bayi yang menunjukkan
rasa percaya dan rasa tidak percaya
Karakteristik perilaku
bayi
Tugas
Perilaku
perkembangan
bayi
Perkembangan
yang normal :
Berkembangnya
rasa percaya
dikenalnya
- Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya
- Menangis saat merasa tidak nyaman (basah, lapar,
haus, sakit, panas)
- Bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri
- Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
Penyimpangan
perkembangan :
Berkembangnya
11
Potensial (normal)
Risiko (penyimpangan)
2. Tindakan
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial bayi
Tugas perkembangan
Tindakan Keperawatan
Perkembangan yang
normal :
Rasa percaya
12
nyaman
b) Fokuskan perhatian pada bayi saat menyusui;
jangan sambil melakukan pekerjaan lainnya
c) Tidak membiarkan bayi tidur sendiri tetapi
tetap bersama orang tua
d) Kontak dengan bayi sesering mungkin
e) Tidak membiarkan bayi bermain sendirian,
tidak memainkan bayi dengan cara menggantiganti antara puting dan empeng
f) Tetaplah memberi ASI sampai 1.5 tahun
g) Tidak mengganti pengasuh bayi terlalu sering
(bayi bingung karena harus memupuk
kepercayaan pada banyak orang)
b. Keluarga
1) Tujuan
a) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan
yang normal dan menyimpang
b) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya
c) Mendemonstrasikan cara menstimulasi perkembangan anaknya
d) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan anaknya
13
2) Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan untuk
keluarga
Tugas
Tindakan Keperawatan
a) Jelaskan pengertian perkembangan psikososial,
Perkembangan
yang normal :
menyimpang
b) Jelaskan cara memupuk rasa percaya bayi pada
Rasa percaya
ibu/keluarga
- Panggil bayi sesuai namanya
- Berespons secara konsisten terhadap kebutuhan bayi.
o Susui segera saat bayi menangis
o Ganti popok/celana bila basah/kotor
o Lindungi dari bahaya jatuh
o
perkembangan :
bayi :
- Memenuhi kebutuhan dasar : makan, minum,
Rasa tidak
percaya
bermain
14
SP 1 Keluarga :
Menjelaskan perilaku bayi yang normal dan menyimpang serta
cara menstimulasinya
Orientasi
Selamat pagi/siang/sore bp/ibu.. saya In perawat dari puskesmas Meuraksa.
Nama ibu siapa.? Biasa dipanggil apa.? Bagaimana kondisi bayi ibu? Siapa
namanya bu?... Bagaimana kalau kita berbincang bincang tentang
perkembangan bayi ibu ? Berapa lama ibu punya waktu? Bagaimana kalau.30
menit?. Dimana kita akan bicara? Diruangan ini saja? Baiklah .....
Kerja
Apakah menurut bp/ ibu merawat bayi itu penting ? ... mengapa ...? betul sekali
...selain
itu dengan merawat bayi secara baik dan benar bayi akan merasa aman dan
nyaman sehingga memupuk rasa percaya bayi terhadap lingkungan karena
kalau tidak bayi akan mengalami rasa tidak percaya dan akan menghambat
perkembangan seterusnya.
Saya punya beberapa leaflet tentang tumbuh kembang bayi. Bp/Ibu pegang
satu dan saya pegang satu...kita bahas sama sama ya .....
Perkembangan utama bayi adalah bisa memupuk rasa percaya artinya bayi
harus bisa mempercayai orang disekitarnya; khususnya ibu, karena pada usia
ini bayi sangat tergantung pada orang lain.. Beberapa perilaku yang
menandakan bayi mempunyai rasa
percaya adalah bayi bereaksi senang ketika ibunya datang, memperhatikan/
memandang wajah orang yang mengajak bicara dan mencari suara orang yang
memanggil namanya, ia tidak langsung menangis saat bertemu orang asing, atau
saat basah, lapar, haus, sakit, gerah ia akan menangis. Apakah A berperilaku
seperti ini?
....? kalau begitu ibu sudah merawatnya dengan baik. Supaya perkembangan A
lebih baik lagi ibu harus selalu memenuhi kebutuhannya; makan, minum, tidur,
bersih, tidak nyeri, tidak kepanasan, merasa dicintai dan disayangi oleh ibunya.
Ibu juga harus mengajaknya berbicara dan jangan memperhatikan hal lain saat
menyusui atau merawatnya karena dapat menyebabkan A merasa tidak
15
diperhatikan....
Apakah bp/ ibu perhatikan bagaimana perilaku A setelah makan atau disusui
? Itu menandakan ia sangat senang dan nyaman. Kalau itu berlangsung terus
sampai berusia
1,5 tahun A pasti akan mempunyai rasa percaya pada lingkungannya. Rasa
percaya ini
akan membuat A jadi mudah bergaul dengan orang lain setelah besar nanti.
Sebaliknya...kalau kebutuhan tadi tidak terpenuhi bayi akan menjadi mudah
rewel, sulit berpisah dengan ibu dan menjerit-jerit bila berpisah dengan ibu atau
sulit berhenti menghisap jempol/empeng. Bila hal itu terjadi maka ibu harus
membuat bayi percaya lagi dengan cara memenuhi semua kebutuhan dasar bayi,
menjaga agar bayi merasa nyaman, diperhatikan, dicintai dan disayangi oleh
orang disekitarnya. Menurut bp/ ibu, A
termasuk yang mana?...bagus sekali ibu sudah dapat membuat A percaya.
Mari kita coba lakukan ke anak ibu. Coba panggil namanya.....bagus, lihat bu
mukanya gembira saat ibu panggil dan ibu gendong. Coba saya gendong, mari
dek sama ibu....sambil mengulurkan tangan Lihat bu, dia lihat dulu muka saya
dan tidak mau saya gendong, ini normal bu karena baru pertama ketemu saya
dan tidak boleh dipaksa. Nanti kalau udah kenal dan percaya pada saya dia akan
mau.
Terminasi
Nah bp/ibu... kita sudah berbincang bincang tentang perkembangan bayi yang
normal
dan menyimpang, bagaimana perasaan ibu sekarang? Bermanfaat?Apakah ibu
masih ingat bagaimana cara merawat A supaya ia berkembang lebih baik
lagi?..... betul sekali
...bagus ibu h mengingat dengan baik, Apakah masih ada hal lain yang ingin ibu
ketahui?
Kalau begitu ibu dapat mencoba beberapa cara yang belum ibu lakukan selama
ini...dan pada pertemuan berikutnya ceritakan pada saya... Saya bisa kesini
lagi minggu depan
.... Adakah yang ingin bp/ ibu ketahui lagi dan bisa kita bicarakan minggu
depan?....kalau
16
begitu minggu depan kita akan bicarakan tindakan yang ibu lakukan dan
bagaimana mempertahankannya. Baiklah..... Saya permisi dulu
SP 2 Keluarga :
Mendemonstrasikan dan melatih keluarga mengembangkan rasa percaya
bayi terhadap orang lain
Orientasi
Selamat pagi/siang/sore bp/ibu.. Apakah bp/ ibu sudah mencoba cara
merawat anak
yang kita bicarakan minggu lalu? Bagaimana hasilnya? Hari ini kita
akan membahas
cara menstimulasi A, sekaligus mendemonstrasikannya. Dimana A?
bisakah dibawa kesini? Berapa lama kita akan berbincang - bincang ? 15
20 menit ? Dimana enaknya ? disini saja? Baiklah kalau begitu...
Kerja
Sesuai dengan petunjuk di leaflet ini cara menstimulasi perkembangan
bayi adalah
dengan memberi rasa aman dan nyaman bagi bayi. Cara yang dapat ibu
lakukan untuk membuat bayi merasa aman dan nyaman adalah dengan
menyusui, memandikan secara teratur, membersihkan kotoran atau
kencing, menjaga agar tidak kegerahan, memeluk, menggendong,
membuai, mengajaknya bicara, menjaga agar tidak jatuh atau cedera.
Apakah ibu sudah melakukan semua itu....? Tindakan mana yang belum ibu
lakukan....? Apakah ada kesulitan untuk melakukannya....? apa yang sudah
ibu lakukan untuk mengatasinya...? Dapatkah ibu perlihatkan bagaimana
caa ibu menyusui bayi ibu? Bagus..Cara ibu menyusui sudah betul hanya
akan lebih baik lagi jika perhatian dan konsentrasi ibu hanya tertuju pada
bayi atau sambil berbicara perlahan. Coba sekarang fokuskan pikiran dan
hati ibu pada A .. senyum dan ajak bicara perlahan... Bagus.... ibu sudah
melakukannya dengan baik. Jadi saat menyusui kita fokus pada bayi, tidak
sambil mengerjakan hal yang lain. Hal lain yang harus dilakukan adalah
lebih menjaga kebersihan dan keamanannya. Berkomunikasi baik verbal
maupun non verbal juga sangat mempengaruhi rasa aman bayi.
Terminasi
Nah bu... kita sudah berbincang bincang tentang cara membuat bayi
merasa percaya pada lingkungan , bagaimana perasaan ibu sekarang?
Apakah bermanfaat? Alhamdulilah kalau begitu, apakah ibu masih ingat
bagaimana cara merawat A supaya ia berkembang lebih baik lagi?.....
betul sekali ...bagus ibu sudah mengingat dengan baik, Apakah masih ada
hal lain yang ingin ibu ketahui? Tidak..kalau begitu ibu dapat mencoba
beberapa
cara yang belum ibu lakukan selama ini...dan pada pertemuan berikutnya
ceritakan
pengalaman ibu dalam merawat bayi pada saya... Saya bisa kesini lagi
17
minggu depan bu.... Adakah yang ingin ibu ketahui lagi kita bisa
diskusikan minggu depan?.....kalau begitu minggu depan kita akan
bicarakan
tindakan yang ibu lakukan dan bagaimana
mempertahankannya. Baiklah..... Saya permisi dulu bu..Sampai
jumpa.
BAB III
PENUTUP
18
3.1 KESIMPULAN
Psikososial merupakan hal yang penting bagi bayi. Karena pada tahap
perkembangan psikososial bayi inilah yang akan mempengaruhi perkembanganperkembangan bayi selanjutnya dalam berinteraksi dengan masyarakat dan
lingkungan sekitar.
Perkembangan psikososial pada bayi melibatkan semua aspek utama
perkembangan yang penting untuk proses maturasi pada tahap yang lebih lanjut,
yaitu perkembangan emosi, kognitif, dan moral. Perkembangan emosional
merupakan kelanjutan pembinaan rasa percaya versus rasa tidak percaya yang
telah dimulai sejak masa neonatus. Penyelesaian tahap ini sangat menentukan
bagaimana individu menyelesaikan tahap tumbuh-kembang selanjutnya. Pada
tahun pertama kehidupannya, bayi bergantung pada orang tua dalam pemenuhan
kebutuhan fisiologis maupun psikologisnya.
3.2 SARAN
Bagi perawat dapat memberikan asuhan keperawatan khususnya kepada
perkembangan psikososial pada bayi dan juga pada keluarga bayi baik dalam
masyarakat maupun dalam dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Sujono, Riyadi. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha Ilmu
19
Suliswati, dkk. 2012. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
20