Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

DETEKSI DINI PERTUMBUHAN PADA ANAK

A. Pengertian
Deteksi

dini

tumbuh

kembang

anak

balita

adalah

kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya


penyimpangan

tumbuh

kembang

sekolah.Dengan

ditemukan

masalah

kembang

tumbuh

pada

secara

anak,

balita
dini

maka

dan

anak

pra

penyimpangan

intervensi

akan

atau
lebih

mudah dilakukan.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi)
dan

struktur

tubuh

dalam

arti

sebagian

atau

seluruhnya

karena adanya multiplikasi (bertambah banyak ) sel-sel tubuh


dan juga karena bertambah besarnya sel, jadi pertumbuhan
lebih

ditekankan

yaitu

menjadi

seperti

pada

lebih

pertambahan

pertambahan
besar

ukuran

atau

ukuran

fisik

lebih

matang

beratbadan,

tinggi

seseorang
bentuknya,
badan,

dan

lingkar kepala (IDAI, 2002)


Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel
serta

jaringan

interseluler

berarti

bertambahnya

ukuran

fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga


dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Depkes RI,
2005).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dari struktur /
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur,
dapat diperkirkan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses

diferensiasi

sel,

jaringan

tubuh,

organ

organ

dan

sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002)


Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak

halus,

bicara

dan

bahasa

serta

gerak kasar,
sosialasi

dan

kemandirian (Depkes RI, 2005).


B. Cara deteksi pertumbuhan kembang pada anak
1. Mendeteksi tumbuh kembang pada anak diantaranya :
a. Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri ini dapat meliputi pengukuran
berat badan, tinggi badan , lingkar kepala dan lingkar
lengan atas.
b. Pengukuran berat badan
Pengukuran berat badan ini bagian dari antropometri
yang digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yg ada pada tubuh.
c. Pengukuran tinggi badan
Pengukuran
ini
merupakan
bagian
dari
pengukuran
antropometrik

yang

digunakan

untuk

menilai

status

perbaikan gizi di samping factor genetic


2. Pertumbuhan dan perkembangan anak :
a. Anak pada usia 3-6 bulan mengangkat kepala dengan tegak
pada posisi telungkup.
b. Anak pada usia 9-12 bulan berjalan dengan berpegangan.
c. Anak pada usia 12-18 bulan minum sendiri dari gelas
tanpa tumpah.
d. Anak pada usia 18-24 bulan mencorat-coret dengan alat
tulis.
e. Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu kaki tanpa
berpegangan, melepas pakaian sendiri.
f. Anak pada usia 3-4 tahun mengenal
paling sedikit 1 warna.

dan

menyebutkan

g. Anak

pada

usia

4-5

tahun

mencuci

dan

mengeringkan

tangan tanpa bantuan (Depkes RI, 2005).


C.Tujuan ilmu tumbuh kembang
1. Sebagai upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan

tumbuh

kembang anak baik fisik, mental dan sosial


2. Menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang
3. Kemungkinan penanganan yang efektif
4. Mencari penyebab dan mencegahnya
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada anak
1. Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan factor yang dapat diturunkan
sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak, factor
herditer meliputi factor bawaan, jenis kelamin, ras, dan
suku

bangsa.

Pertumbuhan

jenis

kelamin

laki-laki

cepat

dibandingkan

dan

perkembangan

setelah

dengan

anak

lahir

anak

akan

perempuan

dengan

cenderung

serta

akan

bertahan sampai usia tertentu. Baik anak laki-laki atau


anak perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cpat
ketika mereka mencapai masa pubertas. (Alimul, 2008 : 11)
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan factor yang memegang peranan
penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya potensi
yang sudah dimiliki. Faktor lingkungan ini dapat meliputi
lingkungan

prenatal

(yaitu

lingkungan

dalam

kandungan)

dan lingkungan postnatal (yaitu lingkungan setelah bayi


lahir)
Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :
a. Faktor lingkungan prenatal
1) Gizi pada waktu ibu hamil
2) Zat kimia atau toksin
3) Hormonal
b. Faktor lingkungan postnatal
1) Budaya lingkungan

Dalam hal ini adalah budaya dalam masyrakat yang


mempengaruhi
budaya

pertumbuhan

lingkungan

dan

dapat

perkembangan

menentukan

anak,

bagaimana

seseorang mempersepsikan pola hidup sehat


2) Status sosial ekonomi
Anak dengan keluaraga yang memiliki sosial ekonoi
tinggi

umumnya

pemenuhan

kebutuhan

gizinya

cukup

baik dibandingkan dengan anak dengan sosial ekonomi


rendah
3) Nutrisi
Nutrisi

menjadi

berkembang

kebutuhan

selama

masa

untuk

pertumbuhan,

tunbuh
dalam

dan

nutrisi

terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk


pertumbuhan

dan

perkembangan

seperti

protein,

karbohidrat, lemak, mineral,vitamin, dan air


4) Iklim dan cuaca
Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan
mudah
justru

diperoleh

namun

pada

sebaliknya,sebagai

saat

musim

contoh

pada

yang
saat

lain
musim

kemarau penyediaan air bersih atau sumber makanan


sangatlah sulit.
5) Olahraga atau latihan fisik
Dapat
memacu
perkembanagn

anak

karena

dapat

meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplai oksigen


ke seluruh tubu dapat tertur serta dapatmeningkatkan
stimulasi perkembangan tulang, otot, dan pertumbuhan
sel lainnya.
6) Posisi anak dalam keluarga
Secara
umum
anak
pertama
intelektual

lebih

menonjol

memiliki
dan

cepat

kemampuan
berkembang

karena sering berinteraksi dengan orang dewasa namun

dalam

perkembangan

motoriknya

kadang-kadang

terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya


dilakukan

saudara

kandungnya,sedangkan

pada

anak

kedua atau tengah kecenderungan orang tua yang sudah


biasa dalam merawat anak lebih percaya diri sehingga
kemamapuan

anak

untuk

berdaptasi

lebih

cepat

dan

mudah meski dalm perkembangan intelektual biasanya


kurang dibandingkan dengan ank pertamanya
7) Status kesehatan
Apabila
anak
berada
dalam
kondisi
sehat
sejahtera

maka

percepatan

untuk

tumbuh

dan

kembang

menjadi sangat mudah dan sebaliknya.contoh apabila


anak mempunyai penyakit kronis yang ada pada diri
anak maka pencapaian kemampuan untuk maksimal dalam
tumbuh kembang akan terhambat karena anak memiliki
masa kritis
3. Faktor hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak
antara

lain

hormone

glukokortikoid.

Hormone

hormone)berperan
badan

dengan

kartilgo

dan

menstimulasi

somatotropin,

dalam

system

somatotropin

mempengaruhi

menstimulasi

tubuh.

hormone
Hormone

dan

(growth

pertumbuhan

terjadinya

skeletal,

metabolism

tiroid

tinggi

proliferasi
tiroid

sel

berperan

glukokortiroid

mempunyai fungsi menstimulasi pertumbuhan sel intertisial


dari testis (untuk memproduksi testosteron) dan ovarium
(untuk memproduksi estrogen), selnjutnya hormone tesebut
menstimulasi perkembangan seks, baik pada anak laki-laki

maupun perempua yang sesuai dengan peran hormonnya (wong


2000)(Alimul, 2008 : 13)
E. Tahap pencapaian pertumbuhan anak
1. Masa prenatal
Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio
dan fase fetus, pada fase embrio pertumbuhan mulai dari
konsepsi
terjadi

hingga

pembelahan

minggu
sel

pertama

dan

,pada

terjadi

minggu

pemisahan

kedua

jaringan

antara entoderm dan ectoderm pda minggu ketiga terbentuk


lapisan mesoderm
2. Masa postnatal
Pertumbuhan atau

perkembangan

postnatal

dikenal

dengan

pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir ini diawali


dengan
terjadi

masa

neonates

kehidupan

yang

(0-28hari)
baru

yang

dalam

merupkan

ekstra

uteri

masa
yaitu

adanya proses adaptasi semua sistem organ tubuh. (Alimul,


2008 : 13)
F. Ciri-ciri tumbuh kembang anak / balita
1. Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan
terjadi
bersamaan
misal,perkembangan

intelgensia

dengan

pada

seorang

menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.


2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
Menentukan perkembangan selanjutnya Setiap

pertumbuhan
anak

anak

akan

tidak

akan bis melewati tahapan sebelumnya misal, seorang anak


tidak bias berdiri jika pertumbuhan kaki dan tubuh lain
yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat karena
perkembangan awal merupakn masa kritis untuk menentukan
perkembangan selanjutnya
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai

Kecepatan

yang

perkembangan

berbeda

mempunyai

Sebagaimana

kecepatn

yng

pertumbuhan,
berbeda

baik

perkembangan fisik maupun fungsi organ


4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi
badannya serta bertambah kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum:
a. Perkembangan terjadi dahulu di daerah kepala kemudian
menuju arah anggota tubuh
b. Perkembang antropometri terjadi lebih dahulu didaerah
proksimal (gerak kasar) lalu berkembng ke bagin distal
seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus
(pola proksimosdital)
6. Perkembangan memiliki tahap yan berurutan
Misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat
sebelum

mampu

membuat

gambar

kotak

anak

lingkaran

mampu

berdir

sebelum berjalan.(Depkes, 2005 : 4)


G. Aspek pertumbuhan pada anak
Ada 4 aspek tumbuh kembang yang perlu dibina atau dipantau :
1. Gerak

kasar

berhubungan

atau
dengan

motorik

kasar

kemampuan

anak

adalah

aspek

melakukan

yang

pergerakan

dengan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar sperti


duduk, berdiri, dsb.
2. Gerak halus atau motorik

halus

adalah

aspek

yang

berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang


melibatkan

bagian-bagian

tubuh

tertentu

dan

dilakukan

oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang


cermat sperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dsb

3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan


dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dsb
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri,membereskan
mainan

selesai

anak,

bermain),

bersosialisasi

berpisah
dan

dengan

ibu/pengasuh

berinteraksi

dengan

lingkungannya, dsb (Depkes, 2005).

Daftar Pustaka

Nursalam.(2005). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba


Medika.
Hidayat,A. Aziz Alimul.(2008). Pengantar Ilmu
Keperawatan
Anak 1. Jilid 3. Jakarta : Salemba Medika.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks
Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 18.

Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta.


1991 : 9 -21.
Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997.
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 :
1 63
Depkes RI.(2005). Referensi Kesehatan. http//creasoft.
wordpress.com .

LAPORAN PENDAHULUAN
DETEKSI DINI PERTUMBUHAN PADA ANAK

Disusun oleh
I H W A N
010.01.1845

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS XI-A


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MATARAM
2015

Anda mungkin juga menyukai