Anda di halaman 1dari 25

B CKPACKIN

BACKPACKIN MAGAZINE.EDISI VII.JANUARI-FEBRUARI 2011

FUN I RELAX I LOW BUDGET

CATPER

LOKSADO
Serunya Bamboo Rafting
PANDU

MENUJU
LOKSADO
BULOK

ARUH GANAL

PERSEMBAHAN UNTUK ALAM

AKSESORIS : ALAT RINGKAS I KOMUNITAS : KASKUS-OANC I TIPS : KUAT SAMPAI PUNCAK


WWW.BACKPACKINMAGAZINE.COM

DAFTAR ISI

BACKPACKIN
JANUARI-FEBRUARI 2011

KAMU
DI SINI

SERUNYA BAMBOO
RAFTING DI LOKSADO
Percikan air sungai berlompatan di kakiku yang
memijak pada rakit bambu. Loksado yang merupakan salah satu bagian dari pegunungan meratus di kalimantan selatan mungkin tak setenar
puncak di jawa barat. Tentu juga tak semapan
bali jika dilihat dari segi akomodasinya.

JANUARI-FEBRUARI I 2011

ARUH GANAL,
PERSEMBAHAN UNTUK ALAM
Ribuan orang suku dayak meratus yang mendiami loksado masih setia memangku adat dan
budaya yang temurun diwariskan. Mereka menyebutnya Aruh Ganal.

BACK
PACKIN

23

GALERI
LOKSADO
Loksado dalam sorot kamera. Mengintip keindahan salah satu kecamatan di Pulau Kalimantan.

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

11

PANDU
LOKSADO
1. Tersedia pesawat dari jakarta batavia, sriwijaya, garuda & lion. 2. Dari surabaya tersedia
lion, citylink, sriwijaya & mandala

21

KETUPAT KANDANGAN,
TAK HANYA JAGO KANDANG
Kandangan adalah nama sebuah kota antara
banjarmasin dan loksado. Jaraknya sekitar 3
jam dari banjarmasin.

25

SATU KECAMATAN
PULUHAN PILIHAN
Loksado adalah nama kecamatan di kabupaten
hulu sungai selatan dengan ibukota di kandangan, sebuah tempat yang menjadi titik transit
terakhir menuju loksado dari banyak kota
sekitar.

35

KASKUS-OANC :
TEMAN MENIKMATI ALAM
Puncak sejati gunung raung tidak dapat diraih
secara cuma-cuma. Yang menjadi masalah
adalah membiasakan diri di atas ketinggian,
bergantung pada seutas tali yang tak lebih besar dari jempol tangan.

41

AKSESORIS
ALAT SERBA RINGKAS
Ketika melakukan perjalanan, atau ekspedisi ke
suatu tempat yang membutuhkan waktu lama,
tentu banyak alat-alat yang perlu kita bawa.


Genap satu tahun Backpackin terbit.
Diawali sebuah gagasan kecil dari salah satu
anggota Backpacker Indonesia, perlahan-lahan namun pasti, kami terus tumbuh.

Majalah online ini dimulai dari dengan
konsep yang sangat sederhana, dengan blog
ezinebackpackerindonesia.wordpress.com
sebagai rumah awal kami.

Sekarang Backpackin sudah semakin besar dan matang, dengan komitmen
menampilkan satu spot yang elok di belahan bumi Indonesia ini pada setiap edisinya.
Rumah kami pun semakin mantap di
www.backpackinmagazine.com

Sebagai penanda satu tahun majalah
online Backpackin, sekaligus untuk mengawali tahun yang baru, kami persembahkan
keindahan Loksado untuk Anda. Ditulis khusus oleh salah satu sahabat kita, Nasrudin
Ansori, langsung dari Kalimantan Selatan.

Selamat menikmati!

REDAKSI

PIMPINAN UMUM
Khemal Nugroho
PIMPINAN REDAKSI
Ambar Arum
EDITOR
Muhammad Iqbal
TIM REDAKSI
Sri Anindiaty Nursastri
Annisa M.F. Harahap
TIM ARTISTIK
Galih Permadi
MARKETING
Jeremy Gemarista
WEBMASTER
Kurniawan Aji Saputra
WEBSITE
www.backpackinmagazine.com
EMAIL
redaksiezinebi@yahoo.com
Redaksi menerima saran, kritik, dan artikel
dari BM Readers yang bisa dikirim
melalui alamat email kami.
BACK
PACKIN

JANUARI-FEBRUARI I 2011

13

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Salam Ransel,

CATPER

LOKSADO

Serunya Bamboo
Rafting di Loksado
JANUARI-FEBRUARI I 2011

OLEH : NASRUDIN ANSORI

PERCIKAN AIR SUNGAI berlompatan di kakiku yang memijak pada rakit bambu. Loksado yang merupakan
salah satu bagian dari Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan mungkin tak setenar Puncak di Jawa
Barat. Tentu juga tak semapan Bali jika dilihat dari segi akomodasinya. Tapi Loksado tetap saja menawan
bagiku. Jaraknya hanya sekitar empat jam perjalanan darat dari Banjarmasin, kota tempat Aku bermukim
selama ini.

BACK
PACKIN


Ada wahana tradisional milik suku Dayak
Meratus, warga lokal Loksado, yang selama ini
membuat Loksado banyak dikunjungi wisatawan.
Tidak afdol kalau belum merasakannya. Ibarat ke
Yogyakarta tanpa ke Malioboro.

Bamboo rafting nama populernya. Ini merupakan cara terbaik menikmati keindahan alam khas
Loksado yang masih sangat terjaga. Tak seperti berarung jeram (rafting) pada umumnya yang menggu-

nakan perahu karet, bamboo rafting menggunakan


rakit dari jejeran batang bambu yang diikat dengan
kulit bambu. Treknya adalah susur Sungai Amandit,
salah satu sungai eksotis di Kalimantan.

Dengan menggunakan angkutan umum tujuan Kandangan (dari Banjarmasin), perjalanan
kutempuh tiga jam. Aku bersama dua orang teman
yang berasal dari Bontang, Kaltim. Dua orang teman
lainnya telah menunggu di Loksado. Mereka berasal
BACK
PACKIN

dari Jakarta dan Bali. Mereka berdua sedang bertualang keliling Kalimantan.

Luar dalam bagian mobil angkutan yang kutumpangi berwarna putih, tampak tidak meyakinkan. Pintu untuk penumpang masuk berkarat hampir
seluruhnya. Tak ada bis eksekutif menuju Kandangan, kota kecil yang merupakan ibukota Kabupaten
Hulu Sungai Selatan. Kabupaten ini menaungi Lok-

BACK
PACKIN

LOKSADO

sado, sebagai andalan pariwisata.



Aku harus berbagi tempat duduk dengan puluhan penumpang lainnya. Deru mesin mobil terdengar berisik. Bau solar terkadang menusuk hidungku.
Tarif murah mungkin masih menjadi alasan kenapa
angkutan sederhana ini tetap mengepulkan asap
knalpotnya.

Kota Intan, Martapura, kujumpai setelah 1

jam perjalanan. Pertokoan permata Cahaya Bumi


Selamat terlihat ramai. Pusat penjualan cinderamata serta intan ini wajib dikunjungi para wisatawan di Kalsel. Arsitektur bangunan mengadopsi
ciri Timur Tengah dengan adanya kaligrafi raksasa di sekitarnya. Sementara atap-atap bangunan
utamanya mencerminkan budaya khas Banjar.

Tak jauh dari sana, Aku menjumpai se-

buah masjid megah, Masjid Agung Al Karomah. Motif


yang melapisi kubahnya diwarnai antara perpaduan
hijau muda dan biru malam. Bangunan utama masjid berwarna krem. Selasar masjid berlapis marmer
yang tampak licin. Mobil terus melaju, membelah
jalur Trans Kalimantan yang menghubungkan kotakota di Kalsel dan Kaltim.

Sampai di Kandangan, lapar menyerang.
Aku bergegas menuju sebuah warung Ketupat Kandangan. Usai menyantap kuliner khas tersebut, Aku
kembali ke jalanan beraspal menuju Loksado. Kali
ini Aku berganti moda angkutan. Aku menumpang
mobil pick up yang disulap menjadi alat transportasi. Bagian belakang mobil dilengkapi jejeran kursi
yang saling berhadapan. Tarifnya Rp13 ribu untuk
perjalanan sekitar 40 menit saja menuju Loksado.

Jika sebelumnya hanya dataran rendah yang
Aku jumpai di sepanjang perjalanan menuju Kandangan, maka apa yang Aku lihat sekarang adalah
pegunungan hijau yang sangat indah.Pegunungan
Meratus membentang hingga mencapai beberapa
kabupaten sekaligus di Kalsel. Salah satu tempat yang tepat untuk menyaksikan kekokohannya
adalah Loksado.

JANUARI-FEBRUARI
JULI - AGUSTUS I 2011
2010

JULI - AGUSTUS I 2010


JANUARI-FEBRUARI
I 2011

LOKSADO

BACK
PACKIN


Hingga kini, Pegunungan Meratus masih relatif terjaga dari aktivitas pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. Aku berharap, kondisi tetap seperti ini. Semoga anak cucuku juga bisa menikmatinya.
Karena pegunungan tak ternilai tersebut merupakan warisan berharga bagi mereka.

Mobil agak terbatuk-batuk saat dihadang
tanjakan curam. Kiri kanan jalan, Aku menyaksikan
jurang terjal. Jika mobil oleng, bukan tidak mungkin
kami akan terjungkal ke jurang menganga itu. Asap
makin mengepul. Adrenalinku meningkat. Namun
begitu, Aku tetap menikmatinya.

Desa Muara Hatip menyambut kami beberapa saat kemudian. Dari sini Aku menyaksikan Gunung Kentawan yang menjulang tinggi di sebelah
kanan jalan. Kentawan bukanlah gunung aktif, tapi
hanya bukit cadas yang ukurannya sangat besar,
sehingga tampak mencolok di antara perbukitan di
sekitarnya. Di Muara Hatip, tersedia hotel yang halamannya langsung menghadap ke Gunung Kentawan
dan aliran Sungai Amandit.

Pepohonan semakin rimbun, membuat
mataku bertambah segar. Kami melewati pintu gerbang tanpa penjagaan. Tak jauh dari sana, Aku menjumpai sebuah jembatan pertama di Loksado. Papan petunjuk bertuliskan Sumber Air Panas Tanuhi
bertengger di sebuah pertigaan. Mobil kami membelok ke arah kanan jalan. Dari sini perjalanan masih
sekitar 7 km lagi. Tak sabar rasanya menyentuh air
Sungai Amandit yang jernih itu, sambil ber-bamboo
rafting.

Akhirnya kami tiba di sebuah dermaga bamboo rafting di sekitar Wisma Loksado. Gemuruh
riuh Sungai Amandit menjalar ke telingaku. Gemuruh tersebut terus terdengar selama sepanjang tahun. Benar-benar nyanyian alam yang sangat indah
didengar.

Aku segera menghubungi dua orang teman

BACK
PACKIN

LOKSADO

lainnya yang telah tiba pada hari sebelumnya. Mereka hanya Aku kenal via internet dan SMS saja. Sambil menunggu, Aku beranjak ke tepi sungai. Menyaksikan aliran kencang sungai berpadu jejeran batu
alam yang berserakan di sekitarnya. Di seberang
sana, Aku melihat salah seorang wanita Dayak Meratus asyik mencuci pakaian.

Tak berapa lama, dua orang teman dari Jakarta dan Bali itu pun tiba. Kami saling menjabat
tangan, berkenalan, berbagi pengalaman hingga
menyeruput kopi panas bersama. Kami juga membaur dengan warga Dayak Meratus di sekitarnya.

Saking jernihnya,

Aku bisa melihat batu alam


yang berserakan di bawah sungai.


Sang joki rakit memberi kode bahwa rakit
telah siap. Dua buah rakit tampak kokoh tertambat
di tepi sungai. Aku bersama kawan dari Jakarta dan
Bali menumpang dalam satu rakit. Sementara rakit
yang lainnya diisi dua orang teman lainnya. Rakit kemudian meluncur bebas.

Percikan air sungai segera berlompatan ke
kakiku, sejuk. Air sungai tersebut berasal dari pegunungan di atas-nya. Saking jernihnya, Aku bisa
melihat batu alam yang berserakan di bawah sungai. Sebuah jembatan gantung menghadang kami di
sekitar sekolah dasar di desa Malaris. Sungai makin
melebar di sekitar sini. Jeram agak berkurang. Barisan bukit yang hijau begitu mudah kusaksikan.

Di sudut lain, Aku bertemu dengan beberapa
anak-anak suku Dayak Meratus yang tengah asyik
berburu ikan sungai. Mereka cukup menggunakan

JANUARI-FEBRUARI
JULI - AGUSTUS I 2011
2010

JULI - AGUSTUS I 2010


JANUARI-FEBRUARI
I 2011

LOKSADO

BACK
PACKIN

sebuah pistol dari kayu. Sebuah jarum panjang dijadikan sebagai senjata pembunuh ikannya. Sambil
menyelam ke dalam sungai, mereka dengan teliti
mencari ikan. Jika ada ikan, dengan sigap jarum
panjang tersebut diarahkan menuju target.

Meski tak semua bidikan tepat sasaran, namun keranjang sederhana yang mereka bawa telah
terisi beberapa ikan sungai. Kehidupan anak-anak
suku pedalaman seperti mereka ini mengajarkanku
betapa pentingnya peran alam bagi manusia. Termasuk anak-anak suku Dayak Meratus.

Rakit kami kembali merayap di atas sungai.
Pepohonan sangat rimbun menyambut kami. Tebing

BACK
PACKIN

LOKSADO

batu cadas di kiri kanan sungai menunjukan betapa


alaminya sungai ini. Kadang kepalaku harus merunduk, jika ada batang pohon menjuntai. Karena terkadang laju rakit agak menepi ke tebing-tebing yang
di sekitarnya banyak batang pohon bergelantungan.

Rakit terus melaju. Jeram kembali menghadang. Arus semakin kencang. Gumpalan air di sekitar
batu-batu besar pun seakaan-akan ingin menantang
adrenalin kami. Joki terus mengarahkan rakit kami
agar tetap pada jalur yang diinginkan. Jeram ganas
pun kami lalui. Semburan air bertubi-tubi menghantam kami. Untung kamera sudah aman, karena telah
kami bungkus dengan wadah anti air. Salah seorang

teman kami dengan kencangnya berteriak lepas.



Kami lalu menemui sebuah perkampungan
kecil milik suku Dayak Meratus. Di sana hanya ada
beberapa rumah sederhana. Rata-rata pekerjaan
warga yang mendiaminya adalah sebagai petani.
Tak hanya itu, kadang mereka menanam kayu manis di sekitar desa. Mereka sangat bergantung pada
limpahan hasil alam. Bahkan rakit bambu pun meru-

seperti piramida. Tampak kokoh di antara deretan


perbukitan lainnya. Rakit kami segera menepi di
Desa Tanuhi. Di sinilah rute populer bamboo rafting setiap harinya dijajal oleh para wisatawan yang
berkunjung ke Loksado. Tapi sebenarnya, jalur
bamboo rafting tak hanya rute yang Aku lalui itu
saja. Ada jalur lain yang lebih jauh, yaitu rute dermaga tujuan desa Muara Hatip.

pakan hasil alam yang mereka dapatkan dari ribuan


batang pohon bambu di Loksado.

Menjelang finish, arus sungai terasa tenang. Tak ada jeram ganas seperti jalur sebelumnya.
Gunung Kentawan makin jelas terlihat. Bentuknya


Sensasi menaiki rakit bambu sambil menikmati indahnya alam Loksado merupakan pengalaman yang tak terlupa. Benar-benar cara unik untuk
menikmati pesona Loksado.(FOTO : NASRUDIN ANSORI)
BACK
PACKIN

JANUARI-FEBRUARI I 2011

JANUARI-FEBRUARI I 2011

LOKSADO

10

PANDU

LOKSADO

LOKSADO
MENUJU KANDANGAN

Dari Banjarmasin, bisa menggunakan sejenis Colt warna putih (Rp 35 ribu, 3 jam). Colt ini ada
di terminal Pal 6 (terminal terbesar di Banjarmasin).
Jika malas mencari angkutan di Pal 6, angkutan Colt
tujuan Kandangan bisa dihadang di tepi jalan raya
dekat Bandara Syamsudin Noor, tepatnya di sekitar
bundaran yang ada tugu pesawatnya.

KANDANGAN-LOKSADO

1. Tersedia pesawat dari Jakarta Batavia, Sriwijaya,


Garuda & Lion
2. Dari Surabaya tersedia Lion, Citylink, Sriwijaya &
Mandala
3. Dari Balikpapan tersedia Batavia, Mandala, Sriwijaya
4. Dari Jogja dan Semarang, Mandala dan Lion Air.
5. Bus bisa juga diakses dari Palangkaraya : Bis Candi Agung, Bis Yessoe
6. Dari Balikpapan ada bis tujuan Banjarmasin namun bisa juga melayani tujuan Kandangan, karena
Kandangan adalah salah satu kota yang dilewati bis.
Bis Pulau Indah dan Bis Seroja.
Tarif sekitar Rp. 100 ribu.

11 BACK
PACKIN

AKTIVITAS PILIHAN
1. Bamboo rafting.
2. Tracking ke banyak tempat
3. Body rafting/tubing dengan menggunakan donat
boat di sekitar Sungai Amandit di dekat Wisma Loksado, karena arus sungai tidak terlalu berbahaya.
4. Bikin gelang simpay di Malaris dengan warga
suku Dayak Meratus
5. Dan masih banyak aktivitas lain di Loksado

FOTO :
AIR TERJUN HARATAI

WAKTU TERBAIK

Oktober hingga Juni. Saat tidak memasuki
kemarau panjang, Debit Sungai Amandit sangat ideal untuk menjajal bamboo rafting.
BACK
PACKIN

JANUARI-FEBRUARI I 2011

JANUARI-FEBRUARI I 2011

MENUJU BANJARMASIN

1. Mobil pick up yang disulap menjadi angkutan


umum (Rp 13 ribu, satu 40 menit). Tapi mobil ini
hanya ada sampai pukul 1 siang.
2. Ojeg (Rp 50 ribu, sekitar 40 menit)
Keduanya akan berhenti di lahan parkir sekitar dermaga bamboo rafting Loksado.
3. Sewa mobil dari Banjarmasin. Tarif untuk Avanza
Rp 250 ribu/24 jam, Kijang Innova Rp 350 ribu/24
jam. BBM dari Banjarmasin-Loksado sekitar Rp 150
ribu pp untuk mobil Avanza, sedangkan Kijang Innova sebesar Rp 200 ribu pp. Untuk jasa sopir, tarifnya
Rp 100 ribu/24 jam.

12

LOKSADO
TIPS
1. Jika tidak melakukan jungle trekking, tak perlu
menggunakan jasa guide.
2. Bawa dry bag untuk menyimpan barang selama
rafting.
3. Jangan bicara sembarangan apalagi bernada
jorok dan menghina, terutama saat berada di kampung Dayak Meratus.
4. Jangan meninggalkan sampah di atas Sungai Amandit
5. Hindari terlalu banyak bekal makanan selama
rafting.
6. Pesan rakit bambu sehari sebelumnya, karena
rakit bambu tak selalu stand by di dermaga.
7. Jika tak punya banyak waktu, trip ke Loksado bisa
dilaksanakan cukup sehari saja tanpa perlu menginap. Cukup untuk bamboo rafting dan menuju air
terjun Haratai. Berangkat pagi dari Banjarmasin, pulang sore dari Loksado.

NOMOR KONTAK
Pak Santoso
(Rental Mobil di Banjarmasin)
085251492186 / 08125198334
Pak Amat
(Guide, Wisma Loksado & bamboo rafting)
081348766573
Pak Sadri
(Wisma Alya & bamboo rafting)
081348943728
Nama Iwan
(Tukang ojeg Loksado- Air Terjun Haratai)
081348943728

BULOK

ARUH GANAL

ARUH GANAL
RIBUAN ORANG SUKU DAYAK MERATUS yang
mendiami Loksado masih setia memangku adat
dan budaya yang temurun diwariskan. Mereka menyebutnya Aruh Ganal.

Aruh berarti acara, sedangkan ganal berarti
besar. Aruh Ganal bisa diartikan sebuah perhelatan
yang diadakan secara besar-besaran sebagai tanda
syukur warga Dayak Meratus kepada Tuhan atas limpahan hasil alam berupa padi dan tanaman lainnya.
Dalam acara adat yang sakral tersebut, mereka juga
berdoa agar limpahan hasil alam pada panen berikutnya lebih meningkat.

Perayaan Aruh Ganal juga diadakan di desa
Malaris, salah satu desa yang ada di Loksado. Di
sana terdapat sebuah balai adat milik suku Dayak
Meratus. Biasanya balai adat berdesain etnis tersebut digunakan sebagai pusat perayaan Aruh Ganal

di Malaris. Setiap desa di Loksado memiliki masingmasing balai adat dengan fungsi sama dengan yang
ada di Malaris. Seperti di desa Uruy, Tanuhi, Haratai,
Loa Panggang dan puluhan desa kecil lainnya. Desadesa yang berada di sisi-sisi Pegunungan Meratus.

Warung-warung sederhana di sekitar gemuruh Sungai Amandit tampak sepi pengunjung waktu dilaksanakan Aruh Ganal, kemungkinan karena
banyak tenaga dan perhatian yang tersedot ke sana.
Warga lokal selalu antusias menyambut datangnya
perayaan Aruh Ganal. Bagi mereka, Aruh Ganal tak
sekedar ritual ibadah saja. Tapi juga berfungsi sebagai penjalin silarurahmi antar warga, baik dengan
warga di sekitarnya maupun warga yang datang dari
desa lainnya.

Orang-orang menyemut di balai adat Malaris.
Bangunannya kokoh, berdiri di atas lahan yang beru-

JANUARI-FEBRUARI I 2011

ARUH GANAL

Persembahan Untuk Alam

OLEH : NASRUDIN ANSORI

BACK
PACKIN

16

kuran seperti lapangan sepak bola. Ratusan sepeda


motor tersusun rapi di halaman nya. Pintu utama
balai di sesaki oleh pengunjung yang keluar masuk
balai. Perayaan ini didominasi oleh pengunjung dari
kalangan Dayak Meratus. Wajah-wajah mereka sangat khas. Mata agak sipit dengan kulit muka agak
putih merona. Ada beberapa turis asing, di antaranya dari Amerika dan Polandia.

Ketika acara dimulai, beberapa tokoh adat
di Loksado segera berkumpul di tengah-tengah balai. Pakaian mereka sangat sederhana. Di masingmasing kepala mereka terlilit sebuah kain dengan
berbagai motif. Tampak bersahaja. Gendang mulai
ditabuh. Riuh rendah suara pengunjung tergantikan dengan bunyi-bunyian gendang tradisional khas
Dayak Meratus itu. Uniknya, tabuhan gendang tersebut dilakukan oleh beberapa wanita paruh baya
yang disebut balian. Mereka juga mengenakan pakaian sederhana, meski bukan pakaian adat.

17 BACK
PACKIN

ARUH GANAL

JANUARI-FEBRUARI I 2011

JANUARI-FEBRUARI I 2011

BULOKBADUY
ARUH GANAL

Uniknya, tabuhan gendang terse-

but dilakukan oleh beberapa wanita


paruh baya yang disebut balian.
BACK
PACKIN

18

19


Para lelaki pun beraksi. Berkeliling sambil mengitari ancak, bangunan dari daun kelapa
muda yang dihiasi aneka jenis bunga. Daun-daun
kelapa tersebut terlihat berjuntaian. Di sekitar
ancak terdapat banyak makanan sesaji berupa
lamang, darah ayam, telur rebus dan lain-lain.
Pengunjung tidak diperbolehkan memakan sesaji
khas Dayak Meratus itu.

Sambil berkeliling, lelaki yang disebut
pangulu itu tak hentinya membacakan mantra.
Bahasa yang digunakan cukup asing, bagi orang
lokal Kalimantan sekalipun. Bacaan mantra itu
bermakna pemujaan, permohonan, dan harapan
agar kehidupan Dayak Meratus selalu terlindungi.
Tak hanya itu, harapan agar hasil panen berikutnya semakin meningkat. Karena inti dari acara
adat Aruh Ganal tersebut adalah syukuran dan
pengharapan hasil panen ala Dayak Meratus.

Acara berlangsung hingga pagi. Tabuhan
gendang dan mantra terus menggema ke seluruh sudut balai adat Malaris. Warga Loksado
menyediakan hidangan sederhana berupa ayam
kampung berbumbu mirip masak habang pada
masakan suku Banjar. Juga, segelas teh hangat.
Bagi pengunjung yang tidak kuat untuk ikut acara
sampai pagi, itu tidak masalah bagi warga. Pengunjung bisa beristirahat dengan menumpang
rumah salah satu penduduk Loksado. Lokasinya
tak jauh dari balai adat Malaris.

Bahkan beberapa pengunjung memanfaatkan lantai kayu sederhana di dalam balai
untuk dijadikan tempat tidur malam itu. Dengan
selimut seadanya, sebagian warga menghabiskan sisa malam di Balai Malaris. Sementara para
balian dan pangulu terus melanjutkan aruh ganal
hingga esok harinya. (FOTO : NASRUDIN ANSORI)

BACK
PACKIN

JULI - AGUSTUS I 2010

JULI - AGUSTUS I 2010

BULOKBADUY
ARUH GANAL

20

PENGANAN

KETUPAT KANDANGAN
Tak Hanya Jago Kandang
OLEH : NASRUDIN ANSORI

21 BACK
PACKIN

KETUPAT KANDANGAN

KANDANGAN ADALAH NAMA sebuah kota antara


Banjarmasin dan Loksado. Jaraknya sekitar 3 jam
dari Banjarmasin. Karena ada masakan berbahan
ketupat yang khas berasal dari Kandangan, maka
kemudian disebut-sebut Ketupat Kandangan.

Ada sebuah warung ketupat yang direkomendasikan di kota kecil yang menjadi kota terakhir
menuju Loksado ini. Warung Kaganangan namanya.
Lokasinya di tepi jalan yang menghubungkan Kan-

dangan dan Barabai. Letaknya berdampingan dengan puluhan warung penyedia ketupat lainnya.

Ketupat Kandangan mempunyai keunikan
dalam cara penyajian, cita rasa, serta cara meyantapnya. Ketupat Kandangan tidak disajikan dengan
sayur. Cukup dimakan dengan kuah santan dan
ikan Haruan saja, ujar salah seorang pelayan warung.

Struktur ketupatnya agak kasar dan mudah
pecah. Berbeda dengan jenis ketupat lain yang
cenderung padat dan lembut. Jika diaduk dengan
tangan ataupun sendok, potongan ketupat yang
sebelumnya utuh akan terpecah-pecah mirip nasi
putih biasa. Warga Banjar, dalam menyantap ketupat, menggunakan tangannya (bukan sendok) untuk
menghancurkan ketupat. Bagi sebagian orang cara
tersebut terlihat agak menjijikan, tapi sebenarnya di
situlah letak keunikan cara menyantap Ketupat Kandangan.

Semakin unik dengan adanya ikan Haruan
(gabus). Ikan Haruan untuk Ketupat Kandangan
adalah berbumbu cabai kering, kunyit, garam yang
dihaluskan, lalu dilumur pada ikan haruan. Kemudian dibakar dengan menggunakan batok kelapa.
Proses pembakarannya dengan cara diasapi.

Setelah dibakar, ikan Haruan dicampur dengan kuah santan yang sebelumnya sudah dimasak
dengan aneka bumbu. Adapun bumbu kuah ketupat
adalah campuran dari cabai kering, kemiri, kunyit,
kencur, daun serai, terasi udang, bawang merah,
dan gula merah yang dihaluskan. Lalu kemudian
direbus bersamaan dengan air kelapa hingga mendidih. Ikan Haruan yang sudah dibakar akan dicampur dengan kuah santan yang sudah dicampur aneka bumbu tersebut. Hanya dengan Rp 12 ribu, kita
bisa menikmatinya. (FOTO : NASRUDIN ANSORI)

BACK
PACKIN

JANUARI-FEBRUARI I 2011

JANUARI-FEBRUARI I 2011

KETUPAT KANDANGAN

22

GALERI

Loksado dalam Sorot Kamera


FOTO : NASRUDIN ANSORI

ARUH GANAL
Membuat orang Suku Dayak sibuk satu hari satu malam

SUNGAI AMANDIT
Menjadi wahana rekreasi
bamboo rafting bagi Loksado

AIR TERJUN HARATAI


Salah satu obyek wisata pilihan wisatawan
BACKPACKIN

ORDINAT

LOKSADO

SATU
KECAMATAN
PULUHAN
PILIHAN
OLEH : NASRUDIN ANSORI

JANUARI-FEBRUARI I 2011

Loksado adalah nama kecamatan di Kabupaten Hulu


Sungai Selatan dengan ibukota
di Kandangan, sebuah tempat
yang menjadi titik transit terakhir menuju Loksado dari banyak kota sekitar.

25 BACK
PACKIN

LOKSADO
Alamnya yang masih murni dan bentang alamnya
yang penuh pegunungan membuatnya menjadi
salah satu daerah pariwisata andalan di Kalimantan
Selatan. Karena di Kalsel tak hanya pasar terapung
Lok Baintan, pendulangan dan perngrajin intan
Martapura, susur Sungai Barito dan beberapa pantai serta pulau di Kotabaru saja, tapi Loksado juga
sangat layak untuk dijelajahi. Banyak hal yang bisa
dilakukan dan dilihat di Loksado, seperti terjabar sebagai berikut.

SUNGAI AMANDIT


Sungai berair jernih yang sangat indah.
Membentang sepanjang ratusan kilometer dengan
membelah Pegunungan Meratus, Kalsel. Salah satu
lokasi yang dilewatinya adalah Loksado. Kiri kanan
sungai terdapat perbukitan hijau, tebing batu, kam-

ORDINATBADUY
pung Dayak Meratus, perkebunan milik warga, batubatu alam yang berserakan hingga pohon langsat
liar.

BAMBOO RAFTING


Wahana tepat dan terbaik untuk menikmati
pesona Sungai Amandit. Rakit bambu akan membawa wisatawan menyusuri sungai, sambil menerjang
jeram-jeram yang terdapat di titik-titik tertentu di
atas sungai. Harga sewa satu rakit Rp 200 ribu, bisa
menampung 3 orang penumpang sekaligus. Jika
debit sungai sedang tinggi, maka 4 orang penumpang bisa diangkut dengan hanya 1 rakit saja. Rute
populer bamboo rafting adalah Dermaga tujuan
Desa Tanuhi, dengan lama perjalanan sekitar 3 jam.
Tubing

Merupakan cara lain menikmati segarnya
air Sungai Amandit. Dengan hanya Rp 5 ribu saja,
sebuah ban dalam mobil/donat boat bisa dimanfaatkan untuk menjajal riam-riam sedang di sekitar
Wisma Loksado.

JANUARI-FEBRUARI I 2011

AIR TERJUN HARATAI

27 BACK
PACKIN


Sebuah air terjun di desa Haratai. Ketinggian
air terjun sekitar 35 meter dengan tumpahan air
yang cukup deras. Air terjun tersebut memiliki telaga
beukuruan sekitar lapangan bola voli, yang digunakan untuk sekedar menceburkan badan di dalamnya. Tapi telaga tersebut cukup berbahaya, karena
arusnya sangat kencang. Ada dua cara menuju spot
tersebut, dengan naik ojek sebesar Rp 50 ribu pp
atau tracking selama 3 jam sekali jalan.

DESA MALARIS


Salah satu perkampungan suku Dayak Meratus di Loksado. Dari Wisma Loksado, desa ini hanya berjarak sekitar 30 menit berjalan kaki. Malaris
mengoleksi beberapa spot cukup menarik, yakni

AIR TERJUN RIAM HANAI



Sebuah air terjun mini yang tak jauh dari
desa Malaris. Dengan berjalan kaki, perjalanan
hanya dibutuhkan sekitar 20 menit saja. Jalur terakhir yang dilalui berupa tebing licin bercampur tanah. Di bawah air terjun terdapat telaga yang ukurannya cukup luas. Telaga tersebut sangat tenang
sehingga pengunjung bisa leluasa berenang di
sekitarnya.

LOKSADO
Balai Adat Malaris yang biasa digunakan sebagai
pusat acara adat, Air Terjun mini Riam Hanai, sentra
pembuatan gelang simpay khas suku Dayak,serta
penjualan buah-buahan seperti durian, kapul, rambutan, langsat (sesuai musim buah).

AIR TERJUN
PEMANDIAN ANGGANG


Objek alam yang sangat perawan, belum
disentuh oleh dinas wisata setempat. Akses satusatunya hanya dengan jalan kaki selama 5 jam. Tak
heran, jika air terjun ini hanya pernah dikunjungi
anak-anak pecinta alam dan segelintir turis asing.
Menggunakan jasa pemandu wisata adalah wajib,
karena rutenya membingungkan. Air terjun Pemandian Anggang lebih besar dan tinggi dibandingkan
Haratai. Bahkan memiliki beberapa tingkatan curam
di atasnya.


Banyak rute yang ditawarkan Loksado sebagai ajang untuk menjajal petualangan dengan menempuh tracking panjang. Hutan tropis khas Kalimantan cukup berlimpah di sekitar Loksado. Perbukitan,
puluhan anak sungai, kampung Dayak Meratus, puluhan jembatan gantung, dan lainnya adalah paket
yang ditawarkan Loksado selama tracking. Ada yang
dapat ditempuh sekitar enam jam saja, bahkan bisa
berhari-hari, tergantung rute yang dituju. Jasa guide
wajib selama jungle tracking.

GUNUNG KENTAWAN


Bukan merupakan gunung aktif, melainkan
sebuah bukit raksasa yang berlokasi di tepi Sungai Amandit, Loksado. Bentuknya seperti piramida.
Gunung Kentawan tampak sangat mencolok bila
dibandingkan dengan ratusan perbukitan hijau di
sekitar Loksado. Tak salah, jika foto cantik Kentawan

29 BACK
PACKIN

sering terpampang di brosur-brosur, situs hingga


majalah nasional tentang wisata.

SUMBER AIR
PANAS TANUHI


Bagi kalangan backpacker, mungkin tempat
ini kurang menarik, karena di dalamnya terdapat
banyak bangunan beton berupa cottage, kolam renang berbagai ukuran, lapangan tenis, aula, bunker
hingga (tentu saja) kubangan air panas yang sudah disulap seperti kolam renang di sebuah hotel
di perkotaan. Tarif masuknya sebesar Rp3.500. Tak
jauh dari sana, terdapat Air Terjun Kilat Api. Ukuran
tumpahan air nya sedikit, namun tebing batunya cukup tinggi dan bertingkat-tingkat.

DESA HARATAI


Perkampungan lain yang dikoleksi Loksado.
Di dalamnya terdapat banyak komunitas suku Dayak
Meratus. Tak hanya air terjun, di sini juga terdapat
Balai Adat Haratai yang berfungsi sama seperti balai adat di desa Malaris. Banyak kaum perempuan
di Haratai berprofesi sebagai pengrajin butah, sebuah tas tradisional khas Dayak yang terbuat dari

kulit bambu dan jenis tanaman lainnya. Butah bisa


dibeli oleh pengunjung sebagai cinderamata, harganya berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu.
Bentuknya adalah tas punggung yang dilengkapi tali
di bagian belakang tas.

AGROWISATA


Antara bulan Desember hingga Januari, Loksado akan dibanjiri beraneka buah, seperti durian,
kapul, langsat, hingga rambutan. Banyak kebun milik warga Dayak Meratus tersebar di sekitar Loksado. Di antaranya adalah desa Loa Panggang. Durian
Loksado bentuknya kecil, tapi rasanya sangat legit.
Bagi penggemar durian, Loksado adalah tempat
yang tepat. Buah khas lain yang tak kalah nikmat
adalah kapul. Bentuk dan ukurannya mirip bawang
bombay. Isi buahnya mirip kecap dan rasanya campuran antara manis dan asam.

BALAI URUY


Lokasi ini merupakan salah satu tempat di
Loksado yang terdapat balai adat sekaligus sebagai
rumah oleh beberapa kepala keluarga sekaligus.
Rumah panggung yang di dalam nya terdapat puluhan bilik kamar. Setiap kamar diisi oleh berlainan
kepala keluarga beserta anggota nya. Di tengah-tengah balai terdapat ancak yang biasanya digunakan
sebagai salah satu properti pada perayaan acara
adat Aruh Ganal.

BIKIN GELANG SIMPAY


Sebagian warga desa Malaris memiliki keahlian menganyam gelang simpay, gelang khas Loksado. Gelang berbahan alami dari pohon langam itu,
dipatok hanya Rp10 ribu saja. Ketahanannya bisa
mencapai tahunan. Gelang simpay tidak tersedia
dalam bentuk sudah jadi, tapi harus dianyam terlebih dahulu di tangan atau di kaki pemesan.
BACK
PACKIN

JANUARI-FEBRUARI I 2011

JANUARI-FEBRUARI I 2011

JUNGLE TREKKING

LOKSADO

30

TOKOH

AMAT

AMAT
tar kawasan Pegunungan Meratus. Dan tentu saja,
dengan menjadi guide saya bisa mendapat rezeki
untuk kebutuhan hidup.

AMAT

Duta Loksado

OLEH : NASRUDIN ANSORI

Kalau dukanya ?

Semua pekerjaan pasti mempunyai hal-hal
yang tidak menyenangkan. Menjadi pemandu di kawasan hutan dan pegunungan liar di kawasan Pegunungan Meratus, tentu banyak tantangannya. Mulai
dari ancaman kekurangan logistik hingga ancaman
binatang liar selama jungle tracking & camping bersama tamu.

BERBEKAL BAHASA INGGRIS yang lancar serta


mengenal seluk beluk kawasan Pegunungan Meratus, khususnya Loksado, pria kelahiran 1972 tersebut telah lama dikenal ribuan petualang dunia yang
pernah berkunjung ke Loksado. Hampir seluruh petualang yang membutuhkan jasa pemandu, menggunakan kelihaian pria kelahiran Loksado tersebut.

Namanya disebut-sebut pada buku Lonely
Planet. Berikut wawancara Nasrudin Ansori dengan
Pak Amat di rumahnya di dataran tinggi Loksado.

31 BACK
PACKIN

Sejak kapan Bapak menjadi pemandu wisata?



Tahun 1992, saat saya memiliki keinginan untuk memajukan dunia ekowisata di sekitar Loksado dan Pegunungan Meratus.
Apa enaknya jadi guide di Loksado?

Lebih banyak sukanya, karena saya
bisa lebih mengenal banyak orang dari berbagai penjuru dunia. Dari sana, saya juga bisa
menghargai alam dan isinya khususnya di seki-

Nah, loh, terus bagaimana solusinya?



Lintah yang sedang mengisap darah jangan
langsung dilepaskan dari tubuh dengan tangan atau
kayu. Karena jika dilepas secara kasar, akan menyebabkan bisa lintah tertinggal di dalam tubuh. Cukup
di semprot dengan spray anti nyamuk, agar lintah
tersebut lepas secara perlahan-lahan dan tidak meninggalkan bisa di dalam tubuh. Bisa lintah yang
tertinggal dapat menyebabkan gatal berhari-hari di
sekitar bekas gigitannya.
Apa hal paling unik dan menarik bagi petualang selama di Loksado dan sekitarnya?

Bamboo rafting di Sungai Amandit, jungle
tracking ke perbukitan Meratus, berkunjung ke desadesa kecil milik suku Dayak Meratus, dan tentu saja
menyaksikan acara adat Aruh Ganal yang magis dan
unik. Tidak afdol ke Loksado kalau tidak mencoba
salah satu dari yang saya sebutkan itu, khususnya

Kenapa bisa nama Anda masuk di salah satu


halaman Lonely Planet ?

Saya pernah memandu seorang turis asing
yang ternyata perwakilan Lonely Planet yang tengah
meliput Indonesia khusus nya Pegunungan Meratus
termasuk bamboo rafting ala Suku Dayak Meratus.
Tak heran jika nama saya dicantumkan di Lonely
Planet, berikut nomor ponsel saya.
Berapa jumlah hari yang ideal untuk menikmati alam dan budaya Loksado?

Sebagian besar turis asing yang datang akan
bertahan hingga satu minggu di Loksado. Karena di
dalam nya akan terdapat banyak kegiatan yang bisa
dijajal, diantaranya jungle trekking hingga Gunung
Halau-Halau, bamboo rafting, desa-desa terpencil
di balik Pegunungan Meratus, menyaksikan anggrek
Loksado tumbuh liar di hutan dan lain sebagainya.

Jika tak punya banyak waktu, 1 hari pun bisa
menikmati sebagian alam Loksado. Misalnya pagi
berangkat dari Banjarmasin, siang tiba di Loksado.
Setibanya di Loksado segeralah berbamboo rafting.
Jika memungkinkan setelah rafting, pengunjung
bisa naik ojek ke air terjun Haratai. Pemandangan
alam saat menuju Haratai sangat alami. Banyak
pepohonan dan sungai berair jernih banyak ditemui selama perjalanan. Sore hari nya bisa langsung
kembali ke Banjarmasin. Karena angkutan umum

Sebagian besar turis asing yang

datang akan bertahan hingga satu


minggu di Loksado.
BACK
PACKIN

JANUARI-FEBRUARI I 2011

JANUARI-FEBRUARI I 2011

Rintangan apa yang paling diingat?



Ketika menyaksikan lintah belang menempel
di tubuh turis asing sewaktu mendaki ke Gunung
Halau-Halau. Lintah menjijikan tersebut mengisap
darah manusia. Jumlahnya sekitar 30 ekor!

bamboo rafting di sepanjang Sungai Amandit yang


sangat alami.

32

AMAT

AMAT

dari Kandangan ke Banjarmasin masih bisa ditemui


hingga pukul 8 malam.
Gimana perilaku wisatawan yang datang ke
Loksado? Terutama soal sampah?

Dari beberapa jenis wisatawan yang datang,
ada perbedaan yang saya lihat bila dilihat dari
perilaku membuang sampah. Turis asing akan sangat anti membuang sampah sembarangan, begitu
juga pengunjung domestik yang berselera ala backpacker (yang hobi berpetualang). Tapi jika wisatawan
domestik biasa misal rombongan keluarga, instansi
pemerintah dan swasta akan sangat rentan membuang sampah sembarangan.

JANUARI-FEBRUARI I 2011

SEARCH GOOGLE BOOKS :


pak amat loksado lonely planet
Khawatir tidak, Loksado akan rusak jika kebanyakan dikunjungi wisatawan?

Imbas dari sering nya Loksado dipromosikan melalui media tentu saja ada sisi baiknya. Keberadaannya makin banyak dikenal. Dan pasti akan
menambah jumlah kunjungan wisatawan. Namun
hal itu pasti akan mengancam kealamian Loksado.
Saya berharap tak ada penambahan hotel lagi. Cukup Loksado seperti ini apa adanya.

33 BACK
PACKIN

BACK
PACKIN

34

KOMUNITAS

KASKUS-OANC

Kaskus-OANC

The Fellowship of The Nature

OLEH : SRI ANINDIATY NURSASTRI

KASKUS-OANC

JANUARI-FEBRUARI I 2011

PUNCAK SEJATI GUNUNG RAUNG tidak dapat


diraih secara cuma-cuma. Yang menjadi masalah
adalah membiasakan diri di atas ketinggian, bergantung pada seutas tali yang tak lebih besar dari jempol tangan. Untuk itu, tiga bulan lamanya ketujuh
orang ini berlatih, bergelantungan seperti monyet di
balik wall climbing Pasar Festival, Jakarta. Berharap
menggapai Puncak Sejati, berteman pacet dan berhiaskan duri.

Sebenarnya ada jalur wisata yang biasa dilewati, dengan puncak bernama Sumberwringin. Namun, titik tertinggi gunung Raung yang terletak di
Banyuwangi, Jawa Timur, ini adalah Puncak Sejati.
Puncak yang selalu membuat deg-deg-ser para pendaki gunung dan pemanjat tebing.

Adalah komunitas Kaskus Outdoor Adventure and Nature Clubs (Kaskus OANC) yang terhipnotis untuk menjamah puncak tersebut. Muncul pada
2004, komunitas ini merupakan pendahulu grupgrup lain di Kaskus yang bertemakan backpacking
dan travelling. Bermula dengan acara camping ceria
pada 2004, komunitas ini selanjutnya didominasi

37 BACK
PACKIN

oleh kegiatan pendakian.



Selain pendakian, kegiatan komunitas ini antara lain gathering, camping ceria, buka bersama,
dan bakti sosial. Anggota Kaskus OANC pada saat
ini berjumlah 788 orang, dan masih tentatif. Kaskus
OANC tidak harus beanggotakan orang-orang yang
hobi mountaineering atau wall climbing, namun juga
siapa pun yang senang berkegiatan di alam bebas.

Komunitas ini dipimpin oleh seorang moderator, istilah yang akrab rasanya di telinga para
kaskuser. Ada pula person in charge di beberapa
kota, seperti Jogja dan Surabaya. Tujuannya, sebagai tuan rumah jika anggota lainnya mampir ke
daerah tersebut.

Tahun depan, Kaskus OANC berencana membuat semacam pelatihan dalam bentuk fun camp,
tentu saja di bidang outdoor. Hal ini juga menekankan bahwa Kaskus OANC tak sebatas tempat berkumpulnya para pendaki gunung atau pemanjat tebing.
Komunitas ini ada untuk mencari teman, sahabat,
juga keluarga baru yang memiliki hobi sama. Bukan
sebatas dunia maya, tapi juga dunia nyata.

Komunitas ini ada untuk mencari


teman, sahabat, juga keluarga baru
yang memiliki hobi sama.

RESENSI

PANDUAN PENDAKI

PANDUAN PENDAKI

Buku Wajib Pendaki Gunung


OLEH : AMBAR ARUM

Walau buku ini bersifat kisah perjalanan pribadi,


namun sangat informatif sehingga bisa merupakan
panduan yang sangat berguna.

Mendaki gunung memang memerlukan tenaga dan persiapan yang lebih, namun percayalah,
apa yang akan kita dapat ketika di puncak nanti,
akan jauh lebih indah melebihi apapun.

Judul buku :
MOUNTAIN CLIMBING FOR EVERYBODY :
PANDUAN MENDAKI GUNUNG
Pengarang :
HARLEY BAYU SASTHA
Penerbit :
HIKMAH (PT MIZAN PUBLIKA)
Harga Buku :
Rp49.500
Tebal Buku :
302 HALAMAN
BACK
PACKIN

JANUARI-FEBRUARI I 2011

MCFE

ALAM MENAWARKAN BANYAK KEINDAHAN, mulai dari bawah laut, pantai, curug, hingga puncak
gunung. Namun, tidak seperti yang lainnya, untuk
dapat menikmati gunung memerlukan tenaga dan
persiapan yang lebih.

Seperti dikatakan almarhum Norman Edwin,
pendaki senior Indonesia, setidaknya ada dua jenis rintangan yang dihadapi setiap pendaki gunung.
Rintangan pertama bersifat objektif, yaitu rintangan
yang datang dari luar diri kita, seperti medan yang
berat, serta cuaca yang tidak bersahabat. Sedangkan rintangan kedua datang dari dalam diri kita
sendiri, disebut dengan rintangan subjektif, contohnya antara lain adalah kurangnya persiapan fisik,
mental, dan wawasan mengenai gunung yang akan
didaki.

Untuk menghadapi rintangan-rintangan
tersebut, Harley Bayu Sastha menghadirkan buku
Mountain Climbing for Everybody : Panduan Mendaki Gunung kepada kita. Buku ini menyajikan informasi lengkap tentang sembilan gunung di Jawa
Barat, mulai dari Gunung Gede-Pangrango, Gunung
Ciremai, Gunung Salak, Gunung Cikurai, Gunung
Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Burangrang,
hingga Pegunungan Halimun.

Diawali dengan tips-tips umum mendaki gunung, selanjutnya halaman demi halaman buku ini
memberikan gambaran jelas kepada pembaca tentang segala hal penting dari masing-masing gunung.
Mulai dari jalur, medan, waktu tempuh, akomodasi,
perizinan, hingga peta rute pendakian tiap gunung.

Di Indonesia, buku sejenis ini masih sangat
jarang ada, padahal tiap tahun semakin banyak
anak muda yang semangat mendaki gunung. Karena itu, buku ini bisa dibilang wajib dimiliki siapapun
yang ingin mendaki gunung-gunung di Jawa Barat.
Bahkan Herman Lantang, salah seorang pendiri MAPALA UI menuliskan dalam kata pengantar buku ini

40

AKSESORIS

ALAT RINGKAS

ALAT RINGKAS

ALAT
SERBA RINGKAS

ALAT MASAK


Agar praktis, kita dapat menggunakan kompor spiritus ukuran kecil, lengkap dengan misting
dan penutupnya. Ketimbang membawa kompor gas,
kompor spiritus tentu lebih praktis dan ringan.

OLEH : AMBAR ARUM

KETIKA MELAKUKAN PERJALANAN, atau ekspedisi ke suatu tempat yang membutuhkan waktu
lama, tentu banyak alat-alat yang perlu kita bawa.
Mulai dari sleeping bag, matras, tenda, hingga kompor, baju, dan lain sebagainya. Belum lagi makanan,
lengkap dengan alat makannya. Bawaan yang banyak itu tentu akan melelahkan dan berpotensi mencederai pundak kita apabila terlalu berat.

Untuk mensiasati hal tersebut, kita dapat
menggunakan alat-alat serba ultralight. Pemakai

alat ini sering disebut dengan ultralight hiker atau


trekker. Mereka membawa alat-alat yang super
ringan, sehingga dapat menghemat energi. Kita pun
dapat lebih menikmati pemandangan alam ciptaanNya.

Walaupun ringan, barang-barang tersebut
sama sekali tidak kehilangan fungsinya masingmasing. Berikut ini adalah contoh beberapa barang
ultralight.

Selain 3 alat diatas, masih ada


1. Tenda,
2. Matras, dan
3. Jaket tipe ultralight.

Peralatan ultralight memang mahal dan belum banyak ada di pasaran, namun apa salah nya
keluar uang lebih untuk bisa menikmati perjalanan
dengan lebih baik? Happy tracking, guys!


Ketimbang membawa botol minuman, atau
botol bekas air mineral, akan lebih ringan dan ringkas bila kita membawa wadah minum dari bahan
plastik atau kulit. Apabila tidak digunakan, wadah
dapat dilipat dan diselipkan di tas, sehingga sangat praktis. Salah satu contohnya adalah Platypus
drinking tube.

41 BACK
PACKIN

SLEEPING BAG


Sekarang sudah gak jaman lagi pakai sleeping bag yang besar. Selain berat, juga boros tempat.
Sekarang sudah banyak sleeping bag ultralight dengan ukuran nyaris setengah sleeping bag regular.
Namun perlu diingat, harga menentukan kualitas.
Maka jangan heran apabila sleeping bag ultralight
kita tidak hangat karena kita membeli dengan harga
yang murah. Sleeping bag ultralight yang baik umumnya memiliki harga sekitar 400-500 ribu keatas.

JANUARI-FEBRUARI I 2011

JANUARI-FEBRUARI I 2011

WADAH AIR

BACK
PACKIN

42

TIPS

KUAT SAMPAI PUNCAK

KUAT SAMPAI PUNCAK


TENTUNYA BM READERS URUNG melanjutkan
mendaki ketika lelah menghampiri, dan kamu terpaksa turun lagi. Jika memaksakan terus jalan,
apa daya tangan tak sampai. Mendaki gunung
membutuhkan stamina dan tenaga yang tidak
sedikit, oleh karena itu pergunakanlah prinsip
menabung: menyimpan dan mengirit. Berikut ini
adalah langkah-langkahnya.

gin dan dibutuhkan waktu untuk kembali memanaskan badanmu agar siap mendaki.

1. Sebelum mendaki, pastikan kamu telah


makan cukup nutrisi.

Namun jangan terlalu kenyang, karena
kekenyangan akan membuat perut Anda sakit ketika berjalan.

7. Atur nafas kamu ketika mendaki.



Usahakan hembusan nafasmu konstan
dan tidak terlampau cepat.

2. Minumlah seperlunya.

Jika haus, tenggak satu atau dua tegukan
saja. Masih banyak keperluan lainnya yang memerlukan air putih.
3. Lakukan pemanasan sebelum kamu mulai
mendaki.

Beberapa gerakan stretching dapat mempersiapkan otot-otot Anda untuk melakukan pekerjaan mendaki.

Kuat Sampai Puncak


OLEH : SRI ANINDIATY NURSASTRI

8. Usahakan makan camilan.



Terutama yang mengandung gula, seperti
cokelat, permen, atau gula merah untuk menambah tenaga.

Tidak sulit bukan? Semuanya akan menjadi lebih mudah apabila kita rajin melatih stamina dan pernapasan kita. Selamat mendaki!

4. Jangan berjalan terlampau cepat.



Pergunakan langkah yang stabil dan konsisten ketika kamu mendaki. Ketika kamu berjalan cepat, akan cepat letih.

JANUARI-FEBRUARI
JULI - AGUSTUS I 2011
2010

TIPS

6. Luruskan kaki kamu ketika beristirahat.



Kalau memungkinkan, letakkan diatas sesuatu sehingga tidak sejajar dangan badan tempat
anda berpijak. Hal ini akan membantu menormalkan kembali aliran darah di dalam tubuhmu.

5. Jangan istirahat terlampau lama ketika


dalam perjalanan.

Lima atau sepuluh menit adalah waktu
maksimal, lebih dari itu maka tubuhmu akan din-

BACK
PACKIN

44

INFO BI

TERUS NGE-TRIP

TERUS NGE-TRIP
PULAU BIAWAK

TELAGA BODAS

Meski Alam Sedang Tidak Bersahabat

PINTU GERBANG PULAU BIAWAK

AIR TERJUN CIANJUR

JULI - AGUSTUS I 2010

TERUS NGE-TRIP!

MERAPI MELETUS DAN Krakatau mulai aktif, serta


18 gunung berstatus waspada, pendakian ke berbagai gunung ditutup, air laut pasang, cuaca tidak
bersahabat. Semua itu sangat akrab ditelinga kita
dua bulan terakhir ini. Alhasil banyak rencana pendakian dan perjalanan menyebrang pulau terpaksa
dibatalkan.

Namun tidak kehabisan akal, teman-teman
dari berbagai komunitas tetap mengadakan perjalanan. Tempat-tempat alternatif pun muncul, gununggunung yang tidak sepopuler Merapi, Semeru, atau
Rinjani, kini menjadi destinasi para backpacker untuk sekedar menghabiskan akhir pekan. Toh, ternyata tetap menarik. Selama masih di Indonesia, tentu
kita akan selalu menemukan alam yang indah, diantaranya :
1. Gunung Padang dan Gunung Pangrango oleh
ODONG-ODONG TRAVELLER,
2. Gunung Ungaran oleh TIM SERGAP, dan
3. Gunung Galunggung oleh Share Traveller

Indonesia tidak sebatas Merapi dan 18 gunung aktif lainnya. Juga dalam kondisi apapun,
semangat untuk terus bertualang menjelajah Indonesia akan selalu ada di dalam hati kami, para
backpacker!

Bagaimana dengan BM Readers? Ceritakan
perjalanan kamu, baik sendiri maupun bersama teman-teman atau komunitas. Kirimkan ke :
redaksiezinebi@yahoo.com. Selalu ada kesan
dalam setiap perjalanan, mari berbagi cerita!

FOTO KIRIMAN:
1. TIM SERGAP
2. SHARE TRAVELLER
3. ODONG-ODONG TRAVELLER

SEEKOR BIAWAK

BACK
PACKIN

46

R
U
O
Y
E
R
E
H
ADS
WWW.BACKPACKINMAGAZINE.COM

Safe Travels!
Try Not To Break Anything

Anda mungkin juga menyukai