Anda di halaman 1dari 24

Disusun Oleh

Rurry Patradhiani (2305100001)


Indira Setia Utami (2305100009)

Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Arief Widjaja, M.Eng
Dr. Ir. Soeprijanto, M.sc
Laboratorium Biokimia
Jurusan Teknik Kimia FTI ITS
LATAR BELAKANG
Export <
Import >

Bahan Baku
melimpah Asam Oksalat

Kegunaan
Industri yang
Peningkatan tinggi
Perekonomian
Kegunaan Asam Oksalat
Dalam bidang Industri:
Logam
 Melapisi logam stainless stell, nickel alloy,dll
 Menghilangkan lap besi pada marmer
 Menghilangkan karat
Tektil
 Sebagai zat pewarna
 Menghilangkan noda dan menetralkan alkali
 Sebagai katalis
Polimer
 Sebagai initiator dalam vinyl monomer
 Sebagai komponen dalam pembentukan pewarnaan
Data Ekspor- Impor Asam Oksalat di
Indonesia
Tahun Impor Ekspor Konsumsi Produksi
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
2000 21191 9965 31780 20554
2001 17140 2331 35464 20655
2002 18805 3580 36771 21546
2003 28850 12897 38456 22503
2004 25540 12081 42005 28546
2005 26850 15077 45778 34005
2006 29416.8 15734.4 47505.5 33823.1
2007 31232.2 17566.6 50114 36448.4
2008 35123.1 24788.3 53613.1 41559.7
Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS) Surabaya
KAPASITAS PRODUKSI
Masa aktif = 335 hari/tahun
Kebutuhan nasional (2012) = 46.370 ton/tahun

Dengan pertimbangan :
Adanya pabrik asam oksalat lain maka didirikan
pabrik dengan kapasitas produksi 20.000 ton/ hari
LOKASI PABRIK
Lokasi pabrik dipilih : TUBAN – Jawa Timur

Dasar pemilihan :
1. Dekat dengan sumber bahan baku
2. Lokasi Strategis
3. Tersedia fasilitas penunjang
4. UMR pegawai yang terjangkau
MACAM-MACAM PROSES
Sintesis dari natrium formiat
Fermentasi dari glukosa
Peleburan alkali
Oksidasi karbohidrat dengan HNO3
SELEKSI PROSES
Parameter Macam proses
Proses Fermentasi Peleburan Oksidasi dengan Proses
natrium dengan alkali asam nitrat yang
formit (2) dipilih
(3) (4)
(1)
Bahan baku HCOONa Gula Selulosa Glukosa 1,2,3,4

Katalis - - - V2O5/Fe2(SO4)3 1,2,3

Suhu reaktor 380oC - 285oC 73oC 4


Tekanan 1atm 1atm 1atm 1atm 1,2,3,4
reaktor
Kemurnian 50% - 60% 99% 4
Yield - - <45% 95-97% 4
SELEKSI BAHAN BAKU
Molasses Ampas Tapioka Tepung Tapioka Tepung Cassava

Komposisi  Gula: 77%  Pati : 56,1%  Pati: 86,9%  Pati: 80,7%


 Dry Subtance:  Protein: 5,3%  Kalori: 0,3%  Air: 10%
8,6%  Lemak: 0,1%  Protein: 0,5%  Serat: 8,5%
 N: 0,15%  Abu: 2,7%  Lemak: 0,3%  Protein: 0,5%
 Abu: 0,25%  Serat Kasar:  Air: 12%  Lemak: 0,3%
 Air : 14% 25,9%
 Air: 10%

Harga Rp 800,-/kg Rp 500,-/kg Rp. 3300,-/kg Rp1600,-/kg

Rating Poor - Fair Fair


Bahan baku yang dipilih : Tepung
Cassava

Dengan Pertimbangan :
Dari segi kandungan karbohidrat, tepung cassava
memiliki lebih banyak kandungan karbohidrat
Tepung cassava dilihat dari segi harga, tepung
cassava jauh lebih murah dari pada tepung tapioka
URAIAN PROSES
HNO3

Bahan Hidrolizer Reaktor Kristalizer I Centrifuge I


Baku Oksidasi

Evaporator

Tangki Penambah
Katalis

Dryer Centrifuge II Kristalizer II Redisolver


Tank Katalis

Produk
Reaksi Pembentukan Glukosa pada
Hidrolizer
H2SO4

(C6H10O5)x + x H 2O x C6H12O6
Starch Glukosa

Operasi : Batch
Suhu : 80 C
Tekanan : 1 atm
Waktu : 6 jam
Reaksi Pembentukan Asam Oksalat
pada Reaktor Oksidasi
C6H12O6 + 12HNO3 V2O5 3 C2H2O4 .2H2O+ 3H2O + 3NO + 9 NO2
GlukosaAsam oksalat dihydrat

C6H12O6 + 18 HNO3 + 3H2O V2O5 12C2H2O4. 2 H2O + 9 N2O

Operasi : Batch
Suhu : 63 oC
Tekanan : 1 atm
Waktu : 10 jam
Tahap Pemisahan dan Pemurnian
Kristalisasi I
Centrifuge I
Evaporasi
Pelarutan kembali kristal asam oksalat (Redissolving)
Kristalisasi II
Centrifuge II
Tahap Penanganan Produk
Rotary Dryer
Ball Mill
Screen
Tangki Penyimpanan
ANALISA EKONOMI
Asumsi-asumsi yang diambil :
1 US$ = Rp 9.235 (jawapos,2010)
Umur Pabrik = 10 tahun
Bunga Bank = 13 %
Masa Konstruksi = 2 tahun

Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas


Struktur Organisasi : Garis dan staff
Kurva BEP
KESIMPULAN
Pembiayaan
Modal Tetap (FCI) : Rp 3.691.859.017.644,30
Modal Kerja (WCI) : Rp 651.504.532.525,47
Investasi Total (TCI) : Rp 4.343.363.550.169,77

Total Production Cost (TPC): Rp 3.995.996.976.756,88

Analisa ekonomi
IRR : 21 %
POT : 8,8 tahun
BEP : 39,4 %
Ketersediaan Bahan Baku (Cassava)
Provinsi Luas Produksi Produksi
(mil.ha) (ton/tahun) (ton/ha)
Sumatra Utara 2760 41194 14,93
Lampung 29848 498462 16,70
Jawa Barat 11469 165148 14,40
Jawa Tengah 21552 346980 16,10
Jogjakarta 4748 76441 16,10
Jawa Timur 24120 378688 15,70
Banten 1075 15482 14,40
Sulawesi Utara 4188 60729 14,50
NTB 828 8857 10,70
NTT 7551 80800 10,70
Papua 383 4093 10,69
Daerah lainnya 11444 170523 14,90
Total 119966 1847397 169,81
BUCKET ELEVATOR
Bucket Elevator
Blower
CYCLONE
Asam Oksalat Dihydrat

Anda mungkin juga menyukai