Anda di halaman 1dari 65

Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Jawa Tengah


1

MATERI YANG DIATUR


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Kewajiban PNS ;
Larangan PNS ;
Sanksi hukuman disiplin ;
Pejabat yang berwenang menghukum ;
Tatacara penjatuhan hukuman disiplin ;
Upaya administratif atas hukuman
disiplin.
2

BERLAKUNYA PP 53/2010
1.

Dengan berlakunya PP 53/2010 ( 6 Juni 2010)


maka :
PP 30/1980 ttg Peraturan Disiplin PNS, dan
Pasal 12 PP 32/1979 ttg Pemberhentian
PNS
dinyatakan tidak berlaku.

2.

Juklak mengenai disiplin PNS yang ada


(SE Ka. BAKN No. 23/SE/1980) tetap berlaku,
sepanjang tidak bertentangan dan belum
diubah berdasarkan PP 53/2010.
3

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta


dan terbentuk melelui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban.
Jika nilai-nilai tersebut telah menyatu
dalam dirinya, maka sikap atau perbuatan
yang dilakukan bukan lagi dirasakan
sebagai beban, bahkan sebaliknya akan
membebani dirinya bila tidak berbuat
seperti nilai-nilai yang telah lazim
dilakukan.
4

Terdapat empat faktor yang perlu


diperhatikan dalam menumbuhkan
disiplin, yaitu :
1.Adanya faktor kesadaran.
2.Adanya faktor keteladanan.
3.Adanya faktor motivasi.
4.Adanya faktor penegakan
peraturan.
5

Instrumen Kendali Disiplin PNS


a.Peraturan Perundang-undangan.
-Peraturan Perundang-undangan
No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin
PNS
-Peraturan Perundang-undangan
No.32 Tahun 1979 tentang
pemberhentian PNS.
- PP No. 4 Tahun 1966 Tentang
-

Pemberhentian sementara PNS.


PP No. 10 Tahun 1983 jo.
6

LATAR BELAKANG
Alasan ditetapkannya PP 53 Tahun 2010 :
a. Tuntutan masyarakat terhadap peningkatan
kinerja & pelayanan PNS seiring dengan
reformasi birokrasi.
b. Penyesuaian kewenangan pejabat yang
berwenang menjatuhkan hukuman disiplin
seiring dg otonomi daerah.
c. Mengkaitkan tingkat dan jenis hukuman
disiplin dengan jenis pelanggaran disiplin
8
terhadap kewajiban dan larangan.

LATAR BELAKANG

Alasan ditetapkannya PP 53 Tahun 2010 :


d. Mempertegas pendelegasian kewenangan
secara berjenjang kepada setiap pejabat
struktural untuk dapat menjatuhkan
hukuman disiplin.
e. Menumbuhkan keberanian kepada setiap
pejabat struktural untuk menjatuhkan
hukuman disiplin kepada pegawai di
lingkungannya.
9

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

KEWAJIBAN & LARANGAN


1. Kewajiban (Pasal 3) : 26 butir menjadi 17 butir
2. Larangan (Pasal 4) : 18 butir menjadi 15 butir
Penyempurnaan tersebut meliputi :
Pengelompokan beberapa kewajiban & larangan ke dalam
kesatuan bunyi sumpah/janji jabatan/PNS sbg kewajiban
untuk mengucapkan & menaati sumpah/janji PNS dan
jabatan.
penambahan SKI sebagai kewajiban.
penambahan butir larangan dalam kampanye Pemilu
(sesuai UU 10/2008 dan UU 42/2008).
penambahan butir larangan kampanye Pilkada (selama ini
10
diatur dgn SE MENPAN).

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

SANKSI

(Pasal 7)

Tingkat dan jenis hukuman disiplin, disempurnakan


dengan mengubah dan menambah jenis hukuman
sebagai berikut :

Untuk jenis hukuman sedang :


jenis hukuman penurunan gaji sebesar 1 kali gaji
berkala untuk paling lama 1 tahun dihapuskan
penambahan jenis hukuman penurunan pangkat
setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 tahun
(selama ini sebagai hukuman berat).
11

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

Untuk jenis hukuman berat :


jenis hukuman berupa penurunan pangkat
setingkat untuk paling lama 1 thn menjadi 3 thn.
jenis hukuman berupa penurunan pangkat
setingkat paling lama 1 thn dihapus, diturunkan
menjadi hukuman tingkat sedang.
penambahan jenis hukuman berupa pemindahan
dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah (sesuai dengan Penjelasan Ps. 29 UU
8/1974 jo UU 43/1999.
12

TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN


DISIPLIN
Jenis hukuman disiplin tingkat ringan : ( Pasal 7 )
a. tegoran lisan;
b. tegoran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
Jenis hukuman disiplin tingkat sedang :
a. penundaan kenaikan gaji berkala untuk selama 1 (satu) tahun;
b. penundaan kenaikan pangkat untuk selama 1 (satu) tahun ;
c. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun.
Jenis hukuman disiplin tingkat berat :
a. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah
selama 3 (tiga) tahun;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah ;
c. pembebasan dari jabatan;
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS;
13
e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

Menambah ketentuan mengenai sanksi bagi


kewajiban tidak masuk kerja tanpa alasan sah :

pelanggaran

a. 5 sd. 15 hari kerja dikenai hukuman ringan : (Ps 8 angka 11)


1) 5 hari kerja teguran lisan;
2) 6 sd. 10 hari kerja teguran tertulis;
3) 11 sd. 15 hari kerja pernyatan tidak puas secara tertulis.
b. 16 sd. 30 hari kerja dikenai hukuman sedang : (Ps. 9 angka 11)
1) 16 sd. 20 hari kerja penundaan kenaikan gaji berkala;
2) 21 sd. 25 hari kerja penundaan kenaikan pangkat 1 (satu)
tahun;
3) 26 sd. 30 hari kerja penurunan pangkat setingkat lebih
14
rendah selama 1 (satu) tahun.

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

c. selama 31 sd. 46 hari kerja atau lebih dikenai hukuman berat :


(Pasal 10 angka 11)
1) 31 sd. 35 hari kerja penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun ;
2) 36 sd. 40 hari kerja pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah (bagi pejabat struktural atau
fungsional tertentu) ;
3) 41 sd. 45 hari kerja pembebasan dari jabatan (bagi pejabat
struktural atau fungsional tertentu) ;
4) 46 hari kerja atau lebih pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS.
d. Setiap PNS wajib datang, pulang dan melaksanakan tugas sesuai
ketentuan jam kerja. Keterlambatan akan dihitung secara
15
kumulatif dan dikonversi 1 hari kerja sama dengan 7 jam.

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

Penambahan ketentuan mengenai sanksi pelanggaran larangan


dalam kegiatan kampanye Pemilu / Pilkada :
Hukuman disiplin sedang :
ikut serta sbg pelaksana kampanye, atau peserta kampanye
dgn menggunakan atribut partai atau atribut PNS, atau dgn
mengerahkan PNS lain dalam Pemilu Presiden/Wapres, DPR,
DPD, atau DPRD
mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan thd
pasangan calon yg menjadi peserta pemilu sebelum, selama,
dan sesudah masa kampanye Pemilu Presiden/Wapres, DPR,
DPD, atau DPRD ;
memberikan dukungan kpd calon anggota DPD atau calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dgn cara memberikan
16
surat dukungan disertai foto kopi KTP

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

Penambahan ketentuan mengenai sanksi pelanggaran


larangan dalam kampanye Pemilu / Pilkada :
Hukuman disiplin berat :
mengadakan
kegiatan
yang
mengarah
kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,
atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat
menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dlm
kampanye ;
membuat
keputusan
dan/atau
tindakan
yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
17
calon selama masa kampanye;

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

Penambahan klausul baru mengenai klasifikasi


hukuman disiplin ringan, sedang dan berat
sesuai dengan berat ringannya pelanggaran
dengan mempertimbangkan (tolok ukur) :
a. latar belakang dilakukannya pelanggaran
(sengaja / tdk sengaja) ;
b. Protap/SOP yang ditetapkan oleh instansi;
c. dampak dari pelanggaran yang dilakukan
(terhadap unit kerja, instansi ybs, atau
pemerintah / negara);
18

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

PEJABAT YANG BERWENANG


MENGHUKUM
(Pasal 15 sd. 20)

a. Presiden HD tingkat berat, bagi pejabat eselon I


& pjbt lain yg pengangkatannya wenang Presiden
b. Pejabat Pembina Kepegawaian HD tingkat berat
c. Semua pejabat struktural eselon I, II, III, IV, V
HD tingkat ringan dan sedang
d. Pejabat yang disetarakan pejabat struktural
(Ketua Pengadilan, Rektor, Kepala Sekolah, dll.) 19

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

untuk jenis hukuman sedang diatur two step down,


bagi pejabat yang berwenang menghukum kecuali PPK
misalnya : Pejabat struktural eselon I menjatuhkan
hukuman tingkat sedang bagi pejabat struktural eselon
III, dan seterusnya.
untuk jenis hukuman ringan diatur one step down, bagi
pejabat yang berwenang menghukum kecuali PPK
misalnya : Pejabat struktural eselon I menjatuhkan
hukuman tingkat ringan bagi pejabat struktural eselon
II, dan seterusnya.
20

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

(Pasal 21)
Penambahan ketentuan baru mengenai
sanksi bagi Pejabat yang berwenang
menghukum karena tidak menjatuhkan
hukuman disiplin kepada bawahannya
yang melakukan pelanggaran.
Hukuman yang dijatuhkan adalah berupa
jenis hukuman disiplin yang seharusnya
dijatuhkan.
21

POKOK PERUBAHAN PP 30 TAHUN 1980


MENJADI PP 53 TAHUN 2010

Penambahan ketentuan baru mengenai pembebasan


sementara bagi pejabat yang sedang dalam proses
penjatuhan hukuman disiplin oleh PPK.
Penambahan ketentuan baru mengenai Pejabat Yang
Berwenang Menghukum untuk dapat memberi
peringatan terlebih dahulu sebelum menjatuhkan
hukuman.
Berdasarkan evaluasi, Pemerintah sering dikalahkan
di PTUN karena Pejabat Yang Berwenang Menghukum
dalam menjatuhkan hukuman tidak didahului
peringatan.
22

UPAYA ADMINISTRATIF
( Pasal 32 sd. 41 )
Keberatan
menghukum

kpd atasan pjbt

yg

Banding Administratif ke BAPEK

Upaya administratif dimaksudkan untuk


menghindari kesewenang-wenangan Pejabat

23

TIDAK DAPAT DIAJUKAN


UPAYA ADMINISTRATIF

HUKUMAN
DISIPLIN

DAPAT
KEBERATAN

ATASAN
PJBT YG
MENGHUKUM

DAPAT
BANDING ADM.

BAPEK

DAPAT DIAJUKAN
UPAYA ADMINISTRATIF

24

YANG TIDAK DAPAT DIAJUKAN


UPAYA ADMINISTRATIF
( Keberatan /Banding Administratif )

Keputusan HD yang ditetapkan oleh :

Presiden ;

PPK, kecuali HD berupa pemberhentian sbg PNS .

Gubernur selaku wakil Pemerintah untuk HD


berupa penurunan jabatan & pembebasan jabatan.

Kepala Perwakilan RI, untuk jenis HD ringan dan


berat berupa : penurunan jabatan & pembebasan
jabatan

Pejabat struktural, utk semua jenis HD ringan.


25

YANG DAPAT DIAJUKAN


KEBERATAN
Keputusan HD tingkat sedang yg dijatuhkan
oleh :

Pejabat strukt. eselon I dan pejabat yg


setara;

Sekda/Pejabat strukt. eselon II Kab/Kota;

Pejabat eselon II di lingk. Instansi vertikal;

utk eselon IV ke bwh dan gol.ruang III/d ke


bwh.
26

YANG DAPAT DIAJUKAN


BANDING ADMINISTRATIF
( Ke BAPEK )

Keputusan HD yang ditetapkan oleh


PPK atau Gubernur selaku wakil
Pemerintah yang berupa :

pemberhentian dengan hormat tidak


atas permintaan sendiri sbg PNS ;

pemberhentian tidak dengan hormat


sebagai PNS.
27

PENANGANAN KEBERATAN

Keberatan dapat diajukan oleh PNS yang dijatuhi


HD secara tertulis kepada atasan pejabat yg
berwenang menghukum disertai alasan keberatan,
tembusannya
disampaikan
kpd
pejabat
yg
berwenang menghukum.

Keberatan diajukan dalam jangka waktu 14 hari


terhitung mulai tanggal ybs menerima keputusan
hukuman disiplin.

Pejabat yang berwenang menghukum harus


memberi tanggapan tertulis atas keberatan dan
disampaikan
kepada
atasan
pejabat
yang
berwenang menghukum dalam jangka waktu 6 hari
kerja sejak menerima tembusan surat keberatan.
28

PENANGANAN KEBERATAN

Keputusan
atasan
pejabat
yg
berwenang menghukum, dapat berupa
penguatan, peringanan, pemberatan,
atau pembatalan hukuman disiplin
serta bersifat final dan mengikat.

Apabila dalam waktu lebih dari 21 hari


kerja, atasan pejabat yang berwenang
menghukum
tidak
mengambil
keputusan
atas
keberatan,
maka
keputusan pejabat yang berwenang
menghukum batal demi hukum.
29

Hak-hak kepegawaian PNS yg


mengajukan banding administratif ke
BAPEK :

apabila masuk kerja, gaji tetap dibayarkan.

apabila tidak masuk kerja, gaji tidak


dibayarkan.

PNS yang meninggal sebelum ada putusan


atas banding administratif, diberhentikan
dengan
hormat
dan
diberikan
hak-hak
kepegawaiannya.

30

31

TATACARA
PENJATUHAN HUKUMAN
DISIPLIN

1. PEMANGGILAN
PNS yg diduga melanggar disiplin dipanggil secara
tertulis oleh atasan langsung utk dilakukan
pemeriksaan.
Pemanggilan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
sebelum tanggal pemeriksaan.
Apabila pada tanggal yg ditentukan PNS ybs tidak
hadir, maka dilakukan pemanggilan kedua paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal yang
ditentukan pada pemanggilan pertama.
Apabila setelah pemanggilan kedua PNS ybs tdk
hadir juga, maka HD tetap dijatuhkan berdasarkan
alat bukti yg ada (tanpa pemeriksaan)
32

2. PEMERIKSAAN
Sebelum PNS dijatuhi HD setiap atasan langsung
wajib memeriksa terlebih dahulu PNS yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin.
Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan hasilnya
dituangkan dalam bentuk BAP.
BAP harus ditandatangani oleh
memeriksa dan PNS yg diperiksa.

pejabat

yang

Apabila PNS yg diperiksa tdk bersedia menandatangani, BAP tsb tetap dijadikan sebagai dasar utk
menjatuhkan HD.
PNS yg diperiksa berhak mendapat fotokopi BAP.
33

2. PEMERIKSAAN
Khusus utk pelanggaran disiplin yg ancaman
hukumannya sedang dan berat dapat dibentuk
Tim Pemeriksa oleh PPK.
Apabila perlu, atasan langsung, Tim Pemeriksa
atau pejabat yg berwenang menghukum dapat
meminta keterangan dari orang lain.
Untuk kelancaran pemeriksaan, PNS yg diduga
melakukan pelanggaran disiplin & kemungkinan
akan dijatuhi HD tingkat berat, dapat dibebaskan
sementara dari tugas jabatannya oleh atasan
langsung sejak ybs diperiksa.
Selama dibebaskan sementara dari jabatan,
ditunjuk Pelaksana Harian (Plh.)

34

3. PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN
Apabila menurut hasil pemeriksaan, kewenangan utk
menjatuhkan HD kepada PNS tsb mrpkn kewenangan :

atasan langsung ybs, maka atasan langsung tsb


wajib menjatuhkan HD.

pejabat yang lebih tinggi, maka wajib melaporkan


secara hirarki disertai BAP.

PNS yang melakukan beberapa pelanggaran disiplin,


hanya dapat dijatuhi satu jenis HD yg terberat.
PNS yg pernah dijatuhi HD kemudian melakukan
pelanggaran disiplin yg sifatnya sama, dijatuhi HD yg
lebih berat dari HD terakhir yg pernah dijatuhkan
kepadanya.
PNS tdk dapat dijatuhi HD dua kali atau lebih utk satu
35
pelanggaran disiplin.

4. PENYAMPAIAN
KEPUTUSAN
HUKUMAN
DISIPLIN

Setiap penjatuhan HD ditetapkan dgn keputusan


pejabat yg berwenang menghukum.

Keputusan HD disampaikan secara tertutup oleh


pejabat yg berwenang menghukum atau pejabat
lain yg ditunjuk kpd PNS ybs, tembusannya
disampaikan kpd pejabat instansi terkait.
Penyampaian keputusan HD paling lambat 14
(empat belas) hari kerja sejak keputusan
ditetapkan.
Dalam hal PNS yang dijatuhi HD tidak hadir
pada saat penyampaian keputusan HD, maka
keputusan dikirim kpd ybs

36

5. BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN
Keputusan yang tidak dapat
diajukan keberatan

Berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
37

5. BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN
Keputusan yang dapat diajukan keberatan :

Apabila tidak diajukan keberatan, maka mulai


berlaku pada hari ke 15 (lima belas) setelah
keputusan HD diterima.

Apabila diajukan keberatan maka mulai berlaku


pada tanggal ditetapkannya keputusan atas
keberatan.

Apabila PNS yang dijatuhi HD tidak hadir pada


waktu penyampaian keputusan HD maka HD
berlaku pada hari ke 15 (lima belas) sejak tanggal
yang ditentukan untuk penyampaian keputusan HD.
38

5. BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN
Keputusan HD yang ditetapkan oleh PPK atau Gubernur selaku
wakil Pemerintah yang berupa :
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sbg PNS ;
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Apabila :
diajukan banding administratif ke BAPEK, maka berlaku
tmt. sejak berlakunya keputusan BAPEK ;
tidak diajukan banding administratif ke BAPEK, maka
berlaku mulai hari ke-15 setelah diterimanya Keputusan HD
39

KETENTUAN PERALIHAN

Pelanggaran yang terjadi dan sudah


dilakukan pemeriksaan sebelum
berlakunya PP 53/2010, maka BAP
tetap berlaku dan penjatuhan hukuman
disiplin berdasarkan PP 53/2010.

Pelanggaran yang terjadi sebelum


berlakunya PP 53/2010 dan belum
dilakukan pemeriksaan, maka
pemeriksaan dan hukuman disiplin
berdasarkan PP 53/2010.
40

BERDASARKAN PP NO. 53 TAHUN 2010

41

PNS WAJIB :
1. mengucapkan sumpah/janji PNS;
2. mengucapkan sumpah/janji jabatan ;
3. setia dan taat sepenuhnya kpd Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan Pemerintah ;
4. menaati segala ketentuan peraturan per-UU
5. melaksanakan tugas kedinasan dgn penuh
pengabdian kesadaran, dan tanggung jwb ;
6. menjunjung tinggi kehormatan negara,
Pemerintah, dan martabat PNS

42

7.

mengutamakan kepentingan negara daripada


kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau
golongan ;

8.

memegang rahasia jabatan yang menurut


sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan ;

9.

bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan


bersemangat untuk kepentingan negara ;

10. melaporkan dengan segera kpd atasannya


bila mengetahui hal yg dpt membahayakan
atau merugikan negara atau Pemerintah
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan
materiil ;
11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja ;
43

12. mencapai sasaran kerja pegawai yang


ditetapkan
13. menggunakan dan memelihara barangbarang milik negara dengan sebaik-baiknya
14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada masyarakat
15. membimbing bawahan dalam
melaksanakan tugas
16. memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk mengembangkan karier
17. menaati peraturan kedinasan yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

44

PNS DILARANG :
1. menyalahgunakan wewenang ;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain ;
3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau
bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau
organisasi internasional ;
4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,
atau lembaga swadaya masyarakat asing ;
5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang-barang
baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau
surat berharga milik negara secara tidak sah ;

45

6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman


sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun
di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang
secara langsung atau tidak langsung merugikan
negara ;
7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu
kepada siapapun baik secara langsung atau tidak
langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat
dalam jabatan ;
8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja
dari siapapun juga yang berhubungan dengan
jabatan dan/atau pekerjaannya ;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
46

10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan


suatu tindakan yang dapat menghalangi atau
mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani ;
11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan ;
12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden / Wakil
Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dengan cara :
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan
atribut partai atau atribut PNS;
c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan
PNS lain; dan/atau
d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
47
fasilitas negara

13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil


Presiden dengan cara :
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye;
b. mengadakan kgt yg mengarah keberpihakan thd
pasangan calon peserta pemilu sebelum, selama,
dan sesudah masa kampanye, meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang
kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat
14. memberikan dukungan kepada calon anggota DPD
atau calon KDh/Wakil KDh dgn cara memberikan surat
dukungan disertai foto kopi KTP sesuai per-UU
48

15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/


Wakil Kepala Daerah, dengan cara :
a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk
mendukung calon menggunakan fasilitas yg
terkait dgn jabatan dlm kampanye ;
b. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye;
c. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon sebelum
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kpd PNS di lingkungan
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat
49

KEWAJIBAN & SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN PNS


BERDASARKAN PP NO. 53 TAHUN 2010
NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN
RINGAN (Pasal 8)

SEDANG (Pasal 9)

BERAT (Pasal 10)

mengucapkan sumpah/janji
PNS;

apabila
pelanggaran
dilakukan tanpa
alasan yang sah

mengucapkan sumpah/janji
jabatan

apabila
pelanggaran
dilakukan tanpa
alasan yang sah

setia dan taat sepenuhnya


kepada Pancasila, UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan
Pemerintah

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif bagi
instansi yang
bersangkutan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada
pemerintah
dan/atau negara

menaati segala ketentuan


peraturan perundang
undangan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif bagi
instansi yang
bersangkutan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada
pemerintah
50
dan/atau negara

NO
.

HUKUMAN DISIPLIN
KEWAJIBAN

RINGAN (Pasal
8)

SEDANG (Pasal
9)

BERAT (Pasal
10)

menjunjung tinggi
kehormatan negara,
Pemerintah, dan martabat
PNS

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif bagi
instansi yang
bersangkutan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada
pemerintah
dan/atau negara

mengutamakan
kepentingan negara
daripada kepentingan
sendiri, seseorang,
dan/atau golongan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif bagi
instansi yang
bersangkutan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada
pemerintah
dan/atau negara

memegang rahasia
jabatan yang menurut
sifatnya atau menurut
perintah harus
dirahasiakan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif bagi
instansi yang
bersangkutan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada
pemerintah
dan/atau negara

bekerja dengan jujur,


tertib, cermat, dan
bersemangat untuk
kepentingan negara

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif bagi
instansi yang
bersangkutan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada
pemerintah
dan/atau negara
51

HUKUMAN DISIPLIN

NO
.
11

KEWAJIBAN

RINGAN (Pasal
8)

SEDANG (Pasal
9)

BERAT (Pasal
10)

masuk kerja dan menaati


ketentuan jam kerja :

tidak masuk kerja tanpa


alasan yang sah selama 5
(lima) hari kerja

Teguran lisan

tidak masuk kerja tanpa


alasan yang sah selama 6
(enam) sampai dengan 10
(sepuluh) hari kerja

Teguran tertulis

tidak masuk kerja tanpa


alasan yang sah selama 11
(sebelas) sampai dengan
15 (lima belas) hari kerja

Peryataan tidak
puas secara
tertulis

tidak masuk kerja tanpa


alasan yang sah selama 16
(enam belas) sampai
dengan 20 (dua puluh) hari
kerja

penundaan
kenaikan gaji
berkala selama 1
(satu) tahun

tidak masuk kerja tanpa


alasan yang sah selama 21
(dua puluh satu) sampai
dengan 25 (dua puluh lima)
hari kerja

penundaan
kenaikan pangkat
selama 1 (satu)
tahun

tidak masuk kerja tanpa


alasan yang sah selama 26

penurunan
pangkat setingkat

52

HUKUMAN DISIPLIN
NO.
11

KEWAJIBAN

RINGAN (Pasal
8)

SEDANG (Pasal
9)

BERAT (Pasal
10)

masuk kerja dan menaati


ketentuan jam kerja :

tidak masuk kerja tanpa


alasan yang sah selama 31
(tiga puluh satu) sampai
dengan 35 (tiga puluh lima)
hari kerja

penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah
selama 3 (tiga)
tahun

PNS yang menduduki


jabatan struktural atau
fungsional tertentu yang
tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 36
(tiga puluh enam) sampai
dengan 40 (empat puluh)
hari kerja;

pemindahan
dalam rangka
penurunan
jabatan setingkat
lebih rendah

PNS yang menduduki


jabatan struktural atau
fungsional tertentu yang
tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 41
(empat puluh satu) sampai
dengan 45 (empat puluh
lima) hari kerja

pembebasan dari
jabatan

tidak masuk kerja tanpa


alasan yang sah selama 46
(empat puluh enam) hari

pemberhentian
dengan hormat
53
tidak atas

HUKUMAN DISIPLIN
NO.

KEWAJIBAN

12

mencapai sasaran kerja


pegawai yang ditetapkan

13

menggunakan dan
memelihara barangbarang milik negara
dengan sebaik-baiknya

14

RINGAN (Pasal
8)

SEDANG (Pasal
9)

BERAT (Pasal
10)

apabila pencapaian
sasaran kerja pada
akhir tahun hanya
mencapai 25%
(dua puluh lima
persen) sampai
dengan 50% (lima
puluh persen)

apabila
pencapaian
sasaran kerja
pegawai pada
akhir tahun
kurang dari 25%
(dua puluh lima
persen)

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja

apabila
pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada
pemerintah
dan/atau negara

memberikan pelayanan
sebaik-baiknya kepada
masyarakat

sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundangundangan

sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundangundangan

sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundangundangan

15

membimbing bawahan
dalam melaksanakan
tugas

apabila
pelanggaran
dilakukan dengan
tidak sengaja

apabila
pelanggaran
dilakukan dengan
sengaja

16

memberikan kesempatan
kepada bawahan untuk

apabila
pelanggaran

apabila
pelanggaran

54

LARANGAN & SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN PNS


BERDASARKAN PP NO. 53 TAHUN 2010
HUKUMAN DISIPLIN
NO.

LARANGAN

RINGAN (Pasal
11)

SEDANG (Pasal
12)

BERAT (Pasal
13)

menyalahgunakan
wewenang

menjadi perantara untuk


mendapatkan
keuntungan pribadi
dan/atau orang lain
dengan menggunakan
kewenangan orang lain

tanpa izin Pemerintah


menjadi pegawai atau
bekerja untuk negara
lain / organisasi
internasional

bekerja pada
perusahaan asing,
konsultan asing, atau
LSM asing

memiliki, menjual,
membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau
meminjamkan barang

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada

pelanggaran
berdampak
negatif pada
55
pemerintah

HUKUMAN DISIPLIN
NO.

LARANGAN

RINGAN (Pasal
11)
apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja

SEDANG (Pasal
12)
apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada
instansi yang
bersangkutan

BERAT (Pasal
13)

melakukan kgt
bersama dengan
atasan, teman
sejawat, bawahan,
atau orang lain di
dalam maupun di luar
lingkungan kerjanya
dgn tujuan utk
keuntungan pribadi,
golongan, atau pihak
lain, yang secara lsg
atau tdk lsg
merugikan negara

pelanggaran
berdampak
negatif pada
pemerintah
dan/atau
negara

memberi atau
menyanggupi akan
memberi sesuatu kpd
siapapun dengan dalih
apapun untuk
diangkat dalam
jabatan

menerima hadiah atau


suatu pemberian apa
saja dari siapapun
juga yang
berhubungan dengan
jabatan dan/atau
pekerjaannya

56

HUKUMAN DISIPLIN
NO.

LARANGAN

RINGAN (Pasal
11)

SEDANG (Pasal
12)

10

melakukan tindakan
atau tidak melakukan
tindakan yang dapat
menghalangi atau
mempersulit pihak yang
dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian
bagi yang dilayani

sesuai dengan
ketentuan
peraturan per-UU

sesuai dengan
ketentuan
peraturan per-UU

sesuai dengan
ketentuan
peraturan perUU

11

menghalangi
berjalannya tugas
kedinasan

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja

apabila
pelanggaran
berdampak
negatif bagi
instansi

apabila
berdampak
negatif pd
pemrinth /negara

12

Memberikan dukungan
kpd calon Presiden /
Wapres, DPR, DPD, atau
DPRD dengan cara :
a.ikut serta sebagai
pelaksana kampanye;

b. menjadi peserta
kampanye dgn
menggunakan atribut
partai atau atribut
PNS;

c. sebagai peserta
kampanye

BERAT (Pasal 13)

57

HUKUMAN DISIPLIN
NO.
13

LARANGAN

RINGAN (Pasal
11)

SEDANG (Pasal
12)

memberikan dukungan
kepada calon Presiden /
Wakil Presiden dengan
cara:
a.membuat keputusan
dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau
merugikan salah satu
pasangan calon selama
masa kampanye;
dan/atau

b. mengadakan kgt yg
mengarah keberpihakan
thd pasangan calon
peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah
masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada
PNS dalam lingk kerjanya,
keluarga, dan masyarakat
14

BERAT (Pasal
13)

memberikan dukungan
kepada calon anggota DPD
atau calon KDh/Wakil KDh
dengan memberikan surat

V
58

HUKUMAN DISIPLIN
NO.
15

LARANGAN

RINGAN (Pasal
11)

SEDANG (Pasal
12)

BERAT (Pasal
13)

memberikan dukungan
kepada calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala
Daerah, dengan cara :
a. terlibat dalam kegiatan
kampanye Pilkada

b. menggunakan fasilitas
yang terkait dengan
jabatan dalam kegiatan
kampanye Pilkada ;

c. membuat keputusan
dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau
merugikan salah satu
pasangan calon selama
masa kampanye;
dan/atau

d. mengadakan kgt yg
mengarah
keberpihakan terhadap
pasangan peserta
pemilu sebelum,
selama, dan sesudah
masa kampanye
meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan,

59

PEJABAT YANG BERWENANG


MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN PNS
DI PROVINSI
(Pasal 19)
PNS Daerah Provinsi
PEJABAT YANG
BERWENANG

Gubernur selaku
Pejabat Pembina
Kepegawaian
Daerah

JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI


HUKUMAN DISIPLIN

HD ringan
HD sedang
HD berat (Penurunan
pangkat 3 th)

Sekretaris Daerah Provinsi


Pejabat fungsional jenjang
Utama
Staf gol. ruang IV/d & IV/e.

HD sedang
HD berat

Pejabat eselon II ;
Pejabat fungsional jenjang
Madya dan Penyelia
Staf gol. ruang IV/a sd. IV/c

HD sedang (Penurunan
pangkat 1 th)
HD berat

Pejabat eselon III ke bawah


Pejabat fungsional jenjang
Muda ke bawah ;
Staf gol. ruang III/d ke bwh
60

PNS Daerah Provinsi


PEJABAT YANG
BERWENANG

Sekda Provinsi

Eselon II

JENIS HUKUMAN
DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN


DISIPLIN

HD ringan

Pejabat eselon II ;
Pejabat fungsional jenjang
Madya
Staf gol. ruang IV/a sd. IV/c

HD sedang
(kecuali penurunan
pangkat 1 tahun)

Pejabat eselon III ;


Pejabat fungsional jenjang Muda
& Penyelia
Staf gol. ruang III/c sd. III/d

HD ringan

Pejabat eselon III ;


Pejabat fungsional jenjang Muda
dan Penyelia;
Staf gol. ruang III/c sd. III/d

HD sedang
(kecuali penurunan
pangkat 1 tahun)

Pejabat eselon IV ;
Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana Lanjutan
Staf gol. ruang II/c sd. III/b
61

PNS Daerah Provinsi


PEJABAT YANG
BERWENANG

JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI


HUKUMAN DISIPLIN

HD ringan

Pejabat eselon IV ;
Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana
Pratama
Staf gol. ruang II/c sd. III/b

HD sedang
(kecuali penurunan
pangkat 1 tahun)

Pejabat fungsional jenjang


Pratama & Pelaksana
Pemula;
Staf gol. ruang II/a sd. II/b

HD ringan

Pejabat fungsional jenjang


Pratama & Pelaksana
Pemula;
Staf gol. ruang II/a sd. II/b

HD sedang
(kecuali penurunan
pangkat 1 tahun)

Staf gol. ruang I/a sd. I/d

Eselon III

Eselon IV
& Pjbt yang setara

62

PEJABAT YANG BERWENANG


MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN PNS
DI KABUPATEN/KOTA
(Pasal 20)
PNS Daerah Kab/Kota
PEJABAT YANG
BERWENANG

Bupati/Walikota
selaku Pejabat
Pembina
Kepegawaian
Daerah

JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI


HUKUMAN DISIPLIN

HD tingkat ringan ;
HD tingkat sedang ;
Penurunan pangkat 3 thn

Sekretaris Daerah Kab/Kota

HD tingkat ringan ;
HD tingkat sedang
HD tingkat berat

Pejabat eselon II ;
Pejabat fungsional jenjang
Utama, Madya dan Penyelia
Staf gol. ruang IV/d dan IV/e

HD tingkat sedang
HD tingkat berat

Pejabat eselon III ke bawah


Pejabat fungsional jenjang
Muda ke bawah ;
Staf gol. ruang IV/c ke bwh
63

PNS Daerah Kab/Kota


PEJABAT YANG
BERWENANG

JENIS HUKUMAN
DISIPLIN
HD tingkat ringan

PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN


DISIPLIN

Sekda Kab/Kota
HD tingkat sedang
(kecuali penurunan
pangkat 1 tahun)

HD tingkat ringan

Eselon II

HD tingkat sedang
(kecuali penurunan
pangkat 1 tahun)

Pejabat eselon II ;
Pejabat eselon III ;
Pejabat fungsional jenjang Muda
dan Penyelia;
Staf gol. ruang III/c sd. III/d
Pejabat eselon IV ;
Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana Lanjutan
Staf gol. ruang II/c sd. III/b
Pejabat eselon III ;
Pejabat fungsional jenjang Muda
dan Penyelia;
Staf gol. ruang III/c sd. III/d
Pejabat eselon IV ;
Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana Lanjutan
Staf gol. ruang II/c sd. III/b
64

PNS Daerah Kab/Kota


PEJABAT YANG
BERWENANG

PNS YANG DIJATUHI


HUKUMAN DISIPLIN

JENIS HUKUMAN DISIPLIN


HD tingkat ringan

Eselon III
HD tingkat sedang
(kecuali penurunan
pangkat 1 tahun)

HD tingkat ringan
Eselon IV

Eselon V

Pejabat eselon IV ;
Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana
Lanjutan
Staf gol. ruang II/c sd. III/b
Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana
Pemula;
Staf gol. ruang II/a sd. II/b
Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana
Pemula;
Staf gol. ruang II/a sd. II/b

HD tingkat sedang
(kecuali penurunan
pangkat 1 tahun)

Staf gol. ruang I/a sd. I/d

HD tingkat ringan

Staf gol. ruang I/a sd. I/d

65

SEKIAN

66

Anda mungkin juga menyukai