Gangguan Psikososial Manusia
Gangguan Psikososial Manusia
Oleh :
Etwien Reskinta Paulus, S.Ked
Pembimbing :
dr. Dewi Suriany Angdjaja, Sp.KJ
REFLEKSI KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Alamat
Agama
Suku
Pekerjaan
Status perkawinan
Pendidikan terakhir
:
:
:
:
:
:
:
:
Tn. MRN
20 tahun
Jln. Masjid Darusalam No. 15A
Islam
Kaili
Tidak Ada
Belum Menikah
SMA
Pasien laki-laki berusia 20 tahun datang ke Poli Jiwa RSUD Undata Tondo
dengan keluhan sering merasa cemas, tidak enak perasaan, gelisah, susah tidur, dan
jantung berdebar-debar. Perasaan ini awalnya dirasakan sejak 2 tahun terakhir. Pasien
merasa cemas memikirkan nasibnya yang sampe saat ini belum mendapat pekerjaan.
Pasien mudah marah ketika di beritahu oleh orang tuanya, misalnya disuruh mencari
kerja. Pasien juga mengaku terjadi penurunan nafsu makan dan menjadi pelupa sejak
perasaan cemas ini muncul pada dirinya.
Pasien merupakan anak pertama dan memiliki 4 orang adik. Pasien mengaku
ketika kecil pasien sering dimanja oleh orang tua. Awal muncul perasaan cemas ini
ketika pasien telah mengkonsumsi bunga kecubung yang dicampurkan ke dalam kopi.
Pasien mengaku setelah meminum kopi, pasien tertidur dan tidak terbangun selama 2
hari.
Pasien tidak memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
Pasien tidak mempunyai masalah dengan tetangga dan lingkungan sekitar. Riwayat
penyakit dahulu : epilepsi (-), trauma kepala (-), penyakit jantung (-), hipertensi (-).
:
:
:
:
:
komposmentis
120/70 mmHg
80 kali/menit
20 kali/menit
36,8 C
V. Evaluasi
Pengalaman Baik
Pengalaman Buruk
Tidak ada pengalaman buruk yang dialami selama wawancara.
VI. Analisis
Pasien ini dapat didiagnosis sebagai Gangguan Cemas Menyeluruh (F 41.1).
Berdasarkan pedoman klinis:
menonjol.
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari),
khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama Gangguan Anxietas
Menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode
depresif (F32.-), gangguan anxietas fobik (F40.-), gangguan panik (F41.0),
Diagosis multiaksial
Axis I
: Gangguan Cemas Menyeluruh (F 41.1)
Axis II
: Ciri Kepribadian pada pasien ini adalah b
Axis III
: Tidak ada diagnosis
Axis IV
: Masalah dengan pekerjaan.
Axis V
: GAF Scale 80 71
VIII. Kesimpulan
Pada pasien ini sebaiknya selain mengkonsumsi obat, lebih melatih diri untuk
melawan rasa cemas. Dianjurkan untuk terapi relaksasi untuk meredakan rasa
cemasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sadock BJ, Sadock VA, 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis edisi 2.
EGC, Jakarta.
Elvira SD, Hadisukanto G, 2010, Buku Ajar Psikiatri, Badan Penerbit FKUI, Jakarta.
Maslim R, 2001, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ-III, Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, Jakarta.
Harold I, K, 1998, Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat, Widya medika, Jakarta.
Yosep, I, 2010, Keperawatan Jiwa, Refika Aditama, Bandung.