TA Struktur Teori Akuntansi Kelompok 1
TA Struktur Teori Akuntansi Kelompok 1
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi yang
diampu oleh Aristanti Widyaningsih, S.Pd., M.Si
Disusun Oleh:
Yanick Iglesias
(1204401)
RinnaMuliawati S. (1204102)
Hosianna Eria
(1204042)
Manuella Gracia
(1206585)
(1203504)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Struktur Teori
Akuntansi. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata mata kuliah Teori
Akuntansi.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu penyusunan makalah ini:
1. Allah S.W.T, yang telah memberikan nikmat yang tiada banding kepada
penyusun, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Ibu Aristanti Widyaningsih, S.Pd., M.Si selaku dosen mata kuliah Teori
Akuntansi yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
3. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah mendukung, memotivasi,
mendoakan, memberikan kasih saying serta memberikan fasilitas kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
4. Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
karena telah membantu kami.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami menerima
segala kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata
kuliah Teori Akuntansi guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi
diri penyusun dan umumnya bagi semua orang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan..................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
KAJIAN TEORI................................................................................................................3
2.1 Struktur Teori Akuntansi..........................................................................................3
2.2 Definisi Postulat Akuntansi, Konsep Teoritis, dan Prinsip-Prinsip...........................3
BAB III..............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
3.3 Postulat-postulat Akuntansi......................................................................................5
3.3.1 Postulat Entitas (Entity).....................................................................................5
3.3.2 Postulat Kelangsungan Usaha (going concern).................................................5
3.3.3 Postulat unit pengukur (Unit Of Measure).........................................................6
3.3.4 Postulat Periode Akuntansi................................................................................7
3.4 Konsep-konsep Teoritis Akuntansi...........................................................................8
3.4.1. Teori Proprietary/Teori Kepemilikan...............................................................8
3.4.2 Teori Entitas......................................................................................................8
3.4.3 Teori dana (Fund Theory)..................................................................................9
3.4.4 The enterprise Theory......................................................................................10
3.5 Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi.............................................................................10
3.5.1 The Cost Principle...........................................................................................10
3.5.2 The Revenue Principle.....................................................................................11
3.5.3.The Matching Principles.................................................................................13
3.5.4 Prinsip Objektivitas (Objectivity Principles)...................................................13
3.5.5 Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)....................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN TEORI
akuntansi
adalah
pernyataan
yang
dapat
membuktikan
kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena
kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan yang menggambarkan aspek
ekonomi, politik, sosiologi dan hukum di suatu lingkungan dimana akuntansi itu
beroperasi.
Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang juga sudah diterima umum
karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan
sifat entitas akuntansi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan dan penekanannya
yang berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai oleh kepemilikan pribadi.
Prinsip akuntansi adalah sifat-sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh
output-nya, termasuk laporan keuangan yang dijabarkan dari tujuan laporan
keuangan, postulat akuntansi, dan konsep teoritis akuntansi yang merupakan sifat
dan kualitas dasar dari akuntansi keuangan yang menjadi dasar dalam
pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun
laporan keuangan.
Standar (teknik) akuntansi adalah peraturan-peraturan khusus yang
dijabarkan dari Prinsip Dasar Akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana
standar perlakuan pencatatan dan pelaporan terhadap semua transaksi atau
kejadian tertentu yang dialami oleh entitas.
BAB III
PEMBAHASAN
akuntansi
seperti
pembebanan
penyusutan,
penyisihan,
konsep
Alat ukur yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter. Postulat ini
menimbulkan 2 keterbatasan akuntansi berikut ini:
1. Akuntansi terbatas pada pemberian informasi dalam satuan moneter tanpa
mencatat informasi non moneter lainnya yang relevan. Sehingga akuntansi
dianggap
hanya
menginformasikan
sebatas
kuantitatif,
formal,
dan
Belkaoui
(2000:174)
menjelaskan
meskipun
postulat
kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan akan tetap ada untuk periode
waktu yang tidak terbatas, pemakai meminta berbagai informasi tentang posisi
keuangan dan kinerja perusahaan untuk membuat keputusan jangka pendek.
Sebagai tanggapan terhadap kendala yang disebabkan lingkungan pemakai,
postulat periode akuntansi menyatakan bahwa laporan keuangan yang
menggambarkan
perubahan
dalam
kesejahteraan
perusahaan
seharusnya
10
(balance sheet oriented). Aset dinilai dan neraca disajikan untuk mengetahui dan
mengukur perubahan hak dan kekayaan pemilik, sedangkan penghasilan dan biaya
dianggap sebagai kenaikan atau penurunan harta kekayaan pemilik bukan
dianggap berasal dari investor atau pengambilan pemilik sehingga biaya dan
dividen adalah pengambilan modal.
Beberapa istilah akuntansi yang dipengaruhi oleh teori ini adalah seperti
penyajian dividen per share, earning per share, equity method dalam pencatatan
perkiraan investasi pada perusahaan lain dan lain-lain.
Aset = Ekuitas
Aset= Utang+ Ekuitas Pemegang saham
Aset adalah hak perusahaan, ekuitas menunjukkan sumber aset yang
berasal dari kreditor atas pemilik yang merupakan kewajiban bagi perusahaan.
Kreditor dan pemilik sebenarnya adalah pemilik perusahaan yang merupakan
tempat di mana perusahaan memiliki kewajiban. Baik kreditor dan pemegang
saham adalah pemilik ekuitas, meskipun mereka memiliki hak yang berbeda
terkait dengan income, control, risiko,dan likuidasi. Laba adalah milik entity
sebelum dibagikan kepada pemilik.
11
Teori ini berorientasi pada laporan laba rugi (income statement oriented).
Pertanggungjawaban pada pemilik dilakukan dengan cara mengukur pestasi
kegiatan dan prestasi keuangan yang ditunjukkan perusahaan. Dengan demikian,
income merupakan kenaikan equity pemilik atau kenaikan kewajiban perusahaan
kepada pemilik. Setelah dikurangi hak kreditor kenaikan equity pemilik terjadi
setelah dividen dikeluarkan dan laba ditahan tetap dianggap sebagai hak milik
perusahaan sampai suatu saat dibagikan. Dalam teori ini pajak dan bunga
pinjaman dianggap sebagai bagian laba untuk pemerintah dan kreditor. Oleh
karena itu, bukan biaya.
Beberapa pengaruh teori ini pada pencatatan dan penyajian akuntansi
adalah :
1. Penggunaan LIFO dalam menilai persediaan pada masa inflasi. Metode ini
lebih baik dalam penentuan pendapatan dari pada FIFO di masa inflasi.
2. Penyajian laporan keuangan konsolidasi.
3. Definisi tentang revenue dan expenses yang lazim sesuai dengan konsep
ini.
12
Dalam persamaan ini unit akuntansi didefinisikan dalam istilah aset. Dan
penggunaan aset ini adalah terbatas. Kewajiban merupakan suatu pembatasan
ekonomi secara hukum terhadap penggunaan aset. Teoi dana ini memusatkan
perhatian pada harta atau asset centered dalam arti kata yang menjadi pusat
perhatiannya adalah penggunaan aset yang dibatasi. Teori ini berorientasi pada
laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan ini menggambarkan sumber dari
mana dana dan ke mana penggunaan dana perusahaan. Umumnya teori ini berlaku
untuk organisasi pemerintah atau non profit (nirlaba).
resources
accounting,
value
added
reporting,
enviromenmental
13
14
1. Arus masuk net aset seagai akibat penjualan barang dan jasa
2. Arus keluar barang dan jasa dari perusahaan kepada langganan
3. Produksi perusahaan sebagai akibat dari semata-mata penciptaan barang
dan jasa oleh perusahaan selama periode tertentu
Perbedaan tersebut timbul akibat perbedaan pandangan tehadap apa yang
dianggap termasuk dalam revenue.
Ada dua pandangan tentang revenue, yaitu sebagai berikut :
1. Secara luas, revenue termasuk seluruh hasil dari perusahaan dan kegiatan
investasi. Termasuk revenue adalah seluruh perubahan net aset yang
timbul dari kegiatan produsi dan dari laba rugi yang berasal dari penjualan
aktiva dan investasi.
2. Secara sempit, revenue hanya berasal dari kegiatan produksi, dan tidak
termasuk laba rugi yang berasal dari penjualan aktiva tetap.
b. Pengukuran Revenue
Revenue merupakan nilai yang diukur menurut produk atau jasa yang
ditukar dengan cara transaksi yang objektif.
Nilai di sini dapat berupa :
1. Net Cash atau Equivalent
2. Nilai discounted dari uang yang diterima atau akan diterima sebagai
imbalan pertukaran barang dan jasa yang diserahkan perusahaan kepada
langganannya.
Dari nilai ini, dua penafsiran yang muncul yaitu :
15
1. Potongan harga dan pengurangan lain dari harga tetap. Hal ini perlu
disesuaikan untuk menghitung net cash yang sebenarnya atas nilai
diskonto uang yang diklaim yang harus dikurangi untuk menghitung
revenue.
2. Untuk transaksi yang buan melalui kas, nilai tukarnya dianggap sama
dengan nilai pasar wajar dari jumlah yang akan diterimayang paling
mudah dan paling jelas dapat dihitung.
c.
siklus operasi. Namun karena ada kesulitan mengalokasikan revenue dan income
ke tahap yang berbeda dari suatu siklus operasi, akuntan menggunakan prinsip
realisasi untuk memilih sebuah peristiwa kritis dalam siklus untuk waktu
pengakuan revenue dan income.
Dasar penjualan untuk pengakuan revenue dibenarkan karena :
1. Harga produk dapat diketahui dengan pasti
2. Pertukaran telah diakhiri dengan pengiriman barang, sehingga diperoleh
pengetahuan yang objektif akan kos yang terjadi
3. Dalam artian realisasi, penjualan merupakan peristiwa krusial
Dasar penyelesaian produksi untuk pengakuan revenue dapat dibenarkan
ketika pasar stabil dan harga stabil tersedia untuk komoditi standar. Dasar
pembayaran untuk pengakuan revenue dibenarkan ketika penjualan akan
dilakukan dan ketika pengakuan akurat yang memadai tidak dapat diberlakukan
untuk produk yang ditransfer.
16
17
pemilihan
prosedur
pengukuran
yang
digunakan.
Prinsip
objektivitas
merupakan
pengukuran
variable,
dalam
dan
Belkaoui
(2000:185-186)
menjelaskan
bahwa
prinsip
18
income dan neraca dan kemungkinan manipulasi laporan keuangan dapat dihindari
dengan penggunaan prosedur akuntansi yang konsisten sepanjang waktu.
Konsistensi juga merupakan batasan bagi pengguna laporan keuangan yang
komparabel dari sebuah perusahaan selama beberapa waktu, sehingga
mempertinggi kegunaan laporan. Dalam opini standar, akuntan publik mengakui
prinsip konsistensi dengan memperhatikan apakah laporan keuangan telah dibuat
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umu yang diterapkan dengan dasar
yang konsisten dengan tahun sebelumnya atau belum.
Prinsip konsistensi tidak menghalangi perusahaan mengubah prosedur
akuntasi ketika hal tersebut dapat dibenarkan dengan perubahan keadaan, atau jika
prosedur altenatif lebih baik. Menurut APB Opinion No. 20, perubahan yang
dapat menjustifikasi perubahan prosedur adalah :
1. Perubahan dalam prinsip akuntansi
2. Perusahaan dalam estimasi akuntansi
3. Perubahan dalam entitas pelaporan
Perubahan ini harus terefleksi dalam akun dan dilaporkan dalam laporan
keuangan secara retroaktif untuk perubahan entitas akuntansi, secara prospektif
untuk perubahan dalam estimasi akuntansi, dan secara umum dan segera untuk
perubahan dalam prinsip akuntansi.
19
20
21
menyatakan bahwa transaksi dan peristiwa yang tidak memiliki dampak ekonomi
signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling tepat, apakah transaksi dan
peristiwa tersebut sesuai dengan prinsip berterima umum atau tidak, dan tidak
perlu diungkapkan.
Secara umum, badan-badan akuntansi telah meninggalkan penggunaan
materialitas dalam pertimbangan akuntan, pada saat yang sama tetap menekankan
pentingnya materialitas. Menurut APB Statement No. 4, materialitas menunjukkan
bahwa pelaporan keuangan hanya berurusan dengan informasi yang cukup
signifikan untuk mempengaruhi evaluasi atau keputusan, APB Opinion No. 30
menggantungkan pada konsep materialitas yang tidak didefinisi untuk
menjelaskan item-item luar biasa. Demikian pula, APB Opinion No. 22
merekomendasikan pengungkapan pengungkapan semua kebijakan atau prinsip
yang secara material mempengaruhi posisi keuangan, hasil operasi dan perubahan
dalam posisi keuangan suatu entitas. Pada tahun 1975, FASB menerbitkan
memorandum diskusi tentang isu materialitas, yang menekankan pentingnya
prinsip ini. (Riahi dan Belkaoui.2000:188)
Prinsip materialitas kurang memiliki definisi operasional. Kebanyakan
definisi materialitas menekankan pada peran akuntan dalam menginterpretasikan
apa yang material dan apa yang tidak material. Sebagai contoh, Frishkoff
mendefinisi materialitas sebagai arti pentingnya relatif dan kuantitatif dari suatu
informasi akuntansi bagi pengguna dalam konteks keputusan yang harus dibuat.
22
perbedaan
penggunaan
prosedur
akuntansi
dan
perbedaan-perbedaan
penting
diantara
kasus-kasus
tersebut;
2. Komparabilitas merupakan tujuan yang tidak praktis ; hal tersebut tidak
dapat dicapai dengan mengadopsi peraturan-peraturan perusahaan yang
tidak menggunaan pencatatan yang memadai untuk situasi faktual yang
berbeda
3. Perbedaan dalam keadaan atau variable-variabel keadaan meminta
perlakuan yang berbeda, sehingga pelaporan perusahaan dapat merespon
keadaan tempat transaksi dan peristiwa terjadi. Varibel keadaan didifinisi
sebagai :..kondisi lingkungan yang bervariasi diantara perusahaan dan
yang mempengaruhi
a. Kelayakan metode akuntansi, dan atau
b. Objektivitas ukuran yang merupakan hasil penerapan metode akuntansi
23
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Aturan dan teknik akuntansi yang ada didasarkan pada fondasi teori
akuntansi. Fondasi ini dibentuk dari elemen-elemen hierarki yang berfungsi
sebagai kerangka acuan atau struktur teoritis. Pendekatan dan metodologi apapun
yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi, rerangka acuan atau struktur
teori yangb dihasilkan didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang
mengatur pengembangan teknik akuntansi.
Struktur teori terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut :
1. Pernyataan tujuan laporan keuangan
2. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan
asumsi-asumsi lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep
teoritis diturunkan dari pernyataan tujuan
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat
dan konsep teoritis
4. Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip
akuntansi
Pemahaman terhadap elemen-elemen ini dan hubungan teori akuntansi
menjamin pemahaman terhadap alasan balik praktik aktual dan masa mendatang.
Laporan keuangan yang disajikan dalam laporan akuntansi formal semata-mata
merupakan refleksi penerapan struktur teori akuntansi. Perbaikan isi dan format
laporan keuangan berkaitan dengan perbaikan struktur teoritis akuntansi. Agenda
terpenting dari badan-badan akuntansi seharusnya adalah penyusunan elemenelemen teori akuntansi yaitu tujuan akuntansi, Postulat lingkungan, konsep teoritis
prinsip akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, S.S. (2007). Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
25