Transfusi Trombosit Profilaksis-Bermanfaat Atau Merugikan - Sostro Mulyo Edit
Transfusi Trombosit Profilaksis-Bermanfaat Atau Merugikan - Sostro Mulyo Edit
ABSTRACT
Severe bleeding is still the largest causes of death in dengue hemorrhagic fever
(DHF). Although thrombocytopenia is not a predictor of the incidence of bleeding
in dengue cases but still raises clinicians concerns. The controversy is whether
prophylactic platelet transfusion may be beneficial or detrimental.
Sostro
Mulyo.
Prophylactic
Thrombocyte
Transfusion
in
Dengue
PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus Dengue (DENV) dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau
trombosit
profilaksis
merupakan
salah
satu
penanganan
trombositopenia. Tetapi hingga saat ini masih belum ada kesepakatan batas nilai
minimum trombosit untuk melakukan transfusi trombosit profilaksis. Di samping
itu risiko alloimunisasi, reaksi alergi, transmisi infeksi (bakteri, virus, dan parasit),
hingga transfusion related acute lung injury (TRALI) pada transfusi trombosit
dapat merugikan pasien.4
DEMAM BERDARAH DENGUE
Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang termasuk kelompok
B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus
Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu DEN-1,
DEN-2, DEN-3, DEN-4. Serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan dan
diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik berat.5
Manifestasi klinis infeksi dengue dapat tanpa gejala (asimtomatik), ringan, berat,
hingga mengancam jiwa.6 Saat ini telah disepakati bahwa infeksi dengue adalah
suatu penyakit yang memiliki presentasi klinis bervariasi dengan perjalanan
penyakit dan outcome yang tidak dapat diramalkan. Panduan terbaru World
Kriteria Diagnosis
Dengue probable
Dengue berat
Makroo dkk9 pada penelitiannya atas 242 kasus dengue rawat inap
mengkategorikan pasien dengue menjadi 4 kelompok berdasarkan nilai trombosit
saat pertama kali masuk rumah sakit (Tabel 2).
Tabel 2. Kategori pasien dengue berdasarkan nilai trombosit awal 9
Kategori
Risiko tinggi
Kriteria
Nilai trombosit awal < 20.000/mm3 dan merupakan pasien dengan
risiko tinggi perdarahan. Pasien kategori ini dan mempunyai nilai
trombosit < 10.000/mm3 mempunyai risiko lebih besar dan perlu
menjadi prioritas dalam penalaksanaan saat epidemi atau sumber daya
yang terbatas
Risiko sedang
Risiko rendah
Tanpa risiko
dari 11
mengandung DENV dan T helper-1 (Th-1) yang berfungsi sebagai stress cells.12
Peningkatan ekspresi vWF dihubungkan dengan defisiensi enzim protease
pembelah vWF yang disebut a disintegrin-like and metalloprotease with
thrombospondin type 1 domain 13 (ADAMTS13).13 Defisiensi ADAMTS13 dapat
terjadi akibat faktor genetik sehingga produksinya tidak memadai, atau akibat
pembentukan antibodi penetralisir anti-ADAMTS13. Suplementasi ADAMTS13
dapat dilakukan dengan cara transfusi fresh frozen plasma (FFP) atau
cryosupernatant.13
Beberapa penelitian menemukan tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat
keparahan penyakit dengan jumlah trombosit.3,14,15 Meskipun trombositopenia dan
hipofibrinogenemia merupakan kelainan hemostatik paling menonjol yang
bertanggung
jawab
pada
kejadian
perdarahan
pada
infeksi
DENV,
terjadi pada 6% pasien dengan trombosit > 150.000/mm 3, 12% pada trombosit
100-149.000/mm3, 11% pada trombosit 80-99.000/mm3, 10% pada trombosit 5079.000/mm3, 11% pada trombosit 20-49.000/mm3, 13% pada trombosit 1019.000/mm3, dan 0% pada trombosit < 10.000/mm3 (p= 0.22). Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa kejadian perdarahan saat masuk rumah sakit tidak
tergantung nilai trombosit.3 Juga pada pasien sindroma syok dengue anak, Lum
dkk14 mendapatkan bahwa trombositopenia tidak dapat memprediksi kejadian
perdarahan hebat pada analisis univariat, yang menjadi prediktor hanyalah syok
dan hematokrit rendah. Penelitian prospektif lain juga mendapatkan bahwa tidak
ada hubungan antara skor perdarahan dengan nilai trombosit.15
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, Malavige dkk tahun 2006 melaporkan
pada pasien DBD dewasa jumlah trombosit < 5.000/mm 3 secara signifikan
berhubungan dengan manifestasi perdarahan.17 Makroo dkk pada penelitiannya
terhadap 225 pasien dengue melaporkan kejadian perdarahan lebih sering terjadi
pada trombosit < 20.000/mm3.9
Faktor risiko terjadinya perdarahan yakni durasi syok, pemakaian aspirin atau
OAINS, pemberian plasma expander seperti dextran 40 dan Haemaccel dalam
jumlah besar, dan manajemen pada fase febril dan fase toksik yang tidak tepat.
exchange
untuk
mengeluarkan
kelebihan
vWF
juga
perlu
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue. In: Sudoyo
AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006: 1709-13.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Informasi Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal P2PL Kemenkes RI; 2009.
Lye DC, Lee VJ, Sun Y, Leo YS. Lack of efficacy of prophylactic platelet
transfusion for severe thrombocytopenia in adults with acute uncomplicated dengue
infection. Clin Infect Dis 2009; 48: 1262-5.
Kurukularatne C, Dimatatac F, Teo DL, Lye DC, Leo YS. When less is more: Can
we abandon prophylactic platelet transfusion in dengue fever? Ann Acad Med
Singapore 2011; 40: 539-45.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue
di Indonesia. 3rd ed. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2004.
Wright WF, Pritt BS. Update: The diagnosis and management of dengue virus
infection in North America. Diagn Microbiol Infect Dis 2012; 73(3): 215-20.
Sudjana P. Diagnosis Dini Penderita Demam Berdarah Dengue Dewasa. Buletin
Jendela Epidemiologi. 2010:21-4.
9
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
10