123-255-1-SM (1) Fix Jurnal
123-255-1-SM (1) Fix Jurnal
PENDAHULUAN
mekanisme
dalam
Permasalahan
fungsi
sering dijumpai
organ
penglihatan,
tubuh
diantaranya
pendengaran,
tubuh
lainnya.
yang
indera
sistem
keseluruhan
kardiovaskuler,
sistem
gastro
sumber
pendapatan,
hidup,
merasa
sudah
tidak
berguna,
Nugroho
ketidakmampuan
(2000)
tiga
tahap,
proses
digambarkan
yaitu
kelemahan
dalam
merupakan
kesehatan
keterlambatan
ketidak
mampuan
memenuhi
menyebabkan
jiwa
yang
masalah
paling
sering
Depresi dapat
reaksi
fungsi
tubuh
pada
lansia
mengenai
terhadap
penurunan
orang
fungsi
perubahan-perubahan
lain,
dan
tubuh
yang
suasana
akan
dukacita
dalam
layak
rumah sakit
Nugroho
dari
lingkungannya.
(2000)
lansia
Menurut
dengan
2006),
sedangkan
menurut
Setyabudi
(1999)
depresi
diperkirakan
sehingga
penderita
depresi.
Laporan
mengenai
harus
indra
ini
2004).
atau
pola
kehidupan
di
masyarakat
ada
akan
tidak
kondisi
fisik
menimbulkan
bisa
yang
dengan
dan
tunduk
tidak
permasalahan
mengantisipasi
dapat
dilakukan peneliti
memberikan
perhatian
kepada
lansia,
tahun,
membantu
hidup
mempertahankan
sendiri
atau
kemauannya
dan
orang
diantaranya
Panti
dirinya
pada lansia di
telah
perlu
ditandai
melakukan
Tingkat
penelitian
Depresi
dengan
Hubungan
Tingkat
berbagai
gejala
dan
tanda
Landasan Teori
putus
asa,
rendah
diri
dan
disertai
Saddock,
intrinsik
1997).
Sedangkan
menurut
gejala
2002).
psikomotor
ditandai
dengan
Sedangkan
berbagai
menurut
Nugroho
masa
dewasa,
kesimpulan
dari
dan
psikososial
disertai
ketidakmampuan,
depresi
merupakan
c. ketergantungan sedang
d. ketergantungan berat
e. ketergantungan total.
khusus.
Mood
sedih
atau
depresi
kemampuan
membersihkan
mengeringkan,
memakai
diri
tujuan
keperawatan
untuk
celana),
(cuci
menyisir
dan
pada
melepas
muka,
rambut,
geraknya
pengobatan,
karena
dan
(Friedman, 2001).
dijadikan
dasar
yang dibatasi
suatu
lain
tindakan
sebagainya
pemberian
dasar sehari
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian
adalah
b. ketergantungan
berupa
kategori-kategori
yang
disusun
percobaan
atau
perlakuan
variabel
2005).
gunakan
Cross Sectional
subjek,
dependen
Sedangkan
(Sugiyono,
metode
penelitian
ini
yang
dilakukan
untuk
Analisa Data
penelitian
korelasi
yaitu
dengan
ini
rancangan
maksud
untuk
kuesioner
Melakukan
pengecekan
kembali
depresi
dengan
tingkat
kemampuan
2.
a.
versi
sedangkan
mendapat skor 1.
b.
Tingkat
kemampuan
dalam
menghasilkan
angka
variabel
yang
menggunakan
bila
terikat
menjadi
kecil.
Angka
Barthel
Index
Selanjutnya
untuk
tingkat
statistik
(2005)
Interpretasi
Skor
mengetahui
hubungan
non
parametrik
Spearmans
dengan
antara
korelasi
dari
menggunakan
Hasil Penelitian
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kemampuan Aktivitas Dasar
Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kemampuan Aktivitas Dasar Sehari- Hari
Pada Lansia di Panti Werdha Asih
No
KEGIATAN
Transfer
posisi
KEMAMPUAN
atau alih Mandiri
Dibantu satu orang
12
2
80
13.33
6
7
10
Mobilisasi
Penggunaan
toilet
(ke/dari
WC,
menyiram, menyeka,
lepas/pakai celana)
Membersihkan
diri
(lap
muka,
sisir,
gosok gigi)
Mengontrol BAB
Mengontrol BAK
Mandi
Berpakaian
Makan
Berdasarkan
tabel
1
0
6
8
6,67
0
40
53,3
1
0
14
1
6.67
0
93,33
6,67
0
14
1
0
93,33
6,67
Kontinen teratur
Kadang-kadang
inkontinen
inkontinen
Mandiri
Kadang-kadang
inkontinen
inkontinen
Mandiri
Tergantung orang lain
Mandiri
Sebagian dibantu
Tergantung orang lain
Mandiri
Sebagian dibantu
Tergantung orang lain
Mandiri
Perlu Pertolongan
Tidak Mampu
6
9
40
60
0
10
5
0
66,66
33,34
0
14
1
11
4
0
11
4
0
5
10
0
0
93,33
6,67
73.33
26.67
0
73.33
26.67
0
33.34
66,66
0
di
atas
orang sebanyak
yang
paling
banyak
adalah
yang
yang
(6,67%).
dalam
lain
Kemampuan
orang
Kemampuan
responden
sebanyak
(66,66%)
orang
responden
dan
26,67%).
yang
yang
mandiri
20
Ketergantungan Ringan
12
80
Ketergantungan Sedang
Ketergantungan Berat
Pemenuhan
Ketergantungan Total
Jumlah
Berdasarkan
ketergantungan
dibedakan
tabel
15
100
tingkat
responden
menjadi
dapat
tingkatan
masih mampu
mandiri.
yaitu
Hasil
analisa
bivariat
dengan
ringan,
ketergantungan
sedang,
Corellations
total.
Berdasarkan
ditemukan
bahwa
mengalami
hasil
penelitian
responden
ketergantungan
Spearmans
ringan
SGD
rho
SGD
Barthel
1.000
-.550(*)
Sig. (2-tailed)
.034
15
15
-.550(*)
1.000
Sig. (2-tailed)
.034
15
15
Correlation
Coefficient
Barthe Correlation
l
untuk
yang
Spearman's
yaitu
Coefficient
Berdasarkan tabel 10, uji korelasi di atas dapat diketahui bahwa hasil korelasi
pengukuran depresi (SDG) dengan kemampuan responden dalam melakukan aktivitas
dasar sehari-hari menunjukkan angka 0,550. Angka ini menunjukkan hubungan yang
berlawanan arah yaitu jika kemampuan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari
sangat menurun maka tingka depresi akan meningkat. kuat dan sebaliknya bila
kemampuan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari meningkat maka akan terjadi
penurunan depresi dan sebagai indikatornya adalah tingkat depresi pada responden.
Hasil angka signifikansi pada uji tersebut menunjukkan p = 1.000; hasil ini mempunyai
makna bahwa ada korelasi yang sangat kuat dan signifikan antara ke dua variabel.
Pembahasan
Tingkat depresi
Berdasarkan tingkat depresi pada responden ditemukan bahwa responden
mayoritas menunjukkan gejala depresi ringan sebanyak 12 responden
dan yang
menunjukkan gejala depresi sedang sampai berat sebanyak 3 responden. Hasil ini bila
dikaitan dengan kemampuan responden dalam melakukan aktivitas dasar sehari-hari.
membutuhkan bantuan orang lain dalam alih posisi, sebagian yang mulai bergantung
pada orang lain untuk melakukan aktivitas gerak tertentu misal naik turun tangga 10
orang responden membutuhkan bantuan orang lain, untuk mobilisasi gerak sebagian
responden membutuhkan alat bantu atau pertolongan orang lain, dalam berpakaian
sebanyak 4 responden (26,67%) telah membutuhkan bantuan orang lain. Hal inilah
yang menjadi penyebab timbulnya depresi pada lansia. Sesuai dengan teori yang
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Februari 2012
11
diungkapkan oleh
keterbatasan dalam proses berpikir daya ingat, kecepatan gerak, kekuatan fisik,
penurunan fungsi indra dan kondisi fisik
Simpulan
Berdasarkan uraian dalam BAB sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Ada hubungan yang kuat dan signifikan antara tingkat kemampuan untuk
melakukan aktivitas dasar sehari-hari dengan tingkat depresi pada lansia di panti
Werdha Asih Kwarasan Sukoharjo (p= 1,000).
2.
Ada korelasi yang kuat dan berlawanan antara tingkat kemampuan untuk
melakukan aktivitas dasar sehari-hari dengan tingkat depresi pada lansia di panti
Werdha Asih Kwarasan Sukoharjo dengan hasil uji korelasi - 0,550.
3.
Hipotesa dalam penelitian ini terbukti yaitu ada hubungan antara tingkat
kemampuan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari dengan tingkat depresi pada
lansia di panti Werdha Asih Kwarasan Sukoharjo
DAFTAR PUSTAKA
12
13