BAB I
PENDAHULUAN
1.1;
menjaga
kelangsungan
hidup
perusahaan
sekaligus
untuk
menginvestasikan
modalnya
kepada
perusahaan
tersebut
tetapi
dari
sudut
pandangan
pemegang
saham
kurang
Tabel 1.1
Current Ratio, Total Asset Turnover dan Rentabilitas Modal
Sendiri pada PT. Telekomunikasi Indonesia Periode
Variabel
2011
2012
2013
2014
Current Ratio(%)
95,80 116,04 116,31 106,22
Total Asset Turnover (%)
0,70
0,69
0,65
0,63
Rentabilitas Modal Sendiri (%)
60,98
27,41
26,21
24,90
Sumber : financial data and ratios PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
Perode 2011-2014.
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan bahwa nilai Current Ratio
sempat meningkat pada periode 2011 sebesar 95,80% , pada tahun 2012
sebesar 116,04% dan pada tahun 2013 sebesar 116,31% hal ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk
menutupi kewajiban jangka pendeknya, namun terjadi penurunan pada
periode 2014 menjadi 106,2% namun hal ini tidak masalah karena jika
terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukan banyaknya dana
menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba
perusahaan.
Sementara Total Asset Turnover mengalami penurunan pada setiap
tahunnya dimana pada tahun 2011 (0,70%), tahun 2012 (0,69%), tahun 2013
(0,65%) dan pada tahun 2014 sebesar 0,63% hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tidak efisien penggunaan keseluruhan aktiva didalam menghasilkan
penjualan atau laba didalam perusahaan selama periode tertentu. Hal ini
berpengaruh pada Rentabilitas Modal Sendiri yang dimana pada tahun 2011
sebesar 60,98%, 2012 sebesar 27,41%, 2013 sebesar 26,21% dan pada tahun
2014 sebesar 24,90% mengindikasikan bahawa semakin menurunnya
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan
modal sendiri yang dimiliki perusahaan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut
diteliti melalui ukuran perusahaan, serta rasio-rasio keuangan perusahaan
yang meliputi unsur likuiditas, aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas atau
rentabilitas. Semakin meningkatnya rentabilitas, maka kelangsungan usaha
mengenai
pengaruh
CURRENT
RATIO
DAN
TOTAL
ASSET
1.2;
Identifikasi Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi profitabilitas suatu
perusahaan. Faktor faktor tersebut dapat diukur menggunakan rasio
keuangan. Rasio keuangan seperti CR, TATO, DER, SALES, dan SIZE,
dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel
profitabilitas perusahaan atau ROA.
Berdasarkan hasil terdahulu menunjukkan beberapa Reseacrh gap
untuk beberapa variabel yang berpengaruh terhadap ROA yaitu: (1) Current
Ratio berhubungan negatif signifikan terhadap ROA oleh Mehmet SEN dan
Eda Oruc (2009). (2) Total Asset Turnover berhubungan Positif signifikan
terhadap ROA oleh Junus Sulistyawan (2005). (3) Debt To Equity Ratio
berhubungan negatif signifikan terhadap ROA oleh Miyajima et al (2003)
dan Bardosa dan Louri (2003), namun berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Farah Ahwadiyah (2007) dan Bardosa Louri pada hasil
penelitian pada sebuah perusahaan di Portugal yang menyatakan Debt to
Equity Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. (4) Sales
berhubungan positif signifikan terhadap ROA oleh Kesseven Padachi
(2006), Farah Ahwadiyah (2007), dan Bardosa dan Louri (2003), namun hal
tersebut kontradiktif dengan Bardosa dan Louri (2003) pada hasil
penelitiannya di perusahaan Yunani yang menyatakan Sales berpengaruh
negatif signifikan terhadap ROA. (5) Size berhubungan positif signifikan
terhadap
ROA oleh Ekawati (2004), dan Bardosa dan Louri (2003). Namun
lain dengan pernyataan F.Samiloglu dan K.Demirgunes (2008) yang
menyatakan Size tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, tetapi hal
tersebut kontradiktif dengan. Bardosa dan Louri (2003) pada hasil
Size
1.3;
Tujuan Penelitian
1; Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio terhadap Rentabilitas Modal
Sendiri pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2005-2014.
2; Untuk mengetahui pengaruh Total Asset Turnover terhadap Rentabilitas
Modal Sendiri pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 20052014.
3; Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio dan Total Asset Turnover
secara keseluruhan terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2005-2014.
1.4;
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Tinjauan Pustaka
2.1.1; Rasio Keuangan
2.1;
10
11
12
tetapi
persediaan
tidak
diperhitungkan
karena
kurang
likuid
dibandingkan dengan kas, surat berharga dan piutang. Oleh karena itu
Quick Ratio memberikan ukuran yang lebih akurat dibandingkan
dengan current ratio tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek perusahaan.
mengatakan
bahwa quick ratio umumnya dianggap baik adalah semakin besar rasio
ini maka semakin baik kondisi perusahaan.
Quick ratio dapat dihitung dengan formula :
Qu i ck R a t io=
A k t ivalancarP e r sediaan
H u t a n g kas
kewajiban
lancar
tahun
yang
bersangkutan.
kas
H u t ang lancar
13
persediaan.
Return On Asset merupakan perbandingan laba operasi dengan total
aktiva.
Return On Equity merupakan perbandingan laba besih dengan modal
sendiri.
Earning Per Share merupakan perbandingan laba bersih dengan
jumlah lembar saham.
Return On Net Worth merupakan perbandingan antara penjualan
dengan aktiva likuid.
Ad. d Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio ini disebut juga dengan rasio
pengungkit (leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam
uang. Rasio solvabilitas/leverage meliputi :
a; Debt To Asset Ratio merupakan perbandingan utang dengan total
aktiva.
b; Debt To Equity Ratio merupakan perbandingan utang terhadap modal
sendiri.
c; Long Term Debt To Equity Ratio yaitu perbandingan antara hutang
jangka panjang dengan modal sendiri.
d; Times Interest Earned yaitu perbandingan antara pendapatan sebelum
pajak (earning before tax, selanjutnya disebut Ebit) terhadap bunga
hutang jangka panjang.
Menurut Wild, et al. (2005:38) beberapa rasio memiliki aplikasi umum
dalam analisis keuangan, sementara lainnya bersifat unik untuk situasi dan
industri spesifik. Analisis rasio keuanagan dalam bagian ini diterapkan
dalam tiga area penting analisis laporan keuangan :
14
15
juga akan hilang. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan
mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva
tersebut. Kelebihan dana tersebut lebih baik ditanamkan pada aktiva lain yang
lebih produktif. Sebaliknya semakin tinggi tingkat aktivitas, semakin baiklah
kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Menurut Bambang (2001:334) : Total Asset Turnover merupakan
kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu
periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan
Revenue. Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa efisien aktiva
tersebut telah dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan sehingga rasio ini
dapat digunakan untuk memprediksi laba yang akan datang dan dapat digunakan
untuk memprediksi laba karena total aktiva dan penjualan merupakan komponen
dalam menghasilkan laba.
Sedangkan menurut Lukman (2005:56) : Total Asset Turnover
menunjukan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan didalam
menghasilkan volume penjualan tertentu. Dapat dirumuskan sebagai berikut :
T o t al A s s et T u r nover =
S a les
1 00
T o t al s s e t
16
Ad. a
bahwa : Current
17
segera dapat dijadikan uang) ada sekian kali hutang jangka pendek.
Rasio lancar dihitung sebagai berikut :
R a s io Lancar (c u r r e nt r a t io)=
a k t ivalancar
h u t ang lancar
b; Likuiditas (Liquidity)
c; Mengelola Asset untuk menghasilkan pendapatan (Asset Management)
d; Menghasilkan laba / profit (Profitability)
e; Penggunaan hutang untuk pembiayaan asset (Leverage)
18
A k t ivalancar
1 00
H u t ang lancar
T o t al Asset
1 00
T o t al Hutang
Lab a
100
M o d al
19
Rentabilitas Ekonomi
Menurut Bambang Riyanto (2011:33) bahwa: Rentabilitas ekonomi
ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal
pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan
dinyatakan dalam presentase.
Oleh karena itu, pengertian rentabilitas sering digunakan untuk
mengukur efesiensi penggunaan dengan seluruh modal yang bekerja
didalamnya untuk menghasilkan laba. Modal yang diperhitungkan untuk
menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja didalam
perusahaan (operating capital assets). Dengan demikian yang ditanamkan
dalam perusahaan lain atau modal yang ditanamkan dalam efek (kecuali
perusahaan efek) tidak diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas
20
2;
ekonomi hanyalah laba yang berasal dari operasi perusahaan, yaitu yang
disebut laba usaha (net operating income)
Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba
yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disuatu pihak dengan jumlah modal
sendiri yang menghasilkan laba tersebut.
Menurut Bambang Riyanto (2011:44) bahwa: Rentabilitas modal
sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan modal sendiri yang bekerja
didalamnya untuk menghasilkan keuntungan.
1;
Dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa profit margin ialah selisih
antara net sales dengan operating espenses (harga pokok penjualan + biaya
administrasi + biaya penjualan + biaya umum), selisih mana dinyatakan
dalam presentase dari net sales. Besar kecilnya profit margin pada setiap
transaksi sales ditentukan oleh dua faktor yaitu net sales dan laba usaha.
Besar kecilnya laba usaha atau net operating income tergantung kepada
pendapatan dari sales dan besarnya biaya usaha.
2;
21
Dengan
demikian
dapatlah
dikatakan
bahwa
profit
margin
22
l a b a setelah pajak
1 00
r a t ar a t a modal sendiri
23
2.1.5;
24
2005:239). Penjualan yang semakin tinggi berarti perusahaan efisien dan efektif
dalam menjalankan operasinya, semakin tinggi total asset turnover semakin tinggi
perubahan labanya.
Pengaruh rasio total asset turnover terhadap proftabilitas adalah semakin
cepat tingkat perputaran aktivanya maka laba bersih yang dihasilkan akan
semakin meningkat, karena perusahaan sudah dapat memanfaatkan aktiva tersebut
untuk meningktankan penjualan sehingga berpengaruh terhadap pendapatan yang
dicerminkan dengan perolehan laba bersih (Rentabilitas Modal Sendiri).
Sebaliknya rasio Total Asset Turnover yang rendah mnunjukan bahwa perusahaan
tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya sehingga
akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan.
2.1.6;
25
26
rasio rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari
perusahaan yang sama.
2; Membandingkan rasio perusahaan dengan rasio rasio yang sejenis
dengan perusahaan lain yang sejenis, dan pada waktu yang sama.
Menurut Sumber datanya Van Horne ( 2005 : 234), Angka rasio dapat
dibedakan atas :
1; Rasio rasio neraca ( Balance Sheet Ratio ), yaitu ratio ratio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid
test ratio, current asset to total asset ratio, current liabilities to total asset
ratio dan lain sebagainya.
2; Rasio rasio Laporan Laba Rugi ( Income Statement Ratio ), ialah data
yang disusun dari data yang berasal dari income statement, misalnya gross
profit, net margin, operating margin, operating ratio dan sebagainya.
3; Rasio rasio antar Laporan Keuangan ( Intern Statement Ratio), ialah ratio
ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainya
berasal dari income statement, misalnya asset turnover, Inventory turnover,
receivable turnover, dan lain sebagainya.
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering
dipergunakan yaitu : Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas ( Leverage ), dan
Rasio Rentabilitas, Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio) Merupakan Ratio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban financial jangka pendek yang berupa hutang hutang jangka
pendek (short time debt) Menurut Van Horne :Sistem Pembelanjaan yang
baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada
pada 100%. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
27
A k t iva Lancar
H u t ang Lancar
28
investasi yang dilakukan investor. Menurut Irham Fahmy (2011 :106), Rasio
keuangan adalah: Hasil yang di peroleh dari perbandingan jumlah,dari satu
jumlah dengan jumlah lainnya.
Adapun menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:297), mendefinisikan Rasio
keuangan adalah : Angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan
dan signifikan(berarti).
Laporan keuangan seorang investor dapat melakukan analisa terhadap
variabel yang mempengaruhi investasi. Dan dapat dievaluasi hasil yang telah
dicapai suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan bagaimana kinerja
perusahaan itu. Ini sangat penting bagi seorang investor untuk mempertimbangkan
pada saham yang mana ia akan melakukan investasi. Rasio aktivitas mengukur
seberapa efektif suatu perusahaan dalam menggunakan asset-assetnya. Menurut
Van Horne dan Machowicz (2005:212) bahwa rasio aktivitas disebutnya sebagai
rasio manajemen aktiva (Asset Management Ratio), mengukur seberapa efektif
perusahaan mengelola aktivanya. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam mengelola bisnisnya.
Aktivitas perusahaan membutuhkan investasi, baik untuk asset yang
besifat jangka pendek (inventory and account receivable) maupun jangka panjang
(property,plan and equipment). Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara
tingkat operasi perusahaan dengan asset yang dibutuhkan untuk menunjang
kegiatan operasi perusahaan tersebut. Rasio aktivitas memungkinkan para analis
menduga kebutuhan ini serta menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
asset yang dibutuhkan untuk mendapatkan asset yang dibutuhkan untuk
mempertahankan
tingkat
pertumbuhannya.
Menurut
Made
Sudana
S al es
I n v entory
29
Dalam penelitian ini rasio aktivitas diukur dengan Total Asset Turnover
dan Current Ratio. Menurut I Made Sudana (2011:22), Total Asset turnover
mengukur efektivitas penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan.
Semakin besar rasio ini berarti semakin efektif pengelolaan seluruh aktiva yang
dimiliki perusahaan.
Menurut
Bambang
(2001:334)
Total Asset
Turnover
merupakan
kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu
periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan
Revenue. Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa efisien aktiva
tersebut telah dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan sehingga rasio ini
dapat digunakan untuk memprediksi laba yang akan datang dan dapat digunakan
untuk memprediksi laba karena total aktiva dan penjualan merupakan komponen
dalam menghasilkan laba.
Menurut Bambang (2001:40) untuk mempertinggi Total Asset Turnover
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1; Dengan menambah modal usaha atau aktiva yang digunakan untuk
30
aktiva
tersebut
untuk
meningkatkan
penjualan
sehingga
2.3; Hipotesis
31
Ho
Objek dalam metode penelitian ini adalah Total Asset Turnover dan
Current Ratio terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada PT Telekomuniksi
Indonesia (Persero) Tbk periode 2002-2013. Data yang diambil penulis dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan pada PT Telekomunikasi Indonesia
(persero) Tbk periode 2002-2013. Penelitian dilakukan di Pojok Bursa Fakultas
Ekonomi Universitas Siliwangi, Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya.
Telekomunikasi
disesuaikan
menjadi
Perusahaan
Umum.
32
33
perusahaan
Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band)
menggunakan teknologi ADSL
e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron,
TELKOMWeb Plazatron)
Solusi Enterprise- INFONET
TELKOMLink DINAccess
& Wholesale (EWS) menjadi Direktur Enterprise & Business Service yang
fokus pada pengembangan segmen bisnis enterprise dan small medium
enterprise.
2; Kami merubah pembidangan divisi yang semula di bawah Direktur
Compliance & Risk Management (CRM) menjadi Direktur Wholesale &
International Service yang fokus pada pengembangan segmen bisnis
wholesale. Kami juga mengalihkan tugas dan wewenang pengelolaan
34
35
Direktorat
NITS
Direktorat
ISP
Direktorat
CONS
Direktorat
EBIS
Direktorat
WINS
Direktorat
HCM
Direktorat
KEU
dalam
penyelenggaraan Telecommunication,
Information,
Media,
36
Edutainment
kompetitif.
b; Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.
Corporate Culture
: The New Telkom Way
Basic Belief
: Always The Best
Core Values
: Solid, Speed, Smart
Key Behaviors
: Imagine, Focus, Action
Ada juga INISIATIF STRATEGIS PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk :
1; Pusat Keunggulan.
2; Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
3; Percepatan implementasi broadband melalui layanan konvergen.
4; Pengelolaan portofolio nirkabel.
5; Mengintegrasikan solusi ekosistem Telkom Group.
6; Berinvestasi di layanan teknologi informasi.
7; Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
8; Berinvestasi di bisnis wholesale dan peluang bisnis internasional yang
strategis.
9; Memaksimalkan nilai aset di bisnis yang saling terkait.
10; Mengintegrasikan Next Generation Network (NGN) dan Operational
support system, Business support system, Customer support system and
Enterprise relations management (OBCE) untuk mencapai penyempurnaan
beban biaya.
Inisiatif strategis ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 yang ditetapkan pada 30
Mei 2012.
Perusahaan
adalah
menyelenggarakan
jaringan
dan
layanan
37
membangun,
menyediakan,
mengembangkan,
seluas-luasnya
dengan
memperhatikan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
2; Usaha Penunjang
a; Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui
jaringan telekomunikasi dan informatika.
b; Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber
daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset
bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan
fasilitas pemeliharaan dan perbaikan
3.2; Metode Penelitian
3.2.1; Metode Penelitian Yang Digunakan
38
satu
bagian
biasanya
peneliti
tidak
39
korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak
menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
1; Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian
eksperimen.
2; Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan)
nyata.
3; Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan
Sesuai dengan judul yang daiambil yaitu Pengaruh Current Asset dan
Total Asset Turnover terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Dengan demikian,
maka dapat dikemukakan tiga variabel sebagai berikut :
1; Variabel bebas/independen (X1)
Merupakan variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain
akan tetapi mempengaruhi variabel lainnya. Di dalam kaitannya dengan
masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel independen adalah
Current Asset (X1).
2; Variabel Moderator (X2)
Merupakan variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah)
hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini disebut
juga sebagai variabel independen kedua. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel moderator adalah Total Asset Turnover (X2).
3; Variabel tidak bebas/dependen (Y)
Merupakan jenis variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka yang menjadi variabel dependen
adalah Rentabilitas Modal Sendiri (Y).
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator
dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu, operasionalisasi
variabel dimaksudkan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing
variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik
40
Indikator
Skala
Rasio
Rasio
Rasio
Rentabilitas
modal sendiri
(Y)
Sumber : Suad Husnan(1998), Arthur J.K, John D.M, J. William Petty, David. F
Scott, JR (2008), Weston dan Copeland (1995), Bambang Riyanto (1998), dan
Robbert Ang (1997).
3.2.3; Teknik Pengumpulan Data
41
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut
Mochamad (2003:12) bahwa data sekunder yaitu data yang dikumpulkan pada
suatu waktu tertentu yang bisa menggambarkan keadaan atau kegiatan pada waktu
tersebut. Data ini diperoleh dari bahan-bahan yang berhubungan dengan
penelitian, yaitu sebagai berikut :
1; Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
2; www.idx.co.id
3.3; Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini, Current Ratio disebut variabel bebas (variabel X1),
yaitu variabel yang mempengaruhi atau varibel independent. Total Asset Turnover
disebut Variabel Moderator (X2), yaitu variabel yang mempengaruhi (memperkuat
dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
Variabel ini disebut juga sebagai variabel
Rentabilitas Modal Sendiri disebut Variabel terikat (variabel Y), yaitu variabel
yang dipengaruhi atau variabel dependen. Untuk lebih jelasnya keterkaitan antara
variabel tersebut penulis tuangkan dalam gambar paradigma penelitian sebagai
berikut :
Current Ratio
(variabel X1)
Total Asset Turnover
(variabel X2)
42
43
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya
terdistribusikan secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal mendekati normal. Untuk mendeteksi
normalitas data dapat diuji dengan Kolmogorov Smirnov dengan
melakukan
pengujian
pada
unstandardized
residual
pada
model
44
(0,05)
Ad.b Uji Mutikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat
diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF).
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan
adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah
nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.
Ad.c Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggunaan pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali,
2009). Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini
digunakan uji statistic Durbin-Waston. Durbin-Waston hanya digunakan
untuk
autokorelasi
tingkat
satu
(firstorder
autocorrelation)
dan
Ha
45
dapat disimpulkan
Nilai DU dan DL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson.
Ad.d
Uji Heterokedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
Ketidaknyamanan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan
yang lain tetap. Hal seperti itu juga disebut sebagai homokedastisitas dan
jika
berbeda
disebut
heteroskedastisitas
atau
tidak
terjadi
: konstanta
X1
X2
46
Uji hipotesis adalah untuk menguji apakah ada korelasi atau tidak antara
Current Ratio dan Total Asset Turnover terhadap Rentabilitas Modal Sendiri.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Ho
Ha
47
48
USULAN PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Penulisan Skripsi
Pada Program Studi Manajemen
Oleh:
MOHAMAD SYARIF GINANJAR
123402080